Jangan Dia

1 Gagal Bertunangan 

2 Keputusan Ayah Dini 

3 Kedatangan Deni dan Keluarga 

4 Romansa Deni dan Dini 

5 Kami Akan Menikah 

6 Deni Atau Budi? 

7 Cibiran Di Kantor 

8 Rencanaku? 

9 Fitting Baju Pengantin 

10 Kemarahan Budi 

11 Surat Pengunduran Diri 

12 Pamit 

13 Hampir Baku Hantam 

14 Alasan Memisahkan Dini dan Budi 

15 Akhirnya Sah... 

16 Percakapan Grup WA Di Kantor 

17 Bulan Madu 

18 Rencana Yang Gagal 

19 Resepsi Pernikahan 

20 Bulan Madu Sebenarnya 

21 Orang Iri 

22 Mela 

23 Pulang Berlibur 

24 Pertemuan Mela Dan Budi 

25 Perubahan Sikap Mela 

26 Berpisah Sementara 

27 Teman Julid Mertua 

28 Tessa Cemburu 

29 Kunjungan Ke Resto 

30 Kunjungan Ke Resto 

31 Hasutan Tessa 

32 Positif 

33 Kabar Buruk Menurut Budi 

34 Tetap Ingin Bekerja 

35 Curhat Mela 

36 Tessa Merajuk 

37 Bertemu Mantan 

38 Akhirnya Bertemu 

39 Menghindar 

40 Mela Kepergok Tessa 

41 Ditegur Mukhlis 

42 Rencana Tessa 

43 Untuk Apa? 

44 Fakta Baru 

45 Mela Hamil? 

46 Siapa Ayah Bayi Itu? 

47 Meminta Pertanggung Jawaban 

48 Budi Menghilang 

49 Pertemuan Keluarga 

50 Menenangkan Diri 

51 Kedatangan Budi Dan Keluarga 

52 Dini Merusak Acara 

53 Sedikit Gangguan 

54 Pertengkaran Tessa Dan Mukhlis 

55 Jangan Dia 

56 Persiapan Pesta Pernikahan 

57 Tangisan Mela 

58 Curhat Mela 

59 Kenyataan 

60 Karena Tanggung Jawab 

61 Drama Pengantin Wanita Di Pagi Hari 

62 Pesta Pernikahan Budi Dan Mela 

63 Masih Di Pesta Pernikahan 

64 Mana Kado Mela? 

65 Kecewa 

66 Gara Gara Dini 