Dengan kesalnya
" Ibu bukan ibuku, dia telah membuat aku malu " kata Nurhaliza
Samar " Ibu sangat keren, dan ibu berusaha buat kita anak anaknya, dia datang untuk kamu"
Nurhaliza " Jika Lestari yang di kios ini, aku pasti akan memenangkan pialanya. "
" Berhenti bertingkah seperti anak-anak " jawab Samar.
Di tempat lain yang tidak jauh dari kios.
" Kenapa kamu melibatkan aku saat istrimu Zahara berpartisipasi dalam acara ini " kata Lestari dengan marahnya kepada Firmansyah.
" Aku sudah melarangnya datang ke sini, entah dari mana dia mendapatkan keberanian " jawab Firmansyah.
" Seharusnya kamu mengatakan nya dengan keras dan tegas, ini masalahmu apakah aku akan menjadi terbelakang selalu?, aku akan pergi karena aku merasa terhina,sehingga kamu kamu tahu betapa aku membenci kejadian ini " kata Lestari.
Firmansyah " Begitu pameran yang menyenangkan ini berakhir, Zahara akan melihat apa yang akan aku lakukan,
Lestari tersenyum di belang Firmansyah mendengar dan melihat kemarahan suami Zahara, dia berhasil menghasut Firmansyah agar dia membenci istrinya Zahara.
Samar dan Zahara mengajak para siswa untuk mencicipi makanan yang di buat oleh Zahara, beberapa siswa datang dan menyukai makanan yang dibuat ibunya Nurhaliza,
Kepala sekolah dan para juri telah selesai mendatangi setiap kios yang dibuat para orang tua dan siswa kini tiba saatnya mengumumkannya pemenang dari pameran.
Kepala sekolah " Kami para juri telah mendatangi dan mencicipi apa yang telah dibuat oleh setiap kios, dan akhirnya penghargaan untuk ibu terbaik diberikan kepada nyonya ZAHARA SRI DEWI".
Semua yang hadir bertepuk tangan dengan meriahnya.
Firmansyah, Nurhaliza, Lestari dan Samar tidak menyangka bahwa Zahara akan memenangkan pameran ini.
Kepala sekolah meminta Zahara untuk naik ke atas panggung
" Kami minta kepada ibu Zahara Sri Dewi untuk naik ke atas panggung, waktu dan tempat kami persilahkan"
Zahara naik ke atas panggung dengan di iringi tepukan tangan yang sangat meriah (suara tepuk tangan)
Terima kasih ucap Zahara setelah dia sampai di panggung, kepala sekolah hendak memberikan piala ke Zahara namun Zahara jadi emosional dan bertanya
" Bisakah aku memanggil keluargaku naik ke atas panggung"
" Tentu saja" jawab kepala sekolah
" Untuk keluarga bu Zahara agar naik ke atas panggung"
Nurhaliza, Samar dan Firmansyah naik ke atas panggung, walaupun suaminya merasa keberatan Lestari memintanya untuk menurutinya.
" Satu hal lagi " kata Zahara
" Menjadi seorang ibu adalah satu hal yangyang besar, aku ingin putriku Nurhaliza memberikan piala itu kepadaku".
" Ibu jangan menangis " kata putrinya sambil memberikan pialanya.
Kepala sekolah meminta Zahara menyampaikan sesuatu. " Sampai sekarang aku tidak perna memenangkan apapun selain ini , anakku Samar selalu mendukungku kalau tidak, aku tidak akan sampai disini dan memenangkan penghargaan ini, terima kasih, semua orang bertepuk tangan. ( suara tepuk tangan)
Kepala sekolah meminta Firmansyah selaku suaminya Zahara menyampaikan sepakat kata tentang kemenangan istrinya.
" Terima kasih saya ucapkan kepada para juri, kepala sekolah dan berserta staf, ini hari istimewa bagiku dan aku bangga padamu istri ku" kata Firmansyah
Zahara tersenyum dan bertanya kepada Nurhaliza, " Apa yang ayahmu katakan, dia bangga padaku" tanya Zahara
Nurhaliza "Ia ibu, ayah bangga padamu"
Firmannya " Setelah banyak kekurangan dia sampai disini membuat kita semua bangga, "
Mendengarkan perkataan Firmansyah Lestari merasa kesal.
Zahara pergi bersama Firmansyah dan tersenyum kearah suaminya sambil berjalan menuju mobil dan akan pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments