Waktu mulai sore. Keramaian yang sebelumnya tidak terlalu padat dan sesak berubah menjadi penuh akan para pengunjung.
Kebanyakan dari para pengunjung yang datang di sore hari ialah orang dewasa, orang berpacaran, dan keluarga yang hendak menghibur diri mereka di acara event tersebut. Tentunya setiap orang memilih keinginan masing-masing untuk mereka beli. Ada yang ingin membeli pakaian cosplayer, membeli komik maupun novel, membeli merchandise baik game maupun anime, serta masih banyak lagi barang-barang yang bisa mereka jumpai di acara event yang tak kalah menarik dari barang-barang di tahun sebelumnya.
"Kenapa Hiragaki lama sekali?"
"Kau benar, Mitsuki. Kira-kira apa yang terjadi padanya ya."
Kedua pria yaitu Yamaguchi Yama dan Mitsuki Mitaki menunggu kedatangan teman mereka yaitu Hiragaki yang sedari tadi tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda keberadaannya di tempat pertemuan yang sudah mereka buat dan sepakati.
"Semuanya, maaf apabila aku terlambat!"
"Kau lama sekali, Hira...."
"I-itu kan..."
Ketika Hiragaki tiba di tempat ketemuan, Yamaguchi dan Mitsuki terkejut akan kedatangan Hiragaki yang membawa banyak sekali barang yang dibelinya di tiap-tiap tas yang ada.
"Maaf, aku kebablasan beli."
Dengan ekpresi pasrah, Hiragaki hanya bisa mengatakannya dengan nada pelan kepada mereka.
Sebetulnya Hiragaki sendiri tidaklah belanja dalam harga yang mahal dengan uang yang cukup banyak, sebaliknya, Hiragaki hanya belanja dengan harga yang cukup terjangkau, harga bersahabat. Harga itu sendiri bukanlah untuk membeli suatu barang melainkan mencoba keberuntungannya untuk gacha di tiap-tiap toko yang Hiragaki lewati di Mall Bagian Utara.
Awalnya Hiragaki hanya ingin menikmati sensasi dari permainan gacha; rasa penasaran, jantung berdebar-debar, mengharapkan dapat sesuatu, serta sensasi lainnya membuat Hiragaki tertarik dengan permainan ini. Selain karena harganya yang murah, ada kemungkinan besar kalau apa yang akan Hiragaki dapatkan ialah sesuatu yang harganya cukup mahal dan langka. Itulah sebabnya Hiragaki mencobanya berkali-kali hingga akhirnya dapat apa yang diinginkan.
Akan tetapi, dirinya terlalu berlebihan dalam bermain permainan gacha sehingga banyak sekali hadiah di tiap-tiap toko yang ada selalu diambil oleh Hiragaki terlebih dahulu tanpa ampun sedikitpun. Bahkan ada juga seorang otaku yang tertarik untuk membeli barang yang Hiragaki dapatkan di gacha tadi, namun sayangnya Hiragaki tidak menaruh harga pada barang tersebut karena dia tidak berkeinginan untuk menjual barang gacha yang dimilikinya terhadap otaku lainnya.
"Mari kita pulang, Hiragaki."
"Ya, kita pulang. Ada sesuatu yang ingin aku coba pada pakaian yang baru saja aku beli."
"Kau benar. Mari kita pulang."
Ketiganya saling berbicara satu sama lain.
Mulai dari Mitsuki yang pergi ke timur, dia membeli banyak sekali keperluan untuk cosplayer seperti pakaian, aksesoris, wig, serta kosmetik yang dibutuhkan bagi Mitsuki untuk bisa sama seperti cosplayer lainnya.
Yamaguchi sendiri hanya membeli beberapa keperluan seperti senjata cosplay yang biasa digunakan oleh tiap-tiap anime dalam seri fantasy. Tak hanya weapon cosplay, Yamaguchi juga membeli beberapa novel dan manga edisi terbaru yang terbatas yang hanya ada di event sekarang. Novel dan komik yang dibelinya merupakan seri lanjutan dari seri-seri yang telah Yamaguchi baca berkali-kali ketika dia memiliki waktu luang.
Dan yang terakhir, Hiragaki. Hiragaki mengatakan penuh dengan kebohongan. Dia yang mengatakan kalau dia membeli banyak sekali keperluan membuat dia harus berulang kali pergi ke bank dan toko tadi untuk membeli barang yang di pesannya. Walaupun harganya termasuk mahal di tiap-tiap barang yang dibelinya, Hiragaki hanya bisa mengikuti nafsu dan hasratnya untuk khilaf dalam membeli suatu barang yang diinginkannya. Itulah sebabnya mengapa dia terlihat sedih dan pasrah atas keadaannya.
Selain karena Hiragaki telah membeli banyak barang di event sekarang, Hiragaki juga harus menahan diri di ke depannya nanti di tiap bulan sehabis gajian untuk tidak menghamburkan uang dengan top up di dalam game maupun membeli komik, novel atau doujinshi yang biasa ada di dalam web yang biasa Hiragaki telusuri dan beli.
Maafkan aku, Teman-teman. Aku terpaksa berbohong pada kalian agar kalian tidak datang kemari lagi untuk mencoba permainan gacha tersebut.
Dalam ekspresi sedih dan pasrah, Hiragaki hanya bisa meminta maaf dari lubuk hati terdalamnya karena telah menipu teman baiknya yaitu Yamaguchi dan Mitsuki yang percaya padanya tanpa merasa curiga sedikitpun.
Alih-alih Hiragaki berbohong, dia merasa tidak enak apabila mereka tahu kenyataan kalau Hiragaki mendapatkan semua barang dari permainan gacha, Yamaguchi dan Mitsuki akan datang kemari nanti saat mereka libur, yang kemungkinan besar akan menyebabkan semua toko habis terjual pajangan mereka di permainan gacha yang mereka sediakan karena tekad dan semangat mereka berdua dalam mendapatkan barang tersebut terbilang cukup mengerikan dan menakutkan.
Itulah mengapa Hiragaki berbohong karena dia tidak ingin karyawan toko lebih depresi dari apa yang Hiragaki dapatkan sekarang.
"Ngomong-ngomong Mitaki, berapa total harga yang kau keluarkan di event sekarang?"
"Kenapa kau menanyakan itu padaku? Apakah kau penasaran dengan harganya?"
"Tidak, aku hanya merasa kalau harga yang kau beli tidaklah murah seperti harga yang kau beli di event tahun lalu."
"Rupanya kau mengerti juga ya. Baiklah, aku akan mengatakannya padamu, Yama. Harga yang aku beli dari event sekarang ialah seharga ratusan juta."
"Ratusan juta?"
"Ya."
Yamaguchi yang shock mendengarnya merasa kalau harga yang dibeli oleh Mitsuki ialah harga yang tidak wajar.
Seharusnya otaku membeli keperluan mereka dalam event kali ini secara wajar dengan menghemat duit untuk bersenang-senang merupakan hiburan yang menyenangkan, tapi tidak untuk Mitsuki.
Bagi Mitsuki, membeli kebutuhannya merupakan kewajiban. Tidak peduli berapa harga yang mereka jual; apakah itu mahal atau murah, Mitsuki akan membelinya tanpa berpikir panjang. Selama uangku tidak habis, aku bisa beli apapun yang kuinginkan; itu adalah mottonya dalam event yang biasa dikunjunginya tiap tahun.
"Kau sendiri bagaimana, Yamaguchi?"
"Aku? Aku hanya menghabiskan harga puluhan juta."
"Murah sekali ya."
"Ya, murah sekali."
Yamaguchi hampir mengeluarkan air mata di tempatnya berada karena tahu kalau harga diantara dia dan Mitsuki berbeda jauh satu sama lain.
Setelah menanyakan itu pada keduanya, mereka berdua menoleh ke sisi mereka untuk melihat Hiragaki yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya sendiri tanpa mengatakan apapun pada pembicaraan mereka berdua.
"Hiragaki, kau sendiri berapa harganya?"
"Harga?"
"Ya, harga yang kau beli dari event. Apakah kau bisa beritahu harganya pada kami?"
Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari mereka berdua yang terlihat penasaran, Hiragaki menaruh smartphone di saku celana jeans yang dikenakannya, dan mencoba mengatakan sesuatu pada mereka.
"Mungkin sekitar ratusan juta?"
"Ratusan juta?"
"Ya, aku sendiri tidak tahu berapa total dari semua harga yang aku beli."
Dijelaskan pada mereka berdua kalau Hiragaki tidak menghitung harga dari setiap barang yang dibelinya. Setiap dia membeli, dia selalu mengambil struk belanja dan membuangnya begitu saja karena merasa sia-sia apabila dia menyimpannya. Selain sia-sia, ada kemungkinan kalau struk belanja yang disimpannya akan membuat setiap tempat dirumahnya akan berantakan oleh struk belanja miliknya.
Itu sebabnya dia membuangnya tanpa harus menyimpannya terlebih dahulu.
"Kau masih saja tidak berubah ya, Hiragaki."
"Aku setuju pada Yama, kau selalu saja membuang sesuatu seperti struk belanja tanpa berpikir panjang."
"Aku tidak akan komplain atas perkataan kalian karena itu merupakan kenyataan."
Setelah cukup lama mereka menunggu di Halte Busway, Busway datang menjemput mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments