Bab 17

Keesokan harinya Radit telah menunggu Adira di cafe. kedua sama-sama bungkam belum ada yang memulai percakapan.

Setelah lama terdiam Radit membuka suara"Kau semakin cantik" Radit menatap wajah cantik Adira dengan tatapan yang lembut dan memuja

Ditatap Seperti itu membuat Adira menjadi salah tingkah. Pipinya merona "Cik, Seperti ABG saja"Ucap Adira menutupi untuk kegugupannya karena ucapan Radit

Radit tak mempedulikan ucapan Adira yang mengatainya."Jelaskan alasan kepergian mu, dariku empat tahun lalu" Ucapan Radit

Adira menarik nafas sebelum memulai berbicara.

"Aku harus memanggilmu siapa? Aku tak tahu namamu?"Tanya Adira yang bingung memanggil Radit.

Ketika mendengarkan ucapan Adira membuatnya Radit tercengang bukan main.

"Adira bahkan namaku pun kau melupakannya?sungguh kau begitu keterlaluan,kau saja tak pernah ku lupakan tapi kau namaku pun tak kau ingat" Ucap Radit dengan suara lirih

Adira diam karena mendengarkan ucapan Radit Sampai dia jadi bingung sendiri. setelah itu barulah dia lanjut bicara" Siapa? Apa aku panggil kau tuan saja?"Tanya Adira lagi karena tak mendapatkan jawaban Adira melanjutkan perkataannya

"Tuan.." Adira belum melanjutkan sudah di potong oleh Radit

"Dengarkan aku Adira, dengar baik-baik, jangan Samapi kau melupakannya lagi. Namaku Raditya Nugroho.Laki-laki yang kau tinggalkan empat tahun lalu,tanpa dia tahu apa sebabnya, Laki laki yang hampir gila karena kehilanganmu,mencari mu tiada lelah selama enam bulan lamanya,dan laki-laki bodoh yang terus mencintaimu hingga saat ini tanpa tau kau dimana?" Adira yang mendengarkan ucapan Radit menjadi tercengang dan terdiam

"Kenapa, kenapa Adira kau setengah itu padaku, bahkan namaku kau tak mengingatnya. Padahal kau sangat tahu betapa aku sangat mencintaimu, begitu memujamu dan tak bisa hidup tanpamu,bahkan untukku melupakanmu saja aku tak sanggup, aku selalu berusaha untuk melupakanmu,membenci dirimu karena kau meninggalkanku tapi tetap saja aku tak bisa melakukannya"Adira hanya terdiam dan melihat mata Radit yang penuh dengan kesedihan, jadi tak mungkin Radit berbohng.

"Sekarang tolong berikan penjelasan mu" Ucap Radit pada akhirnya.

Adira mendengarkan ucapan Radit membuatnya merasakan perasaan sedih dan juga perasaan yang tak dapat di jelaskan. Adira menunduk kepala karena tak mampu melihat netra Radit.

''Empat tahun yang lalu aku mengalami kecalakan tunggal,mobil yang ku kendarai. orang tuaku membawa aku berobat keluar negeri,aku koma,dan saat aku bangun aku kehilangan semua ingatanku"Radit yang mendengarkan ucapan Adira menjadi terkejut dan merasa bersalah. Pantas saja ia mencari Adira tapi tak pernah ketemu

"Maafkan aku Adira,aku tak tahu kalau kau pernah kecelakaan,dan kehilangan ingatanmu,maaf karena aku sudah menuduh mu yang bukan-bukan, sungguh aku sangat menyesal ,tak dapat menjagamu dengan baik seperti janjiku padamu, yang akan selalu ada disisi mu" Menatap dengan tatapan mata yang begitu sendu dan suara yang bergetar

"Sudalah,kau tak perlu minta maaf untuk apa yang kau tak ketahui, kecelakaan itu sudah menjadi takdirku, walaupun aku tak mengigat mu tapi aku bisa tahu kau orang yang baik, yang pernah hadir dimasa Laluku" Ucap Adira

"Kalau kau dari masa laluku, apa kau juga mengenal Nadia."Entah kenapa Adira ingin bertanya tentang Nadia pada Radit.

"Tentu aku mengenalnya, bahkan kau yang mengenalkan dia padaku, dia sahabatmu, jadi mana mungkin aku tak mengenalnya" Jawaban Radit membuat tangan Adira terkepal

"Berarti Nadia membohongiku selama ini, katanya tak ada pria dimasa Laluku,dan bodoh aku percaya saja perkataannya tanpa bertanya pada kedua orang tuaku" Batin adira

"Memangnya kau mengingat Nadia atau Nadia mengetahui keberadaan mu" Tanya Radit yang penasaran karena Adira menanyakan Nadia

"Tentu saja dia tahu keberadaan ku, selama aku menjalani pengobatan dia yang menemaniku selama enam bulan setelah aku sadar dari koma"Jawab Adira membuat Radit marah

"Berarti selama ini Nadia mengetahui keberadaan Adira dan dia menyembunyikan dariku,dan tak memberitahuku setiap kali aku bertanya padanya,Dasar kurang ajar" Batin Adira mengepalkan tangannya.

"Pantas saja setiap aku ke rumahmu, bahkan orang tuamu tak ada"

"Sudahlah itu hanyalah masalalu dan maaf aku harus pulang"Pamit Adira

"Eh,jangan pergi dulu,aku masi ingin bersama dengan mu"Cegat Radit

"Tak adalagi yang perlu aku jelaskan padamu, aku sudah bicara sangat jujur padamu"

"Bukan itu,aku ingin kita menjalani hubungan seperti dulu" Ucapnya dengan serius

"Tapi aku telah menikah" ucapan yang membuat Radit terkejut

"Jangan membohongiku,aku tidak akan percaya"

"Kalau kau tak percaya lihatlah cincin di jari manis ku,ini cincin pernikahanku"

"Walaupun kau sudah menikah sekalipun aku tak peduli,akan aku pastikan merebut mu kembali. untuk menjadi milikku dan tak pernah akan aku lepaskan"Ucap Radit dengan bersungguh-sungguh

"Dan kau akan di sebut pebinor" Adira hanya menggelengkan kepala tanda tak mengerti dengan apa yang difikirkan lelaki ini. Ia pun melangkahkan kakinya.

"Terserah orang mau sebut aku apa aku tak peduli, ingat Adira kau akan menjadi milikku kembali"Ucap Radit tak membuat langkah kaki Adira berhenti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!