Bab 14

Hari ini hari yang tak pernah disangka Radit. Ia akan menginjakan kakinya kembali ke Kota yang penuh dengan kenangan indah dan juga pahit sekaligus. Kota yang menjadi saksi betapa sakitnya ia ditinggalkan sang kekasih yang menghilang darinya.

Radit melangkahkan kakinya setalah turun dari pesawat. Ia tak menghiraukan beberapa perempuan yang terpesona dan mengagumi dirinya. Dan ada beberapa dari mereka yang berdecak kagum oleh ketampanan wajahnya.

Langkahnya terhenti ketika ada yang memanggil namanya." Tuan Radit' Sapa pria tersebut.

Radit yang memandang dengan tatapan Tanda tanya. Sedangkan yang ditatap tersenyum kearahnya.

"Nama saya Johan tuan, Asisten pribadi anda yang di utus langsung Oleh tuan besar untuk menjemput anda"Ucap Johan memperkenalkan diri. Karena melihat wajah Kebingungan Tuan mudanya.

Radit hanya mengangguk kepala tanpa mengeluarkan suara.

"Mari tuan. Tuan besar dan nyonya sudah menunggu dirumah"Lanjut Johan karena tak mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut Tuan mudanya.

Radit dan Johan melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil. Radit masuk duduk di kursi penumpang dan Johan di balik kemudi.

Johan menjalankan mobil meninggalkan parkiran Bandara.

Baru beberapa menit bersama Radit, Johan suda bisa tebak bahwa tuan mudanya, orang yang tidak suka banyak bicara.

Satu setengah jam perjalanan mobil yang di tumpangi Radit memasuki pekarangan rumah Nugroho. Ayah Rijal dan Mama Amelia sudah menunggu kedatangan putranya di teras depan rumah.

Kedua orang tuanya kelihatan sangat bahagia atas kembalinya sang putra. Mama Amelia tersenyum ketika melihat sang anak menuruni mobil yang di tumpangi.

Mama Amelia menangis terharu saat putra semata wayangnya memeluk erat tubuh mama Amelia" Mama sangat merindukanmu.

Akhirnya selama tiga tahun kepergian mu . kau mau kembali juga" Ucap mama Amelia sambil melepaskan pelukan putranya.

Radit tersenyum menanggapi ucapan sang mama dan berkata"Radit juga merindukan mama. Apa Selama Radit disana keadaan mama sehat?" Tanyanya untuk sang mama

"Anak nakal. Apa kau berfikir seorang ibu yang ditinggal anaknya selama itu akan baik-baik saja?. Tanpa kau sekalipun pulang mengunjugi? Walaupun sering bertukar kabar dan video call tetap saja berbeda. Kau tak peduli sekalipun saat aku memintamu untuk kembali, padahal aku begitu khawatir padamu dan sangat merindukanmu." Radit langsung mencium pipi sang mama agar berhenti bicara karena kalau tidak dihentikan maka entah sampai kapan mamanya akan berhenti untuk mengomel.

"Iya maaf mamaku sayang. Yang penting sekarang mama tak perlu khawatir lagi karena aku suda disini. Tapi, ngomong-ngomong aku tak dipersilahkan untuk masuk?" Ucapnya dengan senyum.

"ha-ha-ha, mama sampai lupa menyuruhmu masuk saking bahagianya"

" Hey boy, apa kalian pikir aku disini patung sampai tak di hiraukan" Suara Pak Rijal yang pura-pura merajuk pada dua orang kesayangannya.

Mama Amelia dan Radit sama-sama melihat ke arah Pak Rijal Lalau keduanya tertawa bersama. "ha-ha-ha" Tawa mama amelia dan Radit.

"Maafkan Radit, ayahku yang tampan"Canda Radit pada pak Rijal.

"Permisi tuan, Kopernya suda saya antara kan ke kamar tuan muda" Suara Johan

"Terimakasih Johan"Ucap Radit sambil melihat kearah Johan.

Setelah itu Johan pamit untuk kembali bekerja.

"Mama, ayah. Aku ke kamar dulu untuk beristirahat." Pamit Radit pada kedua orangtuanya.

Setelah berpamitan Radit melangkahkan kakinya menuju kamar yang ia tempati di rumah ini.

" Adira aku telah kembali, aku berharap semoga secepatnya aku dapat bertemu denganmu" Batin Radit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!