Bab 10

NEGARA B

Malam ini di apartemen. Radit kedatangan sahabatnya dari Kota A yang sengaja datang untuk mengunjungi dirinya. Karena Miko sudah terlalu merindukan sahabatnya, yang tak pernah pulang ke Kota A sudah 4 Tahun sejak ia mengatakan kakinya dari Negara itu.

Mereka sedang duduk berdua di hadapan Televisi sambil menonton serial film "Kapan Lo balik lagi ke Kota A" Tanya Miko mengawali pembicaraan diantara mereka

"Entahlah, belum kepikiran untuk pulang" Jawab Radit

"Sampai kapan Lo kaya gini terus. Sudah empat tahun dan Lo belum bisa lupain dia. Kapan lo move-on nya?"

Radit hanya diam saja tak ingin menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu

"Masi banyak wanita di luar sana. Bukan Adira doang sob." Ucap Miko lagi.

"Gw belum bisa lupain dia Mik" jawab Radit

"Coba buka hati Lo buat Nadia kalian Udah tunangan. Nadia pun tak kalah cantik dari Adira. Lo Masi terjebak dalam cinta Lo, kalau seandainya Adira sudah menjadi istri orang gimana, mau sampai kapan Lo berharap?" Ucap Miko dengan kemungkinan yang akan terjadi.

"Gw udah ngantuk, gw tidur duluan" Pamit Radit tanpa ingin m menjawab pertanyaan dari Miko dengan ucapan yang lirih.

Miko hanya bisa membuang nafas kasar dan menggelengkan kepala melihat tingkah Sahabatnya yang satu ini. Miko jadi bingung sendiri melihatnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya Radit di dalam kamar apartemennya yang mewah itu ia ingin langsung membersihkan diri dan tidur. Tapi, niatnya harus di urungkan setelah ponselnya berbunyi.

Drttt... Drttt

Setelah mengecek ternyata yang menelpon adalah ayahnya. Pasti ingin membujuknya tentang pulang juga ke Kota A. Seperti yang selalu ayahnya lakukan jika menelponnya.

"Halo" Jawab Radit setelah mengangkat telpon tersebut

"Halo juga boy. Jawab sang ayah dengan memanggil nama panggilan dimasa kecilnya yang sering di pakai sang ayah untuk memanggil nya. Karena bagi orang tua walau pun suda sebesar apapun anaknya, mereka akan tetap terlihat seperti anak kecil di mata orang tuanya.

"Ada apa, apa ayah masih ingin memaksaku untuk kembali? Tanya Radit

"Tentu saja, ayah berharap kau ingin segera kembali untuk menggantikan posisiku. Aku ini sudah semakin Tua seharusnya aku sudah pensiun dan beristirahat dirumah dan bermain bersama cucu-cucu ku. Bukan terus memikirkan pekerjaan yang seharusnya suda jadi tugasmu" ucap sang ayah

"Tapi ayah kalau hanya tentang masalah pekerjaan aku bisa mengurus semuanya dari sini, Lalu apa lagi yang ayah khawatirkan"

"Ingat boy, sudah empat tahun kau pergi meninggalkan ayah dan ibu, Kau tahu ibumu selalu merindukan mu, pulanglah nak, lupakan Adira Mungkin kalian tidak berjodoh. Pulanglah dan ayah akan mengatur rencana pernikahanmu dengan Nadia" Nasehat ayah Rijal

"Tidak pernah akan adanya pernikahan antar aku dan Nadia. cukup kalian memaksa ku untuk bertunangan waktu itu. tapi, untuk kali ini biarkan aku yang menentukan jalan hidupku sendiri. Jika kalian tetap ingin memaksaku, menikah aku tidak akan pernah mau untuk pulang" Tolak Radit dengan tegas

"Tapi kami para orang tua telah mengatur rencana pernikahan kalian. Tinggal menunggu kedatangan mu Jadi, mana mungkin bisa di batalkan begitu saja " Ucap papa Rijal tak kalah tegasnya

Radit terdiam dan memikirkan cara agar pernikahan yang telah di atur orang tuanya tidak pernah terjadi. Menikahi Nadia bukanlah keinginan dirinya. Walaupun yang dikatakan Miko ada benarnya bahwa Nadia tak kalah cantik dari Adira tapi namanya hati mana bisa di paksakan.

"Baiklah aku akan pulang, tapi aku punya satu persyaratan. Jika ayah menyanggupi persyaratan dariku. Aku berjanji akan segara pulang. Bagaimana?"ucap Radit setelah mendapatkan cara agar membatalkan rencana pernikahan itu.

"Apa persyaratannya. Akan ayah coba usahakan selama ayah sanggup" Ucapan pak Rijal tak sabar mendengarkan permintaan putranya.

"Aku hanya ingin ayah menyetujui permintaanku. Untuk membatalkan pernikahan yang sudah kalian rencanakan. Jika ayah setuju, aku juga akan setuju untuk pulang. Bagaimana?"

"Apa kau sudah gila nak? emangnya tidak ada syarat lain." Bentak pak Rijal ketika mendengarkan persyaratan dari putranya.

"Hehehe" Radit hanya terkekeh pelan sambil berkata "Ya itu terserah ayah saja. Kerena Keputusan ada di tangan ayah, aku tidak akan memaksa"

Terpopuler

Comments

Red Jasmine

Red Jasmine

semangat kaka

2023-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!