Bab 4

Pada saat malam harinya. Sedari tadi Aditia menatap layar ponsel miliknya yang menunjukkan bahwa Nadia sebagai si penelpon. Ia melirik ke samping istrinya sudah terbuai ke alam mimpi, lalu dengan perlahan ia turun dan sedikit menjauh dari kasur yang di tempati bersama sang istri.

dengan suara yang pelan seperti sedang berbisik dia bicara dengan Nadia "ada apa Nad? kenapa menelpon kau tau kan ada Adira di sampingku"

"Aku merindukanmu sayang, Aku tidak bisa tidur, Aku mau di temani oleh dirimu" Dengan suara suara yang di buat begitu manja dan menggoda

"aku nggak bisa Nad. Bagaimana kalau sampai Adira terbangun di tengah malam dan melihat nggak ada aku di sampingnya" Tolak Aditia

"Itu nggak mungkin bisa, Aku nggak mau tau, pokoknya aku mau kau datang dan temani aku di apartemen aku. Tapi, kalau sampai kau tidak mau akan aku bongkar tentang perselingkuhan kita berdua." Ancam Nadia

Aditia Terdiam dengan rasa frustasinya. ia tak mau sampai hubungannya dengan Nadia ketahuan, Walau bagaimanapun dia sangat mencintai Adira yang merupakan istrinya. Tapi di sisi lain, dia juga menginginkan Nadia yang merupakan sosok dari masa lalunya yang hadir dan di pertemukan kembali Dengannya. Setelah beberapa bulan setelah pernikahannya terjadi yang ternya merupak sahabat dari istrinya.

lama terdiam akhirnya Aditia membuka suara

"Jangan coba-coba Nad, Baiklah aku akan segera ke sana. Tapi, ingat jangan pernah kau memberitahukan Adira tentang hubungan kita ke padanya, ingat itu Nad" Adit berucap dengan tegas

"Baiklah sayang, Aku mengerti. Aku tunggu kedatangan mu sayang" Jawab Nadia dengan suara yang menggoda. Setelah sambungan terputus Aditia menghembuskan nafas secara kasar.

setelah itu Aditia berbalik melihat istrinya dan pergi membuka dan menutup pintunya deng sangat pelan dan hati-hati ia takut jangan sampai Adira terbangun. Setelah kepergian Aditia untuk bertemu Nadia. Adira membuka matanya dan tersenyum sinis. Ternyata sedari tadi Adira hanya pura-pura tertidur agar ia bisa mendengarkan pembicaraan sepasang penghianat itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

sedangkan di lain tempat di negara dan benua yang berbeda. Di Negara B. seorang pria dengan wajah yang tampan dan juga rupawan. pria yang berumur 30 tahun itu, ia adalah Raditya Nugroho. berdiri sambil melihat lalu-lalang kendaraan yang kelihatan kecil dari gedung apartemennya.

Radit berdiri menghembuskan nafas kasar dari mulutnya, lalu dia mengambil ponsel dari saku celana yang ia kenakan lalu menghidupkannya. Wajah seorang wanita cantik yang terpampang sebagai wallpaper ponselnya. Setelah itu ia melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dan puluhan pasan dari tunangannya tapi dia hanya melihat saja tanpa ada niatan untuk menghubungi balik.

Radit hanya melihat foto wanita yang sangat di cintai ya itu, dia ingat betul waktu foto itu di ambil wanitanya tersenyum ke arah kamera yang ia pegang dan bidikan padanya."Aku sangat merindukan mu" gumam Radit dengan suara yang serak menahan kesedihannya.

Ia sangat merindukan sosok wanita yang ada dalam foto tersebut. Sungguh dia sangat mencintai wanita itu. Wanita yang sangat cantik di matanya, Wanita yang ia cintai dan ia sayangi bahkan hatinya masih terpatri nama wanita itu tak bisa di gantikan bahkan dengan tunangannya sekalipun.

Lama dengan keterdiaamannya Radit mulai Menerawang jauh ke masa lalu yang telah lama terjadi. Masa lalu bersama wanitanya, pujaan hatinya.Wanita yang bernama Adira Larasati, ya Adiralah wanitanya, mantan kekasihnya, Wanita yang sampai sekarang masih tertanam namanya di dalam hatinya bahkan ia masih sangat-sangat merindukan ya.