Setelah kejadian barusan, ujian kembali di lakukan dan sekarang giliran Masaru, setelah di sudah berada di dalam lapangan sebuah sangkar pun kembali di turunkan.
Ketika Masaru mengeluarkan pedang dari dalam sarungnya seketika juga tercium harum semerbak bunga kikyo yang sangat harum.
Dengan cepat iblis itu melumpat ke atas untuk menyerang. Saat bertarung Masaru terlihat sedang menahan sesuatu yang luar biasa, karena bisa di lihat ekspresi wajahnya.
"Astaga! Aku sudah tidak kuat "
"Teknik senjata terkutuk! Aroma ilusi" lanjut Masaru yang langsung mengunakan tekniknya.
Dan kabur berwarna biru tua pun muncul menyelimuti seluruh area lapangan, lalu beberapa saat kemudian, Masaru terlihat membuka pintu lalu lari terbirit-birit karena.
"Maaf aku izin ke toilet sebentar" teriak Masaru yang lari ke toilet.
"Tapi bagai mana dengan iblisnya?" tanya Yamato.
Lalu beberapa menit kemudian semua kabutnya suah menghilang, dan mereka semua terkejut saa melihat mayat iblis itu yang sudah terpotong-potong.
"Itulah namanya kekuatan kepepet" ujar kapten hidaeki yang masih melongo.
Kemudian setelah Masaru, sekarang adalah giliran matsuya untuk di uji setelah iblis yang menjadi lawannya sudah keluar dari dalam sangkar yang mengurung, matsuya mulai mengeluarkan pedangnya.
Dan mereka pun saling beradu kemampuan, terlihat matsya yang terlalu santai menghadapi iblis itu mungkin karena ia sudah tau bahwa setiap iblis yang menjadi Lawa mereka sudah di suntik obat penenang.
Tapi pak kirino tidak suka dengan cara matsuya menghadapi lawannya karena ia menganggap matsuya itu, terlalu santai karena baik latihan maupun asli setiap lawan tidak bisa di anggap enteng, meski iblis itu sudah di suntik obat penenang.
Saat akan mengakhirinya, tiba-tiba iblis itu menjadi agresif bergegas kapten hidaeki akan membunuh iblis itu tapi iya di hentikan oleh pak kirino untuk tidak membantu.
"Dia harus belajar untuk serius saat bertarung" ujar pak kirino yang menginjak tali sepatu kapten hidaeki.
Terpaksa kapten hidaeki pun mengikuti apa yang di katakan pak kirini, dan melihat matsuya yang sedang kewalahan dengan iblis itu karena efek obatnya sudah habis.
Dan apa yang di inginkan pak kirino pun terjadi, matsuya terlihat mulai serius dengan iblis yang menjadi lawannya itu.
"Teknik senjata terkutuk! Tebasan bulan sabit!" dan dalam satu kali tebasan iblis itu terbelah menjadi dua bagian.
Sebelum giliran Ayumi, Masaru datang menghampirinya untuk memberikan semangat dan rasa percaya diri, sampai akhirnya Ayumi pun masuk ke dalam.
.
.
.
.
.
Sementara itu, terlihat pak yujiro yang sedang berjalan sendiri dengan membawa beberapa buku bersamanya.
Tapi iya tiba-tiba berhenti berjalan karena seseorang menodongkan sebuah pedang di belakang kepalanya, dan orang itu adalah kapten hidaeki.
"Anda terlalu gegabah, bertindak tanpa perintah" ujar kapten hidaeki yang masih mengarahkan ujung pedangnya di kepala pak yujiro.
"Aku hanya penasaran dengannya, aku ingin melihat seberapa kuat mata raja azir yang melegenda itu"
"Ternyata anda mengetahuinya!?"
"Bersyukurlah aku tidak membocorkan rahasia ini, bukan tidak! Tapi belum ku bocorkan"
"Tidak ada asap tanpa ada api, sesuai perintah jenderal morisawa, aku terpaksa membungkam anda"
"Apa kau juga akan membungkam rekan-rekan mu jika mengetahui seoal ini?"
"Sayangnya mereka sudah mengetahui soal ini" jawab kapten hidaeki dan beberapa kapten lain datang dengan pedang yang sudah di keluarkan dari dalam sarungnya.
"Naif sekali" ucap pak yujiro, dan para kapten pun mulai mengayunkan pedang mereka.
Terlihat buku yang di bawah pak yujiro tergeletak di lantai dengan sedikit bercak darah.
.
.
.
.
Ayumi yang mengunakan panah hanya bisa terus mengambil jarak dengan iblis yang menyerang jarak dekat itu.
Meski agak sulit tapi Ayumi masih bisa menembakkan beberapa anak panah ke arah iblis itu, Masaru yang menonton terus berteriak menyemangati ayaumi.
Tapi Ayumi malah semakinnya, iya malah malu saat di berikan semangat oleh Masaru.
"Sudah hentikan kau membuatnya malu" ujar Yamato yang menutup mulut Masaru.
"Apa kau mencintainya?" tanya Mitsuhiro.
"Jangan bercanda! Aku lebih tua dari kalian semua jadi aku lebih paham mana rasa cinta mana rasa solidaritas" jawab Masaru dengan wajah yang memerah.
"Solidaritas berkedok cinta" sahut Yamato.
Dan Masaru pun semkain tertekan oleh mereka berdua yang terus menggodanya, kemudian mereka semua berhenti karena Ayumi akan segera kalah.
"Kapten! Tolon~" tapi kapten hidaeki tidak ada di tempat, dan pak kirino juga tidak tau kemana dan kapan kapten hidaeki pergi.
Melihat situasi yang mendesak, Masaru pun berlari masuk ke dalam untuk menyelamatkan Ayumi.
Dengan gigi yang tajam iblis itu melompat untuk menerkam Ayumi, tapi saat sedikit lagi Masaru terlebih dulu memukul iblis itu sampai terlempar.
"Cepat kita harus pergi!" ujar Masaru.
"Ta-tapi kaki ku" jawab Ayumi dan ternyata kakinya terkilir.
"Pegangan" ucap Masaru lalu mengendong Ayumi untuk keluar bersamanya.
Bergegas Masaru keluar, lalu Yamato dan Mitsuhiro langsung menutup pintu agar iblis itu tidak ikut keluar juga.
Masaru terus bertanya pada Ayumi bagai mana keadaannya, meski Ayumi sudah menjelaskan kalau kakinya saja yang terkilir tidak ada yang lain.
Beberapa menit kemudian kapten hidaeki datang, iya langsung meminta maaf pada semua orang karena pergi secara tiba-tiba. Dirinya beralasan bahwa ada urusan yang mendesaknya harus pergi.
Setelah ujian selesai, iblis yang menjadi lawan Ayumi kembali di masukkan kedalam sangkar untuk kembali menjadi bahan eksperimen oleh para anggota medis.
Setelah semuanya kembali normal, Masaru langsung mengendong Ayumi ke kamarnya untuk istirahat, dengan wajah malu Ayumi memberitahu kalau dirinya bisa jalan sendiri.
"Jadi siapa yang setuju kalau Masaru punya perasaan pada Ayumi?" tanya Yamato.
Dan yang lain pun mengacungkan tangan mereka tanda setuju kecuali matsuya yang sudah pergi duluan.
Setelah membersihkan diri, Yamato langsung rebahan di kasurnya bersama ryuu yang tidur di dekatnya, terlihat dari wajahnga Yamato seperti sedang memikirkan sesuatu.
Tidak lama kemudian Mitsuhiro datang, setelah selesai mandi, melihat Yamato maaru pun bertanya mengapa dirinya melamun seperti itu apa punya hutang.
"Apa kau sudah selesai mengbucinnya?" tanya Yamato yang malah berbalik bertanya.
"Siapa yang bucin!? Aku hanya khawatir sebagai yang paling tua, aku punya tanggung jawab memastikan kalian semua tidak kenapa-napa"
"Alasan yang bagus" jawab Yamato dengan wajah datarnya menatap Mitsuhiro.
"Ngomong-ngomong nanti malam akan ada festival di kota, apa kau mau ikut?" Tanya Mitsuhiro
"memangnya kita diperbolehkan untuk pergi keluar? Bukannya itu di larang"
"Tenang saja, karena kita punya seseorang yang bisa membantu kita pergi ke festival"
"Seseorang! Siapa yang kau maksud dengan seseorang?"
"Jangan banyak tanya nanti malam kau akan mengetahui siapa orang yang ku maksud itu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Ayano
Yang laen dukung tapi satu orang cembukor ceritanya
2023-04-19
0
Ayano
Kek disemangatin ayang 😏😏
2023-04-19
0