Di siang hari saat cuaca sedang panas-panasnya, terlihat yamato yang sedang mendinginkan dirinya di bawah pohon, sementara yang lain sedang mengerjakan tugas yang di berikan bu asuza.
"Aaa yamapun hari ini panas sekali, di sini panasnya minta ampun apa lagi mereka yang ada di neraka" ujar Yamato.
"Jangan bawa-bawa neraka, aku jadi merinding tau dan sepertinya kami sudah selesai" sahur yuzuru.
Sementara mereka sudah menyelesaikan tugasnya, Yamato langsung meminjam tugas milik Masaru untuk di tiru olehnya.
Tapi Masaru tidak ingin meminjamkannya, iya malah menawari dirinya untuk membantu Yamato menyelesaikan tugasnya.
Karena tidak ada cara lain Yamato pun mulai mengerjakan tugasnya dengan di bantu oleh Masaru.
"Aku tidak bisa mencampurkan yang ini" ujar Yamato yang mengaku tidak bisa mencampurkan beberapa tanaman.
"Coba aku saja yang melakukannya" jawab Masaru, sambil meracik bahan-bahan iya menjelaskan semua hal kepada Yamato agar otak Yamato tidak kosong melompong.
Penjelasan yang di berikan Masaru malah membuat Yamato mengantuk dan ia tidak sengaja tertidur di tengah ocehan Masaru.
"Bangun!" ucap Masaru yang membangunkan Yamato dengan lembut.
Tapi itu tidak berhasil, beberapa kali iya mencoba hal yang sama namun hasilnya masih sama, sampai akhirnya Mitsuhiro datang untuk mengambil bukunya.
"Kenapa?" tanya Mitsuhiro.
"Dia tidak bisa di bangunkan"
"Benarkah! Ini akan seru".
"Jangan berbuat macam-macam nanti, Yamato ngamuk"
"Yamato ada katak di dalam bajumu!" teriak Mitsuhiro tepat di depan telinga Yamato.
Dalam hitungan detik Yamato langsung melompat sambil membuka bajunya dengan wajah yang begitu panik tidak ketulungan.
Melihat itu Mitsuhiro langsung tertawa terbahak-bahak, begitu juga Masaru yang terlihat menahan tawanya.
Menyadari kalau dirinya di tipu membuat Yamato langsung marah, ryuu yang sedang tidur pun terkena imbasnya.
"Dasar teman gak ada akhlak! Ryuu timpug dia!" teriak Yamato lalu melemparkan ryuu pada Mitsuhiro.
Sebelum menghantam wajah Mitsuhiro, ryuu merubah wujudnya menjadi sebuah bola besi yang cukup besar.
Dan tong... wajah Mitsuhiro terkena hantaman yang cukup keras seketika iya jatuh tidak sadarkan diri, kemudian ryuu kembali ke wujud aslinya dan kembali ke sisi Yamato.
"Hahahah, sekarang giliran mu" ujar Yamato yang menatap Masaru dengan tersenyum aneh.
"Tu-tunggu Yamato, aku bisa menjelaskan ini" jawab Masaru yang perlahan berjalan mundur.
"Ha? Apa yang perlu di bicarakan, apa si kampret itu tidak memberitahu kalian aku alergi katak?".
Tapi tiba-tiba, tunggg.... Seseorang memukul kepala Yamato mengunakan sebuah kayu, membuatnya jatuh tidak sadarkan diri.
Dan ternyata yang memukul Yamato adalah yuzuru.
"Astaga, lihat kepalanya benjol" ujar Masaru .
"Sudahlah, kita sudah di tunggu di kelas, kau bawa Yamato aku akan membawa Mitsuhiro"
Dan mereka berdua pun bergegas ke kelas sambil mengendong Yamato dan Mitsuhiro...
.
.
.
.
(Ruang rapat para jenderal)
Di ruangan rapat terlihat jenderal Morisawa minamoto, wakisaka yasuharu, ogawa suketada, Akaza naoyasu, dan jenderal kitsuki mototsuna.
Mereka berlima terlihat begitu serius dengan apa yang sedang di bahas.
"Akan sampai kapan kita akan diam seperti ini?" tanga jenderal kitsuki.
"Kita akan diam sampai waktu yang tepat, satu minggu lalu kita telah kehilangan satu kapten dan itu adalah kesalahan ku" jawab jenderal morisawa.
"Menunggu waktu yang tepat?! Jangan bercanda, belum apa-apa kita sudah kehilangan satu kapten yang berharga" sahut jenderal naoyasu.
"Seharunya kita percepatan eksekusinya sedari awal" lanjut jenderal naoyasu.
"Tapi jika kita bertindak terlalu gegabah, akibatnya akan sangat buruk" sahut jenderal yasuharu.
"Jika ini soal waktu apa kita akan terus sambil melihat kapten dan anggota lain kehilangan nyawa mereka?" bentak jenderal naoyasu dengan memukul meja.
"Pak anda tenang dulu, kita masih bisa mencari solusinya kami minta anda tenang jangan tersulut emosi" ujar jenderal kitsuki.
"Sudah cukup!" ucap jenderal morisawa, yang membuat yang lain melihat ke arahnya.
"Aku yang akan menanggung semua dosa ini, untuk sekarang eksekusinya kita tangguhkan sampai iya dapat memurnikannya" Lanjur jenderal morisawa.
"Baiklah, kami juga setuju dengan penangguhan ini jika dia tidak dapat memurnikannya juga kami terpaksa memaksa anda untuk memulai eksekusinya" jawab jenderal yasuharu.
.
.
.
.
Saat Yamato sedang bersantai melihat matahari terbenam, bersama dengan ryuu yang sedang tidur di atas kepalanya.
Tak lama kemudian, Mitsuhiro datang sambil menyapa lalu duduk di dekat Yamato dan sedikit basa-basi.
"Apa wajah mu baik-baik saja?" tanya Yamato.
"Kau keterlaluan, sampai sekarang kening ku sampai sekarang masih memar" jawab Mitsuhiro.
"Yah maaf".
"Oi makan malam sudah siap, kalian mau ikut makan bersama atau tidak" teriak Masaru lalu pergi lebih dulu.
Mereka berdua pun bergegas untuk pergi ke sana, saat sedang makan Yamato membangunkan ryuu untuk menawarinya makan.
Tapi ryuu menjawab kalau dirinya tidak lapar dengan mata yang masih terpejam, beberapa menit kemudian setelah selesai mereka pergi keluar asrama untuk mencari udara segar.
Saat sedang di luar tiba-tiba ryuu bangun dan menanyakan makan malam untuk dirinya.
"Bukannya kau tidak lapar yah" jawab Yamato.
"Kalian keterlaluan, tidak ada yang mau menyisakan sedikit untuk ku apa?"
"Yamato aku keterlaluan" lanjut ryuu yang kembali tertidur di atas kepala Yamato.
"Apa dia tidak bisa berheti tidur yah?"Tanya Marika.
"Mungkin, padahal saat pertama kali bertemu dia kucing yang agresif" jawab Yamato.
Tak lama kemudian dari raha belakang Mitsuhiro berlari ke arah Yamato lalu memukul kepalanya, dan berkata ''coba kejar kalau bisa"
Dan merka pun bermain kejar-kejaran bersama seperti anak kecil, Masaru yang melihat tingkah mereka seperti sedang menyembunyikan kesedian yang mendalam.
Ayumi yang ada di dekatnya mulai bertanya, karena iya dapat melihat kesedihan yang sedang di sembunyi Masaru.
Pada awalnya Masaru tidak ingin membicarakannya namun iya mulai menceritakan tentang masa lalu yang membuatnya sedih sampai sekarang.
Mereka berdua terluhta begitu akrab saat berjalan bersama, perlakuan Masaru terhadap Ayumi sedikit berbeda ketimbang ke yang lain.
Karena iya yang paling tua di antara mereka bertujuh, di tambah Ayumi yang memilik sifat penakut yang selalu tidak dapat di kontrol oleh dirinya sendiri, membuat Masaru bersikap lebih pada Ayumi.
"Wulululu..!! Gemesnya kalian terlihat seperti pasangan" ujar yuzuru.
"Apa aku juga harus jadi penakut? Ayumi apa kau bisa mengajari ku jadi penakut?" sahur Marika kemudian mereka menatap Masaru dan Ayumi dengan senyuman lebar.
"Ja-jangan bicara yang tidak-tidak" jawab Masaru dengan wajah yang memerah.
"coba lihat wajahnya memerah"
"Kyaaaa!! Imutnya".
Sementara itu, dari jendela ruangannya jenderal naoyasu sedang memperhatikan mereka dengan halis yang mengerut, terutama saat melihat Yamato.
"Cih" kemudian iya pun pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments