Babak pertama antara Masaru dan Marika, di tengah lapangan mereka Berdua sudah saling berhadapan satu sama lain, kemudian pak kirino pun meniup peluit yang menandakan, di mulainya pertandingan.
Tanpa lama-lama lagi Marika langsung g menyerang, tapi Masaru terlihat hanya menghindar seseklai tersenyum menyemangati Marika.
"Dia terlalu kalem orangnya" bisik Mitsuhiro yang duduk di dekat Yamato.
"Ha?! Dia kalem? Coba lihat si kulkas itu! Lebih kalem mana? Masaru atau dia?"
"Eng... Haha matsuya sebenarnya bukan anak seperti itu" jawab Mitsuhiro, yang membuat Yamato menatapnya dengan rasa penasaran.
"Akan ku akhiri" ujar Marika yang berlari ke arah Masaru.
Dengan kalemnya Masaru menghindar, saat Marika berbalik untuk kembali menyerang iya sudah di kejutkan dengan masaru yang menolongnya dengan pedang.
"Aku menang!" ucap masaru lalu menyentil kening Marika.
Bukannya terima kekalahan Marika malah marah-marah dengan wajah merah karena malu, namun pak kirino menetapkan kalau Marika kalah.
Setelah mereka berdua selesai berikutnya, Mitsuhiro melawan yusuru baru saja di mulai beberapa menit kemudian Mitsuhiro berhasil timbang dengan sedikit benjol di kepala.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Yamato.
"Aaa~ dia tidak memberi aba-aba~ kepalaku pusing~~" dan ia pun pingsan.
Berikutnya matsuya dengan Ayumi, seperti biasa matsuya memperlihatkan wajah seriusnya sementara Ayumi terlihat sedikit takut.
Karena jelas terlihat tangan Ayumi yang sedikit bergetar ketika menggenggam pedangnya.
Di pinggir, Masaru terlihat terus memperhatikan Ayumi dengan wajah cemas, dan pertarungan pun di mulai.
Tidak memandang perempuan atau laki-laki, matsuya langsung bergerak menyerang, dan Ayumi hanya menghindar dan menangkis sebisanya saja.
Beberapa memar di lengannya terlihat, sampai akhirnya Marika pun terjatuh meski begitu matsuya berniat untuk menyerang lagi namun.
Seseorang menghalangi Ayumi dari pukulan pedang kayu yang di ayunkan matsuya dan dia adalah Yamato, lalu yang lain datang membantu Ayumi.
"Apa yang kau lakukan?" bentak Yamato lalu mendorong matsuya.
"Kau pikir ini pertarungan asli apa ha!?"
"Memar itu adalah bukti kalau dia itu lemah...~~" tapi Yamato langsung meninju wajah matsuya dengan keras.
"Lemah atau tidak tapi kau harus bedakan mana latihan mana pertarungan asli! Kau pikir semua perempuan kuat"
Matsuya yang tersulut emosi tidak bisa menahannya lagi dan perkelahian di antara mereka berdua pun kembali terjadi.
Kali ini Yamato terlihat benar-benar marah.
Pak kirino hanya memperhatikan perkelahian mereka berdua bersama dengan kapten shimazu yoshihiro.
Dan kemarahan Yamato itu membuat mata raja azir mulai aktif tapu Ryuu bergerak cepat ia melompat lalu menutupi mata Yamato.
Hal tersebut membuat Yamato berhasil di kalahkan dan tersungkur ke tanah, denga angkuhnya matsuya pun pergi.
"Kenapa kau menghalangi ku!" teriak Yamato pada Ryuu.
"Kau hampir membunuhnya" bisik Ryuu.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Masaru lalu membantu Yamato untuk berdiri.
"Ke mana si kampret itu?"
"Dia sudah pergi" jawab Masaru.
Yamato pun menanyakan keadaan Ayumi, tapi malah sebaliknya mereka berlima malah menanyakan keadaan Yamato.
Karena di wajahnya terdapat beberapa luka lebam yang terlihat cukup sakit, tapi Yamato menjelaskan kalau ia tidak apa-apa.
Dengan wajah yang tertunduk ke bawah Mitsuhiro meminta maaf pada semua orang atas kelakuan matsuya tadi, dan iya menjelaskan bahwa matsuya dulu tidak seperti itu.
"Semua itu berawal saat......~~"
Flashback....................
Matsuya dulu anak yang periang dan sangat baik kami berdua tinggal di kuil dewa susanoo, ayah ku dan ayah matsuya adalah pendeta di sana.
Tapi kuil itu di hancurkan oleh beberapa iblis, membuat ayah ku tewas karena melindungi ku dan yang tersisa hanyalah aku, matsuya, dan ayahnya saja.
Dan kuil itu hancur, namun ayah matsuya terus mempertahankan kuil itu, setiap hari ayah matsuya berkeliling desa untuk meminta sumbangan.
Tapi orang-orang tidak ada yang mau memberikan sumbangan karena takut, mereka tidak ingin berurusan dengan kuil yang telah di kutuk iblis.
Penghinaan dan caci-maki dari orang-orang menjadi hal yang selalu di dengar oleh ayah matsuya setiap kali iya meminta sumbangan.
Terkadang matsuya selalu menangis karena tidak tahan dengan perkataan orang lain tentang dirinya dan ayahnya.
Hal itu yang mendasari sifat matsuya menjadi seperti itu, ia ingin menjadi seorang exorcist dan membunuh satan yaitu iblis yang bertanggung jawab atas kejadian malam itu.
And Feedback.................
"Hmm.. sedang cerita masa lalu yah?" ucap kapten yoshihiro.
"Aku ingat kejadian beberapa tahun lalu itu, maaf kami datang terlambat" lanjut yoshihiro.
"Tidak! anda tidak perlu meminta maaf, saya harusnya berterimakasih saat itu karena anda mau datang jauh-jauh dan membawa kami ke sini" jawab Mitsuhiro.
"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu dan kalian di tunggu pak kirino di kelas" lalu kapten yoshihiro pun pergi..........
Beberapa jam kemudian kelas pun selesai, saat sore hari di dalam kamar asramanya Yamato sedang mengobati luka memar yang ada di wajahnya.
Saat itu pula Yamato menyalahkan Ryuu karena menutup kedua matanya tanpa peringatan apapun.
Ryuu yang mendengar itu langsung melompat dari tempat tidurnya, naik ke atas kepala Yamato kemudian mencakarnya.
"Kau itu hampir membunuhnya bodoh" ujar Ryuu.
"Aaaaa... Turun dari kepala ku!" lalu Yamato pun menarik ekor Ryuu, bukannya turun Ryuu malah berpegangan erat pada rambut Yamato.
Beberapa saat kemudian seseorang mengetuk pintu depan, mendengar itu Yamato pun berjalan untuk membukakan pintu.
Setelah di buka terlihat beberapa polisi exorcist berdiri dan mereka meminta Yamato untuk ikut bersama mereka, karena tidak tau apa-apa Yamato pun ikut bersama mereka.
Setelah beberapa kemudian, mereka berhenti di depan gudang senjata, Yamato pun di minta untuk masuk ke dalam sementara mereka semua menunggu di luar.
Ketika sudah berada di dalam, Yamato sudah di tunggu oleh Jendera morisawa yang berdiri membelakanginya.
"Tangkap!" ucap pak morisawa lalu melemparkan sepasang sarung tangan kain dan sebuah pedang.
"Itu pedang onigoro-tai tengoku, pakai sarung tangan itu setia kali kau akan mengunakan pedang itu, agar mata kurang ajar itu tidak melakukan penolakan"
"Kau membuat ku rugi saja! Dan besok pagi sekali aku ingin kalian semua sudah berkumpul di depan halaman asrama" lanjut pak morisawa kemudian berjalan pergi ke luar.
"Cih! Dasar orang tua bau tanah"................
(Malam hari)..............
"Akito apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya hasumi yang duduk dekat akito.
"Lucu kau bertanya soal itu, aku juga tidak tau harus melakukan apa sekarang" jawab akito yang terlihat bgitu membosankan.
Mereka berlima hanya bisa duduk sambil meratapi nasib, sampai akhirnya seseorang tiba-tiba saja muncul.
"Yo! Para anak muda" ujar lucifer yang muncul di depan mereka semua.
"Apa yang kau inginkan?" tanya akito.
"Hahahah, ikut dengan ku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments