Dania VS Nadira

Senyum Nadira pun luntur, kini senyuman Dania lah yang terbit. Dia menatap Nadira dengan senyuman kemenangan, tak di sangka ternyata Darren mendukungnya.

"Darren! Kenapa kamu jahat sekali? aku hanya ingin berbuat baik pada ponakanku, apa itu salah?!" Ucap Nadira dengan suara bergetar.

Darren pun menggeleng. "Tidak salah, tapi kamu lancang. Tahu kenapa? rumah ini adakah rumahku, bukan rumah kamu. Aku tahu Gibran ponakanmu, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya masuk kamar orang begitu saja." Sinis Darren.

Nadira tertunduk, dia saling meremas jarinya. Tatapan Darren membuat tubuhnya gemetar takut, apalagi kini tak ada yang membelanya.

"Pergilah!" usir Darren dan menutup pintu kamarnya dengan kencang.

BRAK!

"Apa dia tidak tahu bagaimana susahnya aku menidurkan anak huh?!" Kesal Darren.

Darren berjalan ke arah ranjang, dia merebahkan tubuh Gibran dan mengambil botol susu di atas nakas yang tadi belum sempat dia berikan.

"Minum dan tidurlah," ujar Darren pada Gibran yang masih membuka matanya.

Dengan tangan kekarnya, Darren mengelus kepala Gibran berharap anak itu segera tertidur. Karena sudah mengantuk, anaknya itu cepat tertidur.

Sedangkan di luar kamar, Dania dan Nadira saling menatap tajam. Keduanya mengeluarkan aura mencekam, bahkan pembantu yang ingin lewat pun mengurungkan niat mereka.

"Mungkin mba bisa mencuci otak mommy ku, entah apa yang mba berikan sehingga dia mau menjodohkan abangku dengan wanita macam mba." Sinis Dania.

"Memangnya, seperti apa wanita yang pantas di sandingkan dengan Darren? apa kurang nya aku? aku cantik, berpendidikan, pintar dan lagi ... aku berasal dari keluarga terpandang!"

"HAHAHAHA, yang bilang situ cantik pasti matanya kelilipan tuh mba. Cicak kering masa di bilang cantik." Lawak NAdira.

Mendengar ejekan Dania, Nadira pun memutuskan untuk pulang. Sebelum dirinya hilang kendali, bisa-bisa Darren semakin tidak menyukai dirinya. Berbeda dengan Dania, dia tersenyum puas. Rencana menyingkirkan Nadira untuk hari ini sudah sukses

"Ada yah orang pede begitu." Gumam Dania meledek.

Dania meminta pembantu untuk membersihkannya, dia pun pergi ke kamar tamu untuk melanjutkan niatannya yang tertunda.

BRAK!!

"Si4l! Bocah ingusan itu membuatku muak! aku harus merubah rencana, halangan terbesarku mendapatkan Darren bukan si kembar. Tapi adiknya itu! harus ku apakan dia agar rencanaku berjalan mulus?!" Kesal Nadira, dia masuk ke mobilnya sampai membanting pintu dengan keras.

Nadira memutuskan untuk menelpon Delia, dia akan melaporkan tentang perbuatan Dania yang membuatnya kesal.

"Halo sayang? sudah sampai di rumah Darren?" Tanya Delia dari ujung sana.

"Ya! aku memang sudah sampai. Tapi, anak perempuan tante itu menghancurkan rencana ku! dia menghalangi ku menemui Darren, bahkan dia membuang makanan yang ku buat!" Seru Nadira dengan emosi.

"Dania ada di sana?" Bingung Delia, pasalnya Dania tak ada bilang padanya. Dania lun tidak berpamitan padanya, dia hanya berpamitan dengan Recky yang sepertinya belum memberitahu kabar tersebut.

"Cih, tante! pokoknya, aku tak peduli jika Dania adakah anak tante! selama dia menjadi penghalang untukku mendapatkan Darren, maka aku akan berusaha untuk menyingkirkannya!" Ancam Nadira.

Mendengar itu tentu saja Delia marah, dia tak terima putrinya di apa-apakan oleh Nadira.

"Jangan macam-macam Nadira! Dania adalah kesayangan daddy nya! kalau sampai dia celaka, tante gak bisa bayangin apa yang akan dia perbuat pada kita berdua!" Sentak Delia.

Tuutt!!!

Dengan kesal, Nadira mematikan sambungan telponnya. Dia membuang ponselnya ke kursi penumpang dengan wajah memerah menahan amarah.

"Awas saja, jika wanita tua itu tak memenuhi janjinya. Makan akan ku bongkar semua kebusukannya! Cih, dasar wanita tua gak guna!" Geram nya.

***

Hari ini adalah hari ibu, hari yang Gibran nantikan. Dia akan tampil di sekolah bersama teman-temannya yang lain guna penyambutan untuk para orang tua.

Dania sudah mendandani keponakannya itu, terkadang dia menggigit bibirnya karena menahan gemas.

Bagaimana tidak, kini Gibran memakai baju putih dengan di padukan dengan celana mocca. Tak lupa dasi kupu-kupu di leher anak itu, di tambah lagi topi bundar berwarna hitam membuat anak itu bertambah lucu.

"Perfect!" Seru Dania.

"Dedek dah ganteng belom?" Tanya Gibran dengan senyuman manisnya.

"Ya, sangat tampan. Nanti, kalau tampil lihat ke tante yah. Tante mau rekam kamu," ujar Dania dengan gembira.

Gabriel yang sedang berpakaian di samping Gabriel pun mengerutkan keningnya, seingatnya mereka hanya mengundang Darren. Kenapa tante cempreng nya itu ikut juga?

"Aunty ikut?" Tanya Gabriel.

"Ya iyalah! apa kamu tahu, sebentar lagi cicak kering pasti datang! percaya deh!" Seru Dania.

Gabriel mengangkat bahunya acuh, doa tidak mengerti cicak kering yang tantenya maksud.

Tak lama, terdengar lah bunyi bell. Dania yang sudah tahu itu siapa bergegas keluar dan menyambut tamu yang ia tunggu sedari tadi kedatangannya.

"Adduhhh mba, pagi-pagi sudah kesini aja. Rantang nya selalu kebawa yah mba? kira-kira kalau nanti jadi hantu penasaran, malah rantang lagi yang di bawa. Hahaha bercanda mba, habis kemarin baru liat film nenek gayung. Siapa tahu kan ada cicak catering gentayangan gitu."

Nadira menatap datar Dania, celotehan Dania membuat hatinya panas. Namun, dia sudah bertekad untuk tak membuat keributan. Bisa bahaya jika Darren ilfeel padanya nanti.

"Onty, tolong pacangkan cepatuna. Cucah, dedek nda bica." Seru Gibran keluar dari kamarnya dan menghampiri Dania.

"Oh ya sayang, sini onty pasangkan."

Jika kalian pikir Dania yang menjawab, maka kalian salah! dengan pedenya Nadira berjalan menghampiri Gibran yang tengah memegang kedua sepatunya.

"Sini onty pasangin yah," ujar Nadira menjongkokkan tubuhnya.

"Onty ngapain?" Risih Gibran.

"Sini, katanya mau di pakaikan," ujar Nadira meminta sepatu Gibran.

Gibran memundurkan langkahnya, dia menatap Dania dengan tatapan memelas. Sedangkan yang di tatap, menyeringai jail ke arah ponakannya.

"Nda mau." Tolak Gibran saat Nadira akan mengambil sepatu nya.

"Gak papa sini tante pakaikan," ujar Nadira.

"Tadi Giblan mauna onty Dan, bukan onty ketling." Cicit anak itu.

"CATERING? HAHAHAHAH!!!"

Nadira menatap Dania dengan nyalang, tawa Dania begitu nyaring hingga membuat Darren penasaran. Pria tampan itu akhirnya keluar dari kamarnya dengan tatapan bingung.

"Ada apa ini?" Tanya Darren setibanya di sana.

Dania berjalan mendekat, dia menepuk keras bahu kakaknya dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya, dia gunakan untuk menutup mulutnya.

"HAHAHAH!!! Kau tahu kak? anakmu memanggil tantenya tante catering hahaha. Aduh, sakit perut ku hahaha!!!"

Darren melindungi dirinya dari pukulan adiknya, memang begitu perempuan kalau tertawa. Tangan kanannya di gunakan untuk memukul, sedangkan tangan kirinya di gunakan untuk menutup mulut.

"Daddy, dedek minta onty Dan pacangin. Nda mau cama onty ketling," ujar polos Gibran.

"O-oh maaf Nadira, mungkin maksud Gibran itu dia sering melihatmu membawa rantang. Makanya dia mengira kamu tukang catering, maaf sekali lagi." Ucap Darren sambil menahan tawanya.

Nadira awalnya kesal, tetapi ucapan lembut Darren membuat dirinya sedikit tersenyum. Dia pun bangkit dan menyelipkan anakan rambutnya sambil tersenyum anggun.

"Tidak apa-apa, aku hobi memasak. Jika menikah nanti, aku ingin anakku memakan makanan sehat," ujar Nadira.

"Heum, beruntung sekali anakmu nanti," ujar Darren.

Mendengar itu, Dania melunturkan senyumnya. Sedangkan Nadira, dia langsung melayang sebab di puji oleh sang pujaan hati.

"Iya, anak kita akan bangga memiliki ibu seperti ku Darren." Batin Nadira.

"Terbang! terbang! terbaaaaang!" Sindir Dania.

Sepertinya Dania remaja yang julid, suka ceplas-ceplos. Tetapi, omongannya selalu benar. Untuk itu, setiap Dania bertingkah. DArren hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Tapi lain kali gak usah bawakan makanan lagi, sayangnya si kembar gak suka makanan sehat yang kamu bawa. Lidah mereka pemilih," ujar Darren membuat mata Nadira terbelalak kaget.

Sedangkan Dania, remaja itu sudah kembali tertawa keras bahkan sambil menepuk tangannya. Si kembar, yang tak mengerti apa-apa hanya bisa melongo menatap mereka.

"Terbang! terbang! terbaaangg!!! eeehhh jatuuhhh!!! hahahahah!!!"

Tawa Dania membuat Nadira semakin panas, dalam keadaan marah wanita itu pergi dari rumah Darren dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Puas? abang yakin, mommy menjemputmu hari ini." Sinis Darren.

"Yeee ... seharusnya abang bersyukur aku disini tau!"

"Bersyukur dari mananya? tekor lah iya." Ketus Darren dan beranjak pergi.

_____

Lunas oke😻😻😻

Oh ya besok part khusus savanna dan Darren oke, ada lucunya juga sih. Nantiin aja besok🥶🥶🥶

Terima kasih atas dukungannya😻😻😻

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Muka tembok si cicak kering ini....Ndak ada kapok2 nya...😏😏😏

2024-11-02

0

awesome moment

awesome moment

dania julidnya beruang ternyata

2025-03-28

0

Ririn

Ririn

najong ihh

2024-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Menerima lamaran
2 Hancur nya sebuah hubungan
3 Pergi
4 Bertemu si kembar
5 Rasa penyesalan itu, masih ada
6 Darren bertanya tentang sapu tangan
7 Hampir bertemu
8 Ketidakpekaan Savanna
9 Dedek hanya ingin cedikit waktu daddy
10 penghancur mood Darren
11 Kenapa bisa tubuhmu penuh luka?
12 Ketakutan Darren
13 Bertemu kembali
14 Gibran membongkar semuanya
15 Kisah pilu Tuan Will
16 Sesaknya hati Darren
17 Perdebatan sengit Reno dan Darren
18 Onty tukang ketling
19 Tertangkap
20 Dania VS Nadira
21 Hali ayah
22 Aku memaafkan kalian
23 Maukah kamu menjadi istriku?
24 Gagal lagi, gagal lagi
25 Tentang uang Gibran
26 Benda yang Gibran dapat
27 Tentang perasaan Darren dan Savanna
28 Punya pacar 2, gue setiain dua-duanya!
29 Video Nadia
30 Dia hanya mencintaimu, tidak dengan kami
31 Pernikahan Darren
32 Pernikahan yang gagal
33 Gabriel yang malang
34 Reno yang aneh
35 Mama Savanna
36 Siapa ayahku mom?
37 Pertemuan Reno dengan Nadira
38 Hati yang tidak di paksa
39 3 bulan kemudian, kehidupan baru
40 Kata mutiara Gibran
41 Berita buruk
42 Kata pedas Adinda untuk mantan
43 Mulutna oma
44 dedek mau di taluh cini?
45 Tidak bisa bebas
46 Penolakan Delia
47 Kedewasaan Gabriel dan si iseng Gibran
48 Permintaan aneh Sava
49 Savanna hamil
50 problem Dania dan Satria
51 Terpaksa menikah
52 Sah!!
53 Kegabutan bumil
54 Omelan Gabriel
55 Kamu adalah putra kandung Abhi
56 Penolakan Darren
57 Selesai
58 Ekstra part
59 Ektra part 2
60 EKTRA PART TERAKHIR.
61 ???
62 62
63 63
64 64
65 Pengumuman ekstra part
66 darft
67 draft
68 EKTRA PART TERAKHIR
69 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Menerima lamaran
2
Hancur nya sebuah hubungan
3
Pergi
4
Bertemu si kembar
5
Rasa penyesalan itu, masih ada
6
Darren bertanya tentang sapu tangan
7
Hampir bertemu
8
Ketidakpekaan Savanna
9
Dedek hanya ingin cedikit waktu daddy
10
penghancur mood Darren
11
Kenapa bisa tubuhmu penuh luka?
12
Ketakutan Darren
13
Bertemu kembali
14
Gibran membongkar semuanya
15
Kisah pilu Tuan Will
16
Sesaknya hati Darren
17
Perdebatan sengit Reno dan Darren
18
Onty tukang ketling
19
Tertangkap
20
Dania VS Nadira
21
Hali ayah
22
Aku memaafkan kalian
23
Maukah kamu menjadi istriku?
24
Gagal lagi, gagal lagi
25
Tentang uang Gibran
26
Benda yang Gibran dapat
27
Tentang perasaan Darren dan Savanna
28
Punya pacar 2, gue setiain dua-duanya!
29
Video Nadia
30
Dia hanya mencintaimu, tidak dengan kami
31
Pernikahan Darren
32
Pernikahan yang gagal
33
Gabriel yang malang
34
Reno yang aneh
35
Mama Savanna
36
Siapa ayahku mom?
37
Pertemuan Reno dengan Nadira
38
Hati yang tidak di paksa
39
3 bulan kemudian, kehidupan baru
40
Kata mutiara Gibran
41
Berita buruk
42
Kata pedas Adinda untuk mantan
43
Mulutna oma
44
dedek mau di taluh cini?
45
Tidak bisa bebas
46
Penolakan Delia
47
Kedewasaan Gabriel dan si iseng Gibran
48
Permintaan aneh Sava
49
Savanna hamil
50
problem Dania dan Satria
51
Terpaksa menikah
52
Sah!!
53
Kegabutan bumil
54
Omelan Gabriel
55
Kamu adalah putra kandung Abhi
56
Penolakan Darren
57
Selesai
58
Ekstra part
59
Ektra part 2
60
EKTRA PART TERAKHIR.
61
???
62
62
63
63
64
64
65
Pengumuman ekstra part
66
darft
67
draft
68
EKTRA PART TERAKHIR
69
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!