Onty tukang ketling

"Halo anak ganteng, gimana keadaan kamu?"

Gibran menatap sinis wanita yang menghampiri nya dengan membawa rantang makanan, sedari tadi mulutnya sudah gatal ingin mengatakan sesuatu.

Nadira membawa sarapan sehat untuk Gibran, hobinya adalah memasak. Untuk itu, pagi ini dia membuatkan makanan sehat spesial untuk Gibran.

"Tadina mau cembuh, tapi gala-gala onty datang. Jadi cakit lagi jadina," ujar Gibran dengan ketus.

"Gibran." Tegur Darren, bukan dia ingin membela Nadira. Namun, dia tak ingin putranya berlaku tidak sopan pada yang lebih tua.

"Gak papa Darren, mungkin Gibran lagi sensi aja. Oh ya, tante bawakan sarapan. Pasti kalian semua pada belum sarapan kan!"

Nadira bersikap selayaknya istri dan seorang ibu yang baik kali ini, padahal dirinya tidak di terima oleh Darren maupun anak-anaknya.

Dia menaruh rantang yang dirinya bawa di meja brankar dan membuka isinya, Gabriel melirik sejenak kegiatan Nadira dan kembali fokus pada bukunya.

"Pelacaan onty ini celing bawa lantang, mau jadi tukang ketling yah?"

"HUFPPSSS." Gabriel menahan tawanya, begitu pula dengab Darren yang menahan tawa. Namun, dirinya berpura-pura menegur putranya.

"Gibran, gak boleh gitu. Gak baik." Tegur Darren.

"Loh, calahna dedek dimana? dedek kan cuman bikang tukang ketling, bukan campah," ujar Gibran dengan polosnya.

Tampak wajah Nadira memerah, di hatinya timbul rasa ingin menjewer mulut anak dari pria yang dia sukai. Namun, dia harus menjaga sikapnya karena sedang di hadapan Darren.

Cklek!!

Delia juga turut menjenguk cucunya bersama dengan sang suami, dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Dia menghampiri anak serta cucunya.

"Morning kesayanganku!!! walah, Nadira pagi-pagi udah disini aja. Baik banget lagi bawakan sarapan buat Gibran, memang ibu ...,"

"Ketling yang baik kan oma?" Sela Gibran membuat Delia melotot ke arahnya.

"Gibran! gak boleh ngomong gitu! Tante Nadira itu tantemu, dan sebentar lagi akan menjadi ibu kamu!" Marah Delia.

Darren menghela nafas kasar, ibunya masih saja mendorongnya untuk bersama Nadira. Padahal, sudah jelas kedua putra kembarnya tak begitu dekat dengan Nadira. Bahkan, Gibran secara terang-terangan menatapnya tidak suka.

"Tidak apa-apa tante, oh ya ... kemarin tante dengar dari nenekmu jika kemarin malam kalian berebut puding. Tante juga bawa puding loh!" Sery Nadira dengan semangat. Mungkin Darren cerita pada Delia, sehingga wanita itu memberi tahu pada Nadira guna menarik perhatian Darren.

Nadira mengambil bungkusan di atas nakas, dia membukanya dan tampaklah sekotak puding coklat. Lekas, dia membukanya dan memberikannya pada Gibran yang menatapnya tak minat.

"Ayo cobain, siapa tahu Gibran mau makan puding," ujar Nadira.

"Jam 16.00-16.30 adalah waktu yang tepat untuk menikmati camilan. Menikmati camilan sebelum makan malam disarankan dengan tujuan mencegah makan malam yang berlebihan. Selain itu, pada jam ini gula darah pada tubuh menurun sehingga perlu tambahan energi. Sekarang masih pukul 7 pagi, kau harus menunggu beberapa jam lagi untuk menawarkan kami cemilan,"

Semua orang menatap Gabriel dengan tatapan terkejut sekaligus melongo, kecuali Gibran. Bocah itu sudah kenyang dengan ceramah sang kembaran, dan hampir setiap saat sang kembaran selalu mengatur kegiatannya berdasarkan buku yang Gabriel baca.

Sedangkan yang di tatap, hanya cuek saja dengan netra yang tak lepas dari buku. Beginilah kalau sering membaca, ingatan bocah itu menjadi kuat.

"Kalau sesendok gak papa, ayo Gibran tante suapi." Bujuk Nadira tak menyerah.

Gibran menutup mulutnya, dia tak mau memakan puding buatan Nadira. Delia yang melihat itu menjadi kesal, dia menarik tangan Gibran yang menutup mulutnya dan mengambil alih sendok untuk menyuapi Gibran.

"UHUK!! UHUK!!

"MOM!"

Darren segera mendekati putranya, dia mengambil minum dan membantu Gibran untuk minum. Dia menepuk pelan bahu kecil putranya yang masih bergetar akibat paksaan dari Delia.

"Jangan kasar mom!" Tegur Recky.

"Dia itu gak bisa di manjain terus! lama-lama ngelunjak!" Sarkas Delia.

"Dia masih kecil!! jangan segala sesuatu kita paksa, gak baik! dan kamu Nadira, jika cucu saya tidak mau maka jangan kamu paksa! Gibran belum sarapan dan kamu sudah menyodorkan puding padanya!" Geram Recky.

Nadira tertunduk takut, dia menatap nanar sekotak puding yang berada di pelukannya. Delia yang melihat itu segera mengelus bahu Nadira, dia tak ingin Nadira merasa sedih atas ucapan Recky.

"Hiks uhuk!!! OMA JAHAT!! MAIN CODOK AJA!! KECELEK TAU NDA!! NDA BETUL!!" Isak Gibran.

"Maafin oma, habisnya Gibran keras kepala kalau di bilangin." Ujar Delia sambil mengelus rambut cucunya.

"Udah cana oma pulang caja!!! Luangan dedek jadi gelah kalau ada oma!!"

"APA?! KAU!!" Pekik Delia.

Gabriel yang melihat wajah sang adik yang sudah memerah pun mengambil alih keadaan, dia menutup bukunya dan turun dari sofa. Dirinya berjalan dengan santai ke arah brankar Gibran tepat dimana semua orang berkumpul.

"Oma lebih baik bawa tante pulang, kondisi Gibran belum membaik. Jika dia tidak mau melanjutkan terapinya, aku akan menyalahkan oma atas apa yang terjadi."

"Kamu ....!!!"

"Delia! kamu dan Nadira pulang sekarang, atau aku akan memblokir kartumu?" Ancam Recky.

Delia berdecak kesal, dia menghentakkan kakinya dan menatap sinis Gibran yang kini sudah berada di gendongan Darren.

"Delia!!!"

"ISSSHH!!! IYA!!!!"

Delia akhirnya terpaksa pulang bersama supir, dia mengajak Nadira turut pulang dengannya. Bisa bahaya jika Recky memblokir kartunya, dia tidak akan bisa belanja dan bertemu teman-teman sosialitanya.

"Darren, maafkan mommy mu. Dia hanya ingin si kembar dapat ibu pengganti, tetapi putranya tampak tak menyukai pilihannya. Maka dari itu dia kesal," ujar Recky.

"Tak apa dad, aku tahu sifat mommy. Tapi, tolong bujuk mommy. Aku tak menyukai Nadira, jangan paksa aku untuk mencintainya," ujar Darren dengan sendu.

"Apa kau masih memiliki perasaan dengan wanita 6 tahun lalu?" Tanya Recky penuh selidik.

Darren mengangguk kan kepalanya, dia mengusap bahu putranya. Tampaknya Gibran sudah tenang dan akan tertidur kembali karena di timang sang daddy.

"Bagaimana bisa aku melupakan nya begitu saja, dia cinta pertamaku. Bahkan, kami sama-sama memutuskan untuk bersama saat aku lulus nanti. Setelah lulus, aku melamarnya. Dia pun menerimanya, tetapi ... Nadia menghancurkan segalanya." Lirih Darren.

"Apa kamu menyesal punya mereka?" Tanya Recky dengan menatap mata sang anak dengan sorot yang tajam.

Darren tersenyum, tangannya membelai kepala putranya yang baru dia ketahui ternyata Gibran tertidur akibat timangannya.

"Tentu saja tidak, dia bagian dariku. Bagaimana bisa aku menyalahkan mereka atas kesalahan kami?" ujar Darren.

Recky mengembangkan senyumnya, jawaban Darren membuatnya tenang. Jujur saja, Recky takut putranya menyalahkan si kembar atas kesalahan di masa lalu. Namun, tampaknya Darren mempunyai pola pikir yang baik.

***

Singkat nya, Gibran di perbolehkan pulang. Setelah dirinya membuat drama yang menyebabkan Darren memutuskan untuk pulang.

Darren memutuskan untuk rawat jalan, Dimas yang akan mengurus waktu terapi anak sahabatnya itu.

"Becok dedek pokokna mau ikut acalana! dady halus ikut pokokna! anak daddy itu dedek cama abang, bukan kotak itu!" Ketus Gibran memberi sindiran pada Darren yang sedang mengerjakan pekerjaannya di laptop.

"Kalau daddy gak kerja, kamu memangnya mau gak minum susu huh? ganti air beras mau?"

"Ya-ya nda bica lah cucu dedek di ganggu dugat! pokokna becok daddy halus ikut! kalau daddy nda ikut dedek .... mogok makan catu bulan!"

"Eh janan deh, ental lapel dedek. Catu hali! pokokna, awas aja daddy ingkal plomis!". Celoteh Gibran meralat ancamannya sendiri.

Gabriel memutar bola mata malas setelah mendengar perkataan adiknya itu, sedangkan Darren terkekeh gemas.

"Iya, yang serba pokoknya deh," ujar Darren.

______

Authornya kemana nih kemarin gak up😂😂😂, maaf yah kemarin ada acara pulang udah jam 11 malem sudah ngantuk saya💆‍♀️💆‍♀️.

Jadi sebagai gantinya hari ini triple up oke🥳🥳🥳.

Oh ya, author mau kasih tau kabar. Entah gembira atau membingungkan.

Masa yah, karya author yang I'm coming daddy di jadiin AUDIOBOOK dong😭😭😭.

Author sempet mikir, gimana kalau ada scene si Revin sama si Reynan. Apa perlu anak kecil atau gimana😭😭😭

Kalian yang sering denger audiobook, mau tanya nih. itu satu orang apa banyak orang yang bersuara😭😭

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Sebagai ibu maupun Oma...Delia sangat buruk kelakuannya...😏😏😏

2024-11-02

0

awesome moment

awesome moment

jk bukan niat buruk sll g jalan utk perbaikj

2025-03-28

0

kriwil

kriwil

nenek sengklek otaknya cuma cari mantu

2025-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Menerima lamaran
2 Hancur nya sebuah hubungan
3 Pergi
4 Bertemu si kembar
5 Rasa penyesalan itu, masih ada
6 Darren bertanya tentang sapu tangan
7 Hampir bertemu
8 Ketidakpekaan Savanna
9 Dedek hanya ingin cedikit waktu daddy
10 penghancur mood Darren
11 Kenapa bisa tubuhmu penuh luka?
12 Ketakutan Darren
13 Bertemu kembali
14 Gibran membongkar semuanya
15 Kisah pilu Tuan Will
16 Sesaknya hati Darren
17 Perdebatan sengit Reno dan Darren
18 Onty tukang ketling
19 Tertangkap
20 Dania VS Nadira
21 Hali ayah
22 Aku memaafkan kalian
23 Maukah kamu menjadi istriku?
24 Gagal lagi, gagal lagi
25 Tentang uang Gibran
26 Benda yang Gibran dapat
27 Tentang perasaan Darren dan Savanna
28 Punya pacar 2, gue setiain dua-duanya!
29 Video Nadia
30 Dia hanya mencintaimu, tidak dengan kami
31 Pernikahan Darren
32 Pernikahan yang gagal
33 Gabriel yang malang
34 Reno yang aneh
35 Mama Savanna
36 Siapa ayahku mom?
37 Pertemuan Reno dengan Nadira
38 Hati yang tidak di paksa
39 3 bulan kemudian, kehidupan baru
40 Kata mutiara Gibran
41 Berita buruk
42 Kata pedas Adinda untuk mantan
43 Mulutna oma
44 dedek mau di taluh cini?
45 Tidak bisa bebas
46 Penolakan Delia
47 Kedewasaan Gabriel dan si iseng Gibran
48 Permintaan aneh Sava
49 Savanna hamil
50 problem Dania dan Satria
51 Terpaksa menikah
52 Sah!!
53 Kegabutan bumil
54 Omelan Gabriel
55 Kamu adalah putra kandung Abhi
56 Penolakan Darren
57 Selesai
58 Ekstra part
59 Ektra part 2
60 EKTRA PART TERAKHIR.
61 ???
62 62
63 63
64 64
65 Pengumuman ekstra part
66 darft
67 draft
68 EKTRA PART TERAKHIR
69 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Menerima lamaran
2
Hancur nya sebuah hubungan
3
Pergi
4
Bertemu si kembar
5
Rasa penyesalan itu, masih ada
6
Darren bertanya tentang sapu tangan
7
Hampir bertemu
8
Ketidakpekaan Savanna
9
Dedek hanya ingin cedikit waktu daddy
10
penghancur mood Darren
11
Kenapa bisa tubuhmu penuh luka?
12
Ketakutan Darren
13
Bertemu kembali
14
Gibran membongkar semuanya
15
Kisah pilu Tuan Will
16
Sesaknya hati Darren
17
Perdebatan sengit Reno dan Darren
18
Onty tukang ketling
19
Tertangkap
20
Dania VS Nadira
21
Hali ayah
22
Aku memaafkan kalian
23
Maukah kamu menjadi istriku?
24
Gagal lagi, gagal lagi
25
Tentang uang Gibran
26
Benda yang Gibran dapat
27
Tentang perasaan Darren dan Savanna
28
Punya pacar 2, gue setiain dua-duanya!
29
Video Nadia
30
Dia hanya mencintaimu, tidak dengan kami
31
Pernikahan Darren
32
Pernikahan yang gagal
33
Gabriel yang malang
34
Reno yang aneh
35
Mama Savanna
36
Siapa ayahku mom?
37
Pertemuan Reno dengan Nadira
38
Hati yang tidak di paksa
39
3 bulan kemudian, kehidupan baru
40
Kata mutiara Gibran
41
Berita buruk
42
Kata pedas Adinda untuk mantan
43
Mulutna oma
44
dedek mau di taluh cini?
45
Tidak bisa bebas
46
Penolakan Delia
47
Kedewasaan Gabriel dan si iseng Gibran
48
Permintaan aneh Sava
49
Savanna hamil
50
problem Dania dan Satria
51
Terpaksa menikah
52
Sah!!
53
Kegabutan bumil
54
Omelan Gabriel
55
Kamu adalah putra kandung Abhi
56
Penolakan Darren
57
Selesai
58
Ekstra part
59
Ektra part 2
60
EKTRA PART TERAKHIR.
61
???
62
62
63
63
64
64
65
Pengumuman ekstra part
66
darft
67
draft
68
EKTRA PART TERAKHIR
69
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!