Sesaknya hati Darren

Savanna pun memutuskan datang, setelah mengajar dia langsung bergegas ke rumah sakit dimana tempat Gibran di rawat.

"Sava?"

Savanna yang akan masuk ke dalam rumah sakit pun terkejut kala melihat Reno juga berada di sana, Reno melangkah menghampiri Savanna dengan senyum mengembang.

"Lo disini juga?" Tanya Reno dengan antusias.

"Iya, gue lagi mau jenguk murid sakit. Lo sendiri, ngapain?" Tanya Savanna.

Dengan semangat Reno pun menjawab, "Gue jenguk anaknya ...." Seketika Reno mengatupkan bibirnya saat teringat sesuatu, dia tak ingin Savanna tahu tentang Gibran.

Niat awal Reno akan menjenguk Gibran, setelah dia selesai meeting dirinya pun langsung berangkat menuju rumah sakit. Siapa yang sangka jika dia bertemu dengan Savanna.

"Anaknya siapa?" Tanya Savanna menanti ucapan Reno.

"Itu ... anaknya rekan bisnis," ujar Reno dengan gugup.

"Oohh, yaudah deh. Gue duluan yah, bye!" Seru Savanna dan beranjak pergi.

Reno menatap kepergian Savanna, dia mengelus d4d4 nya yang terasa berdetak kencang. Setiap bertemu dengan Savanna, hatinya sulit terkontrol. Namun, kembalinya Savanna ke kota ini membuat ketakutan nya muncul, dimana dirinya takut Savanna bertemu dengan Darren.

"Savanna gak boleh bertemu dengan Darren, kalau mereka sampai bertemu ... bisa saja mereka CLBK bukan?" Batin Reno.

Di posisi Savanna, wanita itu tengah tersenyum sambil melihat bingkisan yang ia bawa. Sebelum mengajar, dia membuat puding untuk si kembar, berharap keduanya senang.

Setibanya di depan pintu rawat Gibran, Savanna mengetuknya sejenak dan membukanya. Dengan wajah ceria dia menyapa Gibran yang sedang menunggu kedatangannya.

"Selamat sore, maaf yah bu guru kesorean." Seru Savanna.

Wanita itu belum menyadari kehadiran Darren yang duduk di sofa bersebelahan dengan pintu. Sangking asiknya melihat wajah Gibran yang kini sudah segar, tak seperti kemarin yang tampak pucat dirinya tak menyadari keberadaan mantan nya itu.

"Nda papa, acal bu gulu dateng lihat dedek," ujar Gibran dengan tersenyum malu-malu.

Savanna tersenyum, dia menaruh bingkisan puding itu di atas nakas dan kemudian beralih duduk di tepi brankar Gibran.

"Gabriel mana?" Tanya Savanna saat dirinya tak melihat Gabriel di sebelah Gibran.

"Ada, cama daddy." Jawab Gibran.

Gibran tak berbohong, Gabriel berada di sebelah Darren. Bocah itu tidur sehabis mandi dengan menjadikan paha sang daddy sebagai bantalan. Sedari tadi Darren memantau Savanna sambil mengusap kepala putranya.

"Ouh gitu, jadi Gibran sendirian di kamar?" Tanya Savanna sebab sebelumnya dia hanya mengetahui Darren tengah keluar.

"Nda," ucap polos Gibran.

"Oh iya, sama suster yah. Yasudah, mumpung susternya lagi istirahat, Gibran sama bu guru dulu yah. Bu guru bawa puding loh, Gibran mau makan ...,"

"Bukan cama ncus, tapi cama meleka beldua tuh!" Unjuk Gibran pada anak dan ayah itu.

Seketika Savanna memutar kepalanya, netranya membola sempurna saat melihat Darren yang menatapnya dengan tersenyum misterius.

"Hai lagi cantik," ujar Darren.

"KAMU!!!" Pekik Savanna.

Pekikan Savanna membuat Gabriel tersentak kaget, anak itu langsung bangun dan menatap sekeliling ruangan dengan bingung.

"Gibran, tadi saat di telpon kamu bilang daddy kamu sedang keluar kan?" Tanya Savanna dengan raut wajah yang masih terkejut.

"Iya, tadi kelual na. Cekalang udah balik lagi." Sahut Gibran.

Savanna menatap tajam Darren, sedangkan yang di tatap dengan santainya bangkit dari duduknya dan mendekat pada Savanna.

Cklek!

Belum sempat keduanya berhadapan, pintu ruangan terbuka. Reno masuk ke dalam ruangan Gibran dengan bingkisan buah di tangannya. Netranya menatap terkejut ke arah dua orang dewasa di depan matanya.

"Kalian." Cicit Reno.

"Jadi, murid yang Savanna maksud itu Gibran? mereka sudah bertemu, sejak kapan?" Batin Reno berperang.

Savanna menghela nafas pelan, dirinya bahkan hampir saja lupa jika Reno dan Darren sama-sama berteman seperti dirinya dan Reno.

"Savanna, ternyata murid yang kamu maksud adalah Gibran? anak Darren?" Tanya Reno sambil berjalan mendekat.

Savanna mengangguk, dia segera mendekati Reno dan menggandeng lengan pria itu. Seketika Darren menatap Reno dengan tatapan tajam, saat melihat dengan terang-terangan Savanna merangkul Reno di hadapannya.

"Kalau tahu kamu jenguk Gibran seharusnya kita kesini bareng Ren," ujar Savanna dengan lembut.

Reno bingung, tiba-tiba Savanna lengket padanya dan memanggilnya dengan bahasa kamu. Dia bahkan masih nge-lag dengan keadaan yang terjadi saat ini.

"Kalian punya hubungan?" Tanya Darren dengan perasaan sesak di d4d4.

Reno akan menjawabnya, tetapi Savanna mencengkram erat lengan Reno mengisyaratkannya untuk diam.

"Ya, aku dan Reno belakangan ini dekat. Apa kami terlihat cocok?" Tanya Savanna sambil mencuri tatapan ke arah Reno.

"Dekat?" Batin Reno berbunga-bunga.

"Ya, sangat cocok." Jawab Darren dengan menahan sesak di hatinya.

Reno pun menaruh bingkisan yang ia bawa pada brankar Gibran, dengan percaya diri dia menatap Darren.

"Terima kasih Darren." Sahut Reno.

"Oh ya, maaf kak. Gue gak bisa lama-lama, karena Reno mau meeting yah Ren."

Reno pun hanya menganggukkan kepalanya mengikuti kemauan Savanna, hatinya terlampau senang hingga terbang melayang saat mendapat perhatian dari Savanna.

"Yasudah, Gibran sayang. Ibu guru pulang dulu yah," ujar Savanna beralih mendekat pada Gibran yang menatap Reno dengan wajah tak bersahabat.

"Bu gulu nda boleh pulang kalau cama om itu." Unjuk Gibran tak suka.

"Loh, memangnya kenapa?" Bingung Savanna.

"Pokokna nda cuka! nda cuka! nda cukaaaa!!!" Amuk Gibran.

Gibran mengeluarkan jurusnya, dia menangis yang mana membuat Savanna kelimpungan. Darren mendekat, dia berusaha menenangkan putranya. Namun, Gibran jika sudah menangis maka dia akan mencak-mencak kesal seperti saat ini.

"Savanna, untuk Gibran jangan pulang dulu sampai dia tertidur. Dimas bilang jika tulang belakangnya bergeser, aku masih memiliki hasil rontgen nya kalau kamu tidak percaya. Aku hanya khawatir kondisinya tambah parah," ujar Darren meyakinkan Savanna agar menetap.

Savanna kelihatan bimbang, dia melirik Reno yang menatapnya dengan penuh arti. Mungkin laki-laki itu berharap Savanna menolaknya, tetapi hatinya tak tega melihat Gibran yang menangis seperti itu.

"Hanya sampai Gibran tidur, setelah itu kamu boleh pulang bersama Reno." Mohon Darren.

Savanna menghela nafas pelan, dia pun mengangguk kepalanya dan berbalik menatap Reno. Reno tersenyum membalas senyuman Savanna, dia tengah menantikan ucapan menenangkan wanita itu.

"Ren, maaf yah. Cuman sebentar aja, gak papa kan kamu nunggu? atau, mau pulang duluan?" Tawar Savanna.

"Aku tunggu kamu aja," ujar Reno dengan tersenyum tenang.

"Makasih Ren." Senang Savanna.

Savanna pun menenangkan Gibran, akhirnya Gibran mau tenang walau masih sesenggukan. Dengan manja, anak itu memeluk Savanna seperti bayi koala.

"Janan pelgi cama om itu, bu gulu cuman puna dedek. Nda boleh di ambil olang," ujar Gibran dengan suara bergetarnya.

Savanna mengucapkan kata-kata menangkan, dia mengusap bahu sempit putra dari mantan nya itu dengan penuh kasih.

Sementara Gabriel, anak itu kembali tertidur karena masih mengantuk akibat tidak tidur siang. Darren pun berjalan mendekati Reno dan merangkulnya.

"Lebih baik kita ke kantin rumah sakit sambil mengobrol Ren," ujar Darren.

"Tapi ...,"

"Mungkin satu jam lagi Gibran baru tertidur, sudah ayo. Ada yang harus kita bicarakan," ujar Darren.

Reno pun terpaksa mengikuti Darren walau dirinya tagu maksud dari tatapan pria itu.

_______

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Akan ada perang nih.....

2024-11-02

0

Aira Zaskia

Aira Zaskia

😂😂

2024-08-04

1

Leng Loy

Leng Loy

Mau ngomong apa Darren sama Reno

2024-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Menerima lamaran
2 Hancur nya sebuah hubungan
3 Pergi
4 Bertemu si kembar
5 Rasa penyesalan itu, masih ada
6 Darren bertanya tentang sapu tangan
7 Hampir bertemu
8 Ketidakpekaan Savanna
9 Dedek hanya ingin cedikit waktu daddy
10 penghancur mood Darren
11 Kenapa bisa tubuhmu penuh luka?
12 Ketakutan Darren
13 Bertemu kembali
14 Gibran membongkar semuanya
15 Kisah pilu Tuan Will
16 Sesaknya hati Darren
17 Perdebatan sengit Reno dan Darren
18 Onty tukang ketling
19 Tertangkap
20 Dania VS Nadira
21 Hali ayah
22 Aku memaafkan kalian
23 Maukah kamu menjadi istriku?
24 Gagal lagi, gagal lagi
25 Tentang uang Gibran
26 Benda yang Gibran dapat
27 Tentang perasaan Darren dan Savanna
28 Punya pacar 2, gue setiain dua-duanya!
29 Video Nadia
30 Dia hanya mencintaimu, tidak dengan kami
31 Pernikahan Darren
32 Pernikahan yang gagal
33 Gabriel yang malang
34 Reno yang aneh
35 Mama Savanna
36 Siapa ayahku mom?
37 Pertemuan Reno dengan Nadira
38 Hati yang tidak di paksa
39 3 bulan kemudian, kehidupan baru
40 Kata mutiara Gibran
41 Berita buruk
42 Kata pedas Adinda untuk mantan
43 Mulutna oma
44 dedek mau di taluh cini?
45 Tidak bisa bebas
46 Penolakan Delia
47 Kedewasaan Gabriel dan si iseng Gibran
48 Permintaan aneh Sava
49 Savanna hamil
50 problem Dania dan Satria
51 Terpaksa menikah
52 Sah!!
53 Kegabutan bumil
54 Omelan Gabriel
55 Kamu adalah putra kandung Abhi
56 Penolakan Darren
57 Selesai
58 Ekstra part
59 Ektra part 2
60 EKTRA PART TERAKHIR.
61 ???
62 62
63 63
64 64
65 Pengumuman ekstra part
66 darft
67 draft
68 EKTRA PART TERAKHIR
69 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Menerima lamaran
2
Hancur nya sebuah hubungan
3
Pergi
4
Bertemu si kembar
5
Rasa penyesalan itu, masih ada
6
Darren bertanya tentang sapu tangan
7
Hampir bertemu
8
Ketidakpekaan Savanna
9
Dedek hanya ingin cedikit waktu daddy
10
penghancur mood Darren
11
Kenapa bisa tubuhmu penuh luka?
12
Ketakutan Darren
13
Bertemu kembali
14
Gibran membongkar semuanya
15
Kisah pilu Tuan Will
16
Sesaknya hati Darren
17
Perdebatan sengit Reno dan Darren
18
Onty tukang ketling
19
Tertangkap
20
Dania VS Nadira
21
Hali ayah
22
Aku memaafkan kalian
23
Maukah kamu menjadi istriku?
24
Gagal lagi, gagal lagi
25
Tentang uang Gibran
26
Benda yang Gibran dapat
27
Tentang perasaan Darren dan Savanna
28
Punya pacar 2, gue setiain dua-duanya!
29
Video Nadia
30
Dia hanya mencintaimu, tidak dengan kami
31
Pernikahan Darren
32
Pernikahan yang gagal
33
Gabriel yang malang
34
Reno yang aneh
35
Mama Savanna
36
Siapa ayahku mom?
37
Pertemuan Reno dengan Nadira
38
Hati yang tidak di paksa
39
3 bulan kemudian, kehidupan baru
40
Kata mutiara Gibran
41
Berita buruk
42
Kata pedas Adinda untuk mantan
43
Mulutna oma
44
dedek mau di taluh cini?
45
Tidak bisa bebas
46
Penolakan Delia
47
Kedewasaan Gabriel dan si iseng Gibran
48
Permintaan aneh Sava
49
Savanna hamil
50
problem Dania dan Satria
51
Terpaksa menikah
52
Sah!!
53
Kegabutan bumil
54
Omelan Gabriel
55
Kamu adalah putra kandung Abhi
56
Penolakan Darren
57
Selesai
58
Ekstra part
59
Ektra part 2
60
EKTRA PART TERAKHIR.
61
???
62
62
63
63
64
64
65
Pengumuman ekstra part
66
darft
67
draft
68
EKTRA PART TERAKHIR
69
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!