volume 1 act 2 chapter 2 mahakarya.

"menikmati??? kurasa kau akan mati terlebih dahulu"

ucap ciel dari atas ruangan itu.

"siapa itu??? tunjukan dirimu sekarang juga"

ucap orang itu.

setelah itu ciel menghancurkan atap lalu langsung membunuh orang itu.

"sudah selesai ayo pergi dari sini"

ucap ciel.

".... kau pergi saja sendiri"

ucap olivier.

"kenapa?"

ucap ciel.

"kau tak akan mengerti. mereka akan terus mengejar ku selama nya. karena aku adalah keturunan pahlawan. dan jika kau terlibat dengan ini kau juga akan terkena masalah"

ucap olivier.

"jadi. tolong abaikan saja aku"

ucap olivier.

"aku jadi kecewa pada mu"

ucap ciel.

"apa maksudmu?"

ucap olivier.

"jujur. aku menolong mu karena aku merasa kau masih harus hidup. tapi setelah melihat mu putus asa dan ingin menyerah. aku sangat kecewa pada seseorang yang kuanggap wahakarya"

ucap ciel.

".. memangnya kau tau apa??? aku tak cukup kuat, aku punya orang yang bisa membantu ku, juga aku bukan bangsawan sepertimu. kau takkan mengerti akan hal ini"

ucap olivier.

"terserah mu saja. tapi, setidak nya kau harus ingin hidup dengan lebih baik"

ucap ciel.

"terima kasih. setidak nya sekarang aku merasa ingin tetap hidup. namun aku tetap tak bisa melawan mereka."

ucap olivier.

"tenang saja. kau adalah sebuah mahakarya besar. kekuatan mu sudah cukup untuk membuat mereka semua mati"

ucap ciel.

"apa maksud mu???"

ucap olivier.

"tentu saja. maksudku adalah kita akan membunuh mereka semua"

ucap ciel.

"bagaimana caranya?"

ucap olivier.

"kita hanya perlu membunuh mereka semua. sekian saja itu"

ucap ciel.

"mustahil."

ucap olivier.

"sudah lah. lakukan saja. bunuh atau dibunuh!!!"

ucap ciel.

"baik"

ucap olivier.

setelah itu ciel dan olivier langsung membunuh seluru orang disana.

lalu.

ketika mereka di kepung oleh para penjaga dan akan di bunuh.

ciel tak takut dan menyuruh olivier nenggunakan sihir petir.

"ertrakstir"

olivier mengeluarkan sengat petir yang menyambar ke segala arah dan langsung melumpuhkan mereka semua.

lalu ciel pun membunuh mereka yang sedang lumpuh.

"bagus sekali. seperti yang di harapkan dari seorang mahakarya"

ucap ciel.

"sekarang apa yang harus kita lakukan? semua penjaga akan segera datang"

ucap olivier.

"tenang saja"

ucap ciel lalu dia pun langsung melempar botol kaca yang ia bawa sebelum nya.

lalu kaca itu bertebaran di mana mana.

tak berenti sampai di situ ciel menghancurkan vas,jendela,juga cermin.

lalu semua kaca itu di ambil oleh ciel.

ia pun berdiri di atas tangga.

dan setelah beberapa saat. para penjaga naik keatas untuk memeriksa apa yang terjadi.

namun, tepat ketika mereka akan menaiki tangga. mereka di lempari oleh ratusan kaca yang dilempar ciel.

satu persatu dari mereka mati karena tertusuk oleh kaca.

dan sisanya di bunuh dengan menggunakan pedang oleh ciel.

"sudah selesai. mereka semua sudah mati"

ucap ciel.

"hebat sekali. tapi kenapa kau harus menggunakan kaca? bukankah sihir lebih baik?"

ucap olivier.

"itu karena kaca itu tajam. juga sangat cepat jika di lemparkan. dan juga kaca itu mudah di dapatkan karena di tempat ini ada banyak kaca. lalu setelah di lempari kaca. cara mereka bertahan ada 2. menghindar atau menahan dengan sihir. jika mereka menghindar maka aku bisa membunuh mereka ketika dalam keadaan berlari. dan jika menahan dengan sihir. maka dipastikan energi sihir mereka telah habis. jadi mudah saja membunuh mereka"

ucap ciel.

"begitu ya."

ucap olivier.

"ya. dan juga. sekarang kita harus segera pulang"

ucap ciel.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***