Ambang batas kesabaran

Sesampainya dirumah. Dita langsung menceritakan kejadian dimall yang barusan ia alami bersama mertuanya.

"Mas tau nggak?" kata Dita

" Enggak!" kata Ridwan

"Ihh... aku serius" ucap Dita

"Habisnya kamu aneh, datang datang tiba tiba nanya, kamu tau nggak" ucap Ridwan menirukan Dita

"Tadi aku ketemu orang mirip banget sama mbak Aya, tapi penampilanya waw banget, nggak mungkinkan itu dia" tanya Dita

"Mungkin saja itu Aya" ucap Ridwan santai

"Hallah, dari mana ia bisa berpenampilan seperti itu sedangkan sekarang kamu jarang kasih uang" ucap Dita.

"Jangan salah, Aya usahanya maju pesat dia sekarang sudah punya mobil" ucap Ridwan. Ibu Ridwan yang mendengar ucapan Ridwan bahwa Cahaya punya mobil langsung melongo.

"Ha... punya mobil, hebat juga dia, jangan jangan dia simpanan Om Om" ucap Ibunya Ridwan yang selalu berprasangka buruk terhadap Cahaya.

"Hush.... Ibu jangan bicara sembarangan biarpun Aya itu bodoh tapi ia bisa menjaga harga diri dan kehormatanya sebagai seorang wanita" ucap Ridwan.

"Bela aja terus istri pertama kamu" ucap Dita cemburu.

"Dita, jaga mulut kamu selama ini uangku kamu dan Ibu yang kelola dan Aya nggak pernah dapat sepersenpun padahal dibalik gajiku ada keringat dia waktu membiayai kuliahku dulu" Ucap Ridwan Marah

"Kurang apa selama ini aku sama kamu. Aku selalu ada untuk kamu dan Ibu sementara Aya selalu berjuang sendirian " ucap Ridwan.

"Cukup Ridwan jangan kami Marahi Dita, salah sendiri istri kamu itu bodoh mau maunya dibodohi.Lagian dia tidak pantas mendapat uang dari kamu karena pada dasarnya dia orang miskin. Nanti malah kaget kalau dapet uang banyak" ucap Ibunya Ridwan. kalau sudah begini Ridwan tidak bisa membantah perkataan Ibunya.

"Aku mau keluar sebentar, pusing dengar kalian ngajak ribut terus" ucap Ridwan kemudian menyambar kunci motornya dan berlalu pergi begitu saja.

"Dita kamu itu nggak usah cemburu sama Aya, toh tiap hari Ridwan disini dan yang paling penting uangnya kita yang kuasain" ucap Mertua Dita

"Iya bu, maaf habis aku kesel banget denger mas Ridwan muji muji mbak Aya" ucap Dita kesal

"Kamu mau jadi seperti Aya, cuma dipuji puji aja tanpa dinafkahi?" tanya Ibu mertua Dita.

"Ya, Enggaklah bu" ucap Dita pada akirnya

"Makanya nggak usah cemburu cemburu gitu" kata Mertua Dita.

Rupanya Ridwan mampir kerumah Aya. Ia melihat motor baru Ilham terparkir ganteng di halaman kontrakan Cahaya.

"Motor siapa itu ya?" tanya Ridwan

"Motor Ilham" jawab Aya singkat.

Sejenak Ridwan memperhatikan penampilan Cahaya kini wanita ini sangat cantik dimatanya bahkan lebih cantuk dari Dita Dan Sila.Rasa rindu tiba tiba menelusuk kedalam sanubari Ridwan.

"Aya...Mas kangen sama kamu" ucap Ridwan sambil memeluk Cahaya. buru buru Cahaya melepaskan pelukan Ridwan ia sudah merasa jijik dengan penghianatan yang dilakukan Ridwan bersama Sila.

"Maaf mas, aku lagi dapet" bohong Cahaya. Seketika raut muka Ridwan langsung berubah. Ia menahan kekecewaanya.

Namun tak kejadian itu tak berlangsung lama karena baru saja ia dapat pesan dari Sila bahwa sila sudah menunggu dikafe dan Sila juga memberitahu setelah dari kafe Sila mengajak Ridwan menghabiskan malam bersama.

"Aya ...sepertinya aku harus pergi, mendadak ada pangilan dari kantor ngajak aku meeting" Dusta Ridwan. Aku pinjam motor Ilham sebentar nanti aku balikin belum sempat Aya menjawab Ridwan sudah menyambar kunci motor Ilham yang diletakan di meja dekat TV.Dan ia segera melesat pergi.

"Dasar laki-laki nggak mau modal, maunya gratisan aja kalau ada barang bagus nggak boleh lewat" guman Cahaya .

Sementara itu Ridwan langsung melesat ke kafe Yulia. Disana ternyata Sila tidak sendirian melainkan bersama teman nongkrong yang lain.

"Wah motor baru Bosskuhh.." ucap teman nongkrong Ridwan

"Jelaslah" ucap Ridwan bohong.

Tanpa sepengetahuan Ridwan ternyata Ilham dikafe itu juga namun ia diruangan Arman. kemudian Ilham menghubungi Cahaya untuk ke kafe dengan alasan ada sesuatu yang ingin Ibu Yulia sampaikan.Beberapa saat kemudian Aya datang langsung keruangan Arman.

"Mana ibu Yulia"tanya Aya.

"Duduk dulu Mbak" ucap Ilham

"Sebenarnya Ibu Yulia tidak memanggil mbak Aya" ucap Ilham.

"Kamu ngerjain aku Ham," ucap Cahaya geram .

"Bukan mba, ini menyangkut masa depan mbak" ucap Ilham

"Lebay !! ada apaan sih" ucap Cahaya.

"Aya sini duduk bentar" kata Arman. mau tidak mau Cahaya duduk disebelah Arman di hadapanya kini ada monitor CCTV.

"Liat ini siapa?" tanya Arman

"Saya sudah pernah liat ini dari Ilham" ucap Cahaya.

"Mau lihat livenya ?" tanya Arman.

"Maksud bapak ?" tanya Cahaya kebingungan.

"Ilham bawa kakakmu ke lantai dua dimana manusia manusia sampah ini berada" Titah Arman.Ilham langsung mengandeng tangan kakaknya untuk diajak kelantai dua dimana Ridwan dan geng nongkynya berada.

Sementara Ridwan dan teman temanya sedang bercengkrama, bercanda kesana sini.

"Ridwan kamu nggak takut, kalau istri kamu tau kelakuan kamu diluar kaya gini?" tanya salah satu teman Ridwan.

"Ngapain takut, Istri gue itu bego!" ucap Ridwan sambil tertawa.

"Dia percaya aja kalau aku ada meeting mendadak. Aku nggak pulang berhari hari aja dia nggak nakal tanya aku kemana" lanjut Ridwan

"Ya mana betah dia dirumah, istrinya aja kampungan .pakainya kumel badanya bau asep ,ihhh jijay" ucap Sila .Spontan semua teman teman Ridwan tertawa mendengar cerita Sila.

Tanpa mereka sadari Empat pasang mata mengawasi mereka dan mendengarkan pembicaraan mereka. Tangan Cahaya mengepal erat sampai buku buku tanganya memutih ,giginya gemeletuk menahan amarah dengan mata kepala sendiri ia melihat Ridwan bermesraan dengan pacarnya dan tanpa perasaan mereka menjelek jelekan Cahaya.

"Tak..takk.tak..." terdengar langkah seorang wanita Cantik dengan baju warna salem dipadukan dengan kulot senada ditambah pasmina hitam .Di bahu wanita ini bergantung sebuah tas seharga puluhan juta ,kacamata anti radiasi bertenger kepala menambah kesan tersendiri bagi wanita ini dengan langkah elegan mendekati tempat Ridwan dan teman teman Ridwan nongkrong .

"Kok....kamu bibisa ad..aa disini" ucap Ridwan gagap .ia tidak menyangka Aya akan ketempat ini

"Kenapa kaget?, nggak usah kaget begitu. Ini tempa umum siapa saja boleh datang kesini termasuk aku" ucap Cahaya.Semua orang yang ada disitu diam seperti tersihir dengan kedatangan Cahaya.

"Dia siapa mas?" tanya Sila .

"Kamu tanya siapa saya? bukankah kamu sudah mengenalku. Aku wanita yang kamu bilang kumal, badanya bau asep. Kamu mau tau kenapa aku kumel dan bau asep?"tanya Cahaya denga tatapan Nyalang .

"Karena suamiku menafkahiku hanya dua puluh ribu rupiah dan bahkan sekarang tidak pernah lagi menafkahiku. itu karena apa? karena uangnya dihabiskan untuk perempuan murahan seperti kamu." ucap Cahaya.

"Jaga bicaramu ya!, kurang ajar kau, menyebutku perempuan murahan" ucap Sila hendak melayangkan tangannya ke pipi Cahaya namun langsung ditepis dan di plintir Cahaya.

"Lalu aku sebut kamu apa? perempuan yang berhubungan dengan laki laki yang sudah beristri, aku sebut PELAKOR atau J****G " sentak Cahaya sambil memlintir tangan Sila

"Udah dong sayang lepasin dia kasian" ucap Ridwan.Seketika Cahaya langsung melepaskan Sila. Ridwan tersenyum senang ternyata Cahaya masih menurut dengan perintahnya.Namun senyumnya tak berlangsung lama karena Cahaya langsung menampar pipi Ridwan dua kali.

"Plak...ini untuk semua kebohonganmu"

"Plak...ini untuk penghiatanmu"

"Dasar perempuan bar bar" ucap Sila. Mata Cahaya langsung menatap Sila nyalang.

"Byurrr..." Cahaya menyambar sisa minuman yang ada didepanya dan disiramkan ke muka Cahaya.

Terpopuler

Comments

Yusni Ali

Yusni Ali

Mampus......

2023-04-10

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

ca saat pembagian otak sebelum dilahirkan dia gak hadir, terlanjur nyungsep ke kubangan! wkt pembagian kemunafikan dia nyalip antrian dr urutan ketumbi jd perdana & utama he! nich pemuja taqdir hingga baru daftar dah ngegugat taqdir, so absurd & ambigu, apa ca & klompoknya dicipta utk bikin brisik biar dunia hidup gt? ich rekam jejaknya ni mahluk, negasin perempuan itu mahluk rendah an, palagi gak berpunya gt?

2023-03-05

1

AZ & AR

AZ & AR

hajar terus... ambil balik motornya. biar makin malu, laki2 gk tau syukur

2023-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Terhalang Restu
2 Acting Ibunya Ridwan
3 Di Grebek Warga
4 Pindah Rumah
5 Cahaya Hamil
6 Nafkah dua puluh ribu
7 Slip gaji Ridwan
8 Dinda
9 Bertemu orang baru
10 Ibu Yulia
11 Aswan kritis
12 Bangkit
13 Ridwan pulang
14 Rencana Ilham
15 Dinda
16 Detektif Ilham
17 Ambang batas kesabaran
18 Video Viral
19 Pov Ridwan
20 Tuntutan
21 Denda
22 Sidang perceraian
23 Sidang putusan
24 Penyelidikan kasus Ilham
25 Ridwan jadi tersangka
26 Pov Sila
27 Nasib Ridwan
28 Lamaran juragan Sukirman
29 Usaha Ridwan
30 Gagal
31 Arman mulai mendekati Cahaya
32 Tamasya ke Taman safari
33 Menjauh
34 Gundah Gulana
35 Shella
36 Pertolongan Ilham
37 Dinda Sakit
38 Vonis penyakit Dinda
39 Keluarga benalu
40 Narayan diculik
41 Narayan Sakit
42 Surat perjanjian
43 Berubah jadi Ultraman
44 Masalah baru
45 Dinda kecelakaan
46 Sebuah Fakta
47 Talak
48 Hancur
49 Narayan ulang Tahun
50 Binar
51 Masuk sarang buaya
52 Narayan bertemu neneknya ditaman
53 Narayan hilang lagi
54 Insiden pagi hari
55 Sidang RT
56 Kericuhan
57 Sah
58 Ilham pulang
59 Menyelesaikan masalah dengan cara Ilham
60 Sanksi sosial
61 Dinda lagi
62 Hari Ayah
63 Siapa Anda ?
64 Pesta
65 perang dingin
66 Kedatangan Siti
67 Tertampar kenyataan
68 Reog kecil
69 Menyerahkan Dinda pada Ayah kandungnya
70 Rencana pesta di Panti
71 Tuyul beraksi
72 Dita mendapat pekerjaan baru
73 Visual
74 Nasib Dita
75 Tertangkap
76 ular Betina
77 Adu jotos
78 Takut kehilangan
79 Dimana Aya
80 Cahaya pulang
81 Kangen
82 Marni
83 Semakin Dekat
84 Bubar
85 Menjalani takdir
86 Berbaikan
87 Pengalaman Mistis Ridwan
88 Ulang Tahun perusahaan
89 Penyesalan datangnya belakangan
90 Ingin disisi mereka kembali
91 Bertemu Dinda kembali
92 Usaha baru Ridwan
93 Menjalankan Aksi
94 Berjuang kembali mendapatkan Aya
95 Nekat
96 Semakin nekat
97 Kabar bahagia ditengah huru hara
98 Membebaskan Ridwan
99 Over Protektive
100 Bertemu Dita
101 Aya Hilang
102 Shella lagi
103 Kedatangan Sila
104 Kedatangan Sukirman
105 Sila kecelakaan
106 Harga yang harus dibayar
107 Menyalahkan Nasib
108 Meminta maaf
109 Shella kembali berulah
110 Ular betina jilid 2
111 Belum ada titik terang
112 Mama Yulia
113 Berdamai
114 Sendiri memeluk sepi
115 Membiasakan dengan keadaan
116 Secuil perhatian dari Narayan
117 Rukiyah
118 Akibat Musrik dan main dukun
119 Shella terkena musibah
120 Aya masuk Rumah sakit
121 Masih Marahan
122 Shella terpuruk
123 Nasib Shella
124 Akhir kisah Shella
125 Kedatangan Ibunya Ridwan
126 Diacuhkan
127 Semua akan indah pada waktunya
128 Novel baru
129 novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Terhalang Restu
2
Acting Ibunya Ridwan
3
Di Grebek Warga
4
Pindah Rumah
5
Cahaya Hamil
6
Nafkah dua puluh ribu
7
Slip gaji Ridwan
8
Dinda
9
Bertemu orang baru
10
Ibu Yulia
11
Aswan kritis
12
Bangkit
13
Ridwan pulang
14
Rencana Ilham
15
Dinda
16
Detektif Ilham
17
Ambang batas kesabaran
18
Video Viral
19
Pov Ridwan
20
Tuntutan
21
Denda
22
Sidang perceraian
23
Sidang putusan
24
Penyelidikan kasus Ilham
25
Ridwan jadi tersangka
26
Pov Sila
27
Nasib Ridwan
28
Lamaran juragan Sukirman
29
Usaha Ridwan
30
Gagal
31
Arman mulai mendekati Cahaya
32
Tamasya ke Taman safari
33
Menjauh
34
Gundah Gulana
35
Shella
36
Pertolongan Ilham
37
Dinda Sakit
38
Vonis penyakit Dinda
39
Keluarga benalu
40
Narayan diculik
41
Narayan Sakit
42
Surat perjanjian
43
Berubah jadi Ultraman
44
Masalah baru
45
Dinda kecelakaan
46
Sebuah Fakta
47
Talak
48
Hancur
49
Narayan ulang Tahun
50
Binar
51
Masuk sarang buaya
52
Narayan bertemu neneknya ditaman
53
Narayan hilang lagi
54
Insiden pagi hari
55
Sidang RT
56
Kericuhan
57
Sah
58
Ilham pulang
59
Menyelesaikan masalah dengan cara Ilham
60
Sanksi sosial
61
Dinda lagi
62
Hari Ayah
63
Siapa Anda ?
64
Pesta
65
perang dingin
66
Kedatangan Siti
67
Tertampar kenyataan
68
Reog kecil
69
Menyerahkan Dinda pada Ayah kandungnya
70
Rencana pesta di Panti
71
Tuyul beraksi
72
Dita mendapat pekerjaan baru
73
Visual
74
Nasib Dita
75
Tertangkap
76
ular Betina
77
Adu jotos
78
Takut kehilangan
79
Dimana Aya
80
Cahaya pulang
81
Kangen
82
Marni
83
Semakin Dekat
84
Bubar
85
Menjalani takdir
86
Berbaikan
87
Pengalaman Mistis Ridwan
88
Ulang Tahun perusahaan
89
Penyesalan datangnya belakangan
90
Ingin disisi mereka kembali
91
Bertemu Dinda kembali
92
Usaha baru Ridwan
93
Menjalankan Aksi
94
Berjuang kembali mendapatkan Aya
95
Nekat
96
Semakin nekat
97
Kabar bahagia ditengah huru hara
98
Membebaskan Ridwan
99
Over Protektive
100
Bertemu Dita
101
Aya Hilang
102
Shella lagi
103
Kedatangan Sila
104
Kedatangan Sukirman
105
Sila kecelakaan
106
Harga yang harus dibayar
107
Menyalahkan Nasib
108
Meminta maaf
109
Shella kembali berulah
110
Ular betina jilid 2
111
Belum ada titik terang
112
Mama Yulia
113
Berdamai
114
Sendiri memeluk sepi
115
Membiasakan dengan keadaan
116
Secuil perhatian dari Narayan
117
Rukiyah
118
Akibat Musrik dan main dukun
119
Shella terkena musibah
120
Aya masuk Rumah sakit
121
Masih Marahan
122
Shella terpuruk
123
Nasib Shella
124
Akhir kisah Shella
125
Kedatangan Ibunya Ridwan
126
Diacuhkan
127
Semua akan indah pada waktunya
128
Novel baru
129
novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!