Cahaya Hamil

Setelah pembicaraan hari itu .kami sepakat untuk menunda momongan dan Mas Ridwan kuliah lagi .Selama empat tahun masa perkuliahan Mas Ridwan aku hidup pas pasan bahkan cenderung kurang, semua aku lakukan agar Mas Ridwan bisa kuliah lagi dan masa depan kami lebih baik.

"Mas besuk aku mau ijin ke pabrik sehari untuk menemani kamu wisuda" ucapku

"Nggak usah ijin sayang nanti kena potongan" ucap Mas Ridwan

"Tapi aku pingin mendampingimu wisuda Mas" ucapku

"Nggak usah biar Ibu dan Aswan saja sudah cukup" kata Mas Ridwan.

"Deg..." hatiku serasa diremas .Bagaimana bisa ia mengatakan cukup Ibu dan Aswan saja yang mendampinginya sedangkan aku yang membantu biaya kuliah dia .Sebisa mungkin aku protes tidak terima

"Mas ini nggak adil buat aku, aku yang membantu membiayai kuliah kamu selama empat tahun masa kamu nggak ngijinin aku buat dampingi kamu wisuda ,keterlaluan kamu mas" ucapku seraya meninggalkanya.

Mas Ridwan kemudian menyusulku dengan segala bujuk rayunya akirnya aku menerima keputusanya tidak ikut acara wisudanya .Mungkin aku bodoh ,mau mau saja dibujuk mas Ridwan .Inilah yang namanya cinta yang membuatku jadi bodoh. Setelah acara wisuda dari kampus Ibu mertuaku mengadakan syukuran kecil kecilan .Sebenarnya aku ingin mengadakan syukuran dikontrakanku saja sebagai rasa syukur kami atas perjuangan kita menguliahkan mas Ridwan namun apa daya Mas Ridwan lebih mendengarkan Ibunya .

"Selamat ya Ridwan kamu sekarang sudah jadi sarjana" kata Ibu ibu tetangga yang datang

"Makasih loh Ibu ibu sudah berkenan hadir di tasyakuran anak saya .Alhamdulillah anak saya akhirnya menjadi sarjana susah payah saya membantu menyekolahkanya" ucap Ibu mertuaku

"What ..? membantu menyekolahkanya yang bener saja ,selama ini aku sendiri yang berjuang membiayai kuliahnya dan Ibu mertuaku tanpa tau malu terus membebani kami dengan setiap bulan meminta gaji Mas Ridwan .Hampir semua gaji mas Ridwan diminta Ibu "batinku bergejolak tidak terima dengan ucapan ibu mertuaku, namun aku tahan semua agar tidak terjadi keributan di hari bahagia suamiku.

Sebulan setelah wisuda Mas Ridwab diterima bekerja di sebuah perbankan BUMN ,namun dia tidak pernah memberikan gajinya padaku alasanya karena aku masih bekerja dan punya pendapatan sendiri.

"Aya... kamu kan masih punya gaji utuh sekarangkan uang kamu nggak kepakai buat biaya kuliahku lagi dan karena aku masih training gajiku juga kecil paling cukup buat beli bensin aja jadi kamu belum aku kasih gajiku ya" ucapnya

"Iya mas... aku ngerti kok" ucapku mencoba mengerti posisi dia .

Empat bulan setelah Mas Ridwan bekerja di BUMN Aswan adeknya mas Ridwan menikah dengan Dita. pesta pernikahanya digelar sangat mewah. Jauh banget dengan pernikahanku dulu dengan Mas Ridwan jujur aku iri namun aku bisa apa.

Sebulan setelahnya Dita dinyatakan hamil dan ternyata aku juga hamil seketika aku mengabarkan kabar ini pada mas Ridwan.

"Mas ada yang ingin aku sampaikan padamu" kataku

"Soal apa?" tanyanya

"Mas, aku hamil" ucapku ingin memberi kejutan padanya

"Apa kamu hamil, bagaimana bisa kamu sengaja nggak meminum pil penunda kehamilan" tanyanya dengan nada marah

"Loh mas, kamu sekarang kan kerjanya udah kantoran apa salahnya aku hamil lagian aku sudah menundanya sampai empat tahun loh mas apa belum cukup?" kataku.

"Kamu ini bodoh atau bagaimana sih ,kalau kamu hamil siapa yang akan rawat anak itu" tanyanya

"Ya akulah mas ,siapa lagi?" tanyaku

"Kamu nggak mikir apa? kalau kamu punya anak kamu harus keluar kerja .Bagaimana kebutuhan kita sehari hari" katanya dengan geram

"Loh mas kan udah kerja di BUMN aku rasa cukuplah untuk menghidupiku dan anak kita" ucapku

"CAHAYA .... kenapa kamu jadi bodoh begini sih,otak kamu dimana kok kamu bisa hamil" ucapnya tanpa dosa

"Mas kamu jangan gila ya ,aku punya suami ya jelas aku bisa hamil, gimana sih" ucapku mulai jengkel.

"Gugurkan bayi itu,aku belum siap "kata Mas Ridwan tanpa dosa

"Enggak mas, aku nggak akan bunuh anak ini apapun yang terjadi " ucapku seraya menyentuh perut rataku

"Terserah kalau kamu mau hidup miskin" kata Mas Ridwan

"Memang selama ini mas pikir aku hidup enak" kataku .

Sejak kejadian hari itu mas Ridwan tidak mengungkit lagi soal kehamilanku.

"Wah ada martabak, keliatanya enak" ucapku saat melihat Mas Ridwan pulang membawa martabak manis lengkap dengan topingnya

"Itu punya Dita jangan diambil tadi dia menghubungi mas suruh beliin martabak" ucap mas Ridwan

"Jadi mas lebih mentingin Dita yang nota bene ipar kamu dari pada istri kamu sendiri, bisa bisanya kamu mas beliin Dita martabak sementara aku tidak" ucapku sambil menangis semenjak hamil aku jadi sensitif

"Kamu nggak minta jangan salahin aku dong" ucapnya enteng

"Alasan kamu mas, padahal dari kemarin kamu tau aku pingin martabak tapi kamu selalu mebolak membelikannya dengan berbagai alasan" ucapku masih terisak

"Hallah kamu lebay banget sih, kamu kan punya uang bisa beli sendiri sementara Dita dia hanya ibu rumah tangga biasa" ucapnya tanpa beban

"Ingat ya mas, dalam rejeki kamu itu ada hak aku.Selama ini kamu tidak pernah memberiku uang dengan alasan aku sudah punya uang dan ingat kamu bisa kuliah lagi itu ada keringat aku di sana" ucapku lalu pergi meninggalkan mas Ridwan.

"Ya Tuhan... kenapa aku jadi cengeng begini" gumanku

"Ceklek " pintu dibuka Mas Ridwan masuk kamar dengan membawa martabak tadi

"Ya udah ini buat kamu, nanti Dita aku belikan lagi" ucapnya

Aku hanya diam saja. Jujur aku sudah tidak menginginkanya lagi setelah perdebatan tadi , moodku tiba tiba memburuk melihat mas Ridwan masuk kamar ini

"Kamu ini maunya gimana sih, tadi katanya minta setelah dikasih diam aja" ucapnya membentakku

Dia bukanya membujukku tapi malah membentak bentakku. Aku hanya dia pasrah dimaki maki oleh dia. Setelah puas memaki maki aku Mas Ridwan kerumah mertuaku hingga pagi dia tidak pulang entah apa yang dilakukanya disana.

"Aya ... kamu kok dirumah aja" tanya tetanggaku saat aku hendak berangkat kerja

"Memangnya pagi pagi mau kemana bu?" tanyaku

"Bukannya dirumah mertua kamu sedang ada acara tujuh bulanan anaknya Aswan Ipar kamu" kata tetanggaku

"Deg ... " bahkan acara tujuh bulanan iparku saja aku tidak diberi tau, sebenarnya mereka ini mengangap aku apa. Aku selama ini hanya mangalah dan mengalah.

"Pulang kerja nanti aku harus tanya kepada Mas Ridwan, apa salahku hingga ada acara dikeluarganya sedikitpun tidak memberitahku" gumanku. Aku langsung bergegas menuju pabrik tempat aku kerja dengan sejuta kecewa. Sore hari hingga malam aku menunggu kedatangan Mas Ridwan namun yang kutunggu hingga makam tidak menampakkan batang hidungnya.

Aku mencoba menghubunginya namun dia tidak mengangkat pangilan dariku, pesanku pun hanya dibaca olehnya tanpa ada balasan sama sekali.

Terpopuler

Comments

Yusni Ali

Yusni Ali

Suami egois

2023-04-10

0

AJ_86

AJ_86

Malangnya nasibmu Aya 😢

2023-03-11

1

Yem

Yem

Gimana sih Mas Ridwan ini.. Mau nikahin kok nggak mau punya anak..

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Terhalang Restu
2 Acting Ibunya Ridwan
3 Di Grebek Warga
4 Pindah Rumah
5 Cahaya Hamil
6 Nafkah dua puluh ribu
7 Slip gaji Ridwan
8 Dinda
9 Bertemu orang baru
10 Ibu Yulia
11 Aswan kritis
12 Bangkit
13 Ridwan pulang
14 Rencana Ilham
15 Dinda
16 Detektif Ilham
17 Ambang batas kesabaran
18 Video Viral
19 Pov Ridwan
20 Tuntutan
21 Denda
22 Sidang perceraian
23 Sidang putusan
24 Penyelidikan kasus Ilham
25 Ridwan jadi tersangka
26 Pov Sila
27 Nasib Ridwan
28 Lamaran juragan Sukirman
29 Usaha Ridwan
30 Gagal
31 Arman mulai mendekati Cahaya
32 Tamasya ke Taman safari
33 Menjauh
34 Gundah Gulana
35 Shella
36 Pertolongan Ilham
37 Dinda Sakit
38 Vonis penyakit Dinda
39 Keluarga benalu
40 Narayan diculik
41 Narayan Sakit
42 Surat perjanjian
43 Berubah jadi Ultraman
44 Masalah baru
45 Dinda kecelakaan
46 Sebuah Fakta
47 Talak
48 Hancur
49 Narayan ulang Tahun
50 Binar
51 Masuk sarang buaya
52 Narayan bertemu neneknya ditaman
53 Narayan hilang lagi
54 Insiden pagi hari
55 Sidang RT
56 Kericuhan
57 Sah
58 Ilham pulang
59 Menyelesaikan masalah dengan cara Ilham
60 Sanksi sosial
61 Dinda lagi
62 Hari Ayah
63 Siapa Anda ?
64 Pesta
65 perang dingin
66 Kedatangan Siti
67 Tertampar kenyataan
68 Reog kecil
69 Menyerahkan Dinda pada Ayah kandungnya
70 Rencana pesta di Panti
71 Tuyul beraksi
72 Dita mendapat pekerjaan baru
73 Visual
74 Nasib Dita
75 Tertangkap
76 ular Betina
77 Adu jotos
78 Takut kehilangan
79 Dimana Aya
80 Cahaya pulang
81 Kangen
82 Marni
83 Semakin Dekat
84 Bubar
85 Menjalani takdir
86 Berbaikan
87 Pengalaman Mistis Ridwan
88 Ulang Tahun perusahaan
89 Penyesalan datangnya belakangan
90 Ingin disisi mereka kembali
91 Bertemu Dinda kembali
92 Usaha baru Ridwan
93 Menjalankan Aksi
94 Berjuang kembali mendapatkan Aya
95 Nekat
96 Semakin nekat
97 Kabar bahagia ditengah huru hara
98 Membebaskan Ridwan
99 Over Protektive
100 Bertemu Dita
101 Aya Hilang
102 Shella lagi
103 Kedatangan Sila
104 Kedatangan Sukirman
105 Sila kecelakaan
106 Harga yang harus dibayar
107 Menyalahkan Nasib
108 Meminta maaf
109 Shella kembali berulah
110 Ular betina jilid 2
111 Belum ada titik terang
112 Mama Yulia
113 Berdamai
114 Sendiri memeluk sepi
115 Membiasakan dengan keadaan
116 Secuil perhatian dari Narayan
117 Rukiyah
118 Akibat Musrik dan main dukun
119 Shella terkena musibah
120 Aya masuk Rumah sakit
121 Masih Marahan
122 Shella terpuruk
123 Nasib Shella
124 Akhir kisah Shella
125 Kedatangan Ibunya Ridwan
126 Diacuhkan
127 Semua akan indah pada waktunya
128 Novel baru
129 novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Terhalang Restu
2
Acting Ibunya Ridwan
3
Di Grebek Warga
4
Pindah Rumah
5
Cahaya Hamil
6
Nafkah dua puluh ribu
7
Slip gaji Ridwan
8
Dinda
9
Bertemu orang baru
10
Ibu Yulia
11
Aswan kritis
12
Bangkit
13
Ridwan pulang
14
Rencana Ilham
15
Dinda
16
Detektif Ilham
17
Ambang batas kesabaran
18
Video Viral
19
Pov Ridwan
20
Tuntutan
21
Denda
22
Sidang perceraian
23
Sidang putusan
24
Penyelidikan kasus Ilham
25
Ridwan jadi tersangka
26
Pov Sila
27
Nasib Ridwan
28
Lamaran juragan Sukirman
29
Usaha Ridwan
30
Gagal
31
Arman mulai mendekati Cahaya
32
Tamasya ke Taman safari
33
Menjauh
34
Gundah Gulana
35
Shella
36
Pertolongan Ilham
37
Dinda Sakit
38
Vonis penyakit Dinda
39
Keluarga benalu
40
Narayan diculik
41
Narayan Sakit
42
Surat perjanjian
43
Berubah jadi Ultraman
44
Masalah baru
45
Dinda kecelakaan
46
Sebuah Fakta
47
Talak
48
Hancur
49
Narayan ulang Tahun
50
Binar
51
Masuk sarang buaya
52
Narayan bertemu neneknya ditaman
53
Narayan hilang lagi
54
Insiden pagi hari
55
Sidang RT
56
Kericuhan
57
Sah
58
Ilham pulang
59
Menyelesaikan masalah dengan cara Ilham
60
Sanksi sosial
61
Dinda lagi
62
Hari Ayah
63
Siapa Anda ?
64
Pesta
65
perang dingin
66
Kedatangan Siti
67
Tertampar kenyataan
68
Reog kecil
69
Menyerahkan Dinda pada Ayah kandungnya
70
Rencana pesta di Panti
71
Tuyul beraksi
72
Dita mendapat pekerjaan baru
73
Visual
74
Nasib Dita
75
Tertangkap
76
ular Betina
77
Adu jotos
78
Takut kehilangan
79
Dimana Aya
80
Cahaya pulang
81
Kangen
82
Marni
83
Semakin Dekat
84
Bubar
85
Menjalani takdir
86
Berbaikan
87
Pengalaman Mistis Ridwan
88
Ulang Tahun perusahaan
89
Penyesalan datangnya belakangan
90
Ingin disisi mereka kembali
91
Bertemu Dinda kembali
92
Usaha baru Ridwan
93
Menjalankan Aksi
94
Berjuang kembali mendapatkan Aya
95
Nekat
96
Semakin nekat
97
Kabar bahagia ditengah huru hara
98
Membebaskan Ridwan
99
Over Protektive
100
Bertemu Dita
101
Aya Hilang
102
Shella lagi
103
Kedatangan Sila
104
Kedatangan Sukirman
105
Sila kecelakaan
106
Harga yang harus dibayar
107
Menyalahkan Nasib
108
Meminta maaf
109
Shella kembali berulah
110
Ular betina jilid 2
111
Belum ada titik terang
112
Mama Yulia
113
Berdamai
114
Sendiri memeluk sepi
115
Membiasakan dengan keadaan
116
Secuil perhatian dari Narayan
117
Rukiyah
118
Akibat Musrik dan main dukun
119
Shella terkena musibah
120
Aya masuk Rumah sakit
121
Masih Marahan
122
Shella terpuruk
123
Nasib Shella
124
Akhir kisah Shella
125
Kedatangan Ibunya Ridwan
126
Diacuhkan
127
Semua akan indah pada waktunya
128
Novel baru
129
novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!