Ini hari ke dua kedatangan Mosa di kampung halamannya.
Di rumah Paman Pelo.
Pelo telah mengundang delapan orang mantan preman, yang ikut membunuh Detu dan Nola ,sepuluh tahun yang lalu.
"Pelo, bagaimana rencanamu, kita semua tahu, Mosa telah kembali." tanya seorang mantan preman yang bernama Nibo.
"Aku belum punya rencana...bagaimana dengan kalian ?" jawab Pelo
"kita bungkam saja dia" sahut yang lainnya.
" tunggu ... Apakah dia tahu,orang tuanya di bunuh ?" tanya yang lainnya.
"Siang tadi, Mosa berbohong." Pelo tiba tiba bersuara.
"Ia mengatakan orang tuanya di kota." sambung Pelo.
" Jelas, ia berbohong" sambung Nibo.
Para mantan preman yang lainpun mengangguk angguk. Sebab kabar berita yang menyatakan, Detu dan Nola serta Mosa pindah ke kota adalah karangan mereka sendiri, untuk menutupi kehilangan yang tiba tiba dari satu keluarga itu.
Dan sekarang,Mosa kembali dan mengatakan orang tuanya ada di kota. Bukankah itu jelas berbohonh ?
" Tunggu sebentar..." tiba tiba seorang preman yang lebih tua dari mereka semua berkata.
" kalian,berpikirlah baik baik...Mosa mengatakan bahwa mereka di kota. Kita telah mencari Mosa,tapi anak itu seperti hilang ditelan bumi. Jangan jangan...waktu kejadian itu, dia juga ada di ladang?"
Setelah mendengar itu, semua yang hadir sangat terkejut. Sebab mereka memang tidak mencari Mosa di Kebun itu.
" Jangan jangan...Detu menyuruh Mosa bersembunyi di dalam kebun pisang itu,setelah melihat kedatangan kita dari jauh ?"
" Bisa...bisa demikian...."
" Kita habisi Mosa !!!"
" Tunggu...dengarkan rencanaku..." kata Pelo dengan tenang.
Sementara itu di rumah pak Jona, Mosa masih bercerita dengan pak Jona.
"Mosa, sepuluh tahun ini, engkau ikut siapa dan dimana ?" tanya pak Jona. Sebab ia tahu,Mosa tidak mempunyai sanak family yang tinggal di luar kampung ini.
" Ada orang yang baik hati,mengangkatku menjadi anaknya, pak Jona."
"wah ..engkau sungguh beruntung Mosa. Apakah orang tua angkatmu masih hidup ?"
" Dia sudah meninggal. Orang yang mengangkatku menjadi anaknya itu,hanya seorang lelaki tua."
" Hmm sama seperti aku..." gumam pak Jona pelan.
" kemudian..siapa yang mengajarimu ilmu bela diri ?"
" Eh ?! Siapa yang bisa ilmu bela diri ... " Mosa berpura pura tidak mengerti perkataan pak Jona.
" Sudahlah nak...tidak usah berpura pura lagi,bapak tahu,kamu mempunyai ilmu bela diri yang tinggi. Kalau tidak keberatan,bolehkah bapak mengetahui,siapa yang mengajarimu ?"
mendengar Pak Jona berkata demikian, Mosa menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia merasa sungkan,karena pernah mencoba menyerang pak Jona diam diam, ternyata gagal.
"Apakah orang tua angkatmu itu ?" kembalj pak Jona bertanya.
" Ia pak Jona. Ia mengakatku menjadj anaknya dan sekaligus menjadi muridnya. "
"Hmm...Mosa, coba kau ceritakan tentang orang tua angkatmu itu. "
" apakah Pak Jona mengenalnya ?"
" Hahaha...anak bodok, bagaimana aku mengenalnya,kalau kau belum menceritakan orang tua angkatmu itu ?hahaaha "
" Hahaahaha.... "Mosa juga ikut tertawa, setelah menyadari kesalahannya.
Mosa pun mulai bercerita tentang guru dan orang tua angkatnya.
setelah bercerita dan memperkenalkan nama gurunya, Pak Jona tiba tiba berdiri.
" apakah...ia mempunyai bekas luka di pipi kirinya ?" tanya pak Jona antusias.
" Apakah...pak Jona mengenalnya ?"
Mosa lalu bersikap waspada. Ia curiga dengan pak Jona. Namun di luar dugaannya, justru pak Jona tersenyum dan sejurus kemudian,dengan cepat pak Jona menyerang ke arah Mosa,dengan tanparan yang mengarah ke pundak. Angin berciutan ketika tangan itu bergerak cepat ke arah Mosa.
Mosa yang sudah mencurigai pak Jona, buka orang biasa, dan sudah waspada,tidak terkejut dengan serangan dari Pak Jona. Mosa mengangkat tangannya,dan masih dalam posisi duduk ia menangkis.
" Duk!"
"sreett...bruakk "
kursi yang tadi diduduki Mosa pecah dan perabot dalam rumah itu jatu dan yang lain bergetar.
Mosa berdiri dan menatap lekat ke arah Pak Jona. Ia masih diliputi tanda tanya,siapa pak Jona ? Lawan atau kawan ? Apakah orang yang memusuhi gurunya ? Sebelum Mosa bertanya, Pak Jona sudah kembali menyerang,kelihatan pukulan Pak Jona sangat lambat, namun justru penuh energi. Kembali angin menderu, pukulan diarahkan ke kepala, begitu mendekati sasaran, gerakan pak Jona tiba tiba sangat cepat, kekuatannya pun bertambah, Mosa segera melompat ke samping,sambil tangannya mendorong kearah tangan Pak Jona. Namun Mosa harus berjungkir balik ke belakang,karena dari samping,ia merasakan gerakan kearah pinggangnya. Pak Jona mengkombinasikan serangan, pukulan tangan dengan tendangan menyamping ke arah pinggang. Namun Mosa telah di gembleng oleh gurunya selama sepuluh tahu. Ia dengan mudah menghindari serangan itu dengan berjumplitan ke belakang.
Ketika kakinya mendarat, Mosa harus beradu tangan dengan pak Jona. Karena begitu melihat Mosa menghindari serangannya dengan membuat salto ke belakang, Pak Jona melanjutkan serangannya, tangannya mencekram ke arah kepala Mosa.
Metika dua tangan beraduh,kembali dua energi yang sama sama kuat bertubrukan, dan menggetarkan seluruh isi rumah.
Mosa terdorong kebelakang beberapa langkah,sedangkan Pak Jona membuang badannya ke belakang, untuk menghindari cederah yang fatal.
" Tidak buruk juga, Doni melatihmu." kata pak Jona.
" tidak usah keluar rumah.kita bertarung di dalam rumah, tanpa merusak isi rumah. Bagaimana hmm!?"
Mosa sedikit terkejut. Pertarungan macam ini sangat sulit.tidak sembarangan melepas energi. jika kedua energi bertumbukan,masing masing harus bisa mengendalikan energinya,agar tidak merusak benda sekitarnya. Walaupun oleh gurunya, Mosa sudah sangat sempurna menguasai ilmu ilmu yang diajarkannya, yang kurang hanyalah kalah pengelaman.
Jika dilihat dari tingkatan, Mosa telah melampaui tingkat Guru Besar. Ini juga karena di dalam tubuh Mosa tersimpan suatu energi besar. Energi ini tidak stabil. Belum dikuasai oleh Mosa. Kedua energi ini saling bertentangan.berdesakan. Jika Mosa marah atau takut energi ini bisa lepas kendali, dan dapat mempengaruhi kessadarn Mosa. Jika Mosa dalam keadaan ini, kekuatannya sangat luar biasa dasyat. setingkat dewa.
Gurunya,sebelum meninggal dunia,menyuruh Mosa untuk terus berlatih menguasai kedua energi dalam tubuhnya itu. Dan terlebih,Mosa harus mencari orang dengan gelar Pembantai Dewa. Hanya dia yang bisa membantu Mosa. Namun sayangnya, gurunya belum sempat memberitahu nama panggilan dari Pembantai Dewa ini.
Orang itu di beri gelar Pembantai Dewa, karena hanya dia yang mampu,menahan imbang seorang Master dari Cina,yang telah mencapai tingkat dewa. padahal ,orang itu tingkatannya masih dibawa tingkat Dewa.
Sudah sepuluh tahu berlalu, Pembantai Dewa hilang tanpa jejak. Pak Doni, guru dan orang tua angkat Mosa, telah menjelajahi seluruh Nusantara, untuk mencari keberadaan dari Pembantai Dewa. Namun sia sia. Akhirnya, Pak Doni mencari tahu asal usul Pembantai Dewa. Ternyata Pembantai Dewa berasal dari NTT, sedangkan Pak Doni berasal dari Jambi.sampai meninggalnya, Pak Doni menetap di Kupang, berharap bertemu dengan Pembantai Dewa.
Dan tugasnya itu,kini dilanjutkan oleh anak angkat dan murid satu satunya itu. Disertai, Mosa membutuhkan bimbingan lanjut, sepeninggalnya. Dan berharap Pembantai Dewa dapat membantu keadaan Mosa.
Kini sepuluh tahun tlah berlalu. Beredar rumor diantara para Master bawah tanah ini, bahwa Master Cina yang di tahan imbang, akan menantang kembali Pembantai Dewa,untuk menentukan siapa yang terkuat diantara mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-06-11
0
Nasu Simon
trimakasih atas dukungannya... jangan di puji klo koment. ntar author gede kepalanya 😅😅👍👍
2023-05-09
0