Masa Lalu Part 2

Ardi begitu perhatian padaku, semoga saja perhatianya benar-benar tulus hampir setahun aku menikah dengan Ardi masih susah aku menerimanya masih susah aku mencintainya, masih selalu teringat perbuatanya dulu.

Berjalannya waktu, aku akhirnya bisa menerima dia dan muncul rasa cintaku pada suamiku Ardi.

"Vano hati-hati nanti jatuh" kataku saat melihat Vano belajar berjalan.

Vano tersenyum memandangku dan bangun lagi saat terjatuh karena belum bisa berjalan dengan baik, usia Vano sudah 12 bulan.

Selama aku menikah dengan Ardi aku tidak bekerja aku fokus pada kehamilanku dan mengurus anak, Ardi ternyata juga tidak bekerja pasti semua kebutuhanku dipenuhi oleh mertuaku, aku tinggal bersama dengan mertuaku.

Alhamdulillah kedua mertuaku baik sama aku juga Vano, tapi aku sebenarnya tidak enak kalau selalu tergantung sama mertuaku, ingin aku bekerja kembali tapi siapa yang akan mengurusi Vano, mertuaku semua sibuk bekerja, orang tuaku juga sedangkan suamiku sendiri sering keluar tidak jelas kalau ditanya jawabnya cari kerja cari uang tapi tidak membuahkan hasil.

Suatu hari....

Tok tok tok pintu rumah diketuk dari luar aku keluar rumah membuka pintu terlihat seorang wanita usianya sekitar 40 tahun aku tidak mengenal perempuan ini.

"Ada perlu apa Bu?" tanyaku.

"Ardi ada?" tanyanya.

"Lagi keluar suamiku Bu silahkan masuk silahkan duduk" aku mempersilahkan tamu tersebut, tamu tersebut duduk di kursi tamu.

"Mbak ini apanya Ardi?" tanyanya.

"Saya istrinya?" jawabku tapi aku penasaran siapa wanita ini, saat ini di rumah hanya aku dan Vano yang sedang tidur dan bapak ibu mertuaku sedang bekerja dan belum pulang

"Mbak... aku istri sirinya Ardi" kata perempuan itu.

Jleb rasa hatiku

"Aku istri syah nya Ardi, Ibu mau apa?

apa kesini hanya memberitahukan padaku tentang statusmu ini?" tanyaku dengan nada marah.

"Silahkan meninggalkan rumah ini sebelum saya memanggil tetangga untuk mengusirmu!" gertakku

Perempuan itu meninggalkan rumah ini, aku tak tau apa maksud wanita tersebut menemuiku dan menjelaskan hubunganya dengan suamiku.

Aku bergegas menutup pintu, air mataku tak terbendung lagi aku menangis masuk ke dalam kamar kuraih guling dan kurangkul.

Ya Allah apalagi ini...

Ketika hatiku berusaha untuk menerima Ardi dengan susah sekali dan aku memulai untuk mencintainya tapi kenapa di hatinya ada wanita lain sudah tua usianya dariku lagi.

Vano bangun dari tidurnya aku segera mengusap air mataku dan tersenyum melihat Vano walaupun hatiku hancur berkeping-keping tapi aku menutupi di depan Vano.

Suatu malam ketika Ardi pulang aku diam tak peduli, tiba-tiba hape ku berdering kuangkat

"Hallo..."

"Assalamualaikum" sapaku.

"Maaf ini dengan siapa?" tanyaku.

"Ardi sudah pulang ya?" tanyanya.

"Oh sudah" jawabku.

"Apa mau bicara sama dia" tanyaku lagi.

"Oh tidak" jawabnya.

"Nitip jaga Ardi ya jangan diapa2kan ya dia kekasihku" jawabnya dengan kecentilan

jleb rasanya hatiku ini.

Dalam hati siapa lagi perempuan ini? kalau dilihat dari suaranya sepertinya masih muda.

Aku lihat Ardi merokok di luar rumah, aku tak pedulikan dia, aku masuk kamar tidur tapi tidak bisa tidur juga pikiranku melayang kemana-mana, tak lama kemudian Ardi masuk ke kamar, aku tidur membelakangi dia, Ardi menoleh ke arahku dia lihat aku menangis.

"Kamu kenapa?" tanyanya.

"Gak usah tanya aku kenapa" jawabku.

"Tanya sama hati nuranimu sendiri kamu kenapa saja setiap keluar rumah?" jawabku dengan marah.

"Aku cari uang" kilahnya.

"Cari uang apa cari perempuan?" ucapku dengan ketus.

"Rinda.... kamu kok gak percaya sama suamimu?" katanya.

"Bagaimana aku percaya sama kamu? lihat itu di hapeku nomer siapa itu? kok bisa nomer hp ku ada di perempuan itu kalau bukan kamu yang kasih atau dia lihat hpmu dan menemukan nomerku, terus kapan hari ada perempuan setengah tua datang kesini bilang dia istri sirimu, maksudmu apa? kamu ingin menikahiku dengan caramu yang licik tapi kenapa kamu lukai aku terus? ketika aku sudah bisa menerimamu dan mulai mencintaimu kenapa kamu menghianatiku? kenapa kamu selalu menyakitiku? apa salahku ke kamu? jawab? jangan diam!" kataku dengan marah tapi suaraku tidak keras, karena kwatir di dengar mertuaku.

"Besok aku pulang ke rumah orang tuaku

gak tau kapan balik lagi lelah aku seperti ini

sakit hatiku ini" kataku lagi.

Malam itu aku menyiapkan pakaian dan sebagainya untuk aku bawa pulang hatiku sakit sekali.

"Rin... jangan pulang ya? aku minta maaf aku khilaf" kata Ardi.

Aku diam saja sambil terus memilah milah mana yang akan aku bawa pulang besok.

"Apa?" tanyaku.

"Khilaf kok terus, khilaf kok serasa disengaja?" ucapku dengan nada marah.

"Kamu pikir aku ini apa? seenak hatimu kamu permainkan?" kataku lagi.

Air mata terus berlinang dipipiku

Keesokan paginya.

"Rinda sama Vano pulang ke rumah orang tua Rinda dulu Bu, sudah kangen sama Ibu Bapak" alasanku pamit ke Ibu mertuaku.

"Hati-hati Rin, salam untuk orang tuamu" kata Ibu mertua.

Aku pulang diantar sama suamiku, dalam perjalanan aku diam saja tak ada sepata katapun kalimat yang keluar dari mulutku. Hatiku masih sakit.

Tiba di rumah disambut oleh Ibu Bapakku mereka kangen sama cucunya, lama aku tidak pulang, Ardi tak lama dari itu pamit pulang ke rumah orang tuanya.

Hari berganti hari minggu berganti minggu tak ada kepastian dari Ardi mau dibawa kemana rumah tangga ini, akupun menyibukkan diri mulai melamar pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainya, aku tak mau sedih memikirkan kelakuanya Ardi, pikiranku sekarang bagaimana aku bisa menghidupi diriku dan anakku dengan cepat dapat pekerjaan, aku harus kuat demi anakku, akhirnya aku diterima di perusahaan pengelolaan ikan di tempatku tinggal sebagai staf pemasaran.

Suatu hari Ardi menelponku mengajakku bertemu, aku janji bertemu Ardi sepulang kerja.

"Rin... bagaimana kabarmu?" sapa Ardi

"Baik" jawabku singkat.

"Rin.." Ardi berhenti berkata kemudian menghisap rokoknya.

"Maaf Rin aku gak bisa ninggalin perempuan yang ke rumah dulu?" katanya.

"Memang aku menikah siri dengan dia, dia yang selama ini membantu keuanganku" jelasnya.

"Kalau aku meninggalkan dia siapa yang akan memberiku uang?" lanjutnya.

"Ya sudah kamu sama dia saja kamu itu laki-laki harusnya cari kerja cari uang bukan mengandalkan orang lain, kamu urus perceraian kita" jawabku acuh.

"Aku tak bisa kamu duakan begini, kamu jahat sekali mas" kataku dan mataku berkaca-kaca.

"Aku tak tau harus ngomong apa ke kamu, kamu sangat terlalu sangat jahat padaku, kamu bilang cinta ingin mendapatkanku dengan cara licikmu setelah aku kau dapat kemudian kau hempaskan, sakit... mas" ucapku.

Ardi diam sambil menghisap rokoknya aku tak tau apa yang ada dalam pikirannya

hatiku semakin hancur karena dia lebih memilih wanita tua itu.

Beberapa minggu kemudian keluarga Ardi datang ke keluargaku untuk meminta maaf atas kelakuan Ardi kepadaku, mereka menginginkan aku rujuk kembali, tapi hati sudah hancur sudah sakit sudah tidak bisa terobati atas semua penghianatannya dan Ardipun bersikukuh tidak mau meninggalkan perempuan tua itu, bagaimanapun perceraian adalah jalan satu-satunya.

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

jempollll kak

2020-08-01

1

Priska Anita

Priska Anita

Like untuk author 💜

2020-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Pengadilan Agama
2 Menunggu Panggilan
3 Sidang Perdana
4 Masa Lalu Part 1
5 Masa Lalu Part 2
6 Sidang Kedua
7 Kehidupan Baru
8 Bertemu Dengannya
9 Penjelasanya
10 Galau
11 Bisik-Bisik Tetangga
12 Kebersamaan Part 1
13 Kebersamaan Part 2
14 Pengakuanya
15 Tidak Bisa Mengungkapkan Rasa
16 Bertemu Ibunya
17 Ungkapan Hati
18 Ingin Bersamanya
19 Bandara
20 Pertemuan Orang Tua
21 Kenangan Tertinggal
22 Tinggal Di Tempat Baru
23 Suasana Baru
24 Cerita Tante Linda
25 Bertemu Dia Lagi
26 Makan Siang
27 Curahan Hati
28 Selalu Mengikuti
29 Waktu Untukku
30 Berlibur Ke Rumah Nenek
31 Dia Lagi Dia Lagi Yang Mengganggu
32 Maunya Bukan Mauku
33 Kejutan
34 Pertunangan
35 Berdua
36 Berkunjung Ke Rumah Nenek
37 Kerikil-Kerikil Kecil
38 Bertiga
39 Di Rumah Saja
40 Terimakasih Kekasihku
41 Berunding
42 Mengikutiku
43 Kejujuranya
44 Diam-diam mengurus surat
45 Semua serba mendadak
46 Kembali trauma
47 Tante Linda psikiater hebat
48 Cerita Bapak
49 Kedatangan Orang Tuanya Rinda
50 Kantor Urusan Agama
51 Berdamai Dengan Masa Lalu
52 Kejutan Dari Rinda
53 Suamiku I Love You
54 Menikmati Waktu
55 Malu Tapi Suka
56 Pertemuan yang tak terduga
57 Biang Gosip
58 Tuduhanya
59 Dua Lelaki Bertemu Kembali
60 Tamu Di Pagi Hari
61 Merayakan
62 Romantisnya
63 Honeymoon Membawa Anak
64 Jogja Aku Datang
65 Malam Minggu Di Malioboro
66 Malam Terakhir Di Kota Gudeg
67 Selamat Tinggal Jogja
68 Persiapan
69 Cerita Lama
70 Seperti Mimpi Tapi Nyata
71 Masuk Rumah Sakit
72 Suamiku Selamat Ulang Tahun
73 Bermanja
74 Masuk Kerja Lagi
75 Resepsi Pernikahan
76 Hasil Tespek
77 Perhatianmu
78 Kembali Ke Papua
79 Long Distance Marriage Itu Menyakitkan
80 Ke Dokter Kandungan
81 Rindu berat
82 Rindunya Arif
83 Tak Terduga
84 Jangan Ambil Anakku Ya Allah
85 Tangisan Rinda
86 Kesedihan Arif
87 Ingin Sendiri
88 Teringat Kembali
89 Diantar Nenek
90 Waktunya Kontrol Ke Dokter
91 Beraktifitas Kembali
92 Arif Pulang
93 Cerita Sepasang Suami Istri
94 Mengenang Masa Lalu
95 Mengunjungi Bapak Ibu
96 Bermalam Di Rumah Orang Tuaku
97 Menunggui Kerja
98 Sepulang Kerja
99 Berkunjung Ke Sang Guru
100 Inginkan Kebersamaan Keluarga
101 Keputusan Memberi Kewajibanku
102 Sore Ini
103 Senyum Di Pagi Hari
104 Kalau Bisa Memilih Jangan Tinggalkan
105 Quality Time
106 Pantai Kenangan
107 Anak vs Ibu
108 Bukan Malam Terakhir
109 Kutunggu Kembalimu
110 Berdua Lagi
111 Ingin Bertemu
112 Suntuk
113 Bertemu Tetangga Lama
114 Bersama Keluarga
115 Berenang Bersama Keluarga.
116 Rindu Terobati
117 Melepas Rindu
118 Untuk Ibu
119 Curahan Hati
120 Perempuannya Mantan
121 Untuk Apa?
122 Menemuinya
123 Ceritaku
124 Kabar Dari Papua.
125 Telpon Dari Vera
126 Aku Sudah Tau kelemahanmu
127 Salah Paham
128 Bertemu Rista
129 PMS
130 Malam Dingin
131 Pergolakan Batin
132 Pertengkaran
133 Jujur Saja Susah
134 Sarapan Istimewa
135 Ibu Mertua Ke Jogja
136 Merindukan Mbah Uti Dan Mbah Kung
137 Dinner
138 Keinginan Kami Sama
139 Siapa Dia sebenarnya?
140 Arti Senja
141 Sendiri Lagi
142 Percakapan Menantu Dan Mertua
143 Mantan Tetaplah Mantan
144 Anak Dan Suami Adalah Semangatku
145 Curhat Kepada Ibu
146 Keputusan Faris
147 Mantan Lagi
148 Kabar Baik
149 Senangnya Bertemu Ibu
150 Ke Klinik Dokter Lisa
151 POV Arif
152 Cuti Yang Tertunda
153 Mak Comblang
154 Persiapan Lamaran Faris
155 Ketertarikan Dua Lelaki.
156 Sahabat Saling Membantu
157 Tersenyum Bahagia
158 Sibuk
159 Foto Itu
160 Pelampiasan
161 Tak Tergoda
162 Gerakan Kecil
163 Berkunjung
164 Susah Dan Senang
165 Rencana
166 Nyidam
167 Berpisah Sementara Waktu
168 Terkejut
169 Pov Arif
170 Kedatangan
171 Kejutan Untuk Nia
172 Serasa ABG Kembali
173 Biarlah Mereka Bahagia
174 Waktu Untuknya
175 Berpasangan
176 Pasti Kembali Lagi
177 Keinginan Ibu Mertua
178 Minta Pendapat
179 Belajar Lagi
180 Semakin Curiga
181 Kata Ibu Mertua
182 Perdebatan
183 Santai
184 Suasana Baru
185 Antara Hidup Dan Mati
186 Semoga Baik-Baik Saja
187 Secercah Harapan
188 Perubahan Yang Diinginkan Rinda.
189 Terima Kasih
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Pengadilan Agama
2
Menunggu Panggilan
3
Sidang Perdana
4
Masa Lalu Part 1
5
Masa Lalu Part 2
6
Sidang Kedua
7
Kehidupan Baru
8
Bertemu Dengannya
9
Penjelasanya
10
Galau
11
Bisik-Bisik Tetangga
12
Kebersamaan Part 1
13
Kebersamaan Part 2
14
Pengakuanya
15
Tidak Bisa Mengungkapkan Rasa
16
Bertemu Ibunya
17
Ungkapan Hati
18
Ingin Bersamanya
19
Bandara
20
Pertemuan Orang Tua
21
Kenangan Tertinggal
22
Tinggal Di Tempat Baru
23
Suasana Baru
24
Cerita Tante Linda
25
Bertemu Dia Lagi
26
Makan Siang
27
Curahan Hati
28
Selalu Mengikuti
29
Waktu Untukku
30
Berlibur Ke Rumah Nenek
31
Dia Lagi Dia Lagi Yang Mengganggu
32
Maunya Bukan Mauku
33
Kejutan
34
Pertunangan
35
Berdua
36
Berkunjung Ke Rumah Nenek
37
Kerikil-Kerikil Kecil
38
Bertiga
39
Di Rumah Saja
40
Terimakasih Kekasihku
41
Berunding
42
Mengikutiku
43
Kejujuranya
44
Diam-diam mengurus surat
45
Semua serba mendadak
46
Kembali trauma
47
Tante Linda psikiater hebat
48
Cerita Bapak
49
Kedatangan Orang Tuanya Rinda
50
Kantor Urusan Agama
51
Berdamai Dengan Masa Lalu
52
Kejutan Dari Rinda
53
Suamiku I Love You
54
Menikmati Waktu
55
Malu Tapi Suka
56
Pertemuan yang tak terduga
57
Biang Gosip
58
Tuduhanya
59
Dua Lelaki Bertemu Kembali
60
Tamu Di Pagi Hari
61
Merayakan
62
Romantisnya
63
Honeymoon Membawa Anak
64
Jogja Aku Datang
65
Malam Minggu Di Malioboro
66
Malam Terakhir Di Kota Gudeg
67
Selamat Tinggal Jogja
68
Persiapan
69
Cerita Lama
70
Seperti Mimpi Tapi Nyata
71
Masuk Rumah Sakit
72
Suamiku Selamat Ulang Tahun
73
Bermanja
74
Masuk Kerja Lagi
75
Resepsi Pernikahan
76
Hasil Tespek
77
Perhatianmu
78
Kembali Ke Papua
79
Long Distance Marriage Itu Menyakitkan
80
Ke Dokter Kandungan
81
Rindu berat
82
Rindunya Arif
83
Tak Terduga
84
Jangan Ambil Anakku Ya Allah
85
Tangisan Rinda
86
Kesedihan Arif
87
Ingin Sendiri
88
Teringat Kembali
89
Diantar Nenek
90
Waktunya Kontrol Ke Dokter
91
Beraktifitas Kembali
92
Arif Pulang
93
Cerita Sepasang Suami Istri
94
Mengenang Masa Lalu
95
Mengunjungi Bapak Ibu
96
Bermalam Di Rumah Orang Tuaku
97
Menunggui Kerja
98
Sepulang Kerja
99
Berkunjung Ke Sang Guru
100
Inginkan Kebersamaan Keluarga
101
Keputusan Memberi Kewajibanku
102
Sore Ini
103
Senyum Di Pagi Hari
104
Kalau Bisa Memilih Jangan Tinggalkan
105
Quality Time
106
Pantai Kenangan
107
Anak vs Ibu
108
Bukan Malam Terakhir
109
Kutunggu Kembalimu
110
Berdua Lagi
111
Ingin Bertemu
112
Suntuk
113
Bertemu Tetangga Lama
114
Bersama Keluarga
115
Berenang Bersama Keluarga.
116
Rindu Terobati
117
Melepas Rindu
118
Untuk Ibu
119
Curahan Hati
120
Perempuannya Mantan
121
Untuk Apa?
122
Menemuinya
123
Ceritaku
124
Kabar Dari Papua.
125
Telpon Dari Vera
126
Aku Sudah Tau kelemahanmu
127
Salah Paham
128
Bertemu Rista
129
PMS
130
Malam Dingin
131
Pergolakan Batin
132
Pertengkaran
133
Jujur Saja Susah
134
Sarapan Istimewa
135
Ibu Mertua Ke Jogja
136
Merindukan Mbah Uti Dan Mbah Kung
137
Dinner
138
Keinginan Kami Sama
139
Siapa Dia sebenarnya?
140
Arti Senja
141
Sendiri Lagi
142
Percakapan Menantu Dan Mertua
143
Mantan Tetaplah Mantan
144
Anak Dan Suami Adalah Semangatku
145
Curhat Kepada Ibu
146
Keputusan Faris
147
Mantan Lagi
148
Kabar Baik
149
Senangnya Bertemu Ibu
150
Ke Klinik Dokter Lisa
151
POV Arif
152
Cuti Yang Tertunda
153
Mak Comblang
154
Persiapan Lamaran Faris
155
Ketertarikan Dua Lelaki.
156
Sahabat Saling Membantu
157
Tersenyum Bahagia
158
Sibuk
159
Foto Itu
160
Pelampiasan
161
Tak Tergoda
162
Gerakan Kecil
163
Berkunjung
164
Susah Dan Senang
165
Rencana
166
Nyidam
167
Berpisah Sementara Waktu
168
Terkejut
169
Pov Arif
170
Kedatangan
171
Kejutan Untuk Nia
172
Serasa ABG Kembali
173
Biarlah Mereka Bahagia
174
Waktu Untuknya
175
Berpasangan
176
Pasti Kembali Lagi
177
Keinginan Ibu Mertua
178
Minta Pendapat
179
Belajar Lagi
180
Semakin Curiga
181
Kata Ibu Mertua
182
Perdebatan
183
Santai
184
Suasana Baru
185
Antara Hidup Dan Mati
186
Semoga Baik-Baik Saja
187
Secercah Harapan
188
Perubahan Yang Diinginkan Rinda.
189
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!