"Woi Bagong keluar dari kepungan, woi....! babi keluar babi kabur ke sebelah barat.....! ke sebelah barat....!" salah Seorang warga terdengar berteriak memberitahu teman-temannya, sehingga membuat mereka pun berlari menuju ke arah yang disebut.
"Koplok...! belegug....! bodoh.....! Kalian ngapain saja. Masa tidak mampu menahan, Kenapa kalian membiarkan babi itu lolos, dasar belegug.....! koplok....!" bentak pak RT yang terdengar memarahi orang-orang yang berjaga, yang tidak bisa menangkap sang babi.
Orang yang dimarahi tidak menjawab, karena mereka merasa memang sangat kesulitan ketika menjalankan tugas sehingga dia pun berlari menuju ke arah barat, berharap dia bisa mengejar sang babi ngepet, tapi aki Makmun berteriak.
"Jangan dikejar...! karena tidak akan ada gunanya sama sekali," begitulah peringatannya.
Setelah mendengar perintah dari atasan, orang yang mengejar pun berhenti karena mereka semua mengerti, babi yang sudah keluar dari kepungan tidak akan mudah untuk didapatkan, kalau mereka meneruskan berburu, pasti hanya mendapatkan rasa lelah yang tidak berarti.
Para warga Kampung Ciaul, mereka berkumpul, nafasnya terlihat memburu, saling memarahi, saling menyalahkan, sehingga suasana di tempat itu Terdengar agak panas, karena bentakan-bentakan dan cacian-cacian mulai memenuhi perkumpulan. beruntung aki Makmun dia sudah banyak memakan asam manis ketika berburu, sehingga dia pun terlihat bijaksana.
"SUdah...! sudah...! buat apa kalian mau membanyakan omongan. babi sudah lolos, yang dikejar sudah berlari. kenapa kalian harus saling menyalahkan...? sekarang lebih baik kita pikirkan, Kenapa sebabnya kejadiannya bisa seperti itu, soalnya tadi aki melihat ada yang tidak beres nih...!" potong aki Makmun sehingga membuat suasana itu pun terdiam seketika, karena sebagian dari mereka ada yang melihat, ada satu hal yang keluar dari kebiasaan. soalnya babi itu diikuti oleh seorang manusia, bahkan Manusia itulah yang membobolkan pertahanan mereka.
"Kayaknya Benar aki, soalnya tadi Saya melihat dengan jelas bahkan saya sempat memarahinya. namun daripada orang itu Menurut, dia malah kembali lalu menyerang ke arah pundak, sehingga lengan saya masih terasa sakit, karena dihajar menggunakan ranting kayu yang besar," ujar Pak RT Setelah lama terdiam, Dia berbicara dengan nada pelan namun terdengar tegas.
"Yah benar, soalnya senter saya juga sampai hilang diambil oleh manusia itu," tambah seorang laki-laki yang sedang duduk di bawah rumpun Tepus atau jahe-jahean besar, terlihat sedang memijat-mijat pergelangan tangan yang masih terasa sakit.
Orang lain pun mulai mengungkapkan penemuannya bahwa Tadi ada orang yang menyinari matanya, menggunakan senter sehingga dia kehilangan penglihatan, kemudian tanpa disadari ada yang menubruk tubuhnya, hingga orang itu tersungkur masuk ke dalam rumpun.
"Haduh.....! kalau seperti itu berarti semakin jelas bahwa ada yang tidak beres, coba absen Balad kita, siapa yang belum pulang," tanggap aki Makmun sambil menggeleng-gelengkan kepala, hatinya merasa kaget soalnya baru sekarang dia mengalami kejadian aneh seperti itu.
Bapak RT mulai menyebutkan nama orang-orang yang ikut berburu satu persatu, Ternyata semuanya komplit tidak ada yang kurang satu pun, semuanya sudah berkumpul di tempat itu. namun anjing menghilang dua hanya tinggal 7 ekor. hingga dia pun memindai area sekitar mencari keberadaan anjing yang hilang. setelah dipastikan ternyata anjingnya lah yang tidak ada.
"Manusia semuanya ada aki, tapi anjing dua menghilang."
"Lah kok bisa seperti itu?" Tanya aki Makmun sambil mengerutkan dahi, yang lain terdiam yang terdengar hanya suara jangkrik semak yang dialoki dengan suara jangkrik tanah.
Aki Makmun yang sudah sering memakan asam manis kehidupan dalam berburu, mendapat kejadian seperti itu dia hanya terdiam tanpa melakukan apa-apa, akibat rasa bingung yang memenuhi pemikirannya. soalnya kejadian yang baru saja dialami tidak bisa dimengerti oleh akal, tidak bisa ditebak oleh otak, rasanya sangat aneh karena ada babi yang digembala oleh seorang manusia
Setelah menarik nafas dalam dan mengusap wajah menggunakan dua tangan, aki Makmun pun melirik ke arah Pak RT.
"Jang RT, kira-kira postur tubuh manusia yang mengawal babi itu seperti apa?" tanya aki Makmun.
"Gak jelas aki," jawab Pak RT bergumam.
"Apa?" tanya aki Makmun yang tidak mendengar.
"Tidak jelas Ki."
"Soalnya?"
"Soalnya hanya terlihat bayangan hitamnya saja, tidak jelas wajahnya, tidak jelas postur tubuhnya. yang jelas Orang itu adalah seorang laki-laki, karena berbeda dengan tingkah lakunya dan tenaganya."
"Hah, apa jangan-jangan itu pengasuhnya, Tapi kan sekarang dalam waktu malam, menurut perhitungan aki kita sekarang berada di waktu yang Jaya, babi sedang berada di waktu apes. tapi kenapa ini malah sebaliknya, kita yang apes babi yang Jaya, sampai kehilangan senter dan dipukul menggunakan ranting kayu, haduh......!" ujar aki Makmun diakhiri dengan menarik nafas dalam.
"Ya, benar. Mungkin itu adalah pengasuhnya aki. Oh iya, Apakah tadi sebelum berangkat aki membakar kemenyan dulu atau tidak?" jawab Pak RT sambil bertanya kembali.
"Ah, biasanya juga tidak pernah melakukan hal seperti itu."
Akhirnya suasana pun Hening kembali, dari atas langit terlihat ada kalong yang berterbangan, dari kejauhan terdengar suara burung hantu disahuti dengan suara gagak membuat bulu Kuduk berdiri, membuat suasana terasa menakutkan.
Lama-kelamaan, akhirnya orang yang baru selesai berburu Semakin merasakan rasa capek, karena ketika tadi mengejar babi mereka tidak melakukan perhitungan dengan matang, sehingga menghabiskan seluruh tenaganya sampai tak tersisa. bahkan sekarang bekas tersandung dengan batu atau Tunggul pohon kecil terasa sakit, luka tubuh bekas menabrak Duri terasa perih, keringat pun terlihat mencucur membasahi tubuh, membuat tenggorokan mereka terasa kering dan agak sakit.
"daripada kita tidak menemukan apa-apa, mendingan kita pulang saja." saran Fahmi seperti orang yang sudah kehabisan Harapan.
"Benar begitu, Ya sudah ayo kita pulang." jawab aki Makmun yang setuju.
Setelah mendapat keputusan orang-orang pun tidak berbicara lagi, Mereka pun bangkit dari tempat beristirahat, lalu berjalan beriringan menuju ke Kampung Ciaul, sambil membawa hati yang sangat kecewa, soalnya babi yang sudah mau masuk ke dalam perangkap, bisa kembali lagi menyelamatkan diri.
Sambil berjalan Mereka pun sambil bercerita tentang pengalaman masing-masing, ada juga yang saling meminta maaf, karena tadi sudah memamerkan urat leher, saling menyalahkan, saling memarahi, terbawa oleh suasana di tempat pemburuan yang terbilang keras dan kejam, yang bisa membangkitkan amarah.
Kira-kira pukul 03.00 pagi, aki Makmun bersama anak buahnya baru sampai ke Kampung Ciaul, mereka Langsung menuju ke rumah masing-masing hendak beristirahat setelah semalaman bekerja
Tak lama setelah itu terdengar suara ayam jantan yang berkokok, menandakan kan waktu subuh sebentar lagi akan datang, semilir angin kecil mengayun-ngayunkan dedaunan, suaranya terdengar kemerosok dan kemresek seperti sedang mengeloni orang yang tertidur.
Sedangkan Eman dan Ranti dalam wujud babi hutannya, mereka sudah tiba di salah satu tempat yang terlihat agak luas, tidak ditumbuhi dengan pepohonan yang besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments