bab 8. diselamatkan Babi Beranting

Brug....!

Tubuh Eman ambruk ke tanah, matanya terlihat membulat dengan sempurna, wajahnya terlihat bercahaya kembali. sebelum sadar dengan keadaan akar yang mengikat kaki dan tangan sudah terputus, digigit-gigit oleh babi yang menyelamatkannya. hingga akhirnya tubuh Eman terbebas dari semua ikatan yang mengikat tubuhnya.

Badan Eman terasa lemah tak berdaya, nafasnya terlihat memburu, matanya bergerak ke sana kemari mencari makhluk yang menolongnya, namun setelah dilihat hatinya kurang percaya, karena ada babi yang bisa menolong dirinya. bahkan di dalam hati itu keluar rasa takut dan rasa khawatir, takut ada siluman atau roh jahat yang mendatangi.

Ranti dalam wujud babi ngepetnya, dia duduk di samping Eman, matanya terus memindai wajah Eman yang terlihat pucat pasi, meski tak sepucat tadi. badannya terlihat kurus, bahkan deretan tulang iga terlihat dengan jelas, perutnya terlihat rapat, sedangkan di tangannya ada luka bekas tali ikatan.

Setelah agak lama tidak ada pergerakan, Eman pun memaksakan diri untuk bangkit, ingin mendudukkan tubuh. namun pinggangnya terasa patah, kepalanya terasa mengenut, seluruh tubuh terasa sakit ,seperti baru saja dipukulin. sehingga membuat tubuh itu ambruk kembali, sambil merintih mengeluarkan rasa sakit.

Grooookk ...!

"Kamu harus kuat manusia....!" ujar Ranti seolah tidak sadar bahwa dirinya seekor babi, karena dia ingin memberikan semangat kepada Eman yang sedang mengalami cobaan yang begitu berat.

Sedangkan Eman yang disapa, dia hanya terlihat meringis menahan sakit, matanya terlihat melirik ke arah suara hewan yang menolongnya. kemudian Eman menatap babi itu dengan lekat, seolah ingin tahu hewan apa yang berada di hadapannya. Eman melakukan hal itu lumayan lama, sorot matanya yang mengandung banyak pertanyaan, namun tak ada satupun jawaban yang ia dapat.

Ranti yang ditatapnya pun, terdiam sambil berpikir bagaimana caranya agar dia bisa menolong Eman. Lama berpikir Akhirnya dia pun mengingat, kalau dia suka merasa lemah dan lemas kalau sudah lama tidak menemukan makanan. sehingga dia menyimpulkan bahwa orang yang berada di hadapannya. Sudah lama tidak bertemu dengan makanan, karena bisa dilihat jelas bahwa bibir Eman terlihat kering, wajahnya pucat pasi kekuningan.

"Iya, iya...! aku harus mencari makanan," begitulah gumam Ranti, kemudian dia bangkit dari tempat duduknya, pergi meninggalkan Eman dengan membawa tujuan ingin mencari makanan.

Eman hanya mengantarnya dengan tatapan, hatinya terus dipenuhi dengan pertanyaan, roh halusnya mulai terkumpul kembali, pikirannya terasa semakin terang, mulai mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ternyata hanya seekor babi yang menolongku, bukan manusia, bukan yang lain. tapi dia mau pergi ke mana?" begitulah salah satu pertanyaan Eman dalam hati, kemudian dia membaringkan tubuh ke sebelah kiri, karena dia ingin melihat jelas makhluk yang sudah pergi. setelah diperhatikan Bahkan dia beberapa kali mengedipkan mata, memfokuskan pandangan, ternyata hewan itu adalah babi hutan, tidak berubah menjadi hewan yang lain.

Eman masih belum mengerti Apa penyebabnya babi itu sangat mengerti, pemikirannya seperti manusia karena mau menolong dirinya. dari adanya kejadian yang dia alami, pemikiran Eman mulai terbuka yang, awalnya bodoh mulai mengerti dengan adanya sang babi. dia pun menggunakan seluruh kemampuannya untuk berpikir dan mencerna kejadian yang tidak dimengerti oleh akal.

"Malu....! aku akan sangat malu...! walaupun makhluk itu adalah seekor hewan, tapi dia memiliki pikiran yang sempurna, sampai mau menolong orang yang sedang kesusahan. kenapa aku yang seorang manusia, masih bodoh dihabiskan sendirian, bahkan harus mengalami kejadian seperti ini gara-gara aku bodoh. Kalau begini aku harus terus-terusan belajar, supaya menjadi orang yang cerdas, semoga saja setelah mendapat siksaan Otaku yang kental menjadi encer, jangan sampai terus berkubang dalam kebodohan. Ya Allah yang Maha pintar, semoga engkau memberikan kecerdasan kepada hambaMu yang lemah ini." begitulah gumam hati Eman mulai mengingat kembali nasehat-nasehat dari pak ustad, bahwa Allah itu maha tahu, maha Kasih Sayang dan maha cerdas.

Eman terus berbaring sambil menikmati rasa sakit, perutnya terasa perih melilit seperti sedang diperah, kepalanya terasa nut nutan, penglihatannya terasa berkunang-kunang, hingga akhirnya dia pun memejamkan mata sambil terlentang di atas rumput yang lumayan tebal. di kipasi oleh semilir angin yang menerpa tubuh, dinyanyikan oleh suara kicau burung yang mulai terdengar kembali dengan kicauan begitu riang, seperti ikut merasakan kebahagiaan Eman yang sudah bebas dari marabahaya yang menimpanya.

~

Sedangkan babi penolong yang bernama Ranti, dia terus berjalan dengan tergesa-gesa, seperti ada orang yang mengejarnya. seradak seruduk mencari makanan, namun ketika berada di tengah hutan, itu akan menyusahkan ketika mencari makanan untuk manusia. membuat Ranti merasa bingung dia takut tersesat, sehingga dia tidak bisa kembali lagi ke tempat Eman.

Babi itu tiba di salah satu lembah Yang lumayan luas, dia menemukan pohon cariyang dan pohon Cariu yang terlihat sangat lebat, di tempat itu banyak kodok yang berkeliaran. melihat keadaan yang seperti itu, Ranti merasa takut soalnya di tempat yang rimbun, biasa suka ada ular, apalagi di tempat itu Ada kodok makanan utama sang reptil.

"Takut....! Aku takut kalau mencari makan di tempat ini. apalagi aku tidak akan menemukan makanan di sini," begitulah gumam hati Ranti, kemudian dia membalikkan tubuh mau mencari makanan ke tempat yang lain.

Deg!

Jantung Ranti terasa Berhenti Berdetak, karena di hadapannya sudah menghalangi satu hewan yang mengangkat kepala, matanya terlihat menyala, lidahnya menjulur membuat wajah Ranti terasa panas. Bulu kunduknya pun seketika berdiri, tidak terasa kakinya meloncat ke arah samping, kemudian berlari terbirit-birit tidak tentu arah dan tujuan, yang terpenting asal jauh terlebih dahulu dari tempat yang menakutkan itu.

Lama berlari akhirnya babi ngepet itu berhenti di tepian kebun ilalang, nafasnya terlihat memburu, jantungnya terus berdegup dengan kencang, hatinya berdebar, seluruh tubuhnya terlihat menggigil, akibat sangat ketakutan. Babi itu menjatuhkan tubuh, tidak kuat menahan rasa capek dan rasa takut. tapi meski begitu pemikirannya terus berjalan Bagaimana caranya agar bisa mendapat makanan buat Eman yang sedang menghadapi kesusahan.

Dari rasa kasihan terhadap Eman, akhirnya Ranti memutuskan dia akan masuk ke kampung, masalah Resiko yang akan dihadapi, nanti dia akan pikirkan belakangan, yang terpenting dia berhasil mendapat makanan untuk Eman.

Babi ngepet itu terlihat bangkit dari tempat beristirahatnya, kemudian berjalan menuju ke arah Kampung Sukamaju, kampungnya Mang Dodo.

Lama berjalan, akhirnya Ranti pun tiba di tepian kampung, dia merebahkan tubuh bersembunyi di bawah rumpun lengkuas, matanya terus memindai area sekitar. tak lama diantaranya, lewatlah seorang anak laki-laki kira-kira umurnya kurang lebih 10 tahun, anak laki-laki itu melewati persembunyian Ranti, di tangannya ada rantang berisi nasi dan lauk pauknya, mungkin anak itu mau mengantar makanan ke neneknya, disuruh oleh orang tua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!