Aldava menolak halus rengekan Yasmin yang rindu ingin bercinta dengannya. Alhasil kini Yasmin memunggungi dirinya dengan sesenggukan tangisnya di tengah hasrat menggebu akibat hormon kehamilannya bercampur rindu.
Aldava beralasan karena kandungan Yasmin masih muda maka ia menolak bercinta agar tidak terjadi apa-apa dengan si utun.
Walaupun Yasmin sudah menjelaskan berulang kali bahwa menurut bidan desa tidak ada masalah jika ingin melakukan penyatuan asal dilakukan perlahan dan tidak menyemprotkan semburan lahar panas dari tegangan tinggi voltase antena milik suaminya itu di dalam untuk mencegah kontraksi dini.
Aldava tetap bersikukuh menolaknya karena takut kebablasan serta berusaha memberikan wejangan yang baik untuk Yasmin. Sesungguhnya sebagai pria normal tentunya dirinya juga ingin, terlebih kulit mereka tengah bersentuhan sehingga membuat kilatan listrik bertegangan tinggi melanda tubuhnya.
Namun kewarasan Aldava masih berada di hatinya bahwa ia tidak akan melebihi batasan yang ia buat sendiri. Hingga pukul lima pagi menjelang, Yasmin masih terjaga sembari sesenggukan kecil dengan posisi yang sama membuat Aldava pusing tujuh keliling.
"Aa Davi sudah gak cinta ya sama aku? Apa karena sekarang tubuhku udah gendut?" cicit Yasmin lirih sembari mengelap lelehan ingus dan air matanya terus membanjiri pipi cantiknya yang terlihat lebih tembem daripada biasanya.
"Astaga sayang, kamu tahu sejak dulu aku hanya mencintaimu tidak ada yang berubah akan kecantikanmu walaupun kamu hamil sepuluh kali pun. Apa istriku yang sekarang aku kenal ini justru yang telah berubah? Mulai suka membantah suami dan meragukan cintaku? Jika seperti ini lebih baik aku meminta Pak Mandor dinas ke luar kota terus saja," ucap Aldava terpaksa berpura-pura tegas dan sedikit menyentil hati Yasmin agar tidak terus merengek akan hal yang tidak boleh ia lakukan pada wanita ini.
Untaian kalimat panjang lebar dari suaminya tadi, membuat tangisan Yasmin mendadak berhenti.
Deg...
Jantung Yasmin mendadak berdegup kencang tak karuan dan tangisannya lenyap seketika setelah mendengar penuturan suaminya dan ia takut kejadian saat dua pekan silam akan terulang kembali. Tentu saja dirinya tidak mau hal itu terjadi.
Yasmin akhirnya membalikkan tubuhnya lalu mendekap erat suaminya hingga Aldava cukup terkejut dan sesak nafas akibat pelukan erat Yasmin padanya.
"Jangan pergi lagi Aa Davi, huhu..hiks...hiks..."
"Maafin Yasmin saat itu emosi dengan Aa karena Bapak. Tapi demi Tuhan aku sayang Bapak dan juga Aa Davi," cicit Yasmin dengan sesenggukan kecil.
"Iya Aa percaya. Ya sudah kita salat dulu, sudah hampir terlewat waktu Subuh. Istri solehah harus rajin beribadah dan berdoa. Terlebih sekarang kamu sedang hamil biar si utun sehat selalu dan bila nanti lahiran bisa lancar," tutur Aldava dengan senyum cerahnya seraya mengelus perut ibu hamil satu ini agar meredam suasana yang tengah panas di hati Yasmin akibat penolakannya.
"Amin..." ucap Yasmin.
🍁🍁🍁
Pagi ini kehebohan sudah mendera Aldava karena ini pertama kalinya seorang CEO seperti dirinya yang terbiasa mandi di bathup pakai shower air hangat dengan segala kemewahan yang ada di kediamannya maupun apartemen pribadinya, mendadak lenyap dan terdampar pada sebuah gubug milik lelaki yang mirip dengannya itu.
Ketika di kamar tidur pun dirinya sedikit mengalami kegerahan namun ia berusaha menahannya karena beruntung mendiang Aldavi masih memiliki kipas angin di dalam kamar. Sekarang pagi-pagi dirinya sudah sibuk menimba air sumur untuk keperluan mandi dirinya dan Yasmin serta urusan dapur.
Tidak mungkin ia menyuruh Yasmin menimba air terlebih wanita itu tengah hamil.
Apa kata dunia nanti jika tahu seorang Aldava Putra Mahesa pewaris tunggal Mahesa Corp yang bergelimang harta dan kemewahan menjadi orang miskin yang tinggal di gubug sederhana terlebih sibuk menimba air dan membantu istri orang lain mengerjakan pekerjaan kasar di rumah dan juga sebagai buruh kasar perkebunan karet?
Bagaimana juga nanti reaksi karyawan maupun relasi bisnisnya bahkan sahabat-sahabatnya yang otomatis dari kalangan keluarga berada dan juga Rara sang mantan kekasih yang masih menyimpan cinta untuk Aldava jika melihatnya dengan kondisi yang sekarang. Antara syok dan tertawa mungkin dikira Aldava tengah sibuk jadi artis dadakan yang tengah syuting menjadi pemeran CEO jatuh miskin. (haha...maaf othor tidak solehot mau cekikikan dulu)
"Semangat Aldava demi semuanya," batin Aldava menyemangati dirinya sendiri.
"Ternyata menimba air cukup menarik seperti olahraga di tempat gym. Bedanya gym harus bayar dan ber-AC kalau di sini gratis beserta tiupan AC alami alias angin sepoi-sepoi," kelakar Aldava yang tertawa riang menikmati hal unik yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.
Setelah mandi, cacing di perut Aldava sudah berontak ingin di isi. Ternyata hidungnya sudah mengendus aroma masakan Yasmin yang sungguh menggoda selera. Saat dirinya masuk ke rumah setelah mandi, Yasmin sungguh makin terpesona dengan suaminya yang sekarang terlihat lebih berotot, gagah dan tampan tentunya.
Terlebih saat ini hanya handuk putih yang melingkar di pinggang Aldava guna menutupi antenanya dan tanpa atasan sehingga dada penuh kotak-kotak persegi enam entah persegi delapan atau belah ketupat othor juga tak menghitungnya. Aldava tengah ditatap Yasmin penuh damba.
"Aa Davi makin ganteng deh," ucap Yasmin yang berjalan mendekati suaminya berniat ingin mengendus-endus aroma suaminya entah bawaan bayi atau ibunya hanya Yasmin yang tahu bukan othor.
Deg...
Aldava sudah dag...dig...dug...mode siaga dengan ibu hamil yang satu ini. Dirinya langsung berjalan cepat masuk ke kamar guna ganti baju membuat Yasmin hanya bisa menghela nafas panjang dan menelan salivanya dalam-dalam.
"Bagaimana kabar si tua bangka itu? Kapan kamu segera melenyapkannya seperti istri dan anak pertamanya?" tanya seorang pria pada Farina.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Sue Salmi
voltage not voltase
2024-08-18
0
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pertebal iman & pertahanan aldava.. 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-04-19
1
himawatidewi satyawira
artis ikan terbang
2024-02-05
1