Angin bersemilir lembut, Ryu kini sudah di tempatkan di paviliun kosong milik raja Wen Lei. Seperti biasa dia sedang menatap ke luar jendela. Dia di beri tempat yang nyaman sebagai calon istri Hu Yazhu. Dia mengatupkan mulut sembari menghembuskan napas panjang lewat hidung, di hatinya tersimpan kesedihan yang begitu mendalam. Bukankah melihat orang yang dia sayangi dilukai namun tidak bisa berbuat apapun terasa sakit rasanya.
Ketukan terdengar dari arah luar kamar. Ryu segera beranjak dari duduknya kemudian membuka pintu itu dengan lebar. Dia di hadapkan dengan seorang gadis muda yang katanya akan membantunya melakukan apapun, bisa dibilang bahwa yang datang adalah seorang dayang. Dayang berwajah polos dengan dua ikat kepangan rambut ke belakang. Ryu tersenyum pada gadis itu, semenjak dia merubah alur cerita hidupnya sendiri ada banyak hal yang ikut berubah juga. Seperti ini, dulu dia tidak melihat gadis ini datang sebagai pelayannya. Namun sekarang, dia datang dan siap melayani Ryu.
"Apakah panglima Hu Yazhu yang memintamu menjagaku?"
Pelayan itu menggeleng pelan. "Bukan, tapi selir Fan Hai."
Hal seperti ini sudah tidak akan dipikirkan lagi oleh Ryu, karena menurutnya siapapun yang berkaitan dengan selir iblis itu tidak ada yang beres. Rata-rata semuanya adalah orang-orang bermasalah. Seperti para bandit, penipu ataupun para pengkhianat. Jadi, bisa dipastikan gadis di depannya adalah seorang mata-mata. Dengan status Ryu sebagai calon istri Hu Yazhu tentunya kedua nenek sihir tiri nya itu tidak akan tinggal diam.
"Baiklah masuk!" Ryu mendahului gadis itu untuk masuk ke kamarnya.
Wanita itu duduk di sebuah kursi rias, dia menyilangkan kakinya dan menatap datar pelayan itu. "Dengar! Aku bukan orang yang suka bertele-tele. Jadi, aku akan mengatakan satu hal padamu. Jika kamu datang kesini sebagai pelayanku dan bersedia menuruti semua perintahku, aku akan menjamin hidupmu. Bahkan apapun akan aku lakukan untuk melindungi kamu dan keluargamu! Tapi, jika kamu datang sebagai mata-mata dan ingin mencari informasi mengenai gadis keturunan jepang ini. Aku akan membuatmu menyesalinya! Kamu tahu benar, calon suamiku siapa."
Gadis pelayan itu langsung gelagapan. "Uh, uh Nona Ryu kumohon lindungi aku. Aku tidak terbiasa melakukan hal curang. Tapi benar, sejujurnya aku diminta untuk memata-mataimu dan mencari informasi lebih tentangmu."
Ryu menyeringai. "Terimakasih atas kejujuranmu. Katakan saja bahwa si keturunan Jepang Ryu Ito tidak tahu apapun soal budaya negerinya apalagi soal kerajaan Wen!"
"Aku berikan informasi itu secara gratis padamu. Jadi pergilah, katakan pada mereka aku sudah memiliki pelayan lain yang akan di sediakan oleh Hu Yazhu!"
Ryu yakin, gadis itu tidak sepolos yang terlihat. Dia mengangguk kemudian meninggalkan Ryu. Namun sebelum itu, dia memberi salam dengan memegang lutut Nonanya. "Baiklah, aku pamit dulu. Terimakasih Nona!"
Ryu mengangguk. Dia kembali menutup pintu kamar dan duduk di dekat jendela lagi. Di luaran dia melihat Hu Yazhu bersama anak buahnya baru pulang entah darimana.
"Panglima, bukankah itu calon istrimu? Wah bagaimana bisa ada wanita biasa secantik itu? Dia keturunan Jepang kan?"
Hu Yazhu yang tadinya fokus menunggangi kuda kini menghentikan pacuannya. Dia menoleh ke arah jendela kamar yang terbuka. Angin lembut menerpa bebungaan yang menghalangi pandangannya. Saat matanya terfokus pada seseorang disana, Hu Yazhu mematung melihat Ryu sedang menoleh ke kanan dan kiri menikmati pemandangan Istana. Namun, kenapa matanya menyorotkan kesedihan bagi Hu Yazhu. "Apakah dia bersedih?" gumamnya pelan.
"Panglima, kamu pasti sedang memikirkan Nona Ryu kan? Cepat temui dia!"
"Cukup! Aku tidak ada waktu untuk itu. Mari ke tempat latihan!"
"Ha!" Hu Yazhu memacu kudanya tanpa memedulikan Ryu. Dia memang tidak terlalu peduli pada gadis itu, yang dia pedulikan adalah keselamatan dan kesehatan raja Wen yang kian hari kian memburuk.
Ryu mendengus pelan. "Betapa membosankannya di Istana. Aku harus pergi ke dapur Istana dan melihat apakah juru masak itu masih menuangkan racun ke makanan raja Wen Lei atau tidak."
Ryu berjalan sembari mengangkat baju tradisional yang mencapai tanah. Gadis itu langsung menuju dapur istana yang sudah dia ketahui letaknya. Ryu berjalan cepat bagai menumpaki roda, wanita itu ingin menyaksikan sendiri bagaimana proses memasak berlangsung. Sesaat memasuki dapur kerajaan wanita itu disambut senyuman hangat oleh para juru masak istana. "Wah cantiknya. Nona siapa?"
Seseorang menepuk wanita tadi. "Hei, kamu tidak tahu ya? Dia adalah calon istri panglima perang. Bukankah begitu Nona?"
Itu dia wanita yang Ryu cari, wanita yang memasukan racun tanaman ke setiap masakan yang di tujukan untuk Raja Wen. "Betul, aku calon istri Hu Yazhu." jawab Ryu.
"Pantas saja parasmu sangat cantik Nona, Hu Yazhu benar-benar beruntung." kata salah seorang wanita lainnya.
"Bukankah kamu keturunan Jepang?" Juru masak culas itu terlihat meremehkan Ryu hanya karena dia keturunan Jepang.
"Benarkah? Bukannya di kerajaan jelas memiliki aturan tidak boleh menikahi seseorang dari Negeri lain?"
"Iya, tapi entah kenapa khusus Hu Yazhu dia diperbolehkan." jawab juru masak culas tersebut.
Ryu tersenyum kemudian dia memutuskan untuk keluar dari dapur kerajaan dan akan datang lagi lain waktu. Sekarang dia harus bersiap untuk acara penyambutannya nanti malam. Ryu masih harus mencari Hu Yazhu dan memintanya mencarikan pelayan lain yang tidak dikirim oleh Selir Fan Hai. Sekarang gadis itu berjalan ke area belakang Istana dimana para prajurit sedang berlatih memanah serta berkuda. Ryu berdiri di pinggiran lapangan pelatihan. Gadis itu melihat Hu Yazhu dari jauh, pria yang sedang memacu kudanya. Dia menatap pria itu agak lama sampai dia tidak sadar bahwa Hu Yazhu sudah mendekat ke arahnya.
[Suara Kuda]
Ryu terkejut saat kuda Hu Yazhu dan sang pemilik sudah berada tepat di hadapannya. Dia memberi hormat pada Hu Yazhu, dan panglima perang itupun mengangguk.
"Ada apa Nona Ryu?"
"Hu Yazhu bisakah kamu turun sebentar?" Ryu mencondongkan tubuhnya kemudian memelankan suaranya seperti berbisik.
Hu Yazhu pun turun dari kudanya dan berdiri tegak di depan Ryu, wanita itu segera mendekat dan membisikan sesuatu pada Hu Yazhu. "Bolehkah aku meminta pelayan yang kupilih sendiri?"
"Kamu ingin pelayan?"
Ryu mengangguk, waktu itu saat dirinya menjadi pelayan di Istana ini, dia bertemu dengan dua pelayan yang baik hati dan dekat dengannya bernama Han Shu dan Han Yu mereka berdua kembar. Jadi, Ryu ingin menjadikan mereka sebagai pelayannya sekarang.
"Katakan saja yang mana, aku akan memintanya pada kepala Kasim. Tapi bukannya Selir Fan Hai sudah mengirim pelayan untukmu? Aku mendengarnya dari Jia tadi. Katanya karena ibunya sangat peduli pada calon ist-ri ku jadi dia mengirimkan pelayan itu."
"Ah itu ya, begini Hu Yazhu. Kamu tahu kan aku seorang dukun? Jadi, aku memiliki firasat buruk tentang pelayan tadi jadi aku menolaknya." Ryu menyeringai namun sesaat dia sadar, bahwa si kembar hanya akan datang saat ada pemberontakan di Barat, dan itu belum terjadi untuk sekarang.
"Panglima! Aku tidak jadi meminta pelayan! Aku akan memilihnya nanti. Untuk saat ini kamu boleh memintakan pelayan yang tadi datang ke kamar membantuku mempersiapkan diri untuk acara malam ini! Terimakasih, sampai jumpa!" sikap aneh Ryu membuat Hu Yazhu bingung sampai dia mengerutkan alisnya saat melihat gadis itu tiba-tiba saja melenggang pergi meninggalkannya.
Setelah meminta pelayan tadi datang kembali kini Ryu sedang bersiap dan berdandan di bantu oleh pelayan kiriman selir Fan Hai. "Nona, sudah selesai."
Ryu melihat dirinya di cermin. Kepangan rambut ke belakang dengan hiasan cantik di kepalanya membuat dia semakin menarik. Tidak lama suara Hu Yazhu terdengar dari luaran kamar. "Nona Ryu, mari pergi bersamaku."
Ryu segera berjalan menemui Hu Yazhu. Dia membuka pintu dan memperlihatkan tampilannya yang cantik malam ini. Hu Yazhu menatapnya sebentar kemudian memalingkan wajahnya. Saat setelah Ryu dan Hu Yazhu pergi, pelayan tadi menyeringai. "Kamu akan terusir hari ini!" gumam wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Mumud Maryati
aku mampir thor
2023-06-04
2