Aku Bukan Master Sungguhan
Di tengah hutan yang lebat, Liu Huan terlihat sedang dikejar oleh sekelompok hewan buas. Dengan wajah kelelahan, Liu Huan berlari sekuat tenaga untuk menghindari serangan binatang buas yang terus mendekatinya.
"SISTEM, BANTU AKU!" teriaknya dengan nafas terengah-engah.
"Mohon maaf, saya tidak dirancang untuk membantu Anda melewati hal ini," jawab sistem tanpa ada perubahan ekspresi.
"Kenapa malah seperti ini?" tanya Liu Huan, sambil terus berlari dari kejaran binatang buas.
Sebelumnya, Izanagi yang telah menjadi Liu Huan, memulai perjalanannya melintasi hutan yang lebat. Setelah beberapa saat, ia merasa lapar. Di tengah perjalanan, ia melihat sebuah kelapa muda yang tergeletak di bawah batang pohon. Tanpa pikir panjang, Liu Huan mengambil kelapa itu dan meminum airnya. Saat ia selesai meminum air kelapa, sebuah layar misi tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Misi baru, pergilah mendekati sarang binatang buas dan hancurkan pintu keluarannya. Tingkat kesulitan A, hadiah ilmu berperang dasar, dan kultivasi terbuka," demikian tertulis di layar.
Melihat hal itu, Liu Huan merasa tertarik dan menerima misi tersebut. Sistem kemudian memberikan sebuah palu kepadanya.
"Untuk apa ini?" tanya Liu Huan sambil memandangi palu itu dengan heran. "Mari kita lihat statusnya."
"Palu biasa dengan rarity Common. Palu ini digunakan oleh pengerajin untuk membuat sebuah mahakarya, akan hancur dalam 5 kali pakai," jawab sistem.
"Apa-apaan ini? Sistem tidak bisakah kau memberikan benda yang lebih bagus sebagai permulaan misi?" protes Liu Huan dengan kecewa.
Layar mati dan sebuah suara berkata, "Maaf, saya dirancang untuk membuatmu lebih kuat, bukan untuk memberimu kekuasaan."
Liu Huan menjawab dengan pasrah, "Baiklah."
Ia kemudian berjalan ke lokasi yang ditunjukkan oleh sistem. Ketika sampai di sana, Liu Huan melihat sebuah air terjun yang sangat indah. Di samping air terjun itu terdapat sebuah sarang yang sangat besar. Dari dalam sarang terdengar suara-suara aneh yang sangat seram dan menakutkan.
"Hei, seriusan. Dengan palu ini untuk menutup hal itu," ucap Liu Huan pasrah setelah melihat sarang monster yang sangat besar.
Namun, ketika ia hendak membatalkan niatnya, tiba-tiba muncul layar peringatan yang mengatakan, "Jika tuan rumah membatalkan misi ini, tuan rumah akan kehilangan kemampuan untuk menambah keturunan."
Liu Huan menjadi bersemangat dan penuh percaya diri. "Tidak masalah. Mari kita lakukan!" ujarnya mendekati sarang itu.
Saat sampai di sana, Liu Huan mengeluarkan palu yang diberikan oleh sistem dan mencari cara untuk menggunakannya. "Menurut informasinya, tinggal begini lalu ketuk tiga kali, nah mari kita co..." Ketika itu, Liu Huan terkejut.
"Eh... Kemana pintu masuknya?" ucap Liu Huan panik.
"Selamat, kamu telah menyelesaikan misi pertama. Hadiah telah diberikan, silakan periksa inventori," ucap sistem dengan senang. Liu Huan merasa heran karena ia sama sekali tidak melakukan apa-apa untuk menyelesaikan misi tersebut.
"Haa... Aku kan tidak ngapa-ngapain kok bisa selesai," ujar Liu Huan.
Karena misi sudah selesai, Liu Huan juga tidak mempermasalahkannya. Dia melihat inventori dan menemukan dua buah benda. "Mari kita lihat" ucapnya sambil membaca informasi item
Di dalam inventori, Liu Huan menemukan dua item: teknik berpedang tingkat rendah dan kultivasi terbuka. Tanpa ragu, ia menggunakan keduanya. Namun, ia merasa kecewa ketika ia sama sekali tidak merasakan perubahan apa pun dalam dirinya setelah menggunakan teknik berpedang.
"Item sampah apa ini!" ucapnya kecewa. "Mari kita coba yang satu ini."
Liu Huan kemudian menggunakan item kultivasi terbuka. Sekali lagi, ia tidak merasakan perubahan apa pun dalam dirinya. "Sistem sampah!" ucapnya geram.
Tiba-tiba, sistem memberi peringatan, "Hati-hati dengan sekitarmu. Terdapat beberapa hewan buas yang sedang marah."
Liu Huan melihat ke belakang dan melihat banyak hewan buas yang sedang marah karena sarang mereka dihancurkan. Dengan cepat, ia berlari menjauhi mereka, tetapi hewan buas itu malah mengejarnya.
"Sistem sialan, bantu aku!" teriak Liu Huan meminta bantuan.
Begitulah hingga saat ini, Liu Huan masih terus dikejar oleh bintang buas yang ganas. Namun, ketika Liu Huan sudah merasa kelelahan. Tiba-tiba, di dekat sungai, Liu Huan menemukan sebatang kayu tajam yang dapat dimanfaatkan untuk melawan musuhnya.
Dengan berani, Liu Huan memutar tubuhnya dan siap berhadapan dengan hewan buas tersebut. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul sebuah layar yang mengambang di depan mata Liu Huan dengan pesan yang memicu misi baru. "Tekad tuan rumah di konfirmasi, memicu misi baru. Kesulitan tingkat A, kalahkan semua binatang buas. Hadiah misi, kemampuan melakukan penyulingan pil tingkat rendah, kultivasi tingkat rendah, semua stat naik menjadi tingkat rendah," begitu pesan dalam layar tersebut.
Liu Huan tidak ragu untuk menerima tantangan ini. Ia dengan cepat mengucapkan "Aku terima" dan siap memulai misi baru ini. Tanpa berlama-lama, ia mengarahkan pandangannya kembali ke arah hewan buas yang mengejarnya dari tadi.
Liu Huan mengayunkan kayu runcing dengan cekatan, berdiri siap menghadapi kelompok hewan buas yang menerkaminya. Seekor serigala raksasa langsung melesat ke arahnya, namun Liu Huan dengan sigap menghindar dan menyerang dengan senjatanya. Teknik pedang tingkat rendahnya terbukti sangat efektif dalam melumpuhkan serigala tersebut.
“Ada apa ini?, bukankah mereka terlalu lemah” ucap Liu Huan
“Bukan mereka yang lemah, tapi tuan rumah yang bertambah kuat karena telah mempelajari teknik berpedang tingkat rendah dan membuka kultivasi” balas sistem
“Pantasan dari tadi aku dapat menghindari serangan mereka, kalau begini kan enak. Ayo serang!” ucap Liu Huan semangat
Sementara itu, dua harimau berlari lurus ke arah Liu Huan, siap menerkamnya. Namun Liu Huan sudah siap dengan senjatanya yang terangkat tinggi. Ia dengan cekatan memutar tongkat kayu, menghindari serangan dua harimau yang hampir bersamaan, dan kemudian mengayunkan tonkat kayu yang tajam itu dengan cepat untuk membelah salah satu harimau.
Seekor beruang kemudian meluncur ke arah Liu Huan, memukul kepalanya dengan cakar yang kuat. Liu Huan terhuyung, tetapi ia segera bangkit kembali dan menyerang balik. Dengan gerakan yang cepat, ia menghindari cakaran beruang dan membelah tubuhnya dengan senjatanya.
“Sakit sekali, sialan," gumam Liu Huan ketika kepalanya terkena serangan beruang.
Beberapa hewan buas lainnya datang menyerang, tetapi Liu Huan mampu menghindari serangan mereka dan terus menyerang balik dengan teknik pedangnya. Dalam beberapa menit, seluruh kelompok hewan buas itu berhasil dikalahkan.
Liu Huan mengambil nafas panjang, merasa kelelahan setelah pertempuran yang sengit. "Akhirnya selesai," ucapnya terbaring di tanah. Sementara itu, di kota, Shiori kembali ke rumah setelah menyelesaikan misinya.
Pada saat itu, dengan pasukan berkuda, Shiori disambut oleh keluarganya di gerbang utama. "Anakku, bagaimana dengan misimu kali ini?" tanya ayahnya yang sudah berdiri di depan gerbang.
"Berjalan dengan lancar, ayah," ujar Shiori turun dari kudanya. Saat ia menatap ke pintu kamarnya yang berada di samping gerbang utama, Shiori langsung bergegas menuju ke sana. Namun, saat ia masuk ke dalam kamar, Shiori tidak menemukan Liu Huan di sana. Ia pun kembali keluar dan pergi menuju ayahnya yang sibuk mengurus pasukannya yang baru kembali.
"Ayah, apakah kamu melihat suamiku?" tanya Shiori dengan panik.
"Haha, anakku, jangan panik begitu," jawab ayah Shiori tersenyum. "Orang yang mengancammu itu sekarang sudah tidak ada di sini. Tadi pagi, ayah mendapatkan informasi dari pembantu yang kebetulan lewat di kamar mu. Pada saat itu, ayah menangkapnya dan memberikan hukuman yang layak karena telah berani mencelakai putri tercinta ayah."
Mendengar penjelasan ayahnya, Shiori terlihat sangat terkejut. Sebelum kembali ke kediamannya, ia pergi ke kota untuk mengonfirmasi perkataan dari Liu Huan malam sebelumnya. Saat itu, pekerja yang berada di bar yang dimaksud oleh Liu Huan memberitahu Shiori bahwa pengantin pria nya dulu memang sering pergi kesana untuk bermain dengan wanita-wanita. Namun suatu hari, ada seorang laki-laki yang terlihat seperti pengembara menyelamatkan seorang wanita yang hampir dilecehkan oleh calon suaminya. Namun, kejadian tak terduga terjadi, calon suami Shiori tidak sengaja meninggal karena serangan jantung pada saat itu.
"Ayah, kenapa kamu tidak memberitahukan padaku sebelumnya?" ucap Shiori cemas.
"Jangan khawatir, anakku. Orang itu sudah tidak ada lagi. Jadi, kamu tidak perlu takut dengan ancamannya," balas ayah Shiori sambil mengelus rambutnya.
"Ayah, dia hanyalah seseorang yang tidak memiliki kultivasi. Bagaimana dia bisa mencelakai aku yang berada di ranah inti kecil tahap akhir? Selain itu, Liu Huan adalah suamiku," ujar Shiori sambil meninggalkan ayahnya dan naik ke kereta kudanya. Ia bergegas menuju pegunungan di dekat kota.
"Dasar anak itu, apa yang dia pikirkan," gumam ayah Shiori yang melihat putrinya khawatir dengan orang yang baru saja ia temui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments