Anak Perempuan Yang Cerdas.

Seorang anak perempuan usia lima tahun berlari dengan kecepatan yang tak kalah dengan orang dewasa yang berlatih ilmu ginkang bersamanya di halaman markas besar sekte Gobi. Anak itu cengengesan di depan sejumlah orang dewasa di depannya begitu anak itu tiba lebih dahulu di depan guru mereka.

"Ming Ming, ilmu ginkang mu sudah lebih tinggi daripada kami para suci mu(Kakak Seperguruan perempuan). " kata salah seorang dari lima belas murid dari sekte Gobi.

"Hahaha, kalian saja yang terlalu mengalah pada ku.. " kata Ming Ming nama gadis usia lima tahun itu yang menatap teman sebayanya yang berdiri di depannya dengan senyuman manis.

"Ah, Ming Ming.. Aku Xing Er tak mungkin bisa menang dari mu dalam kompetisi ilmu ginkang yang diadakan oleh guru kita untuk menguji ilmu ginkang yang kita miliki. " kata Xing Er gadis kecil yang memiliki kemiripannya dengannya.

"Ah, Xing Er kau saja yang tak mau menang dari ku. Asal kamu tahu saja kalau kamu mau aku pasti kalah dari mu.. " kata Ming Ming rendah hati.

Biksuni Chun Li guru mereka tersnyum melihat sikap dan perilaku anak itu yang sangat baik dan sopan sekali meskipun ia baru berusia lima tahun juga masih kurang pas tapi sudah tutur katanya sangat mencerminkan pribadinya yang santun.

"Ming Ming, jika ilmu ginkangmu sudah cukup baik dari kakak -kakak seperguruanmu maka kau harus belajar ilmu sinkang untuk mempelajari ilmu pedang sekte Gobi dengan benar untuk kau bisa menguasai ilmu-ilmu silat lainnya dari guru mu ini.. " kata Biksuni Chun Li menasehatinya.

"Ouh, baiklah Guru. Aku siap untuk belajar ilmu silat apapun darimu.. " jawab Ming Ming ceria.

Demikianlah di hari ini itu Ming Ming belajar ilmu sinkang dengan cara duduk bersila di bawah sinar matahari pagi dan sinar rembulan di malam hari selama berhari-hari sampai Biksuni Chun Li mengatakan bahwa ia telah berhasil untuk menguasai ilmu sinkang sekte Gobi.

Lalu Ming Ming mempelajari ilmu pedang sekte Gobi dengan sejumlah senjata tajam seperti pedang, belati,golok, tombak, kayu dan tongkat maupun sabuk sutra, gelang dan kedua tangan kosong.

Wuttzz!

Trangg!

Tranggg!

Wuttzz

Trrakk!

Plakk!

Desss!

Serrttttt!

Kecerdasan anak itu mengagumkan Biksuni Chun Li yang kewalahan mengajarkannya ilmu -ilmu yang dimilikinya sampai tak ada lagi ilmu yang bisa diturunkannya kepada anak itu.

"Dia sungguh seorang anak perempuan yang luar biasa cerdas. " kata Biksuni Chun Li yang mau tak mau harus mengantarkan anak itu ke markas besar sekte Gobi di daerah gurun Gobi untuk di ajari oleh Ketua Sekte Gobi tertinggi.

"Anak ini muridku, Guru. Aku ingin dia belajar ilmu pengetahuan tentang ilmu silat paling tinggi di sekte Gobi darimu untuk masa depan negeri ini.. " kata biksuni Chun Li kepada gurunya di markas besar sekte Gobi.

Ketua sekte Gobi melihat Ming Ming yang berdiri di depannya dengan kagum sekali sehingga ia mau mengajarkan ilmu silat gurun pasir Gobi kepada Ming Ming di usia anak itu lima tahun.

"Ming Ming, gunakan pedang kayu manismu di tangan kiri mu dengan benar dan sabuk sutra putih di tangan kananmu lalu ikut gerakan yang ada di dalam ukiran-ukiran di dinding ruangan kamar rahasia guru. " kata Ketua sekte Gobi dengan nada serius kepada Ming Ming.

"Siap, Guru.. " jawab anak itu.

Anak itu kembali mencengangkan Ketua sekte Gobi yang melihat anak itu sanggup menguasai ilmu silat gurun pasir Gobi dalam waktu tiga hari saja.

"Anak yang sangat berbakat sekali.. Ah, aku akan menurunkan ilmu sinkang delapan matahari dan delapan bulan serta dua belas shio juga ilmu sinkang tata surya.. " kata Ketua sekte Gobi yang menyukai bakat Ming Ming menurunkan semua ilmunya kepada Ming Ming.

Ming Ming memutar tubuhnya dengan gerakan jungkir balik sebanyak-banyaknya sampai kedua jarinya melubangi tiap benda di sekitarnya lalu menerjang dengan satu gerakan kilat yang luar biasa cepatnya sampai bayangan tubuh anak itu tak terlihat sama sekali saking cepatnya anak itu bergerak.

Swusshh!

Kemudian Ming Ming diajari ilmu pengetahuan musik , lagu, tarian, pantun, sastra dan filsafat hidup untuk menunjang masa depan yang cerah bagi anak itu dari Ketua sekte Gobi.

"Tarian Dewi Merajut Bunga Persik...! " seru anak itu mempraktikkan tarian yang cantik namun mengandung ilmu sinkang yang dashyat luar biasa.

"Ilmu musik dan lagu tanpa menunggu pun aku bisa.....! " Kembali anak itu mempraktikkan ilmu musik dan lagu yaitu gadis kecil di memainkan alat musik Gucheng, seruling, rebana dan harpa dan sebagainya dengan disertai ilmu sinkang tata surya membuat suara musiknya dapat membunuh lawan dan lagu yang dinyanyikannya bisa menyembuhkan dan juga bisa membunuh setiap lawannya kelak.

"Ilmu menyulam dan melukis kaligrafi...! " seru anak itu mengambil kain sutra, benang dan jarum lalu menyulam dengan kelincahan dan keluwesan dimilikinya yang dapat menyulam diri musuhnya di masa depan.

Anak itu melukis di kertas dengan pensil dan kuas secara terampil sehingga menampilkan gambar atau lukisan yang hidup dan indah luar biasa namun ia juga bisa menggunakan seni melukisnya untuk membunuh setiap lawan di masa depan secara halus sekali.

"Ilmu membuat berbagai macam jenis racun dan penawarnya, ilmu memasak, ilmu pengobatan dan ilmu pengetahuan bermain catur pun harus kamu kuasai juga ilmu politik untuk kamu bisa melihat orang-orang yang licin sekalipun bisa di ketahui olehmu dan kau bisa membunuhnya di saat itu juga.." kata Ketua sekte Gobi kepada Ming Ming di hari-hari berikutnya.

"Iya, Guru.. " jawab Ming Ming yang memang luar biasa haus akan ilmu pengetahuan umum dan sebagainya sehingga di usianya yang akan enam tahun semua pelajaran tersebut telah di kuasai dengan benar dan cepat olehnya.

Ming Ming menggelar papan catur di tanah liat untuk bertanding melawan para seniornya di markas besar sekte Gobi pada tahun berikutnya. Ia menatap semua murid dari sekte Gobi telah mengelilinginya dengan penasaran dengan cara dia untuk memenangkan pertandingan catur itu.

"Ming Ming, bidak catur mu warna putih atau hitam? " tanya saudari seperguruannya yang jadi lawannya itu.

"Hitam.. " jawab Ming Ming lantang.

"Baik.. Kita mulai.. Sekarang, ya?"

"Ya, mulai.. "

Ming Ming melihat bidak catur di papan catur di depan kakak seperguruannya itu menyelinap ke bagian samping barisan bidak catur nya maka ia tersenyum melihat celah untuk menang cepat dari kakak seperguruannya.

"Hmmm, kau takkan pernah bisa menang main catur denganku.. " kata Ming Ming tersenyum lalu mengambil bidak catur yang ditaruh dengan tepat dan memakan bidak catur milik kakak seperguruannya itu dalam waktu kurang dari satu detik.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

ferina

ferina

siap guru

2023-03-19

0

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

ayo lanjut thor cantik ku

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!