Telah berlalu tiga Minggu lamanya setelah kejadian naas itu. Amara pun sudah kembali ke kampus dan mengikuti kuliah seperti biasa. Walaupun kini dirinya berubah 180 derajat.
Amara lebih suka menyendiri. Ia benar-benar membatasi diri dalam bersosialisasi, terutama dengan laki-laki. Bobot tubuhnya nya pun turun, terlihat pipinya yang tirus dan tulang selangka nya yang kini semakin jelas tercetak.
Walaupun Amara memiliki pergulatan batin yang hebat karena dirinya terus-terusan dirundung rasa bersalah, tapi hubungannya dengan Danis masih berjalan seperti biasanya. Tak ada satu pun yang berubah.
Bukannya Amara jahat karena tak terbuka pada Danis. Tapi setiap kali Amara ingin mencoba bercerita, rasa ketakutan karena akan ditinggalkan Danis membuat gadis itu mengurungkan niatnya.
Amara berpikiran pasti Danis akan merasa jijik padanya, seperti Amara yang masih sering merasa benci dan jijik dengan tubuhnya sendiri.
Tiga Minggu berlalu, tapi bayangan tubuh Gio yang menindih dan menghujam dalam masih sering mampir ke dalam mimpi Amara. Membuat gadis itu benci pada dirinya sendiri yang tak bisa menjaga diri. Begitu juga rasa bencinya pada Gio, semakin bertambah besar seiring mimpi itu datang.
Yang Amara inginkan adalah waktu segera melompat ke dua tahun yang akan datang. Di mana dirinya akan segera menyusul Danis dan menikah di sana. Tanpa diketahui oleh siapapun, Amara tengah sibuk mengumpulkan informasi tentang beasiswa s3 di Boston. Ia lakukan itu untuk mengalihkan pikirannya dari rasa trauma. Dan untuk mempermudah kepergiannya.
Amara berjalan menyusuri trotoar dengan kepalanya yang tertutup hoodie. Ia berjalan seorang diri di tengah teriknya matahari. Membuat orang-orang melihat heran padanya.
Amara berjalan dengan kepala tertunduk. Memasuki gedung perpustakaan kampus untuk menghabiskan waktunya sebelum memasuki jam pelajaran berikutnya. Langkahnya terhenti saat seseorang memberinya sebuah brosur.
Cepat-cepat Amara maraih nya dan berlalu pergi. Ia membaca brosur itu yang ternyata berisikan rencana kegiatan kampus Minggu depan. Akan ada seminar dan tanya jawab dengan seorang pengusaha sukses yang menjadi donatur tetap di kampus itu.
"Ara !"
Amara hentikan langkahnya saat seseorang memanggil namanya. Takut-takut Amara tolehkan kepalanya ke arah suara dan ternyata salah satu dosennya lah yang memanggilnya.
"Tunggu, ada yang harus Bapak bicarakan dengan mu," ucap lelaki yang usianya sekitar setengah abad itu.
"Ya, Pak ?" Tanya Amara pada lelaki yang kini berdiri di hadapannya.
"Kamu tahu kan Minggu depan akan diadakan seminar ?"
"Ya, saya baru saja membaca informasinya di brosur yang diberikan siswa tadi," jawab Amara seraya menengok ke belakang dan menunjuk seorang siswa yang sedang membagi-bagikan brosur itu.
"Nah.. Nanti akan ada sesi tanya jawab,"
"Lalu apa saya harus membuat sebuah pertanyaan ?" Tanya Amara tak paham.
"Tidak, tapi kamu ditugaskan untuk memberikan kata-kata terimakasih pada beliau. Kamu anak beasiswa kan ?"
"Hu'um.. tapi ke- kenapa harus saya, Pak ?" Tanya Amara tergagap. Amarah tak mau jika nantinya ia akan menjadi pusat perhatian banyak orang di acara seminar tersebut.
"Karena hanya kamu yang tahun ini mendapatkan beasiswa full dari beliau, bahkan kamu mendapatkan uang saku juga kan ?"
"I- iya Pak," jawab Amara.
"Tak usah panjang lebar, hanya ucapan kata-kata terimakasih saja dan berikan doa pada beliau agar semakin sukses. Bisa kan ?"
Merasa tak punya pilihan lain, Amara pun menyetujuinya.
"Nanti, pakai baju yang sedikit formal ya ! Jangan menggunakan sweater seperti ini,"
"Ba- baik Pak," sahut Amara dengan senyumnya yang dipaksakan.
"Ya sudah, hanya itu saja !" Ucap sang dosen, dan Amara pun segera berpamitan untuk pergi ke perpustakaan.
"Hanya bilang terima kasih dan semoga sukses. Hanya itu saja, Ara. Kamu pasti bisa !" Ucap Amara pada dirinya sendiri. Padahal acara itu akan berlangsung Minggu depan, tapi Amara sudah merasakan demam panggung dari sekarang.
***
Sudah tiga Minggu ini Gio bekerja di dalam pengawasan ketat. Membuat ruang geraknya menjadi sempit. Dengan usahanya sendiri Gio mencari keberadaan Amara tapi nyatanya tiga Minggu berlalu, Gio belum berhasil menemukannya.
Kini tak ada lagi orang kepercayaan atau asisten pribadi yang bisa Gio mintai tolong untuk mencari Amara. Gio benar-benar sendirian. Dan kenyataan jika Amara bukanlah pegawai tetap catering membuat Gio semakin kesulitan. Tapi walaupun demikian Gio tak menyerah, ia rela bertanya pada setiap orang yang malam itu bekerja di rumahnya.
"Amara ya Kak ? Bentar saya ingat-ingat dulu. Cewek yang pulang duluan padahal kerjaan belum kelar. Itu bukan sih ?" Saat ini Gio sedang bertanya pada salah satu petugas catering yang bekerja di rumahnya 3 Minggu lalu.
"Kayanya sih iya," jawab Gio.
"Kalau memang itu orangnya, dia bawaan temennya Dian," jelas gadis itu lagi.
"Dian ?" Tanya Gio tak paham.
"Itu orangnya di sana !" Ucap sang gadis sembari menunjuk pada seorang gadis lainnya.
Dengan langkah tergesa, Gio segera menghampiri gadis yang tengah duduk sembari menulis sesuatu di atas meja. tanpa basa-basi, Gio pun langsung bertanya tentang Amara
Setelah cukup lama bertanya jawab dengan gadis itu, akhirnya Gio bisa melacak keberadaan Amara. informasi yang diterima Gio juga cukup detail hingga lelaki itu merasa senang. Kini Gio telah tahu di mana alamat dan juga kampus tempat Amara menuntut ilmu.
"Akhirnya aku menemukanmu," ucap Gio seraya mengusap halus tanda pengenal yang terus dibawanya di dalam saku.
***
"Dari mana Gio ?" Tanya sang ayah yang ternyata sudah menunggunya di kantor.
"Habis istirahat makan siang, Pa," jawab Gio bohong. Padahal ia tak sempat makan sama sekali karena sibuk mencari keberadaan Amara.
"Minggu depan kamu wakili Papa di acara kampus ini !" Ucap sang ayah seraya menyerahkan sebuah brosur pada Gio dan kemudian berlalu pergi tanpa memberikan kesempatan anaknya untuk berbicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BENARKN, PAPA GIO DONATUR KMPUS T4 AMARA KULIAH.
2024-07-01
0
Sulaiman Efendy
PASTI PNGUSAHA ITU PAPANYA GIO..
2024-07-01
1
Shella Shilvyliana
klw jodoh emang g kmna...
2023-11-07
1