" Kau tenang saja orang tuaku tidak akan pernah menculik Deniz untuk datang ke kerajaan kami. Kecuali kalau Deniz sendiri yang ingin datang ke sana!" ucap Narendra sambil tersenyum kepada Dani.
" Syukurlah kalau seperti itu aku akan memegang kata-katamu!" Dani merasa senang setidaknya ada jaminan dari Narendra bahwa keselamatan Deniz tidaklah terlalu berbahaya ketika besok mengikutinya untuk mendaki puncak gunung Pangrango.
Dani sudah mulai menguap sejak tadi. Tetapi dia masih menghormati Narendra sebagai tamunya dan berusaha untuk terjaga.
" Baiklah sahabat aku kembali ke istanaku Semoga besok saat pertemuan kita secara langsung kau tidak akan memberikan masalah kepadaku di hadapan Deniz. Ingatlah dengan pertaruhan kita bahwa kita akan bersaing dengan adil untuk bisa merebut cinta seorang Deniz!" ucap Narendra yang kemudian langsung menghilang dari hadapan Dani yang masih terkesiap dengan kekuatan Narendra yang begitu luar biasa.
Apabila Dani tidak memiliki khodam di dalam tubuhnya dia pasti tidak akan kuat untuk berhadapan dengan Narendra dengan waktu yang begitu panjang.
Apabila Narendra tidak pernah melakukan percampuran darah dengan Dani Narendra pun tidak akan kuat untuk berada di alam manusia dengan waktu yang begitu lama.
Jadi Dani dan Narendra memang sudah terikat dengan darah yang sudah bercampur menjadi satu. Sehingga mereka akan teikat satu dengan lainnya tanpa mereka sadari.
Setelah kepergiannya Rendra Dani langsung tidur. Karena dia benar-benar harus istirahat malam ini. Seperti apa yang dikatakan oleh ayahnya bahwa dia harus Fit dan sehat ketika mendaki puncak Gunung Pangrango yang terkenal dengan Aura mistisnya yang sangat kuat. Tadi siang ketika mengadakan rapat dengan para anggotanya, Dani sudah berpesan kepada mereka semua untuk selalu waspada dan menjaga perilaku kata-kata mereka ketika berada di sana.
Setelah menemui Dani, Narendra tampak membuka Kaca Benggala miliknya yang berada di dalam kamar tidurnya di dalam kastil milik pribadinya.
" Besok kita akan bertemu Deniz. Aku sangat tidak sabar untuk bisa bertemu denganmu secara langsung. Apakah Kau akan menerima aku seperti kau mencintaiku saat aku dalam bentuk seekor kucing?" tanya Narendra sambil mengingat kembali kenangan manisnya ketika selalu tidur bersama dengan Deniz saat dirinya menjadi kucing peliharaan calon istrinya tersebut.
Narendra ingat kebiasaannya setiap pagi adalah mencium bibir Daniz dengan sangat lama bahkan tak jarang dia menjilati seluruh wajah cantik Deniz ketika wanita terlelap dalm tidur. Sungguh bagi Narendra itu adalah kenangan yang paling manis dan paling indah di antara keduanya.
" Aku sangat merindukanmu Deniz. Aku sebenarnya ingin datang ke tempatmu dengan wujudku sebagai seekor kucing. Akan tetapi aku takut kalau itu menjadi sebuah bentuk dari ketidakadilan dalam persainganku bersama Dani untuk mendapatkan cintamu. Tenanglah Daniz aku pasti akan berjuang untuk mendapatkanmu sebagai calon istriku secara legal dan diakui oleh semua orang yang ada di dunia maupun di duniaku!" ucap Narendra dengan penuh tekad dan kebulatan.
Setelah puas memandangi Deniz yang saat ini sedang tidur. Narendra pun kemudian menutup kaca benggala miliknya. Kemudian dia pun membaringkan tubuhnya yang lelah.
Perjalanannya menuju alam manusia untuk menemui Dani tadi. Sedikit banyak telah mengambil energinya dan kekuatan batinnya. Walaupun tidak terlalu banyak tetapi cukup untuk membuat Narendra harus melakukan meditasi untuk mengembalikan dan memulihkan kekuatannya.
Apalagi dia pun harus berperang dengan khodam yang menjaga Dani. Dengan kekuatan bathinnya selama keberadaan dirinya di kamar Dani.
" Anakku! Apakah kau sedang bermeditasi?" tanya permaisuri ketika dia berkunjung ke kamar putranya.
Narendra yang mendengar suara ibunya dia pun kemudian membuka matanya.
" Ada apa ibunda malam-malam begini datang ke kastil ku?" tanyanya sambil duduk di dekat ibunya yang paling dia sayangi.
Sang permaisuri menatap wajah putranya yang terlihat pucat.
" Apakah kau baru saja melakukan perjalanan ke dunia manusia?" tanya ibunya.
Narendra tersenyum kepada sang permaisuri yang begitu cantik dan berwibawa.
Dia tahu bahwa dirinya tidak akan pernah bisa menipu ibunya bagaimana pun caranya. Karena ibunya memiliki kekuatan yang sangat luar biasa yang bisa mendeteksi apapun yang tidak dilihat oleh mata kasar manusia biasa.
" Benar Ibunda permaisuri. Tadi Ananda habis bertemu dengan laki-laki yang tadi siang telah melakukan percampuran darah dengan Ananda di alam manusia." ucap Narendra jujur kepada ibunya.
Permaisuri tampak menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan pola pikir anaknya yang malah mengajak bersahabat saingan cintanya.
" Kau memang seorang pria sejati yang sangat hebat. Di saat orang lain melakukan segala cara untuk menyingkirkan saingan cinta mereka, kau malah mendekatinya dan menjadi sahabatnya. Kau memang seorang pangeran yang sangat berbeda Narendra dan Ibu benar-benar sangat bangga padamu!" sang permaisuri menepuk bahu putranya dengan penuh kebanggaan.
" Ibunda mungkin selama 40 tahun menjalani penderitaan hidup di dunia manusia sebagai hewan peliharaan mereka sedikit banyak Ananda telah belajar bahwa memelihara permusuhan tidaklah ada gunanya. Ananda ingin lebih banyak memiliki sahabat sehingga kehidupan jauh lebih damai!" ucap Narendra sambil tersenyum kepada ibunya.
Tiba-tiba saja sang raja sudah berada di antara mereka berdua dan beliau langsung duduk di kursi yang ada hadapan Narendra dan dan ibunya.
" Tetapi ada masanya suatu saat kau harus berhadapan dengannya antara hidup dan mati. Ketika suatu saat nanti laki-laki itu datang untuk menyerang kerajaan kita. Maka mau tidak mau kalian harus bertarung juga bukan?" tanya sang raja menatap putranya dengan tajam.
Narendra tapak melihat kepada ibunya yang selalu bersikap manis kepadanya.
" Sudahlah Kakaknda Raja Biarkanlah Putra kita menikmati persahabatannya remaja dari alam manusia itu. Dinda yakin dengan kekuatan bathin Narendra saat ini dia bisa menang kalau harus berhadapan dengan pemuda itu yang memiliki ghodam seekor singa putih yang ganas. Tapi kita berdua tetap saja harus melindungi Putra mahkota kita dari segala kemungkinan buruk yang akan membahayakannya. Dinda akan tetap mengirim panglima perang dan Jenderal kita untuk selalu melindungi Pangeran mahkota selama keberadaannya di dunia manusia untuk bisa bertemu dan berkenalan dengan calon istrinya." ucap sang permaisuri yang langsung disetujui oleh suaminya.
" Kau bisa melakukannya Dinda. Selama itu adalah untuk keselamatan putra mahkota Aku tidak akan keberatan sama sekali walaupun kau akan mengutus ratusan ribu pasukan kita aku tidak akan marah kepadamu. Bagaimana pun keselamatan Putra kita adalah segalanya. Karena dialah yang kelak akan meneruskan tahta kerajaan ini ketika aku sudah mangkat dan menghadap Tuhan yang maha kuasa!" ucap sang raja dengan penuh Wibawa dan juga pamornya yang sangat luar biasa sebagai seorang raja yang digjaya dan kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments