Narendra tersenyum mendengarkan isi hati Dani yang tampak mulai goyah hatinya untuk bersaing dengannya.
" Kau tidak usah khawatir. Masing-masing dari kita memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yakinlah dengan dirimu sendiri. Percayalah bahwa kau pun memiliki kesempatan yang sama untuk bisa membuat Deniz jatuh cinta padamu!" ucap Narendra sambil tersenyum kepada Dani.
Narendra duduk di kursi belajar Dani dan menatap saingan cintanya dengan senyum yang begitu indah.
" Apa maksudnya kau datang kemari malam-malam begini dengan semua kebesaran yang kau miliki huh? Kau sengaja ingin mengintimidasiku agar mundur sebelum berperang?" tanya Dani merasa tidak senang hatinya.
Narendra tampak tertawa renyah mendengarkan Dani yang misuh-misuh kepadanya.
" Ayolah kalau aku ingin mengintimidasimu dan mencuri start antara kita berdua. Aku bisa saja mendatangi Deniz malam hari ini. Bukan alih-alih aku malah datang kemari untuk menemuimu." ucap Narendra mengulas senyum persahabatan kepada Dani.
Dani tampak terdiam dan memikirkan apa yang dikatakan oleh Narendra kepadanya.
" Kau benar juga. Baiklah aku salut dengan sikap sportifmu yang tidak mencuri start untuk membuat Deniz jatuh cinta kepadamu. Tetapi tetap saja itu tidak adil!" protes Dani sambil cemberut di hadapan Narendra yang marah tersenyum kepadanya.
" Katakan padaku apa yang membuatmu merasa di antara kita tidak adil?" tanya Narendra.
" Bukankah tadi siang kau sudah masuk ke dalam alam mimpi Deniz dan juga kau sudah memperkenalkan siapa dirimu kepadanya?" tanya Dani dengan wajah serius menatap Narendra yang masih tersenyum begitu manis menampakan ketampanan wajahnya yang paripurna.
Sungguh di dalam hati Dani benar-benar menciut nyalinya, ketika dia melihat keagungan seorang Narendra yang memiliki Wibawa seorang pangeran yang begitu mempesona dan gagah luar biasa.
Mata jernih milik Narendra benar-benar seperti bintang-bintang yang sangat cemerlang di langit yang biru.
Dani sebagai laki-laki saja begitu terpesona melihatnya apalagi Dennis yang seorang perempuan muda remaja? Apalagi Deniz yang sudah mengetahui bahwa Narendra adalah calon suami yang sudah Dipilihkan oleh kakeknya 50 tahun yang lalu.
" Kau jangan khawatir Dani. Di dalam mimpi itu Deniz menolakku karena dia tidak mau memiliki seorang suami dari bangsa jin! Tapi aku yakin, setelah Deniz bertemu denganku di alam manusia, pasti pikirannya akan berbeda ketika dia melihatku!" ucap Narendra sambil mengedipkan matanya kepada Dani.
" Berhentilah kau mempeolokku dengan mata itu! Kau benar-benar membuat mentalku sangat jatuh dengan semua kebesaran dan keagunganmu di hadapanku saat ini!" protes Dani sambil memalingkan wajahnya dari Narendra.
" O, Ayolah sobat! Kau tidak boleh seperti itu. Kau harus bersemangat untuk bisa bersaing denganku. Akan sangat tidak menarik kalau belum apa-apa kau sudah menyerah seperti itu kepadaku! Kita akan bersaing secara sportif dan akan kupastikan bahwa kau tidak akan mengalami kerugian apapun dari segala hal yang kumiliki saat ini!" janji Narendra kepada Dani yang mulai merasa tenang.
" Jadi kau akan bertemu dengan Deniz dalam bentukmu sebagai manusia? Bukan dalam bentukmu sebagai seorang pangeran kucing yang menawan seperti sekarang?" tanya Dani untuk mengkonfirmasi semuanya kepada Narendra yang terlihat melakukan kepalanya.
" Apa kau tahu siapa orang yang sudah membantuku untuk bisa kembali ke dalam wujudku sebagai manusia seperti sekarang?" tanya Narendra kepada Dani.
" Siapa?"
" Deniz!" ucap Narendra.
" Kok bisa?" tanya Dani kaget.
" Dahulu kala sekitar 40 tahun yang lalu ada seorang penyihir jahat yang datang ke istana kami. Dia merasa marah kepada ayahku yang telah meninggalkannya. Kemudian dia mengutukku untuk menjadi kucing biasa dan hidup di alam manusia selama 40 tahun aku tidak bisa kembali ke kerajaanku. Hanya dengan cinta Deniz kepadaku dalam bentuk kucing yang bisa membebaskanku dari wadag seekor kucing lemah yang sudah dikutuk oleh penyihir itu. Selama 40 tahun Aku mencari Deniz tapi selalu tidak berhasil karena ulah seorang Ustaz yang telah memberikan dinding pemisah antara duniaku dan dunia Deniz." ucapnya.
Dani tampak begitu fokus mendengarkan cerita Narendra tentang masa lalunya.
" Tetapi untungnya beberapa bulan yang lalu, Ustadz yang membangun dinding pemisah itu meninggal sehingga kekuatannya semakin lemah dan akhirnya Kaca Benggala ku bisa menembus kekuatannya. Dan akhirnya aku berhasil menemukan keberadaan Deniz. Aku bertemu Deniz secara kebetulan. Ketika itu ada seorang pemburu yang menembak kakiku dan kebetulan Denizlah yang menolongku. Selama 2 bulan dengan telaten dia merawatku dan mengobatiku hingga sembuh. Sehingga pada suatu hari kedua orang tuanya berniat untuk membuangku. Akan tetapi Deniz yang mulai menyayangi dan sudah mulai mencintaiku dengan tulus. Dia mulai menangis sambil memeluk tubuhku dan secara kebetulan air matanya jatuh ke kalung yang ada di Leherku dan akhirnya aku pun berubah kembali menjadi manusia seperti sekarang. Setelah terpenjara selama 40 tahun dalam wadagku sebagai seekor kucing yang lemah." Dani tampak menitikkan air matanya ketika dia mendengarkan kisah sedih seorang Narendra yang harus hidup jauh dari keluarganya selama 40 tahun lamanya sebagai kucing lemah di alam manusia.
" Selama 40 tahun itu aku telah mengalami delapan kematian. Aku terus berkelana di alam manusia untuk mencari keberadaan calon istriku tanpa lelah maupun letih. Apa kau bisa membayangkan kehidupan seperti apa yang telah kulalui dalam masa penantianku untuk bertemu dengan Deniz?" tanya Narendra sambil menatap kepada Dani yang semakin deras air matanya.
" Sungguh perjuangan dan juga bukti cintamu sangat luar biasa. Aku jadi semakin tidak percaya diri untuk bersaing denganmu untuk memperebutkan Deniz. Kalau nanti Deniz mendengarkan sebuah cerita ini dia pun pasti akan bersedih dan menangis. Cintamu untuk Deniz sangat luar biasa. Tidak sebanding dengan perjuanganku selama ini!" ucap Dani sambil menundukkan wajahnya.
Narendra bangkit dari duduknya dan kemudian dia menyentuh bahu Dani dengan sangat lembut.
Dani bisa merasakan kelembutan tangan seorang Narendra yang selembut kapas.
" Sudahlah kau tidak boleh merasa minder seperti itu. Bagaimanapun kita berdua memiliki kesempatan yang sama dan juga kita sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing! Ayolah kau harus bersemangat kau tidak boleh menyerah sebelum kita berdua benar-benar berperang secara habis-habisan! alAkan sangat tidak menarik ketika kita bersaing dengan orang yang tidak punya sifat juang untuk bisa menang!" ucap Narendra tersenyum kepada Dani yang melirik kepadanya dengan kesal.
" Sudahlah kau pergilah sana! Aku harus beristirahat dengan baik malam ini. Besok pagi aku harus pergi mendaki ke puncak gunung Pangrano. Mungkin kami nanti akan berkunjung ke kerajaanmu dan aku harus menjaga Deniz dari para pasukan ayahmu yang pasti akan berusaha untuk menculiknya ke kerajaanmu!" ucap Dani mengatakan semuanya kepada Narendra.
Terlihat Narendra yang tampak tertawa terbahak-bahak ketika dia melihat ekspresi Dani yang sangat lucu di matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments