" Sekitar satu minggu yang lalu, Babah dan beberapa orang santri pernah datang ke tempat itu. Untuk membantu ayahnya Deniz untuk melepaskan perjanjian darah yang telah disepakati oleh ayahnya 50 tahun yang lalu. Akan tetapi kami mengalami kegagalan. Karena salah satu santri Babah ada yang berani menyusup ke dalam istana itu dan mencuri 2 buah batu merah delima milik mereka. Sehingga akhirnya kami terpaksa menyerah dan pergi dari kerajaan itu tanpa menghasilkan apapun. Satu lagi yang Babah dapatkan dari perjalanan itu!" ucap Kyai Rasyid menghela nafasnya dengan berat.
" Apa itu Babah?" tanya Dani dengan sangat penasaran.
" Ternyata penghuni kerajaan itu adalah para pemeluk agama Islam. Mereka sudah biasa dengan lantunan ayat kursi Alquran dan juga shalat lima waktu. Sehingga kami kesulitan untuk membumihanguskan kerajaan itu. kami juga bertemu dengan pangeran kerajaan itu yang sangat tampan dan juga gagah. Pangeran itu adalah calon suami Deniz yang akan menikah pada usianya yang ke 20 tahun." Dani sangat terkejut mendengarkan cerita ayahnya tentang pangeran kucing.
" Babah! Siluman yang mengikat perjanjian dengan melakukan percampuran darah denganku adalah Pangeran kucing yang Babah ceritakan itu. Dia adalah calon suami Deniz!" ucap Dani menceritakan semuanya secara terbuka kepada ayahnya.
Kyai Rasyid terkejut mendengarkan cerita putranya yang ternyata sudah bertemu secara langsung dengan Narendra Baratayuda. Sang pangeran kucing yang satu minggu lalu bertemu dengannya.
" Pangeran itu sangat tampan dan juga bijaksana. Babah bisa melihat bahwa dia adalah calon raja yang baik. Dia sengaja mendatangi Babah dan para santri secara pribadi untuk menghentikan pasukan ayahnya menyerang kami. kalau misalkan waktu itu kami bertarung dengan mereka pasti akan banyak sekali korban yang terjadi di antara kedua belah pihak!" Dani tampak begitu fokus mendengarkan cerita dari ayahnya.
Bagaimanapun besok dia dan beberapa kawan-kawannya akan mendaki gunung Puncak Pangrango. Dia harus mengetahui situasi dan kondisi di sana agar nanti bisa berhati-hati ketika berada di tempat itu.
Selain itu ada yang jauh lebih penting di atas semuanya. Deniz juga menjadi salah satu peserta yang akan ikut mendaki puncak Gunung Pangrango. Seketika Dani menjadi sangat was-was dengan kondisi yang akan terjadi besok di lokasi pendakian gunung.
" Ingatlah kau harus menjaga Deniz baik-baik jangan sampai dia hilang dari rombongan kalian. Besok ajaklah 5 orang senior di pondok ini untuk membantumu menjaga teman-temanmu yang lain. Babah akan berusaha untuk menjaga kalian dari sini!" ucap Kyai Rasyid sambil menepuk bahu putranya.
Dani benar-benar merasa dilema saat ini. Dia Jadi menyesal karena telah memaksa Deniz untuk ikut dalam acara pendakian tahun ini.
Padahal dari kemarin Deniz sudah menolak untuk ikut serta dalam acara tersebut.
Setelah mendengarkan cerita ayahnya dan juga bertemu secara langsung dengan calon suami Deniz yang sudah di ikat perjanjian darah oleh kakeknya Deniz dan ayahnya Narendra 50 tahun yang lalu. Dekarang hati Dadi menjadi bercabang dan merasa ketakutan kalau sampai kehilangan Deniz di puncak gunung Pangrango besok.
" Dani harus bagaimana Babah? Apakah Dani lebih baik melarang Deniz untuk ikut dengan kami saja? tampaknya Deniz akan lebih aman berada di rumahnya bersama orang tuanya daripada ikut dengan kami mendampingi ke puncak Gunung Pangrango!" ucap Dani menyatakan pendapatnya kepada sang ayah.
Tampak Kyai Rasyid mengelus janggutnya yang panjang dan berwarna putih.
" Yang harus terjadi, biarkanlah terjadi. Kita nanti akan berusaha untuk membantu Deniz kalau sampai terjadi apa-apa dengan dia di sana. Jangan khawatir Dani. Babah dan juga santri yang lain pasti akan membantu untuk melindungi Deniz dari sini." mendengarkan perkataan ayahnya dan menjadi tenang.
" Ya sudah. Kau pergilah beristirahat. Jangan sampai besok keadaan tubuhmu tidak fit. Karena mendaki gunung harus membutuhkan tenaga yang ekstra dan kekuatan yang luar biasa. Apalagi puncak Gunung Pangrango memiliki Aura mistis yang sangat kuat. Kau harus ingat harus selalu menjaga dzikirmu di dalam hati jangan sampai putus. Niatkan berdzikir karena Allah Ta'ala dan semoga itu menjadi amal ibadahmu suatu saat nanti!" pesan Kyai Rasyid kepada putranya sebelum akhirnya Dani memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Tampak Dani menarik nafasnya dengan dalam. Banyak sekali pikiran yang saat ini berkecamuk di dalam hatinya tentang Deniz yang telah menjadi wanita Pujaan hatinya sejak semester pertama perkenalan mereka.
" Apa yang harus kulakukan kalau sampai Deniz nanti bertemu dengan Narendra di sana? Apakah aku harus membiarkan pertemuan mereka? Apakah ini artinya bahwa kompetisi kami akan segera dimulai besok? Aku benar-benar ragu. Apakah Deniz akan mencintaiku atau tidak. Kalau Deniz sudah melihat wujud Narendra sebagai manusia yang setampan itu, tidak akan menutup kemungkinan Deniz akan dengan mudah jatuh cinta kepadanya." Dani meraup wajahnya dengan kasar benar-benar frustasi memikirkan Deniz yang besok pasti akan bertemu dengan Narendra di kerajaannya.
" Jangan-jangan pertaruhan yang tadi kami sepakati dengan pencampuran darah kami berdua, itu adalah rencana dari Narendra agar dia bisa hidup di alam manusia lebih lama tanpa harus kehilangan kekuatannya. Tidak kusangka aku telah jatuh ke dalam perangkap jin itu. Aku benar-benar sudah sangat ceroboh karena menerima begitu saja pencampuran darah itu. Sekarang Narendra pasti akan dengan leluasa bisa memasuki portal ala manusia dan alam ghaib. Eh tapi tunggu dulu! Bukankah itu artinya aku juga bisa leluasa masuk ke alam gaib?" seketika senyum Dani mengembang ketika dia mengingat, bahwa Dia juga bisa bebas sesuka hatinya melalui portal yang memisahkan antara alam manusia dan alam gaib.
" Bukankah itu artinya aku juga bisa mengunjungi kerajaan kucing? Aku bisa pergi ke sana untuk menyelamatkan Deniz kalau sampai Narendra menculiknya ke alam mereka! Lihat saja aku pasti akan membuat perhitungan kalau sampai Narendra berani menculik Deniz ke alamnya. Itu artinya dia tidak sportif dalam persaingan kami berdua!" ucap Dani sambil mengepalkan kedua tangannya karena geram.
" Kau tenang saja. Aku tidak akan pernah menggunakan cara licik seperti itu. Kita akan bersaing secara sportif dan kita bisa memiliki kesempatan yang sama untuk membuat Deniz jatuh cinta kepada salah satu diantara kita." tiba-tiba saja Narendra sekarang sudah berdiri di hadapan Dani dan tersenyum kepadanya.
Dani seketika terkejut melihat pria tampan dengan menggunakan jubah kebesarannya dan juga Mahkota Indah yang tersemat di kepalanya.
' Ya Tuhan Bagaimana mungkin Deniz tidak akan jatuh cinta kepada laki-laki sesempurna dia? Tampaknya Aku sudah kalah sebelum berperang!' batin Dhani merasa frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments