Narendra kembali ke dalam kastil miliknya. Tampak ibunya memperhatikan sang anak.
" Apa yang sudah kau lakukan di dunia manusia? Kenapa Ibunda mencium aura manusia di dalam tubuhmu anakku?" tanya sang permaisuri kepada anaknya.
" Tidak apa-apa ibunda. Hanya melakukan sedikit taruhan dengan bangsa manusia." ucap Narendra sambil tersenyum kepada ibunya yang langsung melotot karena kaget.
" Taruhan apa maksud kamu Anakku?"
" Aku bertaruh dengan seorang laki-laki yang saat ini sedang mendekati Deniz. Kalau sampai suatu saat nanti, saat Deniz usia 20 tahun, aku berhasil membuat Deniz jatuh cinta dan memilihku sebagai calon suaminya. Maka laki-laki itu tidak akan mengganggu kami sampai kapanpun!" ucap Narendra.
" Lah terus, apa hubungannya dengan aura manusia yang menempel di tubuhmu?" tanya ibunya mulai cemas.
" Ini karena aku melakukan perjanjian dengannya menggunakan percampuran darah Ananda dengan pemuda itu, Ibunda!" jawab Narendra sambil menundukkan kepalanya.
" Hah kok benar-benar sangat ceroboh anakku! Bagaimana kalau pemuda itu nanti menembus alam kita dan membuat kekacauan di kerajaan kita?" tanya sang permaisuri sambil menatap tajam kepada putranya yang tampak merasa bersalah.
Narendra kemudian mendekati Ibunya dan menggenggam tangannya berusaha untuk meyakinkan ibunya bahwa apa yang dia lakukan adalah yang terbaik untuk dirinya.
" Dengan melakukan percampuran darah itu, aku bisa hidup di alam manusia lebih lama tanpa harus kehilangan kekuatanku tanpa harus meminum ramuan khusus sekalipun! Itu juga merupakan keuntunganku Ibunda. Sehingga aku bisa bertemu dengan Deniz kapanpun aku mau tanpa harus banyak keribetan ketika melalui portal penghubung antara alam gaib dan alam manusia." ucap Narendra sambil mengangkat kepalanya dan menatap ibunya dengan lekat.
" Baiklah tidak apa-apa kalau begitu. Tapi mulai sekarang, kita harus menjaga pintu masuk portal jangan sampai pemuda itu datang kemari dan mengacaukan istana kita tanpa sepengetahuan kita!" ucap ibunda permaisuri sambil menatap putranya yang tampak merasa bersalah.
Narendra duduk bersimpuh di hadapan ibundanya yang sedang mengkhawatirkan keadaan istana kerajaan mereka.
" Laki-laki itu bukan laki-laki biasa Ibunda. Dia memiliki khodam berbentuk singa putih dan dia selalu melindungi pemuda itu. awalnya Ananda ingin memberikan pelajaran kepada pemuda itu agar menjauhi Deniz. Tapi Siapa yang menyangka bahwa pemuda itu tubuhnya berisi dan sangat sulit untuk memberikan pelajaran kepadanya. Dia bahkan bisa merasakan Aura tubuhku hanya dalam satu detik!" ucap Narendra menerangkan semua hal tentang Dani.
Pemuda yang baru saja melakukan taruhan dengannya untuk bersaing secara adil mendapatkan Dennis sebagai calon istri mereka di masa depan.
" Kalau seperti itu urusannya akan semakin ribet. Jangan sampai kita nanti membuat masalah dengan pemuda itu atau nanti dia akan datang menyerang kerajaan kita dengan bantuan khodam yang ada di tubuhnya. kita benar-benar harus mulai merundingkan ini kepada ayahandamu agar semua penghuni kerajaan dan istana kita mulai waspada mulai hari ini!" ucap permaisuri.
Narendra hanya bisa mengangguk Karena bagaimanapun dia tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan besar dengan melakukan percampuran darah antara dirinya dengan Dani yang merupakan Pemuda luar biasa dan memiliki pelindung yang sangat kuat dan juga hebat.
Khodam yang berada di dalam tubuh Dani adalah pelindung warisan dari leluhurnya yang selalu melindungi Dani dalam keadaan apapun. Makanan singa putih itu adalah dzikir yang selalu diucapkan oleh Dani setiap hari. semakin gencar Dani hatinya mengucapkan dzikir maka khodam itu semakin kuat pengaruhnya dan akan semakin hebat ketika diajak bertarung melawan musuh dan yang hendak mencelakai pemuda tampan tersebut.
Dani sendiri tidak mengetahui tentang khodam yang ada di dalam tubuhnya. dia hanya mengerti bahwa ayahnya selalu berpesan kepadanya untuk jangan selalu mengosongkan hatinya dengan dzikir.
Pada malam tertentu ayahnya selalu saja menyuruh Dani untuk melafalkan beberapa wifik untuk perlindungan tubuhnya dari godaan jin kafir maupun setan yang terkutuk.
Ayahnya Dani sendiri adalah seorang Kyai yang dahulu pernah memiliki sebuah pondok pesantren. Akan tetapi kemudian beliau memberikan pondok pesantren itu kepada adiknya. Karena beliau ingin fokus untuk memberikan pengobatan kepada orang-orang yang membutuhkan jasanya melalui ruqyah dan juga memberikan pendidikan kepada para santri yang ingin belajar tentang ibu pengobatan secara Islami.
Sampai saat ini di pondok pesantren tersebut ada sekitar 50 orang santri yang menekuni ilmu pengobatan secara Islami kepada ayahnya Dani.
Sementara Pondok konvensional miliknya,diserahkan oleh Kyai Rasyid kepada adiknya yang memang memiliki basic untuk mengajar ilmu mantiq dan kitab-kitab gundul.
Selain itu putra satu-satunya, Dani tidak memiliki ketertarikan untuk meneruskan pondok pesantren itu. Sehingga akhirnya Kyai Rasyid menyerah dan memilih untuk menyerahkannya kepada adiknya yang baru saja pulang dari Mesir setelah 10 tahun menimba ilmu di sana.
Dani lebih tertarik dengan kegiatan pecinta alamnya dan juga ilmu bela diri yang dipelajari dari sang ayah.
Dani sendiri memiliki kemampuan untuk mendeteksi makhluk-makhluk gaib yang ada di sekitarnya. Jemampuan Dani tidak setinggi Kyai Rasyid. Tetapi dia bisa diperhitungkan oleh para siluman kecil yang berani mengganggu manusia yang tidak berdosa.
Teman-teman Dani yang kesurupan ataupun mengalami gangguan bangsa jin atau mahluk ghaib di saat mereka melakukan pendakian ke gunung-gunung yang ada di Indonesia. selalu Danilah yang menyelamatkan dan menolong mereka.
Jabatan Dani sebagai ketua pecinta alam benar-benar patut diacungi jempol. Dani benar-benar memberikan waktu dan juga tenaganya untuk perkembangan organisasi itu sehingga semakin maju seperti sekarang.
Setiap penerimaan mahasiswa baru selalu banyak yang mendaftar sebagai anggotanya. Salah satunya adalah karena memandang sang ketua organisasi yang memiliki wajah dan pesona yang sulit untuk ditolak oleh para mahasiswa baru.
" Dani apa besok kau jadi untuk mendaki puncak gunung Pangrango?" tanya Kyai Rasyid kepada putranya.
" Jadi Babah. Kenapa kah?" tanya Dani sambil meletakkan Alquran yang tadi dia baca.
" Berhati-hatilah ketika kau berada di sekitar air terjun yang ada di sana. Karena dibalik air terjun itu adalah portal untuk menuju kerajaan alam gaib, kerajaan kucing yang melegenda. Mungkin kau pernah membaca kisahnya di buku yang pernah Babah kasih padamu. Sewaktu kamu masih kecil dulu!" ucap Kyai Rasyid kepada putranya yang langsung meletakkan Alquran di tempatnya.
Dani kemudian menatap ayahnya dengan lekat dia seperti sedang mengingat-ingat apa yang pernah dia baca ketika masa kecil dulu tentang kerajaan kucing yang sedang diceritakan oleh ayahnya sekarang.
" Apakah kerajaan kucing itu benar-benar ada? Babah, kenapa rasanya Dani masih ragu dengan hal itu?" tanya Dani kepada ayahnya yang sedang menatapnya dengan sangat tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments