Narendra yang saat ini sedang melihat diskusi antara ayahnya Denis dan berapa pamannya dia tampak geram.
" Kurang ajar sekali manusia-manusia khianat itu. Mereka sudah mendapatkan manfaat selama puluhan tahun dengan mendapatkan kekayaan dan jabatan. Serta kemuliaan di dunia. Sekarang ketika perjanjian pernikahan antara aku dengan Dennis akan segera terwujud. Seenaknya saja mereka ingin membatalkan perjanjian yang sudah dibuat dengan darah antara bangsa kami dengan ayah mereka. Apa mereka tidak takut kalau kami akan menarik arwah ayah mereka untuk menjadi budak kami selamanya di alam ini?" ucap Narendra dengan geram.
" Ada apa Nak? Kenapa Kau tampak begitu marah?" tanya ibunya Narendra ketika dia masuk ke dalam kamar putranya.
" Itu Ibunda! Mereka adalah ayah dan paman paman Deniz. Mereka saat ini sedang merencanakan untuk membatalkan rencana pernikahanku dengan Deniz!" ucap Narendra dengan amarah di matanya.
ibunya Narendra kemudian melihat ke Kaca Benggala yang saat ini sedang menampilkan diskusi antara ayahnya Deniz beserta paman-pamannya yang ada di Jakarta.
" Sungguh lancang perbuatan mereka! Sungguh manusia yang tidak tahu diuntung! Mereka benar-benar orang-orang yang tidak tahu terima kasih. Ketika dulu ayahnya datang dan memohon kepada bangsa kita untuk melindungi keluarga mereka dari kejahatan para dukun keji itu. Ayahmu hanya meminta pernikahanmu dengan keturunan mereka. Bahkan kami tidak meminta syarat lainnya, seperti kebanyakan bangsa lain apabila mengikat perjanjian dengan manusia yang meminta tumbal nyawa dan darah dari sanak keluarga mereka!" ucap ibunya Narendra dengan amarah yang memuncak di hatinya.
" Tenanglah nak. Ayah dan ibu pasti akan memperjuangkan hakmu untuk mendapatkan Deniz sebagai calon istrimu! Kalau mereka berani macam-macam maka kerajaan kita pasti akan membumihanguskan keluarga mereka. Untuk membayar sifat khianat mereka kepada bangsa kita!" ucapnya geram.
" Tapi kalau sampai keluarga mereka dihancurkan, Deniz pasti akan bersedih ibunda! Aku tidak mau melihat air mata di mata Deniz. Aku sudah mencintainya Ibunda!" ucap Narendra dengan wajah sendu.
" Dan jangan lupakan., bahwa Denizlah yang sudah melepaskan kutukan dari penyihir jahat itu dari tubuhku." ucap Narendra.
" Kalau Deniz tidak menjadi istrimu. Maka kutukan itu akan kembali lagi padamu bahkan akan lebih ganas dari sebelumnya. Kau selamanya akan menjadi kucing biasa dan tidak akan pernah kembali lagi ke kerajaan kita. Setelah kau mengalami 9 kali kematian maka kau akan menghilang selamanya." ucap Ibunya Narendra dengan sedih.
" Lalu apa yang harus kita lakukan Ibunda? kita pun tidak bisa memaksakan pernikahan kalau sampai kedua orang tua Deniz tidak mau menyerahkan putrinya untuk kita!" ucap Narendra seperti putus asa.
Ibunya Narendra kemudian bangkit dan dia melihat ke sekeliling kamar putranya.
" Kau rurunlah ke alam manusia. Buatlah Deniz benar-benar jatuh cinta padamu dengan wujudmu sebagai manusia dan buatlah Dia datang sendiri kepadamu untuk menjadi istrinya. Maka ketika kedua orang tuanya menolak untuk memberikan Deniz kepada kita. Maka tidak akan ada masalah di sana. Karena Denizlah yang menginginkanmu untuk menjadi suaminya." Narendra menganggukkan kepalanya menyetujui pendapat dari ibunya.
" Tapi Bunda, kalau Ananda terlalu lama di dunia manusia pun akan sangat berbahaya. Karena kekuatanku setiap hari akan semakin berkurang." ucap Narendra.
" Kau tenanglah anakku! Ibunda akan mencari zimat yang akan membuatmu tetap kuat walaupun berada di dunia manusia dalam waktu yang lama. Ingatlah kau untuk kembali ke alam kita setiap malam Jumat Kliwon. Kau perlu meminum ramuan khusus agar mengembalikan staminamu dan juga kekuatanmu yang menghilang selama kau berada di dunia manusia!" ucap ibunya Narendra menerangkan kepada putranya.
" Kapan saya pergi ke dunia manusia Bunda?" tanya Narendra.
" Tunggulah ketika Deniz mendatangi kerajaan kita. Kau bisa menggunakan kesempatan itu untuk berkenalan dengan Deniz secara langsung dalam wujudmu sebagai manusia!" ucapnya.
" Apakah mungkin Deniz bisa mendatangi kerajaan kita?" tanya Narendra merasa bingung dengan apa yang dikatakan ibunya.
Ibunya Narendra tersenyum melihat putranya yang tampak tidak sabar untuk bersatu dengan calon istrinya.
" Rupanya Putraku sudah benar-benar jatuh cinta kepada Deniz ya? Tampaknya kau sudah benar-benar tidak sabar untuk dapat mempersunting dia menjadi istrimu kan?" ibunya Narendra menggoda putranya yang sampai tersipu malu.
" Itu karena Deniz adalah seorang gadis yang sangat baik dan dia memiliki hati yang sangat lembut. Walaupun sikapnya terlihat begitu kekanakan dan seorang yang pemalas. Tapi Narendra benar-benar mencintainya ibunda. Aku tidak peduli seperti apapun Denis aku akan tetap nencintainya hingga aku binasa dalam kehidupan ini!" ucap Narendra dengan penuh keyakinan.
" Kau adalah calon raja kerajaan ini. Kau Berhak untuk memiliki beberapa orang istri lainnya. Apakah kau menginginkan agar ayahmu mengikat perjanjian pernikahan dengan wanita lainnya? Kau tahu sendiri kan? Banyak para pejabat yang sering datang ke kerajaan kita untuk meminta pertolongan dari bangsa kita!" tanya ibunya Narendra kepada putranya.
Narendra menatap ibunya dengan begitu lekat dia langsung menggelengkan kepalanya tanpa berpikir sama sekali.
" Tidak ibunda! Cukup Deniz saja yang akan menjadi istriku dan juga permaisuriku. Ketika suatu saat nanti aku menjadi raja dari kerajaan ini!" ucap Narendra.
Ketika ibu dan anak itu asyik bercakap-cakap. Tiba-tiba saja Ayah Narendra sang raja hadir di antara mereka.
" Narendra. Ayolah ikut dengan ayah. Saat ini kerajaan kita sedang diserang oleh seorang Kyai yang sedang berusaha untuk mematahkan perjanjian antara ayah dan kakeknya Deniz. Manusia khianat itu benar-benar sedang cari masalah dengan kita!" ucap ayahnya Narendra dengan emosi.
Narenda dan ibunya sangat terkejut mendengarkan informasi dari sang Raja.
" Apakah itu benar Ayahanda?" tanya Narendra seakan tidak percaya bahwa ayahnya Deniz benar-benar melakukan rencananya untuk menggagalkan perjanjian yang sudah dibuat oleh kakeknya Deniz 50 tahun yang lalu.
" Permaisuriku! Cepatlah kau panggil para Jenderal dan juga para Panglima kita untuk kita melawan Kyai itu! Dia seorang kyai yang sangat hebat kita tidak bisa sembarangan untuk bertarung dengannya. Dia juga telah membawa santri-santrinya untuk melawan kita! Mereka benar-benar bertekad untuk melawan kerajaan kita!" ucap ayahnya Narendra kesal.
" Sekarang mereka ada di mana Ayahanda?"
" Mereka sekarang sedang berkumpul di bukit utara kerajaan kita. Mereka saat ini sedang merencanakan untuk masuk ke kerajaan kita dan berniat untuk membumihanguskan kerajaan kita! sungguh lancang sekali perbuatan mereka!" ucapnya.
Narendra kemudian membuka kaca benggalanya untuk melihat situasi yang ada di bukit utara kerajaan mereka.
Narendra melihat beberapa orang santri dan juga seorang Kyai yang sedang duduk bersila di dekat air terjun. Tempat yang biasanya digunakan oleh bangsanya sebagai portal yang menyambungkan dunia manusia dan alamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
atang maulana
semangat KK 👍👍
2023-02-25
6
Eni Eni
tolong bab selanjutnya di tunggu terima kasih novel
2023-02-24
2