Mendengarkan keterangan dari istrinya, Dedi pun kemudian masuk ke dalam kamar putrinya di mana Deniz masih terlihat tertidur dengan memeluk kucing kesayangannya.
" Ya ampun Ini anak dari sini benar-benar sangat pemalas! Mah kau ambillah kucing itu. Kita harus membuangnya dan berusaha untuk memisahkannya dari Deniz. Jangan sampai nanti terjadi hal yang buruk terhadap Deniz!" ucap Dedi kepada Amber yang langsung Sigap mengambil Narendra dari pelukan Deniz yang auto melotot ketika dia menyadari bahwa kucing kesayangannya direnggut dari tangannya.
" Ih Mama apaan sih main ambil-ambil aja Nare dari tanganku!" ucap Deniz merasa marah kepada ibunya yang serta merta langsung menarik tangan Deniz untuk segera menjauh dari kucing itu yang tadi melompat ketika hendak ditangkap oleh Amber.
' Kurang ajar manusia ini. Tampaknya dia ingin memisahkanku dengan calon istriku. Aku harus lari agar dia tidak menangkapku. Karena aku tidak mau berpisah dengan Deniz lagi. Bisa-bisa aku akan terperangkap selamanya di dalam wadah ini dan tidak akan pernah bisa menjelma menjadi manusia lagi. Aku harus mendapatkan cinta Deniz agar bisa terbebas dari kutukan sialan ini!" ucap Narendra yang berusaha untuk menghindari tangan Amber yang bersiap untuk menariknya keluar dari rumah.
Deniz yang melihat ibunya terus saja mengejar kucing kesayangannya dia pun mulai menangis karena sedih.
Bagaimanapun kesehatan Narendra belum terlalu membaik setelah kakinya ditembak oleh pemburu.
" Mama tolong dong hentikan kejar Nareku! Kasihan Nare Mah! Dia baru saja sedikit sembuh setelah menjalani pengobatan kemarin. Sekarang Mama menyuruh dia untuk berlari-lari seperti itu bisa-bisa kakinya nanti patah Mah!" ucap Deniz merasa sangat sedih melihat Narendra yang berlari dengan kesusahan.
" Kamu itu sangat aneh Deniz! Kamu kan tahu kalau Papa tidak suka ada kucing di rumah kita ini, lalu kenapa kau bersikeras untuk kau memeliharanya?" tanya Dedi dengan mata melotot kepada putrinya.
" Karena Deniz mencintai kucing itu Pah! Dia adalah kucing yang manis dan juga lucu. Dia tidak bersalah sama sekali Pah! Kenapa Papa harus mengusirnya dari rumah ini? Nare sudah berusaha untuk menjadi kucing yang manis. Dia tidak pernah buang kotoran sembarangan dan dia juga tidak pernah keluar dari kamar ini untuk mengganggu Papa maupun Mama. Masih kurang apa lagi usaha Nare untuk diterima di keluarga kita?" ucap Deniz dengan air mata yang berlinang di pipinya dan tanpa diketahui olehnya ternyata air mata itu jatuh ke kalung yang ada di leher Narendra dan seketika kalung itu pun bersinar.
Narendra yang menyadari ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya. Dia pun langsung meloncat dari dekapan Deniz dan pergi keluar melalui jendela.
Di semak-semak, tiba-tiba saja tubuh kucing Narendra berubah menjadi seorang pemuda yang sangat tampan.
" Akhirnya aku terbebas dari kutukan ini!" ucap Narendra sambil tersenyum.
" Ayah ibu setelah 50 tahun akhirnya aku terbebas dari kutukan ini. Aku akan segera kembali ke kerajaan dan mengabarkan berita ini kepada mereka." ucap Narendra dengan begitu senang dan bahagia karena akhirnya dia bisa terlepas dari wadah seekor kucing yang lemah dan tidak berdaya.
Ketika dia sudah bersiap untuk meninggalkan rumah Deniz tiba-tiba saja dia mendengar Deniz yang menangis mencarinya.
" Nare! Kamu di mana? Hiks hiks! Kau jangan ninggalin aku! Nare!" Deniz terus berlarian mencari keberadaan Narendra kucing kesayangannya.
Ayahnya Deniz mengejar putrinya yang seperti tidak rela kehilangan kucing kesayangannya.
" Deniz! Sudah hentikan semua yang kau lakukan ini cepat kau masuk ke dalam Biarkanlah kucing itu pergi dari rumah kita!" ucap Dedi berusaha untuk menarik tangan Deniz untuk masuk ke dalam rumah tetapi Deniz menghempaskannya begitu saja dan tetap berlari mencari Narendra.
" Tidak bisa Pah! Nare masih sakit kakinya belum sembuh. Deniz masih harus terus mengobati dia. Kenapa sih Papa jahat sekali toh Nare juga tidak mengganggu kita di rumah ini. Dia hanya seekor kucing Pah! Apakah Papa harus seperti itu?" ucap Deniz benar-benar merasa marah kepada ayahnya sendiri karena tega mengusir kucing kesayangannya dari rumah mereka.
Dedi merasa sangat frustasi melihat putrinya yang benar-benar tidak bisa diajak bicara baik-baik.
" Ayolah Deniz! Cepatlah kau masuk ini sudah hampir siang, apa kau tidak mau pergi ke kampus? Tidak baik kau sering bolos!" ucap Amber berusaha untuk menarik tangan Deniz agar segera masuk ke dalam rumah tetapi Deniz tetap bersikeukeuh tidak mau. Dia tetap mau terus berusaha untuk mencari kucing kesayangannya.
" Nare! Kamu di mana? Jangan tinggalin aku!" ucap Denis sambil terus memanggil nama kucingnya.
Narendra yang saat ini sedang bersembunyi di balik pohon merasa benar-benar terinyum hatinya mendengarkan Deniz yang sambil menangis terus terseok-seok mencarinya.
Hampir setiap semak-semak dicari oleh Deniz sambil terus memanggil nama kucingnya.
" Kasihan juga kalau aku harus pergi dari tempat ini sekarang. Tampaknya Deniz masih belum bisa melepaskanku. Baiklah tidak apa-apa kalau aku tinggal dulu di sini. Ya, setidaknya sampai kakiku benar-benar sembuh seperti keinginan Deniz!" ucap Narendra yang kemudian langsung berubah dirinya menjadi seekor kucing yang lucu dan menggemaskan.
Setelah Narendra berubah menjadi kucing dia pun langsung berlari ke arah Dennis yang sedang mencarinya dengan susah payah.
" Akhirnya kau aku temukan juga! Kau tidak boleh pergi meninggalkan aku dengar tidak?" ucap Deniz sambil mencium kucingnya dengan penuh kasih sayang.
Air mata Denis kembali menyentuh kalung yang ada di leher Narendra. Sehingga memberikan kekuatan yang sangat luar biasa kepada Narendra.
Dalam sekejap kaki Narendra sembuh. luka yang kemarin tanpa pembengkak sudah mulai menipis dan mengering.
Deniz tidak terlalu memperhatikan luka tersebut. Karena saat ini dia sedang fokus untuk memasukkan Narendra ke dalam kamarnya tanpa harus diketahui oleh kedua orang tuanya.
" Ingat Nare! Kau tidak boleh keluar dari kamarku dan kau tidak boleh sembarangan mengeluarkan suaramu. Jangan sampai nanti kedua orang tuaku mengetahui lagi tentang keberadaanmu di kamarku! Aku tidak mau kalau sampai kau dibuang lagi oleh kedua orang tuaku. Aku sangat menyayangimu Nare dan aku mencintaimu!" ucap Deniz sambil mencium kucing itu sekali lagi sehingga membuat Narendra tubuhnya semakin kuat.
" Syukurlah kalau Deniz benar-benar mencintaiku sehingga kekuatanku kembali pulih seperti dulu sebelum dikutuk oleh penyihir jahat itu!" ucap Narendra dengan begitu senang karena mendapatkan cinta Deniz yang begitu tulus untuknya.
" Kau harus ingat Nare, pesanku tadi!" ucap Deniz sambil memasukkan kucingnya melalui jendela kamarnya. Setelah itu dia pun masuk melalui pintu lalu langsung menuju kamarnya agar kedua orang tuanya tidak curiga bahwa dia sudah menemukan kembali kucingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
atang maulana
syukur lah klau nare bisa lagi berubah jadi manusia 👍👍
2023-02-22
3