Part 11

Fatimah bangun lebih awal sebelum laki-laki itu bangun. Fatimah tidak menyangka orang yang membookingnya adalah orang yang sama.

Untuk yang kedua kali nya Fatimah melihat laki-laki itu begitu rapuh dan lelah. Walaupun laki-laki itu sedang tidur tapi Fatimah tahu kalau laki-laki seperti sedang kehilangan semangat.

Semalam laki-laki itu begitu menikmati tubuhnya hingga beberapa kali dia melakukan pelepasan. Dan tanpa sadar laki-laki itu menumpahkan cairan itu ke dalam milik Fatimah.

Bukan apa-apa, dia hanya takut benih pria tersebut tumbuh di dalam rahimnya. Karena selama ini ia bermain dengan pria lain selalu menyuruh mereka menumpahkan di luar.

Fatimah hanya khawatir saja, sebab sebelum ia ke sini ia lupa meminum pil penghambat kehamilan, karena ia tadi terburu-buru jadi tak sempat. Pulang dari rumah sakit ia langsung menuju ke sini, sedangkan pil itu ada di Apartement nya, dia tak sempat untuk pulang ke Apartement. Dia berharap laki-laki yang membookingnya tidak menumpahkan nya di dalam milik Fatimah, tapi ternyata tidak sesuai dengan ekspetasinya.

Fatimah pergi dengan raut kesal meninggalkan laki-laki itu yang masih tepar di ranjang.

***

Sudah hampir dua bulan, Fatimah tak mendapat job sama sekali. Ia juga selalu bertanya pada Madam Sindy dan Madam Sindy selalu bilang kalau belum ada yang membookingnya.

Fatimah sangat stres sebab keuangan nya sudah mulai menipis dan kebutuhannya juga banyak. Ia bingung harus mencari uang bagaimana lagi, di tambah lagi ia sudah hampir dua bulan ini ia tak datang bulan membuatnya semakin frustasi.

"Astaga bagaimana lagi?, Apa aku harus membeli tes kehamilan?" gumamnya seorang diri.

Kemudian Fatimah bergegas keluar Apartement menuju supermarket terdekat untuk membeli tes kehamilan.

Ia kembali ke Apartementnya usai membeli tes kehamilan tersebut dan bergegas masuk ke kamar mandi yntuk segera mengetes.

"Bagaimana ini?," gumamnya sambil mondar - mandir di dalam kamar mandi.

"Tak ada jalan lain, aku harus menggugurkannya!." ucapnya lagi.

Fatimah kemudian keluar dari kamar mandi dan mengambil handphonenya segera membuka online Shop obat penggugur kandungan, setelah menemukan nya ia langsung memesan obat tersebut.

Tak berselang lama obat yang di pesannya pun datang, bergegas ia turun dari apartement dan mengambil obat tersebut.

Saat akan meneguknya tangan nya di cekal oleh seseorang. Ternyata itu Nandini, sejak kapan dia sudah ada di situ, batin Fatimah.

"Nandini?." ucap Fatimah terkejut.

"Apa yang kakak lakukan?." tanya Nandini lalu mata nya menatap tespeck yang ada di samping Fatimah.

Fatimah tahu ke mana arah mata Nandini lalu dengan cepat dia sembunyikan ke dalam tas nya.

"Kakak hanya meminum vitamin saja biar badan kakak bisa lebih segar."

"Jangan bohong Kak, aku tadi sudah lihat apa yang kakak sembunyikan. Jangan kira aku bodoh kak."

"Itu punya temen Kakak, tidak sengaja Kakak bawa." ucapnya tidak berani menatap Nandini.

"Aku tahu kakak bohong, tespeck itu punya kakak kan? Lalu kakak akan menggugurkan kandungan Kakak?." Aku harap kakak segera sadar karena apa yang Kakak lakukan itu sama aja dosa. Jangan sampai Kakak menambah dosa dengan membunuh janin yang tidak bersalah itu". Nasihat Nandini.

"Tahu apa kamu tentang dosa? Apakah dosa bisa bikin kita kenyang? Apa dosa bisa bikin kamu sehat?, HAH!. Jawab Nandini! Jawab!." teriak Fatimah.

Tanpa sadar setetes air mata menggenang di pelupuk mata Fatimah begitupun Nandini. Mereka diam untuk beberapa saat.

"Aku sayang sama Kakak!." ucap Nandini, Fatimah mendongak menatap wajah adiknya yang sayu. Bagaimanapun dia tidak bermaksud meneriaki Nandini.

Fatimah menghampiri Nandini dan memeluknya erat. Kesedihan menyelimuti Kakak beradik itu. Dalam kekalutan mereka, tiba - tiba ponsel Fatimah berdering.

"Halo?."

"Saya dari pihak Rumah sakit mau mengabarkan kalau Saudari Wati telah meninggal dunia."

"Apa?." teriak Fatimah kaget tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya di atas sofa.

Nandini yang melihat keterkejutan Fatimah usai menerima telepon penasaran dan juga khawatir. Lekas ia bertanya, "Ada apa Kak?." ucap Nandini memegang pundak sang kakak.

...*** MOHON LIKE DAN KOMMENT NYA YAH ***...

Terpopuler

Comments

Ira Susana

Ira Susana

innalilahi wa'innalillahi Ro'jiun
Wati meninggal
Fatimah??Azzam???dgn apa ygrnima mrk

2023-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!