Arabella bingung dengan perkataan Erce kepada Burcu itu. “Masa lalu Al?” gumamnya memikirkan perkataan Erce.
“Apa aku salah dengar?” ucapnya kembali menajamkan pendengarannya untuk mendenga rlebih lanjut apa yang akan dikatakan Erce mengenai perempuan yang dikatakan sebagai masa lalu Al itu.
“Iya benar, Bu. Sezen lebih baik dibandingkan wanita itu. Lihat saja sikapnya yang sangat tidak menghormati Nenek di sini. Ia bahkan berani melawan kita.” Erce meluapkan kekesalannya mengenai Arabella. Ia bahkan mengungkit perbedaan Sezn dan Arabella karena amarahnya itu.
“Tenanglah, Erce. Kamu jangan terbawa perasaan seperti itu.” Burcu berusaha menenangkan anaknya itu agar tidak semakin marah. Meskipun ia sendiri juga merasa kesal akan perbuatan Arabella sebelumnya namun ia tidak ingin Tuba kembali memperingati mereka.
“Tapi Sezen memang jauh lebih baik daripada dia. Bahkan Al juga pernah dekat dengan Sezen tapi kenapa dia harus memilih Arabella yang menjadi istrinya? Aku tidak habis pikir akan hal itu.” Erce memang mengatakan hal itu. Namun tentu saja hatinya lebih memilih bahwa ia yang menjadi pasangan Al.
Namun Erce tidak ingin ada yang mengetahui perasaannya itu. Ia hanya akan diam-diam menyukai Al dan menyingkirkan Arabella dari sisi Al.
“Tenanglah. Jaga sikapmu jika tidak ingin Kakek kembali menegur kita.” Terdengar suara dingin dan tegas dari Tuab yang sedang menikmati teh miliknya.
Erce dan Burcu kembali bungkam mendengar perkataan Tuba.
Arabella yang mendengarkan perkataan mereka sejak tadi semakin dibuat bingung. Ia tidak tahu siapa perempuan yang dibahas oleh Erce dan Burcu itu. Namun pikirannya semakin tidak enak jika ia mendengar lebih lanjut mengenai pembahasan ketiga wanita itu mengenai perempuan yang menjadi masa lalu Al.
‘Masa lalu, Al? Kenapa aku tidak tahu hal itu?’ batinnya mulai merasa gelisah.
Perlahan Arabella berjalan meninggalkan tempatnya itu dan menuju kamar tidurnya. Entah kenapa ia merasa gelisah ketika mendengar nama Sezen yang disebutkan Erce sebagai wanita di masa lalu Al.
Al belum pernah menceritakan hal itu padanya sehingga Arabella dilanda rasa gelisah saat ini. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa setelah mendapatkan kabar mengejutkan itu. kabar yang baru diketahuinya sekarang setelah lamanya ia menjalin hubungan dengan Al.
“Kenapa Al tidak menceritakannya padaku?” gumam Arabella pelan sambil membuka pintu kamarnya.
Arabella melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya itu lalu menutup pintunya. Untuk sejenak ia berdiri di dekat pintu itu sambil mengingat nama Sezen yang disebutkan Erce tadi.
“Siapa Sezen itu? Mereka mengatakan bahwa itu adalah wanita di masa lalu Al ….”
Arabella menghela nafas pelan lalu berjalan menuju kasurnya. Ia mendudukkan dirinya di atas kasur sambil memikirkan perempuan bernama Sezen itu.
Arabella masih ingat perkataan Al sebelumnya. Al mengatakan bahwa hanya ia yang ada di hati Al. Jika seperti itu, maka siapa perempuan bernama Sezen itu? Apakah Al berniat menyembunyikan hal itu darinya? Atau Al memang tidak berkeinginan untuk menceritakannya padanya?
“Aku tidak tahu apapun ….” Arabella mengusap wajahnya pelan karena mulai memikirkan hal buruk mengenai hubungan Al dengan perempuan yang bernama Sezen itu.
Arabella merasa sedikit kecewa karena Al tidak menceritakan mengenai perempuan di masa lalunya itu kepada Arabella.
Namun Arabella yakin bahwa Al memiliki alasan kenapa ia tidak menceritakannya kepada Arabella. Mungkin saja Al sudah melupakan masa lalunya sehingga ia tidak menceritakannya kepada Arabella.
Arabella menghela nafas pelan. Saat ini ia harus berpikir positif agar ia tidak termakan omongan Erce tadi.
Arabella tahu bahwa Al memang benar-benar mencintainya. Perbuatan Al padanya sudah terlihat bahwa Al tidak akan mengkhianati dirinya. Bahkan Al sangat dekat dengan dirinya di depan orang lain maupun ketika mereka hanya berdua saja.
Al juga selalu mengatakan perasaannya kepada Arabella sehingga Arabella bisa merasa sedikit tenang.
Al juga pernah mengatakan bahwa hanya dialah yang ada di hati Al saat ini. Karena itulah Arabella akan mempercayai Al bagaimanapun itu.
Satu-satunya cara menghilangkan rasa gelisahnya ini adalah dengan menanyakan hal itu kepada Al nanti. Dengan begitu ia tidak akan bersangka buruk kepada Al dan dapat mengetahui alasan kenapa Al tidak menceritakannya kepadanya.
“Aku tidak boleh seperti ini. Aku harus bersikap lebih dewasa dan menunggu kepulangan Al.” Arabella memutuskan untuk menanyakannya secara langsung kepada Al nantinya.
Ia tidak ingin pikiran buruk mempengaruhinya. Karena itulah ia lebih memilih mendapatkan jawabannya langsung dari Al nanti.
Namun tidak bisa Arabella pungkiri bahwa hal itu cukup mengganggunya. Ia hanya bisa merenung di kamarnya sambil menunggu kepulangan Al.
Arabella tahu bahwa Al mengatakan ia akan pulang sedikit terlambat hari ini karena pekerjaannya yang menumpuk. Namun Arabella sangat gelisah sehingga ia ingin Al segera pulang ke rumah.
Arabella menatap jam dinding yang sudah hampir menunjukkan waktu tengah malam. Namun sampai sekarang Al masih belum pulang juga.
“Kenapa dia masih belum pulang juga? Apakah pekerjaannya masih banyak ya?” Arabela menjadi merasa bersalah karena cutinya Al dari pekerjaan adalah karena mereka berbulan madu. Meskipun ia tahu itu bukan keputusannya namun mengingat Al harus bekerja hingga larut malam membuat Arabella cemas akan kesehatan Al.
Perasaan cemas dan gelisah itu membuat Arabella semakin pusing. Namun tidak lama kemudian ia mendengar suara mobil yang dikiranya adalah mobil Al.
Arabella berjalan ke arah jendela dan memastikan apakah benar itu adalah Al atau bukan. Namun melihat mobil yang masuk ke halaman mansion itu membuat Arabella yakin bahwa itu adalah Al.
“Akhirnya Al pulang juga, aku harus segera menyambut kepulangannya.”
Dengan senyum senang, Arabella berlari kecil keluar dari kamarnya dan menuju pintu depan untuk menyambut kedatangan Al. Entah kenapa ia semakin tidak sabar melihat Al sekarang. Bukan karena rasa penasarannya akan Sezen saja namun ia memang sudah merindukan Al meskipun mereka hanya terpisah beberapa jam hari ini.
Namun perasaan gelisah lebih mendominasi dirinya saat ini sehingga ia ingin segera menanyakan perihal perempuan bernama Sezen itu kepada Al. Jika tidak maka ia akan semakin gelisah memikirkan ada hubungan apa Al dengan Sezen itu.
Arabella sampai terlebih dahulu di pintu depan. Perlahan pintu tersebut terbuka dan menampakkan wajah Al yang terlihat agak kelelahan.
Arabella tersenyum lembut. “Selamat dat—”
Ucapannya terpotong ketika ia menyadari bahwa Al tidak pulang sendirian.
Matanya melihat perempuan yang berada di belakang tubuh Al. Perempuan itu melangkah masuk ke dalam mansion setelah Al berjalan masuk.
Perasaan gelisah yang dirasakannya sebelumnya semakin menjadi ketika melihat perempuan yang datang bersama dengan suaminya, Al. Perempuan cantik itu terlihat tersenyum dan terlihat dekat dengan Al.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments