Ares yang baru saja membuka helm-Nya, menemukan Renatta yang sedang berdiri di samping motor nya, menunggu nya. Pria itu meletakkan helm-Nya kemudian turun dari motor nya.
"Ada apa?" Tanya Ares memperhatikan lagak Renatta.
Renatta lalu memberikan kotak makan itu kepada Ares. Dia segera menerima nya.
"Ini nasi goreng yang saya masak sendiri, semoga suka ya pak. Mohon di maklumi jika tidak enak, hehehe. Btw, nasi goreng nya nggak apa di bagi ke sama teman nya, asal jangan hati nya di bagi." Kata Renatta lalu berlari. Hampir saja dia terjatuh karena kaki nya ke sandung batu tapi syukur nya tubuh nya berhasil menyeimbangkan.
Renatta berbalik menatap Ares yang tertawa senang, dia pun tersenyum kecil, lalu kembali berlalu menuju ke kelas nya.
Sepeninggalan Renatta Ares geleng-geleng kepala dan tertawa geli. "Ada-ada aja." Kata Ares sambil memandangi kotak makanan yang di berikan oleh Renatta.
Ares lalu berjalan menuju ke ruang nya. Sampai nya di kursi nya dia menyimpan kotak makanan itu di atas meja nya serta tas nya. Dia menyandarkan punggung nya di kursi, melipat tangan nya di depan dada. "Hmm.. gimana ya rasa nya?"
Salah satu guru yang baru saja tiba memukul pundak Ares, "ekhem, makanan dari pacar kah?" Tanya nya sambil mengedipkan mata serta menaik turun kan alis nya.
"Bukan kok." Jawab Ares tegas.
"Adduh pak Ares, bilang aja, saya tadi melihat semua nya dengan jelas, makanan itu di kasih oleh siswa kan? Anda pun senyum-senyum sendiri setelah nya." Kata nya menyenggol bahu Ares.
"Eh, apa-apaan sih." Kata Ares tidak suka.
Salah satu rekan nya ikut nimbrung, "kesempatan tuh pak, kepada tidak di dekati aja, nih saya punya tiket nonton, tadi nya mau ngajak pacar saya, tapi nggak bisa. Jadi, saya kasih buat yang lebih membutuhkan aja."
Tangan Ares terjulur mengambil tiket itu sambil menatap teman rekan kerja nya. "Maksud nya gimana?"
"Ajak dia nonton bro, pak Ares kan belum pernah pacaran, nah ini saat nya untuk mulai mendekatkan diri, cari pacar maksud nya pak, daripada jomblo terus, nanti sampai kiamat loh jomblo nya."
"Sebentar," Ares mengangkat tangan nya, "Apa tak apa, saya takut ada gosip tidak enak nanti di sekolah."
Kontan saja rekan kerja nya tergelak. "Tidak ada yang melarang, tua-muda, siswa-guru, yang nama nya juga jodoh siapa yang tahu, tapi saya liat pak Ares ada perasaan suka kan? Karena saya liat pak Ares selalu bersama siswa itu." Kata rekan kerja nya menyelidiki.
"Eh!" Ares tak bisa berkutik. "Itu, hanya.." perkataan Ares terpotong oleh teman nya.
"Sudah lah pak Ares, pergi saja, kasihan kan tiket nya mubazir, saya pun mau kalau ada pacar saya, hahaha." Kata nya lalu di akhiri tawa lepas.
"Tapi.." Kata Ares mengantung
"Tapi apa?" Rekan kerja Ares lantas memegang wajah Ares, "Apa kau tidak suka sama cewek, hah? Kalau begitu kita pacaran berdua aja."
"Shitttt, najis, ogah." Tangan Ares segera menepis tangan rekan kerja nya, lalu mendorong teman nya itu menjaiu sambil bergidik geli merasakan sekujur tubuh nya merinding setengah mati.
"Apaan sih Kata lo." Kata nya memukul kepala teman nya.
"Adduh, sakit tau, lagian Pak Ares aneh aja, kelamaan jomblo nya, kalau dia cewek udah saya pacarin kali." Kata nya mengaruk kepala nya sambil tersenyum.
Ares mengangkat tiket itu, memandangi selama beberapa detik menimbang saran dari kedua teman rekan kerja nya juga memikirkan perasaan nya sendiri.
"Baik lah, tidak ada salah nya." Kata Ares memutuskan.
*****
Renatta yang pulang naik ojek online tidak berhenti tersenyum sendiri sambil memikirkan perkataan Ares tadi siang kepada nya. Katanya dia sengaja membeli tiket nonton untuk mengajak nya nonton. Dan tanpa basa-basi Renatta mengambil tiket itu dan mengiyakan langsung.
Seumur-umur dia belum pernah di ajak nonton, apalagi bersama cowok, dan Renatta bersitekuh tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, melalui kesempatan ini, dia akan mengutarakan juga perasaan dengan terus terang, mau nanti Ares menerima nya atau tidak, dia tetap harus melakukan nya karena lebih baik mengutarakan dari pada tidak kan?
Sesampai nya di rumah, Renatta langsung bersiap-siap, mengobrak-abrik lemari nya untuk menemukan baju yang akan di gunakan nya. Dia mengambil beberapa kaus di dalam lemari nya, lalu geleng-geleng kepala saat menyocokkan ke tubuh.
"Nggak, ini nggak cocok!" Kata nya berbicara dengan diri nya di cermin dalam kamar nya. "Aduh. apa lagi yang ini. Sangat tidak cocok sekali untuk ku." Kata nya menyimpan baju itu dan segera mengambil baju yang lain nya dan mencoba nya lagi.
Akhir nya, setelah dua jam memilih, pilihan nya jatuh pada gaun berwarna putih yang elegan. Dia segera bergegas berdandan, memakai make up tipis nan natural, namun tetap terkesan cantik dan elegan.
"Sempurna." Kata nya lalu keluar dari kamar nya.
Renatta kini sudah duduk di ruang tengah rumah nya sambil tak henti-henti nya menatap jam dinding, waktu jika di tunggu memang terasa begitu lama bak jam pasir yang berdegaj dalam kurun waktu se abad.
Setelah beberapa lama menunggu. Akhir nya orang yang di tunggu-tunggu menunjuk kan batang hidung nya. Renatta segera berdiri dari kursi nya setelah mendengar bel rumah berbunyi.
Dia sangat senang sekali, dengan berlari kecil dia segera membuka pintu dan menemukan Ares yang berdiri di depan pintu dengan pakaian casual nya, sangat tampan sekali, mampu menyihir mata yang memandang nya.
Begitu pun dengan Ares, dia memandang Renatta tampak terkedip sedikit pun, bahkan ia sedikit tidak percaya bahwa gadis di depan nya itu adalah Renatta si siswa kocak nya, menyadari ia telah menatap lama ke arah Renatta membuat nya lantas berdehem.
"Ayo, buruan berangkat, nanti film nya keburu di mulai." Kata Ares berjalan lebih dulu, meninggal kan Renatta di belakang. Pria itu sedikit gugup, entah kenapa, dada nya terpompa begitu kencang baru kali ini.
*****
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Dayang Rindu
aish, aku sarapan nasi goreng.. 🤔
2023-03-13
0