Part 3

Seusai bel pulang sekolah berbunyi, Dila dan Milan yang sudah menunggu Renatta tepat di depan pintu kelas mereka. Dilihatnya Renatta, kedua sahabat itu saling menghimpit di sisi berlainan.

"Ikut kita!" Mereka menyeretnya dengan paksa dan kasar.

Mereka membawa cewek itu ke halaman gudang belakang sekolah yang tak terpakai lagi. Dila menghempaskan tubuh Renantta begitu saja hingga terjatuh di lantai, membuat cewek itu meringis sakit.

"Ada apa ya, Dil, Lan?" Tanya Renatta dengan polos nya.

Mendengar itu, kedua sahabat itu saling bertatap.

"Kasih paham Dil." Kata Milan menaikkan sebelah alisnya.

Dila menatap Renatta penuh intimidasi. Terukir senyuman menyeringai di wajah liciknya. dia mendekati Renatta, berjongkok di hadapannya serta mengcekam dagunya. Sementara Milan hanya berdiri di posisi semula memasang wajah jahat dengan tangan terlipat di dada.

"Dil, ada perlu sama aku?" Dia kembali bertanya pernah kehati-hatian.

PLAK!

Dila menampar wajah Renatta dengan keras, hingga wajah gembulnya terbuang ke samping.

"Ini pelajaran buat lo, karena sudah membuat kita malu di depan umum." Katanya sambil menunjuk wajah Renatta yang tertunduk dalam.

"Lo taukan apa yang bisa kita lakuin?" Katanya penuh penekanan.

Renatta terdiam, menunduk, tidak berani menatap mata sang lawan bicara.

"Woi! Gue lagi ngomong sama lo bukan ngomong sama tembok."

Renatta hanya bisa menunduk, mencekeram rok nya dengan kedua tangannya, sebisa mungkin menahan air matanya untuk jatuh.

"Badan nya aja gendut seperti gajah. Tapi nyata nya... lemah!" Kata Milan sinis.

"Cih!" Dila meludahi Renatta lalu berdiri. Dia terdiam sejenak menatap Renatta yang tertunduk dalam dan sesaat setelah itu menginjak tangannya.

Renatta hanya bisa meringis kesakitan dalam diam tanpa suara.

"Dasar sampah! Sampah masyarakat!" Dia melangkah pergi.

"Ups!" Milan menutup mulut nya, menatap Renatta penuh hina.

Kenapa kalian jadi menyalahkan ku? Toh, aku hanya diam tak merespons kalian yang menghina ku di angkot tadi pagi." Renatta yang terdiam sedari tadi kini angkat bicara.

Dila dan Milan yang hendak ingin berjalan keluar, mengurungkan niatnya, membalikkan kembali badan menatap Renatta tajam.

Dila tersenyum tipis. "Punya nyali juga ya lo!" Ucapnya dengan nada menghina.

"Milan!" Dila memberi instruksi kepada Milan. Milan yang paham dengan instruksi dari sahabat nya itu langsung melakukan nya.

Milan menarik kerah baju Renata, "Bangun lo." Ketusnya, membuat Renatta bergidik geri, langsung berdiri.

Milan lalu merapatkan tubuh Renatta ke tembok, dengan kedua tangannya sudah di kurung oleh Milan ke belakang.

Kini Dila maju, memasang wajah sangar nya, menatap Renatta seakan-akan ingin memakan nya hidup-hidup.

"Tolong, lepasin aku!" Mohon Renatta pada kedua teman kelas nya, yah, memang dasar nya kedua manusia itu tidak punya rasa kemanusiaan sedikit pun, perkataan Renata hanya sampah bagi mereka, tak berarti sama sekali.

Dila merongoh kantong rok-nya mengeluarkan spidol permanen dari sana. Dengan cepat, gadis itu menulis di dahi Renatta : *****!

Lalu beralih ke pipi kanan dan kiri Renata dengan tulisan, sampah masyarakat. Renatta berusaha memberontak, tapi cengkraman Milan terlalu kuat seakan cewek itu mengeluarkan seluruh amarah nya dalam diri nya hingga bisa memberi nya tenaga sedemikian besar.

"Lepasin aku!"

Melihat Renatta tak berdaya seperti ini, membuat hati Dila benar-benar bahagia.

Dila yang berniat ingin menampar Renatta sekali lagi sebelum pergi, jika saja tidak ada seseorang menahan tangan nya, mengurungkan keinginan nya untuk menyentuh pipi Renata.

Ares. Entah sejak kapan pria itu berada di sana. Namun, menyadari keberadaan Ares, Dila seperti mati kutu begitu pun dengan Milan.

Dila yang berniat ingin menampar wajah Renatta, spontan menurunkan tangan nya. "Lo---kok di... sini? Katanya berdiri menjauh dari Renata, dan kini sudah berdiri sejajar dengan Milan.

°

°

°

°

°

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sriutami Utam8

Sriutami Utam8

duh renata dilawan jgn diiemin ae ,

2023-02-17

0

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

renata selagi kamu tidak salah lawan itu mulut" yg suka bicara seenaknya dan lawan juga mereka yg suka main tangan jangan sampai kau selalu di injak"

2023-02-17

1

SenjaKala

SenjaKala

lawan kek jangan diek aja.... gemes aku tuh

2023-02-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!