Flashback....
Henna datang dengan wajah berlinang air mata, aku syok saat melihat wanita yang aku cintai menangis seperti ini.
"Kamu kenapa Henna? "
"A.. aku terluka mendengar kabar bahwa kamu sudah menikah selama ini? "
"Maksud kamu apa Henna? "
"Ya aku mencintaimu Nijar, aku sangat mencintaimu. "
"Ma'af aku sudah beristri Henna tak seharusnya kamu menangis di pangkuanku. " aku berusaha menghindari karena takut terjadi fitnah kala itu.
"Kenapa kamu menikah dengan Nabila Jar?"
"Ya, karena waktu itu saat aku datang kerumah mu orang tua mu menolak lamaran aku. "
"Itu orang tua ku bukan aku Nijar, kenapa kamu tak menemuiku kala itu? "
"Ma'af , tapi orang tua mu mengusir ku dengan cara yang tak baik pada waktu itu padaku. Orang tua mu menghina keluarga ku Henna. "
"Jadii...? "
"Ya aku berusaha melupakanmu dan aku bertemu dengan Nabila istriku. "
"Aku mau jadi istri keduamu Nijar"
"Kamu jangan bicara aneh Henna, tak mungkin aku memiliki dua istri. "
"Kalau begitu kamu ceraikan istrimu dan menikahlah dengan ku? "
Aku terdiam, tak mengerti dengan jalan pikir Henna yang ingin menikah dengan ku padahal aku tau bahwa Henna mengetahui pernikahan ku, tapi dia bilang tak mengetahuinya.
"Aku mohon Nijar. Aku hanya ingin menikag denganmu, cobalah kamu pikirkan semua ini, akuakan menunggu jawabanmu. " berulang kali dia mengatakan seperti itu setiap kali kami bertemu.
Awalnya aku menolak permintaan Henna, tapi seiring berjalannya waktu, aku dan Henna sering bertemu secara diam-diam tanpa sepengetahuan Nabila istriku. Entah setan apa yang telah merasuki diriku hingga benih-benih cinta itu hadir kembali pada Henna.
Uupss, Ternyata aku benar-benar bodoh, betul apa yang di katakan Henna, hanya karena rayuannya, hanya karena dia cinta pertamaku aku rela menceraikan istriku.
kembali...
"Nijarr.. Nijaaaarr. " aku di kagetkan dengan suara orang memanggilku, suara yang tak asing di telinga ku.
"Ohh bagus ya kamu, ijin sebentar mau belanja tapi malah diam disini. Mana belanjaannya hah? " Cerocos Henna padaku.
Aku bingung harus menjawab apa pada Henna.
"Ahh,, atau jangan-jangan kamu habis menemui mantan istrimu yang misk*n itu yah? "
"Apa maksud kamu bilang Nabila misk\*in? "
"Baguss.Kamu sudah berani melawan sekarang yah. "
"Apan sih Henna malu diliatin orang. " ucapku padanya.
"Biarin, bagus malahan. Biar semua orang tahy bahwa kamu itu pembantu di rumahku bukan suamiku. "
"Cukuup Henna. Cukup kamu rendahkan saya seperti ini, saya muak dengan apa yang kamu lakukan pada saya. "
"Benarii kami berkata itu kepada sayaa Nijar. "
"Kalau iya memangnya kenapa hah? "
Kami bertengkar hebat di pinggir jalan, hingga menggudang pehatian banyak orang karena percekcokan kami. Banyak orang yang mencemoohku.
"Suami tak tau diri, udah bener-bener dapat istri sholehah malah pilih benalu. "
"Untuk Nabila di cerai , kalau engga dia menderita hidup sama suami yang mata keranjang. "
"Hukum tabur, tuai karma. "
Banyak lagi cemoohan dari mereka semua padaku, apa yang mereka semua katakan itu benar. Aku sudah sangat pasrah saat ini.
"Heeehh,, ibu-ibu semuanya jangan sok-soan begitu lah.Kalian itu hanya ibu rumah tangga biasa, jangan samakan dengan saya. Saya ini wanita karir, hidup saya mapan, apapun yang saya mau pasti saya dapatkan." Dengan sombong dan angkuhnya Henna berkata seperti itu pada orang yang lebih tua dari nya.
Aku sungguh tak menyangka dengan sifat dan kelakuan asli dari Henna.Dia sangat menunjukan dirinya yang sesungguhnya di hadapan umum.Aku membawa pulang Henna kerumah, walaupun dengan banyak paksaan, aku tak ingin mengundang lebih banyak perhatian orang.
_____
Sesampainya di rumah. Henna langsung meninggalkan ku begitu saja, membanting pintu kamar dengan begitu kerasnya.Tak ingin pertengkaran ini terus terjadi lebih baik aku pergi ke dapur menyiapkan makanan untuk siang nanti.
Suara pesan masuk dari ponselku tak ada hentinya.Pasti itu dari Group bapa-bapa ronda, mereka pasti sudah mengetahui semuanya.Sangat kesal dengan berisiknya ponselku, dengan sangat terpaksa aku membukanya. Syukurlah ternyata bukan dari Group, ternyata hanya dari operator.
Masakan telah siap aku hidangkan, aromanya yang wangi membuat aku ingin segera melahapnya, perutku juga sudah mulai keroncongan karena belum ada asupan makanan sedikit pun kedalam perutku ini.
"Wiihh,, masak apaan nih,enak banget kayanya? " Kedatangan Henna yang muncul tiba-tiba.
"Seperti apa yang kamu lihat. "
"Cuiihhh,, masakan apaan ini, rasanya asinn banget. Gak sesuai dengan bayanganku. " Tanpa babibu Henna memuntahkan semua masakanku. Padahal masakan ini yang biasa aku makan saat bersama dengan Nabila, bumbunya juga sudah pas.
"Kalau gak suka ya gak usah di makan. " timpalku.
"Apa kamu bilang? Heh Nijar ini rumah ku dan aku berhak berkomentar apapun. "
"Ya.. yaa"
"Kamu buatkan aku Ayam sambal ijo dong Mas? "Godanya padaku. Di saat ada mau nya aja dia berkata lembut padaku.
" Ogaahh,, buat aja sendiri atau paling engga kamu beli lah sana. "balasku.
Kali ini Henna tak banyak cerewetnya padaku, langsung pergi kembali ke kamarnya. Aneehh, tadi saja di jalan dia marah-marah seperti yang kerasukan.
Ahhh, lebih baik aku lanjutkan makan ku saja tak usah memikirkan Henna.Rasanya saat ini aku berasa berada dalam lorong kegelapan, hidup berdua namun seperti sendiri. Rumah yang seakan mati tanpa berpenghuni tak ada suara canda dan tawa yang mengisi rumah ini. Semuanya benar-benar sangat sepi.Bahkan kehidupanki disini seakan berada di ujung berpisahan, Bayang-bayang masa lalu itu terus saja menghantuiku rasa penyesalanku yang amat begitu sangat besar pada Nabila. Apa aku temui Nabila kerumahnya? Ya aku harus temui Nabila , dan meminta nya untuk rujuk kembali denganku , apapun nanti keputusan Nabila aku harus bisa menerimanya.
Samar-samar ku dengar suara Henna sedang berbicara, tapi entah dengan siapa. Aku coba mengupinh pembicaraannya.
"Ahh,, saayaangg kamu jangan begitu sama aku, aku kan jadi malu. "
"Iya sayaaangg, aku lagi bete nih, masa aku di sama-samain sama mantan istrinya si Nijar kere itu. "
"Eemm,, makasih sayang, kamu memang benar- benar perhatian banget sih sama aku, beda sama si Nijar dia itu cuek gak pernah ngasih perhatian sedikit pun sama aku. "
"Iyaa sayaaangg, muacchh.. Sampai ketemu nanti malam yah. "
Apa? Apa dia sedang telponan dengan laki-laki lain, aku harus cari tau siapa pria itu. Berani-berani nya dia telponan dengan Henna, dan Henna juga sama saja dia berbicara seperti itu pada pria lain. seolah -olah aku ini tak ada di kehidupannya.
Ingin melambraknya secara langsung saat ini juga pada Henna disini, namun percuma jika tidak ada bukti yang kuat,aku juga tak merekam pembicaraan mereka berdua, jadi aku harus memergokinya nanti malam dengan begitu aku bisa membuat surat cerai dan bisa kembali dengan Nabila.
Apa yang akan di lakukan Nijar yah, apakah akan berhasil?
Lalu ada hubungan apa Henna dengan orang yang di telponnya itu, apakah dia kekasihnya atau kah orang ketiga dalam rumah tangganya?
~Bersambung~
Bantu follow, like, coment dan subscribe ceritaku😍😍🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments