" Ckk kau tak bisa seenaknya memundurkan jadwal meeting , nanti siang kau harus mendengar laporan dari para staf keuangan . lni hal sensitif dimana harus kau sendiri yang mendengarnya "
" Siang nanti aku ada acara dan sorenya aku antar Ava ke bandara " kilah Gema .
" Aku yang handle Ava ... sore nanti aku kosong "
Sepertinya siang ini Gema tidak bisa melihat keadaan Lulu di kosan karena wakil CEO sekaligus sahabatnya sudah mengatakan jadwal yang sudah di atur sekretaris untuknya siang ini .
" Ya sudah nanti aku telpon Ava , tapi kau harus siapkan mental ... "
" Ckk aku tahu ... " sahut Radit yang tahu jika Ava tidak pernah ramah pada pria manapun kecuali keluarganya .
Gema hanya menganggukkan kepalanya pelan , ia percaya Radit bisa menangani adiknya karena sahabatnya yang satu ini kecuali pendiam dia juga sangat penyabar . Sangat berbeda dengan Dika , salah satu sahabatnya yang berada di bagian pemasaran .
Walau begitu Gema merasa beruntung walau mempunyai sahabat dengan berbeda karakter tapi mereka semua bisa saling mendukung . Mereka semua sama sama belajar agar bisa menjadi seorang pebisnis yang handal suatu saat kelak .
Sorenya Radit menjemput Ava di apartemen Gema , dia sudah tidak kaget jika gadis itu terlihat tidak ramah padanya . Dia tahu benar mungkin sifat ini diturunkan dari sifat pilar kedua Adipraja yang terkenal sangat ekstrim .
" Landing jam berapa !? "
Radit berharap pertanyaan itu bisa memecah kebisuan antara mereka yang saat ini sudah sampai di bandara .
" Enam ... "
" Oooo masih satu jam lagi , kita tunggu disana saja " tunjuk Radit pada jejeran kursi tunggu yang letaknya tak jauh tempat mereka .
" Bukan disana ... tapi sebelah sana . Pesawat ayah ada di hanggar sebelah sana "
" Maaf aku tidak tahu jika Tuan Adam menjemputmu " ujar Radit yang sempat lupa jika gadis di depannya bukan gadis biasa .
" Hanya pesawatnya saja , bukan ayah . Ehmm ... Aku lapar "
" Hahh !? "
" Aku ingin makan dulu , di kafe itu " telunjuk gadis itu mengarah pada kafe dengan tulisan ayam geprek . Entah kenapa ia menjadi lapar ketika melihat gambar menggiurkan yang terpampang di depan kafe .
" Ya sudah aku antar kesana ... "
Sampai di kafe itu Radit segera memesankan makanan untuk adik sahabatnya itu . Dia hanya tersenyum ketika gadis gangster itu makan dengan sangat lahap di depannya . Radit suka dengan sikap apa adanya dari gadis dengan paras sangat cantik itu .
" Kau suka pedas !!? "
" Sangat .. " jawab Ava tanpa menghentikan makannya .
" Dan kau kenapa tidak sekalian memesan makanan !? "
" Karena aku tidak suka pedas ... kita beda selera Nona " jawab Radit sambil tersenyum .
" Setidaknya kita sama sama suka es teh ... " ujar Ava yang melihat Radit hanya memesan es teh seperti dirinya .
Sepertinya sore ini dia kurang beruntung , sekali lagi ia harus melihat Janu dan pacarnya yang bernama Billa berada di bandara . Mungkin sore ini Billa juga akan kembali ke London .
Untung saja semua makanan yang ada di piring sudah masuk ke perutnya , jika tidak maka dipastikan ia tidak akan selera makan lagi . Janu dan gadis itu terlihat berjalan ke arah mereka .
" Kak Radit kita ke hanggar sekarang saja yuk , Ava sudah selesai makannya " kata Ava berusaha untuk tidak melihat dua orang yang sedang berjalan ke arah mereka .
" Kau mau pulang ?? Kenapa tidak bilang sama Abang !? " kata Janu menatap tidak suka pada pria yang ia ketahui sebagai wakil CEO dari Perkasa Corp .
" Memang Abang pernah nganterin Ava ke bandara ? Lagian udah ada Kak Radit kok yang nganter ... Kak Billa ya ? " sapa Ava pada gadis yang tampak tak melepaskan tangannya dari lengan Janu .
Janu langsung terdiam , selama ini dia memang tidak pernah sekalipun mengantar Ava ke bandara . Dia terlalu sibuk dengan urusannya , lagipula dia juga tak mau melihat gadis itu pergi menjauh darinya .
" lyaa ... kamu Queen Ava ya ? Kenalin aku pacarnya Janu "
" Kak Billa cantik .. pantas Abang cinta sama Kakak ! Kak Billa mau pulang ke London !? "
" lya disana Kakak baru belajar bisnis juga "
" Oooo hebat ya ! Ya udah kalau gitu Ava sama Kak Radit ke hanggar dulu ya , pesawat Ava berangkat dua puluh menit lagi "
Dua gadis cantik itu saling berpelukan untuk sekedar basa basi , tanpa mereka sadar bahwa dua pria tampan di samping mereka sedang saling menatap tajam satu sama lain . Dua tangan Janu terkepal erat ketika sekali lagi gadisnya mengabaikan dirinya .
" Senang bertemu denganmu Janu Kamma , kami permisi dulu "
" Abaanngg ... salim dulu " cicit Ava yang sudah mengulurkan tangannya , bermaksud untuk salam takzim pada pewaris utama klan Adipraja itu .
Janu langsung menarik tangan Ava untuk melangkah pergi dari tempat itu hingga dua orang di samping mereka sedikit terkejut .
" Abang antar kamu ke hanggar , Billa masih setengah jam lagi jadi Abang masih bisa mengantarmu ... "
" Tapi Gema sudah memberikan amanat kepadaku agar mengantar Ava , jadi maaf aku tidak bisa melanggarnya " kata Radit yang juga meraih satu tangan Ava agar tidak pergi .
' Abang ... Kak Radit !! "
" Kalian .... " lirih Billa melihat dua pria tampan sedang memperebutkan wanita muda yang menurutnya tidak pantas untuk diperebutkan .
" Lepaskan tanganmu B*ngsat !! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
RahaYulia
kirain aku pesawat pribadi g ngetem kya komersil, trnyata ada wktnya jg ya
2024-03-10
0
Erni Fitriana
asikkkk...seru nihhhhhj👏👏👏👏👏
2024-02-27
0
mee
cemburu kan Janu? cemburu dong...
panas kan Janu? jelas terbakar...
ini baru sekali Ava di gandeng radit dah keluar tuch tanduk lha gimana dng Ava tiap tak sengaja ketemu selalu lihat si Billa bermanja ria menggandeng tangan Janu...
komunikasi itu penting Janu ....
enakkan makan hati dibumbui cemburu😄
2023-02-20
3