"Naya, motor ayah harus di service, kamu di antar aja ya..." kata sang ayah yang sudah selesai sarapan
" Naya naik angkot aja yah..."
"yakin???" tanya ibu
"In Syaa Allah... ya udah Naya berangkat ya yah,bu... takut telat" sambil mencium tangan ayah dan ibu nya
"kalian gak sekalian???" bertanya kepada 2 adik nya
"kami sama ayah aja" jawab Artika
"ya sudah... Assalamualaikum"
"Wassalamu'alaikum"
Khanaya pun bergegas ke simpang jalan untuk menyetop angkot.
Memakan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke sekolah.
Setibanya di sekolah, Riana dan Salsa sudah menunggu.
"Khanayaaaa...."teriak Riana sambil berlari dan memeluk nya
Khanaya hanya tersenyum melihat tingkah dua sohib nya itu.
Dan Rafa pun melintasi mereka, tapi Rafa berlalu begitu saja. Biasa nya Rafa selalu ramah pada nya.
Riana paham akan kebingungan Khanaya dan dengan sikap Rafa
" Kak Rafa kecewa tuh sama kamu"
" Kecewa?? maksud nya???" tanya Khanaya semakin bingung..
Mereka pun menuju kelas, sesampai nya di kelas Riana pun bercerita soal kejadian semalam, mereka datang ke rumah Khanaya tapi tidak ada jawaban, dan sepanjang acara Rafa lebih banyak diam.
Seperti saat ini, hanya diam
"Maaf, aku udh nunggu sampai jam 8 lewat, hampir jam 8:30, tapi kalian gak datang, dan Ayah mengajak kami semua berkunjung ke rumah bibik, aku gak punya no HP kalian,,jadi gak bisa kasih kabar, maaf" Khanaya menjelaskan dengan penuh penyesalan.
bahkan tidak menyangka jika Rafa akan sekecewa itu
"kami sich gak masalah Nay....kak Rafa tuch..." jawab Riana sambil menujuk ke arah Rafa yang tampak sibuk dengan buku-buku nya..
"trus gimana donk??"
"ya jelaskan lah sayoooong qiuuu..."jawab salsa tanpa beban
"hmmm.... gak semudah itu sal..."
Keasikan ngobrol sampai sampai mereka gak sadar guru wali kelas sudah datang.
Karna ini hari pertama masuk, mereka membuat seksi seksi petugas dan piket kelas.
Khanaya di minta sebagai sekretaris di kelas nya.
Tak terasa waktu berlalu, saat akan pulang anggota Osis meminta seluruh perangkat kelas untuk berkumpul.
Untuk diadakannya pembagian anggota Osis yang baru...
Rafa masih terpilih menjadi ketua Osis
Mustafa Wakil
dan dengan perdebatan panjang Khanaya mau tidak mau menerima sebagai Sekretaris Osis, sebenar nya dia tidak ingin, untuk menjadi sekretaris kelas saja sebenar nya berat.... tapi ini malah sekretaris Osis di tambah lagi berhubungan dengan Rafa...
Sungguh oh sungguh
voting memihaknya, mau tidak mau dia menerima.
Selesai rapat Osis mereka ngacir pulang masing-masing, ada yang bawa kendaraan sendirian, ada yang berboncengan dengan yang lain... Rafa masih dengan sikap dingin nya.
Khanaya lebih memilih diam.
Setelah berpamitan Khanaya menuju halte untuk menyetop angkot.
Di dalam ruang rapat Riana menghampiri Rafa dan menceritakan apa yg terjadi kenapa Khanaya sehingga tidak ikut acara tadi malam...
"Serius Na...???"
"Serius lah kak... gak lihat apa tuh ekspresi nya penuh penyesalan... tapi dia tidak bisa menjelaskan nya...."
"ya udh kakak pergi dulu..."mendengar penjelasan Riana, Rafa ngacir keluar untuk mengejar Khanaya, ada perasan menyesal dalam hati nya....
Baru sampai pagar dan ingin memanggil Khanaya, Yang mau di panggil keburu naik angkot...
"Maaf ya Nay..... tanpa mau tau yang terjadi aku marah gak jelas, entah kenapa setiap melihat nya hati ini begitu sensitif.... hmmmm" guman Rafa pada dirinya sendiri
"hayuuuh.... nungguin siapa bro???" tanya Wahyu sambil menepuk pundak Rafa, yg otomatis membuat nya kaget
"bisa gak kalau datang tu ngucapin salam"
"sensi amat... maaf dech maaf"balas Wahyu sambil tertawa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
hany
next kak...
2020-06-04
2
Zanuba Mashud (ririn)
semangat saling dukung yuk # Mencintai Rembulan
2020-06-04
1