Satu buku dua tangan

Dua hari berlalu, Khanaya berusaha bersikap biasa, bahkan di hari sebelum nya Bella mendatanginya untuk minta maaf, sudah di pastikan ini hasil dari pemaksaan seorang Rafa.

Tapi Khanaya tidak ambil pusing malah dia mengambil hikmah dari semua kejadian ini, fokus ke Pendidikan seperti tujuan awal, cepat lulus lalu ambil kuliah sesuai jurusan yang dia impikan.

‘’Naya…’’ panggil Bayu dari pintu kelas nya, karna Khanaya dan Bayu memang tidak satu kelas

‘’Kantin…??’’ tanya Bayu lagi

“Naya aja nich yang di tanya..??’’ protes Salsa

‘’tanya Naya udah mewakili semua nya lah ya…’’ balas Bayu

‘’Nay mau ke Pustaka Bay, nih mereka yang ke kantin…’’ balas Khanaya

‘’Ikut boleh kan…???’’ tanya Bayu

‘’Pustaka tempat umum Bay, emang boleh Naya larang kamu ke sana..???’’

“ya udah kamu duluan, aku mau ke kantin beli air minum dulu..’’ ujar Bayu sambil ngacir ke kantin dan itu membuat tiga gadis remaja itu saling pandang

‘’Kayak nya Bayu itu…’’ ujar Salsa

‘’eiit..jangan di lanjut ya, Nay mau ke Pustaka, kalian mau ke kantin kan, da..da….’’ potong Khanaya ambil mengambil arah lain, Riana dan Salsa hanya mengangkat kedua bahu nya

Saat Riana dan Salsa di kantin, tiba-tiba Rafa dan Haikal datang

‘’Loh, mana Khanaya nya..??’’ tanya Haikal

‘’oh… Naya lagi ke Pustaka kak, mau cari referensi untuk tugas..’’ balas Riana

‘’kalian gak ngerjain tugas..??” tanya Rafa

‘’Perut kencoten kak, mana bisa kita mikirin pelajaran, yang ada Cuma fokus sama cacing yang main drum band’’ Balas Salsa

‘’kayak nama penyanyi jawa tuk kencoten…’’ Ujar Mustofa tiba-tiba

‘’mana ada penyanyi yang nama nya kencoten kak Tofa…’’ balas Riana

‘’Ada loh, itu yang nyanyi judul lagu nya stasiun balapan..’’ ujar mustofa

“Didi Kempot…’’ balas Riana, Salsa dan Haikal kompak dan itu membuat Mustofa terbahak, tapi tidak dengan Rafa, dia hanya tersenyum melihat tingkah mereka semua

‘’iih kompak, awas loh di datangi di dalam mimpi..hahaha’’ ujar Mustofa

‘’kok Tofa nanti yang di datangin, kan kak Tofa yang ganti-ganti nama orang…’’ balas Salsa

‘’Kalian lanjut, mau balik duluan…’’ ujar Rafa tiba-tiba

‘’Gak makan dulu Raf…??’’ tanya Haikal

‘’Kalian aja…’’ balas Rafa sambil berdiri dan berlalu meninggalkan mereka

Ternyata Rafa menuju Pustaka, matanya sedang mencari seseorang, senyum nya mengembang saat melihat sosok yang dia cari sedang berada di antara rak buku.

Tangan nya yang mencoba meraih susunan buku pada susunan paling atas, membuat kaki nya menjinjit tapi masih juga tidak sampai, bukan karna Khanaya pendek, tapi memang letak buku nya cukup tinggi.

Tiba-tiba ada dua tangan yang secara bersamaan meraih buku itu, tangan Rafa dan Bayu, mereka kompak memegang buku itu bersamaan, dan itu membuat Khanaya melihat dua pemilik tangan itu secara bergantian.

Rafa dan Bayu tidak ada yang mau melepas kan buku itu.

‘’Pada mau buku itu juga… ya udah Naya cari yang lain aja..’’ ujar Khanaya sambil berlalu meninggalkan dua laki-laki itu.

Membuat Bayu dan Rafa saling pandang, Rafa memilih melepaskan buku itu lalu mengikuti langkah Khanaya, tapi bayu malah terpaku, tapi tetap mengambil buku itu.

‘’Nay..’’ panggil Rafa lembut, karna ini kan di pustaka

‘’Kenapa kak?? Lagi butuh buku juga…??’’ tanya Khanaya dengan wajah santai nya

‘’kamu gak menghindari kakak kan…??’’ tanya Rafa

‘’Kenapa harus menghindar coba?? Kak Rafa aneh, biasa aja kak..’’

‘’Siang ini kita ada rapat Osis, kan kakak sudah harus fokus persiapan ujian akhir, jadi jabatan ketua Osis harus ada yang gantiin..’’

‘’Iya Naya udah tahu kok, tadi udah di instruksikan di grup…’’ balas Khanaya sambil mengambil posisi duduk, dengan buku-buku yang dia bawa

‘’soal kakak mau kuliah di kota M….’’

“Nay, ini buku yang mau kamu ambil tadi…” ujar Bayu tiba-tiba

‘’Thans Bay…’’

‘’Oh ya ini tugas dari buk Sri kan, aku juga ada, kamu bahas yang bagian mana?? Siapa tahu sama dan kita bisa saling memberi pendapat…’’ ujar Bayu dan itu membuat Rafa mengepal tangan nya

‘’Bab 2 Bay… kamu..???’’

‘’Yah sayang banget, aku kena di bab 3..’’

‘’gak apa, kan kita malah bisa sharing Bay, biar sama-sama tahu..’’ balas Khanaya

‘’kak Rafa lagi cari buku apa..???’’ tanya Khanaya ke arah Rafa

‘’kalian lanjut aja, kak Rafa balik duluan, jangan lupa rapat siang ini selesai KBM’’

(Kegiatan Belajar Mengajar)

Saat Rafa keluar, Bayu pun memberanikan diri menanyakan sesuatu

‘’Nay, kamu lagi berantem sama kak Rafa..???’’

“berantam..?? atas dasar apa??? Emang muka Naya muka orang suka berantam ya..??’’ tanya Khanaya balik

‘’Gak sih, agak beda aja… kamu kaya cuek gitu, biasa kalian akrab…’’

‘’biasa aja lah, kalau gak ada yang perlu di bahas, ya ngapain..’’

‘’Naya…. Udah mau dua tahun loh kamu sekolah disini, dan semua juga tahu kedekatan kalian…’’

‘’kamu lupa kak Rafa pernah bilang aku sama kaya Riana… ??’’tanya Khanaya

‘’Tapi…’’

“Aku balik ke kelas duluan ya, sekalian mau pinjam ini buku..’’ ujar Khanaya ambil beranjak menuju pengurus Pustaka, mengajukan peminjaman buku

‘’Nay...andai aku punya keberanian, tapi jika pun keberanian itu ada, aku tahu kamu gak mungkin menerima perasaan ini…’’ ujar Bayu tapi hanya di dalam hati

🍃🍃🍃🍃

Lanjut…???

Sebelum lanjut ingat jangan lupa tinggalkan jejak dukungannya ya. Apapun bentuk nya akan di terima, Like, vote, gift dan komen nya.

Yang belum meninggalkan jejak dukungan nya, semoga dilembutkan hati nya.. Aamiin

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah –Al’Quran

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Hmmmmm Rafa...
Nganggap Naya sekedar Adik kan?
ya udah biase ajelah...
Kl suka blg suka...
Jgn buat Naya susah....

2023-03-06

0

Pujiastuti

Pujiastuti

lanjut kak semangat 😊😊💪💪

2022-08-19

0

herry cahyani

herry cahyani

suka sm ceritanya
lanjut terus kak....

2022-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ajakan Pertama
3 sikap dingin Rafa
4 Kunjungan pertama
5 Sulit di artikan
6 perhatikan Bayu
7 Acara perpisahan
8 Sikap Mama Rafa
9 penantian sia-sia
10 Rasa Kecewa Khanaya
11 Penjelas Bayu
12 Sebatas Adik
13 Luka tak berdarah
14 Berusaha Biasa
15 Menjauh
16 Ingin menghilang
17 Permintaan Maaf
18 Satu buku dua tangan
19 Ke kebun
20 Keputusan Khanaya
21 Merasa lebih Happy
22 Acara Tujuh Belasan
23 Biarkan seperti air mengalir
24 Malam Perpisahan
25 Berwisata "Ulu Kasok"
26 Sisa Rasa
27 Mohon doa nya
28 Permintaan Khanaya
29 Malam Perpisahan
30 Matkul perdana
31 Wanita itu Strong
32 Berkunjung ke rumah sang Proklamator kemerdekaan
33 Teringat Kejadian Lalu
34 Pulang
35 Melihat nya lagi
36 Akhirnya Wisuda
37 Hari Pertama
38 Menjadi sekretaris dadakan
39 Pertemuan awal
40 Wanita ini
41 Suasana Mencekam
42 Salah ngomong nich!
43 Pak Arga masih Jomblo
44 Tapi langsung bilang ke Ayah ya
45 Bak Genderang mau Perang
46 Masih sekedar Rasa Kagum
47 Menuju kota B
48 Bertemu Bayu
49 Kejadian tak Terduga
50 Belajar di layani sama istri
51 Mau tahu apa mau tahu banget?
52 Sebelum Senyum itu Bayar
53 Izin dengan Ayah
54 Kita Jadi Baygon
55 Satu Payung
56 Kriteria calon suami
57 Kamulah Wanita Itu
58 Permainan Kejujuran
59 Lelaki seperti apa yang harus ku pilih
60 Cinta Bukan sekedar perasaan, melainkan Tanggung jawab
61 Kalau bisa langsung ke KUA
62 Bagai di Sambar petir
63 Seberapa Yakin kamu ingin hidup bersama nya
64 Jawaban untuk Bayu
65 Dia mas Arga, calon suami Naya
66 Di Khitbah
67 Khitbah ku dibalas Ijab Kabul
68 Surat Ar-Rahman
69 Satu Kamar
70 Bos nyuci piring
71 Siapa yang berani ngehujat Istri BoS
72 Ke Butik
73 Kemarahan Arga
74 Berebut kamar mandi
75 Turun ke liang Lahat untuk Naik ke Akhirat.
76 Mama Gak Lihat Kok!
77 Selamat dari mertua, tapi tak selamat dari Suami
78 Artika kena Jewer
79 Pindah ke Apartemen
80 Mulut Netizen
81 Dulu nya Aku dan Kamu, sekarang menjadi Kita
82 Menggoda sang istri
83 Menjadi Putri
84 Promosi - Pernikahan Semalam
85 Menyebar Undangan
86 Manja Mode Terpejam
87 Enggan untuk beranjak
88 Ikhlas seperti Surat Al-Ikhlas
89 Saya lah Suami itu
90 Saran gue di kunci, biar lebih aman
91 Moments Berbagi Kebahagiaan
92 Akhir yang Heboh
93 Jadi rebutan
94 Nanti di kasih Stempel
95 Meninggalkan sang Istri
96 Kabar dari Gani
97 Arga Siuman
98 Amplop Putih
99 Keromantisan mereka
100 Bayu berkunjung
101 kebiasaan baru
102 My Wife is My Secretary
103 Kesempatan dari Khanaya
104 Bumil ngambek
105 Rumah Impian
106 Suasana Rumah Baru
107 Baby Boy
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Prolog
2
Ajakan Pertama
3
sikap dingin Rafa
4
Kunjungan pertama
5
Sulit di artikan
6
perhatikan Bayu
7
Acara perpisahan
8
Sikap Mama Rafa
9
penantian sia-sia
10
Rasa Kecewa Khanaya
11
Penjelas Bayu
12
Sebatas Adik
13
Luka tak berdarah
14
Berusaha Biasa
15
Menjauh
16
Ingin menghilang
17
Permintaan Maaf
18
Satu buku dua tangan
19
Ke kebun
20
Keputusan Khanaya
21
Merasa lebih Happy
22
Acara Tujuh Belasan
23
Biarkan seperti air mengalir
24
Malam Perpisahan
25
Berwisata "Ulu Kasok"
26
Sisa Rasa
27
Mohon doa nya
28
Permintaan Khanaya
29
Malam Perpisahan
30
Matkul perdana
31
Wanita itu Strong
32
Berkunjung ke rumah sang Proklamator kemerdekaan
33
Teringat Kejadian Lalu
34
Pulang
35
Melihat nya lagi
36
Akhirnya Wisuda
37
Hari Pertama
38
Menjadi sekretaris dadakan
39
Pertemuan awal
40
Wanita ini
41
Suasana Mencekam
42
Salah ngomong nich!
43
Pak Arga masih Jomblo
44
Tapi langsung bilang ke Ayah ya
45
Bak Genderang mau Perang
46
Masih sekedar Rasa Kagum
47
Menuju kota B
48
Bertemu Bayu
49
Kejadian tak Terduga
50
Belajar di layani sama istri
51
Mau tahu apa mau tahu banget?
52
Sebelum Senyum itu Bayar
53
Izin dengan Ayah
54
Kita Jadi Baygon
55
Satu Payung
56
Kriteria calon suami
57
Kamulah Wanita Itu
58
Permainan Kejujuran
59
Lelaki seperti apa yang harus ku pilih
60
Cinta Bukan sekedar perasaan, melainkan Tanggung jawab
61
Kalau bisa langsung ke KUA
62
Bagai di Sambar petir
63
Seberapa Yakin kamu ingin hidup bersama nya
64
Jawaban untuk Bayu
65
Dia mas Arga, calon suami Naya
66
Di Khitbah
67
Khitbah ku dibalas Ijab Kabul
68
Surat Ar-Rahman
69
Satu Kamar
70
Bos nyuci piring
71
Siapa yang berani ngehujat Istri BoS
72
Ke Butik
73
Kemarahan Arga
74
Berebut kamar mandi
75
Turun ke liang Lahat untuk Naik ke Akhirat.
76
Mama Gak Lihat Kok!
77
Selamat dari mertua, tapi tak selamat dari Suami
78
Artika kena Jewer
79
Pindah ke Apartemen
80
Mulut Netizen
81
Dulu nya Aku dan Kamu, sekarang menjadi Kita
82
Menggoda sang istri
83
Menjadi Putri
84
Promosi - Pernikahan Semalam
85
Menyebar Undangan
86
Manja Mode Terpejam
87
Enggan untuk beranjak
88
Ikhlas seperti Surat Al-Ikhlas
89
Saya lah Suami itu
90
Saran gue di kunci, biar lebih aman
91
Moments Berbagi Kebahagiaan
92
Akhir yang Heboh
93
Jadi rebutan
94
Nanti di kasih Stempel
95
Meninggalkan sang Istri
96
Kabar dari Gani
97
Arga Siuman
98
Amplop Putih
99
Keromantisan mereka
100
Bayu berkunjung
101
kebiasaan baru
102
My Wife is My Secretary
103
Kesempatan dari Khanaya
104
Bumil ngambek
105
Rumah Impian
106
Suasana Rumah Baru
107
Baby Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!