Setiba nya di rumah Khanaya lebih memilih di dalam kamar, entah kenapa kejadian di parkiran siang tadi sungguh mengganggu nya...
Khanaya berbaring dengan posisi telungkup, badan nya di topang Sebuah Guling dan di hadapan nya ada setumpuk buku.
"Ya Allah....kenapa??? kenapa aku seperti ini?? Seharusnya aku bisa menahan perasaan yang belum halal ini, Ampuni Hamba yang telah menanamkan harapan selain kepada MU..."
"Sedari awal kak Rafa sudah pernah bilang, kalau aku mirip dengan seseorang di masalalu nya..."
"bodoh...bodoh...bodoh... kenapa aku termakan bisikan syaitan...😣 Allah tempat ku berharapan... bukan ke sesama hamba NYA.....ya Allah... Nay minta ampun😢😢"
Gerutu nya dalam kesendirian yang menyesali sikap nya sendiri.
"Bangkit Naya....Bangkit.... Kamu harus bisa belajar dari semua ini....Allah memberi ini semua agar kamu sadar akan kesalahan mu yang tampa mu sadari..."
"ayo Khanaya....jadi lah wanita yang benar dalam menjaga Diri Mu.."
Ucap nya menyemangati diri sendiri sembari bangkit dan memperbaiki hijab nya.
Walau sejujur nya sulit menghapus rasa yang terlanjur ada, tapi kini Khanaya lebih memilih diam.
Sembari perlahan membuang perasaan yang ada.
Tiba-tiba pintu kamar terketuk
Tok...Tok...Tok...
"Kak... di panggil ibu tuch...dari tadi di kamar aja, gak bosen gitu???" ucap Ardana
"iya sebentar kakak ngerapikan buku" Sahut Khanaya lalu beralih membuka pintu setelah buku-buku tersusun
"Tumben ngerjakan tugas di kamar???" Tanya Ardana setelah sang kakak membuka pintu
"Lagi pengen aja..." Jawab nya singkat dan berlalu ke belakang untuk menghampiri sang ibu sembari merangkul adik laki-laki nya itu
Sesampainya di belang tampak ibu yang asik memetik cabai .
"Ibu panggil Nay???" tanya Khanaya sembari mendekati sang ibu
"Gak juga sich.. heran aja neng geulis ibu teh ngurung di kamar"
"Masyaallah ibu... Nay kira kenapa gitu, Nay ngerjain tugas.. gak tau kenapa pengen aja ngurung...hehehe" Jawab Khanaya dengan sedikit tak jujur.
kenapa sedikit??? karna Khanaya memang mengerjakan tugas, hanya saja ada alasan lain yang belum bisa ia ceritakan
"yakin...???" Tanya ibu sembari bangkit lalu berjalan menuju dapur dan di ikuti oleh Khanaya pasti nya.
"In Syaa Allah yakin ibu, Nay memang ngerjain tugas"
"Trus udah selesai....???"
"masih ada beberapa lagi yang belum"
Sore itu Khanaya pun membantu sang ibu memasak di dapur, sedangkan ayah belum pulang dari toko.
Keluarga yang sederhana dan tak neko-neko
itulah keluarga Khanaya...
Bukan tak mampu hidup mewah, tapi sang Ayah begitu menjunjung kesederhanaan.
karna bukan kemewahan dunia yang di bawa kelak.
.....
Beberapa hari berlalu, Khanaya sedikit menjaga jarak dengan Rafa, ya pasti nya Rafa bisa merasakan perubahan dari Khanaya.
Hari ini sedang di adakan rapat di ruang Osis, Khanaya lebih fokus pada pembahasan rapat. beberapa kali Rafa melihat nya, tapi Khanaya lebih banyak diam.
"baik lah menurut teman-teman semua gimana dengan agenda Milad Sekolah kita ini???" Tanya Rafa
"kalau menurut gue... adakan challenge/tantangan gitu, untuk seru seruan" ucap Bagas salah satu anggota Osis
"boleh juga... trus challenge nya seperti apa??"
"nah itu yang gue gak tau Raf..." jawab Bagas lagi
"ah lu mah OmDo (Omong Doang)" timpa Laras
"Nay...ada ide???" Tanya Rafa
"hmmm...apa ya" Berfikir sejenak
"Balas Pantun gimana??"jawab Khanaya
"boleh juga tuch..." Sahut Bayu
"iya boleh juga tuch..." sahut teman2 yang lain
Setelah di putus kan beberapa agenda rapat pun di tutup.
"Nay...." Panggil Rafa saat Khanaya akan bangkit dari kursi nya
"iya kak..." Jawab Khanaya berusaha bersikap biasa
"Kamu gak papa?? kok seperti nya kamu agak menghindar dari kakak???"
"Perasaan kak Rafa aja..." sambil tersenyum
"Mungkin karna lagi lumayan banyak tugas kak..."
"Tapi...." belum selesai ucapan nya sudah di potong oleh Riana yang tiba-tiba nongol dari balik pintu
"Nay.... hayuuuuk" ajak Riana
"iya sebentar..." sambil menoleh ke arah Riana
"Kak... Naya duluan ya..." Pamit Khanaya
"Kamu bohong Nay...Kamu menghindari ku" batin Rafa lalu ikut berjalan keluar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ahmad Arif
ka ajeung lanjut donk ka🙏🙏
2022-06-27
0
Ayomi Hartinta
rafa belum sadar atau gmna y?
jgan menyesal aj...
jika naya udh dsambar orang lain
2022-05-30
3
Eti Karyati Suminar
mana lanjutannya
2022-05-30
1