"Bay..."Panggil Khanaya
Bayu pun berbalik melihat Khanaya
"Kenapa??" tanya Bayu
"Kamu beneran terima telfon atau ngikutin aku???" tanya Khanaya
"Plis dech Nay.... emang aku kurang kerjaan ya ngikutin kamu" jawab Bayu santai...padahal kan memang benar tujuan dia mengikuti Khanaya walau pada akhirnya Bayu memang menerima telfon dari sang mama.
Kalau gini ceritanya kira-kira bohong apa jujur ya.
"Ya kan nanyak doank, kan tadi nya kamu lagi nyanyi" jawab Khanaya sembari memanyunkan bibir nya..
Lalu kembali melangkahkan kaki nya
Sungguh ekpresi itu membuat Bayu ingin mencubit nya...
"Nay..."kali ini Bayu yang memanggil dan membuat Khanaya berbalik
"Apa...??" Dengan ekspresi masih cemberut.
"Mau aku sengaja atau tidak melihat kalian, ataupun kalau aku memang mengikuti kalian, semua ada hikmah nya kan??? Aku jadi saksi nyata selain Allah dan Malaikat" jawab bayu santai tamba beban....
"iya dech makasih Bayu..." ucap Khanaya
"Udah ah debat nya, bel udah bunyi tu..."cecar Riana
Mereka pun menuju ke kelas.
Di tempat lain Haikal lari buru-buru ke ruang osis untuk mendatangi Rafa.
Sesampainya di ruang osis, Haikal dengan nafas yang memburu pun menuju meja Rafa...
Tampa basa basi... (takut basi beneran) Haikal pun menceritakan kejadian di kantin barusan.
Mendengar itu semua darah Rafa seakan mendidih... ingin langsung menghampiri Bela... tapi mereka beda kelas dan jam pelajaran sudah di mulai.
Rafa pun mengurungkan niat nya, Rafa memilih untuk kembali ke kelas nya.
Jan pelajaran pun berakhir.
Rafa buru2 keluar dan mencari sosok Bela... dan Rafa menemukan nya di Area parkir
"BELAAAA" Panggil Rafa. Dan teriakan Rafa membuat banyak mata melihat nya
"Eh Rafa... ada apa Raf???" Tanya Bela dengan nada lembut
"Maksud kamu apa fitnah Khanaya???"
"Ngadu tu bocah??? Lagian aku bicara sesuai yang aku lihat" balas Bela Tampa dosa
"Khanaya gak ngadu apa-apa bahkan aku seharian belum ada ketemu dia... ada yang bilang ke aku"
"Hmm..gimana ya... kalau menurut aku dia tu memang munafik, sama kamu aja yang tajir dia gak nolak" jawab Bela santai
"BELA.... jaga ucapan mu" bentak Rafa
Perdebatan mereka mengundang banyak mata melihat dan telinga mendengarkan.
Khanaya dan Riana yang baru tiba di area parkiran pun mau tak mau ikut menyaksikan
"Kamu suka kan sama Khanaya"
"YA...."
jawaban itu membuat mata Khanaya melotot
"Aku suka dia mampu menjaga diri, Aku suka kebaikan nya... Dan Aku ingin melindungi nya, tapi sebatas Adik... dengar semua Sebatas ADIK...Sama seperti Aku dan Riana... Jadi jangan ada omongan-omongan yang gak enak di dengar lagi... karna aku gak terima adik ku di sakiti... JELAS"
Deg....
"Adik..." batin Khanaya
entah kenapa pengakuan Rafa seakan menusuk hati nya..
ingin berlari secepat mungkin, berteriak dan menangis sekuat mungkin.
tadi di tahan nya.
Riana faham akan perasaan sahabat nya itu...
"Nay..."sambil menyenggol pundak Khanaya
Khanaya berusaha tersenyum, walau hati nya sakit.
"Udah yuk pulang" ucap Khanaya dengan senyum yang di paksa nya.
Tanpa kata-kata atau sekedar sapaan, Khanaya berlalu melewati Rafa dan menuju metic nya..lalu melaju keluar sekolah.
Rafa yang melihat kehadiran Khanaya tampa kata pun terheran dengan sikap yang tak seperti biasa nya.
"owh... yakin sebatas Adik...ok...ok.." lanjut Bela
"Terserah kamu... yang penting udah aku sudah jelasin... dan untuk kalian semua juga... kalau aku masih dengar yang tidak-tidak... lihat aja" Ucap Rafa sambil berlalu meninggalkan parkiran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
abdan syakura
Loe jujur kah,Rafa?
Serius?
Gak nyesel???
Awas ya kl nangis.....
🤭
2023-03-03
0
Izda Nuryati
bagus thor ceritanya teringat zaman SMA
2022-08-11
2
kheyca
halo kakak, aku mampir dan membawa like.
lanjutkan ya...
kalau sempat feedback
salam hangat AFM2
2020-07-26
3