"KAK RAFA LEPASIIINN" ucap Khayara dengan Nada sedikit tinggi.
Rafa yang mendengar nada bicara Khanaya yang meninggi pun melepaskan genggaman nya.
Lagi pula tujuan mereka telah sampai, yaitu di kursi panjang di mana Khanaya tadi duduk sendirian
Dan tampa mereka sadari Bayu mengikuti mereka, tapi bayu mengambil jarak.
"Maaf" ucap Rafa
"Kak Rafa...tolong lain kali jangan seperti ini, Naya gak suka kak" ujar Khanaya
"Abis kamu nya di ajak baik-baik malah nolak"
"Tapi gak gini cara nya kak, selain dosa, ini bisa menimbulkan fitnah"
"iya sekali lagi kakak minta maaf" ucap Rafa penuh penyesalan
"Udah lupain, yang penting jangan di ulang lagi, kakak tadi mau ngomong apa"
"Hmmm...."
"Kak... buruan kalau ada yang mau di omongin, gak baik kita berdua seperti ini"
"Kak.. mau minta maaf mewakili mama Kakak"
"Astaghfirullah.. ni pasti Riana"
"Riana gak salah Nay... dia cuma ingin jujur ke kakak"
"Kak...Aku tu udah gak mempermasalahkan kok, lagi pula yang di ucapkan mama kak Rafa itu bukan suatu kebohongan.. dan kak Rafa gak perlu minta maaf atau marah dengan Mama kak Rafa"
"tapi tetap Mama kak Rafa udah keterlaluan"
"ya Allah kak...plis dech jangan kayak gini...Naya udh bilang, Naya gak apa-apa"
"trus kenapa Naya mau pulang??"
"kak... Naya gak papa... dan tolong jangan memperkeruh keadaan. kalau kakak cuma mau bahas soal ini...lebih gak usah kak, dan sikap kak Rafa barusan bisa menimbulkan fitnah" Ucap Khanaya lalu pergi meninggalkan Rafa.
Rafa masih pada posisi berdiri nya yang melihat berlalu nya Khanaya.
Khanaya kembali ke arah teman-teman nya berada, beda nya dia memilih duduk di kursi yang tak jauh dari yang lain.
Riana yang melihat Khanaya sudah duduk sendiri di kursi pun menghampiri nya.
"loh Nay....Kak Rafa mana???"
"Riana....Aku kan udah bilang jangan bahas soal apa yang kita dengar tadi ke kak Rafa... kenapa kamu malah cerita ke kak Rafa???" bukan menjawab pertanyaan Riana, Khanaya malah menimpahi nya dengan pertanyaan dengan nada kecewa
"jadi Kak Rafa ngebahas itu tadi...?? maaf Nay, aku gak bermaksud aneh-aneh kok"
"iya...kak Rafa bahas itu dan yang paling aku gak suka kak Rafa main pegang tangan aku Na..."
Riana hanya terdiam, Riana sangat faham dengan sikap sahabat nya itu. Dia bisa menahan ocehan ocehan jelek soal dirinya. tapi dia tidak akan pernah terima jika ada yang menyentuh nya, apalagi yang di sengaja.
Karna pernah waktu mereka di kantin saat sedang makan, ada kakak kelas yang menggenggam tangan nya secara tiba-tiba sembari tersenyum penuh arti.
Khanaya langsung menepis tangan itu dengan kasar dan berkata dengan nada yang agak tinggi dan membuat yang berada di kantin pun menoleh
"KAK...TOLONG JAGA SIKAP, TANGAN DAN MATA KAKAK" lalu beranjak untuk membayar makanan nya dan berlalu tanpa kata-kata.
Khanaya satu-satunya siswa perempuan yang membatasi diri soal kontak fisik.
Dia tidak pilih-pilih teman.. tapi dia berusaha menjaga diri. bukan menutup diri.
Setelah kejadian itu Khanaya lebih banyak diam. Tak lama kemudian sebagian anak-anak yang lain pun pulang, terutama anak-anak perempuan.
Rafa walau masih canggung tetap mengantar Khanaya pulang.
Rafa sempat meminta maaf atas sikap dan tindakan nya tadi..Entah apa yang merasuki hati nya, rasa bersalah yang begitu besar
Tapi Khanaya berusaha tenang, walau ada kekecewaan di dalam hati nya.
"udah kak gak papa... gak perlu di bahas lagi, Makasih udah anterin Naya.. Hati-hati di jalan... kami juga Na.. makasih ya" ucap Khanaya lembut.
"iya...kami langsung balik ya... salam buat Ayah dan Ibu..." balas Riana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments