Mereka pun bergabung dengan teman-teman yang lain nya.
Mereka duduk melingkar di atas rumput yang sudah di alasi karpet.
Beraneka makanan yang mereka panggang serta minuman pun sudah ada di tengah-tengah mereka.
Seperti suasana kemah, beda nya tidak ada api unggun nya.
Saat mereka sedang asik bersenda gurau sembari menikmati hidangan, Riana memanggil Rafa untuk keluar dari gerombolan.
Riana menceritakan apa yang terjadi,,tentang perkataan Mama Rafa yang mereka dengan hingga Khanaya yang merasa tak nyaman dan ingin pulang.
"Jadi kalian dengar???"
"Iya...semua nya pun, sampai kak Rafa di minta om untuk keluar bergabung dengan yang lain.."
"Kakak harus bicara dengan Naya..."
"Iih..jangan..yang ada Naya makin merasa gak enak kak..."
"Trus gimana...???kakak gak mau Naya mikir yang aneh-aneh.." Tanya Rafa sambil mengacak rambut nya dengan gusar
"Jujur dech...Sebenernya perasaan Kakak ke Naya tu gimana???" Tanya Riana dengan tatap tajam
"Ya sama kayak ke kamu lah..." Jawab Rafa asal
"Pliss dech kak.. peka sama perasaan sendiri..."
"Peka gimana sich Na... ya Kakak pengen jaga kalian..." lagi-lagi jawaban Asal
"Beda kak... Aku dan Khanaya itu berarti beda di hati kakak... jangan bersikap bodoh kak.. atau kakak bakal nyesel" oceh Riana
"Kamu tu ngomong apa sich??? Jangan ngacok ... udah ah ayuk balik gabung sama yang lain" Balas Rafa sambil berlalu
"Tauk ah... suka-suka kak Rafa, yang pasti kalau nyesel jangan nangis"
Rafa tetap tidak ambil pusing apa yang di ucapkan Riana.
Dan di sudut lain, ternyata ada mata dan telinga lain yang melihat dan mendengar percakapan mereka.
Bayu... ya Bayu baru saja dari toilet dan tidak sengaja mendengar semua nya.
Riana dan Rafa sudah kembali ke posisi mereka.
Dan Bayu baru saja akan duduk, tapi terhenti saat seseorang memanggil nama nya
"Bay... sumbangin suara lo dikit dong, biar seru" ucap Andi
Bayu membalas dengan senyuman sambil menggelengkan kepalanya.
"iya bay...ayoo lah" sahut yang lain
"Suara gue jelek..." jawab nya singkat
"Ayo Bayu...Ayo Bayu" serentak yang lain
Alhasil bayu terima gitar yang di sodorkan kepada nya.
"Kalau jelek jangan di hina ya" ucap Bayu
Di petik nya gitar itu..
Mendengar petikan demi petikan membuat teman-teman yang lain menggoyangkan badan nya ke kanan ke kiri secara perlahan. Tapi tidak untuk Khanaya, Khanaya tetap diam sembari tersenyum mendengarkan petikan demi petikan gitar yang Bayu Mainkan
Sekian lama kasih ku menunggu
Tak sedikitpun kau melihat diriku
Mungkinkah bagimu siapa diriku
Daun yang gugur sudah disapu angin lalu
Hu uuu uuu..
Aku sadar diri kekurangan ini
Sampai hati semua janji kau ingkari
Tak terhitung sudah waktu yang berlalu
Selama itu rindu menyiksa diriku..
Reff :
Penantianku ini
Berujung sia-sia
Perih hatiku luka batinku
Yang tak pernah kau rasakan..
Andai engkau tahu
Hadirnya aku disini
Cintaku satu tulus untukmu
Mengapa kau pilih orang lain..
Kecewaku padamu..padamu..kasihku..
Meranaku karenamu..karenamu..
Mencintaimu aku sakit..
"By Andra Raspati-Penantian Sia Sia" Ucap Bayu di akhir lagu nya
Semua teman-teman meberikan tepuk tangan...
"Bay... jangan menanti yang belum pasti...ada aku yang sudah siap menjadi pelabuhan hati mu" ucap Melani salah satu temen sekelas bayu...
"Huuuuuu.....ngareep" jawab yang lain dengan kompak
Saat Bayu selesai bernyanyi dan gitar sudah berpindah tangan, Rafa bangkit dan mendekati Khanaya
"Nay... ikut kakak sebentar"
"Mau kemana?? Di sini aja kak kalau ada yang mau di omongin" jawab Khanaya
"Udah ayo ikut..."sahut Rafa dengan menarik pergelangan tangan Khanaya.
Khanaya cukup kaget dengan apa yang di lakukan Rafa, dan mau tak mau di mengikuti langkah Rafa
"Lepasi kak.." sambil berusaha melepas genggaman Rafa
Rafa masih diam.
"KAK RAFA LEPASIIINN" ucap Khanaya dengan Nada sedikit tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🌸EɾNα🌸
keren ceritanya aku sukaa 👍👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Terlanjur Menikah"
kutunggu kedatangannya makasih 😍
2020-07-24
1