Bab 5

Keesokan pagi, Sarah memikirkan cara untuk kabur dari rumah kontrakan itu. Namun penjagaan begitu ketat dilakukan oleh anak buah David. Sarah yang tak memiliki upaya, memilih untuk bersembunyi di ruang dapur, ia teramat trauma dengan peristiwa semalam. Sarah tak sanggup jika akan melihat wajah David lagi.

"Sarah mau pulang, Mak. Sarah takut disini, di Kota ini sangat kejam," lirih Sarah.

Hati Sarah teramat menjerit menghadapi David yang memperlakukan dirinya dengan tidak adil. Dia menangis sesenggukan, tangisannya di dengar oleh anak buah David di luar sana.

Sedangkan putra bungsu Mami Greta itu baru saja terbangun dari tidurnya, ia terkejut karena tubuhnya tanpa sehelai kain. David berusaha mengingat-ingat kejadian semalam, ingatannya memperlihatkan wajah Sarah yang ia tindih, pembantunya itu menangis histeris meminta di lepaskan. Menyadari perbuatannya, seketika David menghardik dirinya sendiri, kemudian matanya tertuju dengan bercak darah yang ada di seprei.

"Mungkinkah ini darah Sarah.." gumamnya.

David bergegas ke kamar mandi, mencuci badannya lalu mengenakan kembali pakaian yang semalam ia pakai. Dia keluar dari kamar mencari keberadaan Sarah, David takut jikalau Sarah sampai melaporkannya ke polisi karena tuduhan pemerkosaan.

"Sarah dimana?" tanya David ke anak buahnya yang semua duduk di teras.

"Dia tidak pernah keluar, Bos. Sepertinya ada di belakang," sahut salah satu dari mereka.

David berjalan ke arah dapur, dia melihat Sarah sedang duduk merenung di depan jendela, wajah gadis itu tampak bersedih. David mengusap wajahnya dengan kasar, merasa bersalah telah melakukan banyak hal buruk terhadap pembantunya itu.

'Kenapa harus dia sih,' ucap David dalam hati. Dia tidak menyangka melakukan hubungan seperti itu dengan seorang pembantu.

David tidak berniat menyapa Sarah, dia terlalu malu bila mengakui kesalahannya. David kembali ke anak buahnya, dia berpesan agar rumah itu di jaga ketat, jangan sampai membiarkan Sarah pergi atau bahkan sekedar membiarkan Sarah keluar di halaman. David memutuskan untuk kembali ke rumahnya tanpa bertemu Sarah.

Sebelum David melajukan mobilnya, Gani, asisten pribadinya menelpon. Gani bertanya keberadaan bosnya itu. Gani mengatakan pula bahwa Mami Greta mencarinya, menanyakan kemana David membawa Sarah. David yang panik menejelaskan bahwa Gani harus mencari cara menyelesaikan permasalahannya.

Rencana Inseminasi itu tak memang ia beritahu kepada Gani. Ia tahu asistennya itu tidak akan setuju dengan keinginannya menjebak Fanny, Gani selalu memberikan saran kepada David agar melupakan Fanny sebab perempuan itu tidak pantas untuk David, Fanny terlalu murahan untuk pria sekelas David.

"Hah?! Bos Beneran? Kok, kok bisa? Ya Tuhan .." Gani terkejut mendengar penjelasan David.

"Aku tidak ingin mendengar nasehatmu lagi, bantu saja aku untuk menangani Mamiku, setelah itu bantu aku menjaga mental Sarah, aku melakukan semuanya di luar kesadaran ku," ungkapnya.

David menutup panggilan itu, membuat Gani semakin pusing dengan tingkah laku bosnya. Cinta David terhadap Fanny menjatuhkannya terus-menerus ke lembah penyesalan, selalu saja David menemukan masalah bertubi-tubi bila merencanakan ingin memiliki Fanny kembali.

Mami Greta melihat mobil David memasuki halaman rumah, dia bergegas keluar di depan pintu meyambut anak bungsunya itu. Ada banyak yang ingin ia tanyakan ke David, termasuk perihal keberadaan Sarah.

"Dari mana kamu, David?" tanya Mami Greta.

"Dari menghibur diri lah, Mi .." sahut David berlalu begitu saja.

Mami Greta tidak puas dengan jawaban anaknya, dia mencegat David masuk kedalam kamar.

"Kamu membawa Sarah kemana, Dav? Kamu memiliki hubungan dengan dia?"

"Apaan sih, Mi. Enggaklah .. sudah, David mau istirahat, pembantu Mami itu sudah pulang kampung, dia diminta untuk diantar, ya aku sebagai anak Mami, antar dialah, hitung-hitung amal 'kan," ujar David berkilah, ia terpaksa berbohong. Ia tak ingin di tuduh memiliki hubungan dengan Sarah.

David masuk ke kamarnya, dia mengunci rapat pintu itu, tak membiarkan Maminya menyerang dirinya dengan pertanyaan lagi. Sementara Mami Greta hanya geleng-geleng kepala, sangat tidak yakin dengan jawaban putranya.Ia tetap curiga bahwa anaknya sedang menyembunyikan sesuatu darinya perihal tentang Sarah.

David di dalam kamar memukul-mukul bantal, patah hati membawanya menjadi pria bodoh dan salah langkah. David tidak bisa membayangkan jika Sarah sampai mengandung anaknya, di sisi lain David juga tidak ingin menelantarkan bayinya kelak.

"Kenapa harus perempuan itu," gerutunya.

Gani sudah mengirimkan email kepadanya, surat perjanjian itu di buat sesuai dengan permintaan David. Surat perjanjian yang akan diberikan kepada Sarah, gadis itu harus berjanji bahwa antara dia dan David tak unsur paksaan. David menyembunyikan fakta itu untuk menjaga nama baiknya. David akan mengganti kerugian Sarah dengan sejumlah uang yang nominalnya sangat besar. David pikir itu sudah cukup menghargai kegadisan Sarah yang ia renggut semalam.

"Aku harus menunggu sebulan untuk melihat hasil pembuahan ku semalam," gumam David.

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

kejam David tnp memikirkan perasaan Sarah,Dy brtubi" menjadi korbanmu

2023-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!