POV Anin
Gara-gara aku yang terus menolak jodoh yang di kirim budhe untukku, membuat budhe marah, bukan hanya marah padaku, tapi juga pada bapak dan ibuku.
Dan akhirnya hal itu berimbas juga padaku,
"Nduk, budhe mu muleh nek Surabaya mergo nesu Karo bapak lan ibuk, iso ora iso, dino ini awakmu kudu budhal nek Surabaya (Nduk, budhe kamu pulang ke Surabaya karena marah sama bapak dan ibuk, bisa atau tidak, hari ini juga kamu harus berangkat ke Surabaya)!"
Dan benar saja pasti seperti ini, aku tidak bisa mengelak lagi. Kau harus membujuk budhe agar tidak marah lagi pada bapak dan ibuk. Hanya budhe Narti saudara bapak, dan aku juga harus berbakti pada mereka.
"Nggeh pak, Kulo bidal teng Surabaya ****** sore, nitip sepur ( Iya pak, saya berangkat ke Surabaya nanti sore naik kereta) sekalian nanti Anin mampir ke Sidoarjo ya pak, buat ikut istigosah Akbar!"
"Yo wes nggak pa pa, seng penting ati-ati. Ora usah reno-reno (Tidak usah macam-macam)!"
"Enggeh pak!"
Dan hari itu juga aku berangkat ke Surabaya, aku tahu dengan aku datang ke Surabaya aku tidak akan lepas dari acara perjodohan yang di lakukan oleh Budhe Narti. Tapi meskipun begitu aku harus tetap menghormati beliau sebagai orang tua.
Akhrinya setelah melakukan perjalanan selama 5 jam dengan mengunakan kereta, kedatangannya langsung di sambut Danu, dia putra pertama budhe Narti. Sudah menikah tapi sayang istrinya pergi entah kemana dan sekarang ia harus membesarkan seorang diri putranya yang masih berusia sepuluh tahun.
"Makasih Yo mas Danu!" ucapku saat kami sudah sampai di depan rumah budhe.
"Iya sama-sama, sudah ya aku pulang dulu, kasihan Satria sendiri di rumah!"
"Mas Danu nggak tinggal sama budhe?" aku cukup kepo karena dulu terakhir kali aku ke rumah budhe, mas Danu masih tinggal satu rumah.
"Enggak, wes suwe! Yo wes Yo, aku pamit (Enggak sudah lama! Ya sudah ya, aku pamit)!"
"Iya, ati-ati yo mas, salam buat Satria. Besok ajak ke sini, bilangin kalau aku ada di sini!"
"Iyo pasti, cepetan masuk. Ibuk koyok e urong turu ( Cepetan masuk, ibuk kayaknya belum tidur)!"
Akhirnya aku pun masuk, rupanya mas Danu menungguku hingga aku benar-benar masuk. Mungkin ia cukup khawatir denganku, walaupun kami tinggal jauh tapi mas Danu termasuk mas yang cukup perhatian.
Dan seperti yang aku duga, kedatanganku langsung di sambut ceramahan panjang kali lebar kali tinggi oleh budhe dan aku akan menjadi pendengar setianya.
Padahal mata ini rasanya sudah sangat mengantuk, tubuh pun sudah sangat lelah. Sudah jam sepuluh malam dan ingin rasanya segera tidur dan bangun segar besok pagi, tapi kenyataannya tidak seindah itu.
"Pokoknya besok kamu harus mau, temannya budhe ada anak yang mau di kenalkan sama kamu!"
"Nggeh budhe, tapi di bicarakan besok saja ya, Anin nguaantuk puoooll, wes pokok nggak kenek di empet (Sudah pokoknya nggak bisa di tahan)!"
"Wes alasan ae lek di ajak omong wong tuwo ( Alasan aja kalau di ajak bicara orang tua)!"
"Ya Allah budhe, ini serius!"
"Yo wes lah, pokok besok ikut budhe!"
"Enggeh!"
Akhrinya terlepas juga dari budhe, segera ku rebahkan tubuh lelahku di kasur lantai yang ada di kamar yang ukurannya tidak lebih dari dua kali tiga meter.
Kriiiing kriiiing kriiiinggg
Ahhhh, rasanya baru beberapa menit saja aku memejamkan mata, alarm ponselku berbunyi.
Ya_, memang tidak selalu bisa bangun malam, tapi akhir-akhir ini sering aku paksakan untuk bangun.
Aku bukan wanita Sholehah yang selalu bisa bangun malam untuk sholat malam, tapi aku tengah belajar untuk menjadi wanita seperti itu. Kata orang jika aku ingin jodoh yang baik maka aku harus memperbaiki diri dulu. Jika aku menempelkan standart jodoh untukku seperti itu, bukankah semestinya aku juga seperti itu.
Karena aku bukan wanita Sholehah, aku tengah berproses semoga menjadi Istikomah.
Segera ku ambil wudhu meskipun terasa dingin, tapi kayin tidak sedingin di rumahku sendiri. Hawa di Surabaya lebih panas dari pada di Tulungagung kan.
Tidak banyak, hanya dua rakaat sholat tahajud dan pastinya aku tambal dengan doa yang sedikit memaksa pada Allah.
Ya Allah, siapapun yang telah engkau tulis di lauhul Mahfudz, jodoh untukku maka segera dekatkan padaku, segera ya Allah. Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban, wayakuuna shoohiban, lii fiddiini wa dunyaa wal aakhiroh.
Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat."
Segera ku akhiri doaku, ini sudah hampir subuh dan rasanya mataku masih begitu berat. Aku ingin segera memejamkannya lagi.
"Mungkin tidur sejenak tidak pa pa!"
Tidak berniat beranjak dari tempatku, aku merebahkan tubuhku di atas sajadah dengan masih mengenakan mukena, rasa lelah ini nyatanya berhasil menyihirku hingga akhirnya hanya dalam hitungan detik nyawaku langsung berpindah ke alam mimpi.
Deg deg deg
Nafasku tersengal, keringat dingin mengucur tatkala aku membuka mata, rasanya seperti nyata. Segera aku terbangun,
"Astaghfirullah hal azim!"
Ku raih gelas berisi air putih yang tinggal sepahor di atas meja tidak jauh dari tempatku menggelar sajadah, segera ku teguk air itu hingga habis, berharap tenggorokanku yang kering sedikit berair.
"Bagaimana aku bisa mimpi seperti itu, kenapa.rasanya seperti nyata, dia siapa? Suaranya merdu sekali!"
Bahkan jantungku masih teras berdetak kencang meskipun aku sudah terbangun,
Ku kirik budhe, dia masih tertidur pulas di atas kasur, kemudian aku beralih pada jam yang menggantung di dinding, rupanya aku hanya tertidur sekitar sepuluh menit dan suarah lantunan ayat suci Al Qur'an sudah mulai berkumandang, sebentar lagi azan.
Segera ku buka mekenaku dan kembali ke kamar mandi untuk mengambil wudhu,
"Budhe, budhe bangun, shubuh!" sengaja aku membangunkan budhe agar kita bisa sholat di masjid yang ada di depan gang, aku takut jika harus keluar rumah sendiri tanpa budhe.
Bersambung
Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya ya
Follow akun Ig aku ya
Ig @tri.ani5249
...Happy reading 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ayuk Vila Desi
mimpi apa ya
2023-10-16
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤
panjang x lebar x tinggi...hasile opo Thor,aq kok bingung yo 🤔🤔
2023-03-03
1
N_ariya
penasaran ketemu ustadz Farid dimana....
2023-02-22
1