Bab 16 Wanita Pelangkah

Malam pun tiba. Tapi Emir tidak jadi datang ke rumah Jamilah dengan alasan ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan Jamilah pun tidak masalah. Padahal nyatanya saat ini Emir sedang berbicara manja dan mesra dengan wanita yang diyakininya akan menjadi istri dan ibu yang sempurna untuk dirinya dan kedua anaknya. Tapi pada kenyataannya saat ini, hanya karena melihat air mata wanita yang tidak menarik baginya, kini dalam waktu satu Minggu dirinya dan Jamilah akan menyandang status baru yaitu suami dan istri. Sedangkan bersama Tiffani saja, sudah hampir lima tahun bersama semenjak perpisahannya dari istrinya yang pertama.

Menyudahi sambungan telepon dengan Tiffani dna juga Joy, sekarang Arkam yang menghubungi Emir. Menanyakan bagaimana dengan wanita yang akan dibawa Emir menemuinya?. Sebab satu hari ini, Arkam tidak menerima update apa pun dari Emir. Dengan seribu alasan pula Emir mengelabui Arkam untuk sementara waktu. Sampai ia bisa bicara langsung sangat sahabatnya itu.

"Banyak yang ingin aku jelaskan padamu tentang pernikahan ini?." Gumam Emir menatap foto Jamilah yang ada di ponselnya.

"Maafkan aku jika nantinya akan sangat melukaimu. Tapi sungguh aku hanya ingin menolong mu, menghapus air mata mu." Ucapnya penuh sesal memandangi foto Jamilah.

"Aku tahu, aku sudah sangat salah dengan melakukan ini. Tapi ini yang bisa aku lakukan untuk membawa mu pergi dari sini, dari hinaan mereka semua." Emir meletakkan kembali ponsel yang ada ditangannya.

"Alexander." Emir tidak pernah bisa menembus dinding pertahan anak itu. Untuk bisa menikahi Tiffani saja, Emir harus menunggu selama itu. Emir juga belum tahu apa reaksi Alexander jika tahu ia akan menikah dengan gurunya itu. Apa tetap akan sama atau malah bisa merestui hubungan mereka?.

.

.

.

"Kau selalu saja berbuat sesuka hati Emir!. Tidak ada persiapan apa pun untuk melamar anak orang. Kau memberitahu ku saja tadi pas kita dimeja makan." Omel Pak Utomo saat mereka berdua menuju rumah Jamilah.

"Tidak perlu persiapan apa pun. Kau hanya perlu memberikan uang yang banyak untuk pesta pernikahan kami." Balas Emir santai.

"Uang kau banyak. Kenapa harus pakai uang ku?." Pak Utomo menatap datar pada Emir. Sampai saat ini pun, ia belum pernah bisa menebak atau tahu jalan pikiran anaknya itu.

"Lalu bagaimana dengan Alexander?." Tanya Pak Utomo menatap Emir yang fokus pada kemudinya. Tapi hari ini Pak Utomo melihat Emir yang sama dengan saat waktu kuliah dulu. Wajah yang selalu dihiasi oleh senyum, hangat dan sangat ramah.

Emir menggeleng cepat mendapatkan pertanyaan seperti itu. "Jangan katakan apa pun pada Alexander saat ini. Biar nanti kami yang akan memberitahunya."

"Terserah pada kau saja." Balas Pak Utomo.

Hening untuk beberapa saat sampai Pak Utomo baru menyadari kalau Emir belum memperkenalkan wanita yang akan dilamarnya hari ini.

"Kau tidak ingin memberitahuku, wanita mana yang akan kau jadikan istri." Keluh Pak Utomo.

"Kau juga nanti akan tahu." Balas Emir singkat.

Pak Utomo mengingat jalan yang sedang dilewatinya ini. Jalanan ini menuju rumah orang yang sudah dikenalnya beberapa lama. Tapi ia tidak ingin menebak, membiarkan Emir tetap membawanya sampai tujuan.

"Ingat satu hal, pernikahan bukan untuk dipermainkan. Jadi sebelum kau mau bermain-main, kau harus memikirkan ribuan kali, jangan sampai kau melakukannya." Pak Utomo mengingatkan hakikatnya pernikahan pada Emir. Kegagalan akan selalu ada, hanya kitanya saja yang perlu menurunkan ego untuk mempertahankan pernikahan itu sendiri.

.

.

.

"Ibu guru Alexander." Gumamnya lirih ketika mobil Emir sudah berhenti didepan rumah yang sangat dikenalnya.

Kedatangan Pak Utomo dan Emir disambut hangat oleh Emak dan Bapak. Selanjutnya mereka semua masuk untuk melanjutkan obrolan pada acara intinya.

Para tetangga sudah berdatangan guna melihat ada apa di rumah Jamilah?, sebab desas desus tentang kedatangan Emir pagi ini sudah sampai pada telinga mereka. Hanya berbekal informasi dari tukang kue saja yang mendapatkan pesanan dari Emaknya Jamilah.

"Wah Jamilah hebat ya, buah dari kesabarannya selama ini mendapat calon suami yang ganteng dan tajir melintir."

"Iya kamu benar, kalau begitu juga enggak apa-apa kalau nanti anak ku yang pertama dilangkahi oleh adiknya. Toh lebih bagus juga mendapatkan jodohnya."

"Eh kalian jangan senang dulu, siapa tahu lakinya itu laki orang. Jamilah cuma yang dijadikan yang kedua."

"Kalau aku mah enggak apa-apa dijadikan uang kedua kalau dijamin hidup enak mah."

Selalu ada bahan atau celah yang bisa mereka bicarakan tentang Jamilah. Baik buruk apa yang dikerjakan Jamilah, tetap akan menjadi bahan omongan orang lain.

Pembicaraan sudah sampai pada intinya. Kakek sudah meminta langsung Jamilah pada Emak dan Bapak untuk putranya Fahreza Emir. Jari manis Jamilah sudah memakai cincin berlian yang disematkan langsung oleh Emir. Rencana Emir tetap akan dilaksankan dalam waktu kurang dari satu Minggu lagi. Emir dan Jamilah akan tetap menikah di KUA, di rumah Emak ada hajatan besar tapi tidak ada undangan khusus yang mereka kirimkan. Siapa pun nantinya bisa datang untuk mengucapkan selamat dan mendoakan mereka.

"Tolong pergunakan ini, untuk keperluan pesta pernikahan Emir dan Jamilah. Saya sangat merestui keduanya." Ucap Pak Utomo menatap Emak dan Bapak dari tadi mengelap air matanya. Menyerahkan satu tas kecil yang didalamnya terdapat banyak uang yang sudah dipersiapkannya untuk keluarga Jamilah.

"Maaf kalau kami tidak bisa membantu banyak secara finansial. Kami hanya mampu membantu dengan tanaga kami." Bapak merasa tidak berdaya berada dalam suasana bahagia ini. Semuanya mengharu biru.

"Jangan pernah merendah, kita semua sama di mata Gusti Alloh. Jamilah anak baik, wanita sholehah jadi pantas mendapatkan yang terbaik dari calon suaminya." Pak Utomo menoleh kearah Emir yang saat ini tidak ada hentinya menatap Jamilah, si wanita tidak menarik itu.

"Bukannya begitu Emir?." Pak Utomo sengaja mengagetkan Emir, supaya sadar jangan terus menatap Jamilah. Emir harus bersabar untuk beberapa hari lagi.

"Ah iya Pa, ada apa?. Tanya Emir gelagapan. Hingga menimbulkan kelucuan, mereka sampai dibuat tersenyum tipis.

Usai dengan obrolan mereka, dan Pak Utomo sudah resmi meminta Jamilah pada keduanya orang tuanya, yaitu Emak dan Bapak. Makan bersama pun sudah, kini Pak Utomo dan Emir berpamitan pulang.

"Terima kasih banyak calon besan, jamuan yang sangat luar biasa enak." Puji Pak Utomo.

"Sama-sama Pak Utomo, kami juga berterima kasih atas apa yang sudah diberikan dan dilakukan Pak Utomo untuk keluarga kami." Balas Bapak merendah.

Pak Utomo pun masuk kedalam mobil, menunggu Emir yang sedang memberikan sesuatu pada Jamilah.

"Saya titipkan ini pada mu. Saya ingin setelah kita sah menjadi suami istri, kamu memakainya untuk saya." Ucap Emir pelan, supaya yang lain tidak bisa mendengarnya. Emir meyerahkan kotak berukuran kecil pada tangan Jamilah. Jamilah mengangguk sambil memegang erat kotak tersebut.

Sepulangnya Emir dan Pak Utomo. Julia dan Jaka yang membantu Emak memberikan semua makanan, piring dan gelas yang kotor. Bapak masih tidak percaya jika putri pertama yang selalu tinggal di rumah ini, dalam hitungan hari akan menjadi milik suaminya.

"Semoga Emir jodoh dunia dan akhirat mu, Milah." Batin bapak segera mengelap air matanya lagi.

.

.

.

Satu malam sebelum hari pernikahan Jamilah dan Emir.

Jamilah bukan gadis naif, polos diusianya yang sudah menginjak 34 tahun ini. Tapi ia berusaha untuk menyikapi segala sesuatunya dengan kepala dingin. Tidak ingin mengedepankan emosi atau pikiran-pikiran buruk yang nantinya membuat pikirannya tidak sehat dan tidak bisa berpikir dengan jernih dan baik. Banyak hal yang sudah Jamilah pikiran, tapi hanya ia pikirkan tanpa ingin tahu terlalu jauh. Biarkan saja waktu yang akan membuka satu persatu dari semua yang menjadi pertanyaannya. Terlebih, kenapa Emir menikahinya?.

Alexander dengan masalah pembagiannya. Alexander yang sangat merindukan Mommy nya. Perasan dirinya dan Emir. Kehidupan Emir saat diluar negeri. Percintaan Emir yang seperti apa?, memilki kekasih atau tidak?. Belum lagi Joy, anak kedua Emir yang belum dikenalnya. Bagaimana dengan restu kedua anak Emir?. Bagaimana dengan bisnis Emir, baik atau tidak?. Dan masih banyak lagi yang belum diketahui Jamilah akan seperti apa kedepannya. Namun satu hal yang pasti, ia menerima pernikahan ini sebagai ladang pahala untuk dirinya. Ibadah terpajang yang coba ia lakoni dengan menjadi seorang istri dari pria yang bernama Fahreza Emir. Yang diyakini Jamilah sangat tidak mudah bisa masuk dalam kehidupan mereka yang sangat kompleks.

"Cepetan tidur calon manten!, besok kesiangan loh." Goda Julia setelah membuka pintu kamar Jamilah.

Julia memeluk tubuh sang Kakak dari belakang. "Kak Jami akan selalu bisa menghadapi apa pun nantinya, yang ada dalam hidup Kak Jami setelah menikah. Doa kami akan selalu menyertai Kak Jami."

Tetesan air mata Julia mengenai pundak Jamilah. Bukan tanpa alasan Julia mengatakan hal itu. Jika ketiga Kakaknya Julia yang yang lain, mereka menikah karena cinta, sudah saling mengenal satu sama lain. Tidak tiba-tiba seperti Jamilah dan Emir. Keduanya bagaikan membeli kucing dalam karung. Tapi mudah-mudahan pernikahan Jamilah dan Emir akan langgeng, selamanya, Aamiin.

"Terima kasih untuk setiap doa baik yang selalu kamu panjatkan untuk Kakak." Jamilah mengelus lengan Julia yang berada dipundaknya.

.

.

.

"Saya terima nikah dan kawinnya Jamilah Putri Wulandari binti Iyus Mashud dengan maskawin tersebut dibayar tunai."

Sah

"Bagaimana para saksi?, sah?."

"Sah"

"Alhamdulillah"

Haru, tangis Emak pecah sambil memeluk Bapak. Anak yang selalu dilangkahi, dihina, direndahkan, kini berstatus istri dari seseorang yang bernama Emir. Emir sudah memberinya gelar sebagai istri. Yang artinya itu, Jamilah bukan milik mereka lagi, melainkan milik suaminya. Pun, Julia dan Jaka melepas Kakak tersayang mereka pada pria yang menjadi suaminya.

Usia dengan semua administrasi di KUA, mereka semua pulang ke rumah Jamilah. Dimana pesta akan digelar.

Kini Emir dan Jamilah sudah menjadi satu ikatan dan hanya Gusti Alloh yang bisa memisahkan atau memutuskan ikatan itu.

Sampai di rumah. Para tetangga sudah heboh guna menyambut kedatangan pengantin baru.

Mereka semua sudah berdandan dengan sangat menor, mau saingan dengan pengantinnya.

"Wah Jamilah cantik sekali."

"Aduh itu semuanya kok bisa ganteng begitu, jadi meleleh aku."

"Beruntung banget ya Jamilah dapat suami ganteng. suami-suami adiknya mah lewat semua. Ini gantengnya banget banget lagi."

"Anak gadis kita suruh sabar kaya Jamilah, biar suaminya ganteng kaya suami Jamilah."

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

hadeh biar muji tetap yah julid tuh para tetangga

2024-04-29

1

Laksmi Amik

Laksmi Amik

sat set ceritanya

2024-02-15

1

Ummi Humaira

Ummi Humaira

dasar emak rempong..biasa juga begibah..jamilahh 🥰

2024-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Wanita Pelangkah
2 Bab 2 Wanita Pelangkah
3 Bab 3 Wanita Pelangkah
4 Bab 4 Wanita Pelangkah
5 Bab 5 Wanita Pelangkah
6 Bab 6 Wanita Pelangkah
7 Bab 7 Wanita Pelangkah
8 Bab 8 Wanita Pelangkah
9 Bab 9 Wanita Pelangkah
10 Bab 10 Wanita Pelangkah
11 Bab 11 Wanita Pelangkah
12 Bab 12 Wanita Pelangkah
13 Bab 13 Wanita Pelangkah
14 Bab 14 Wanita Pelangkah
15 Bab 15 Wanita Pelangkah
16 Bab 16 Wanita Pelangkah
17 Bab 17 Wanita Pelangkah
18 Bab 18 Wanita Pelangkah
19 Bab 19 Wanita Pelangkah
20 Bab 20 Wanita Pelangkah
21 Bab 21 Wanita Pelangkah
22 Bab 22 Wanita Pelangkah
23 Bab 23 Wanita Pelangkah
24 Bab 24 Wanita Pelangkah
25 Bab 25 Wanita Pelangkah
26 Bab 26 Wanita Pelangkah
27 Bab 27 Wanita Pelangkah
28 Bab 28 Wanita Pelangkah
29 Bab 29 Wanita Pelangkah
30 Bab 30 Wanita Pelangkah
31 Bab 31 Wanita Pelangkah
32 Bab 32 Wanita Pelangkah
33 Bab 33 Wanita Pelangkah
34 Bab 34 Wanita Pelangkah
35 Bab 35 Wanita Pelangkah
36 Bab 36 Wanita Pelangkah
37 Bab 37 Wanita Pelangkah
38 Bab 38 Wanita Pelangkah
39 Bab 39 Wanita Pelangkah
40 Bab 40 Wanita Pelangkah
41 Bab 41 Wanita Pelangkah
42 Bab 42 Wanita Pelangkah
43 Bab 43 Wanita Pelangkah
44 Bab 44 Wanita Pelangkah
45 Bab 45 Wanita Pelangkah.
46 Bab 46 Wanita Pelangkah
47 Bab 47 Wanita Pelangkah
48 Bab 48 Wanita Pelangkah
49 Bab 49 Wanita Pelangkah
50 Bab 50 Wanita Pelangkah
51 Bab 51 Wanita Pelangkah
52 Bab 52 Wanita Pelangkah
53 Bab 53 Wanita Pelangkah
54 Bab 54 Wanita Pelangkah
55 Bab 55 Wanita Pelangkah
56 Bab 56 Wanita Pelangkah
57 Bab 57 Wanita Pelangkah
58 Bab 58 Wanita Pelangkah
59 Bab 59 Wanita Pelangkah
60 Bab 60 Wanita Pelangkah
61 Bab 61 Wanita Pelangkah
62 Bab 62 Wanita Pelangkah
63 Bab 63 Wanita Pelangkah
64 Bab 64 Wanita Pelangkah
65 Bab 65 Wanita Pelangkah
66 Bab 66 Wanita Pelangkah
67 Bab 67 Wanita Pelangkah
68 Bab 68 Wanita Pelangkah
69 Bab 69 Wanita Pelangkah
70 Bab 70 Wanita Pelangkah
71 Bab 71 Wanita Pelangkah
72 Bab 72 Wanita Pelangkah
73 Bab 73 Wanita Pelangkah
74 Bab 74 Wanita Pelangkah
75 Bab 75 Wanita Pelangkah
76 Bab 76. Wanita Pekangkah
77 Bab 77 Wanita Pelangkah
78 Bab 78 Wanita Pelangkah
79 Bab 79 Wanita Pelangkah
80 Bab 80 Wanita Pelangkah (Tamat)
81 Promo Novel baru Pernikahan Rahasia
82 Promo Novel baru Sebuah Pilihan
83 Promo Novel baru David dan Soleha
84 Bab 1 Season 2 : Wanita Pelangkah
85 Bab 2 Season 2 : Wanita Pelangkah
86 Bab 3 Season 2 : Wanita Pelangkah
87 Bab 4 Season 2 : Wanita Pelangkah
88 Bab 5 Season 2 : Wanita Pelangkah
89 Bab 6 Season 2 : Wanita Pelangkah
90 Bab 7 Season 2 : Wanita Pelangkah
91 Bab 8 Season 2 : Wanita Pelangkah
92 Bab 9 Season 2 : Wanita Pelangkah
93 Bab 10 Season 2 : Wanita Pelangkah
94 Bab 11 Season 2 : Wanita Pelangkah
95 Bab 12 Season 2 : Wanita Pelangkah
96 Bab 13 Season 2 : Wanita Pelangkah
97 Bab 14 Season 2 : Wanita Pelangkah
98 Bab 15 Season 2 : Wanita Pelangkah
99 Bab 16 Season 2 : Wanita Pelangkah
100 Bab 17 Season 2 : Wanita Pelangkah
101 Bab 18 Season 2 : Wanita Pelangkah
102 Bab 19 Season 2 : Wanita Pelangkah
103 Bab 20 Seosan 2 : Wanita Pelangkah
104 Promosi Novel Baru "Lala, Si OB Lugu
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 Wanita Pelangkah
2
Bab 2 Wanita Pelangkah
3
Bab 3 Wanita Pelangkah
4
Bab 4 Wanita Pelangkah
5
Bab 5 Wanita Pelangkah
6
Bab 6 Wanita Pelangkah
7
Bab 7 Wanita Pelangkah
8
Bab 8 Wanita Pelangkah
9
Bab 9 Wanita Pelangkah
10
Bab 10 Wanita Pelangkah
11
Bab 11 Wanita Pelangkah
12
Bab 12 Wanita Pelangkah
13
Bab 13 Wanita Pelangkah
14
Bab 14 Wanita Pelangkah
15
Bab 15 Wanita Pelangkah
16
Bab 16 Wanita Pelangkah
17
Bab 17 Wanita Pelangkah
18
Bab 18 Wanita Pelangkah
19
Bab 19 Wanita Pelangkah
20
Bab 20 Wanita Pelangkah
21
Bab 21 Wanita Pelangkah
22
Bab 22 Wanita Pelangkah
23
Bab 23 Wanita Pelangkah
24
Bab 24 Wanita Pelangkah
25
Bab 25 Wanita Pelangkah
26
Bab 26 Wanita Pelangkah
27
Bab 27 Wanita Pelangkah
28
Bab 28 Wanita Pelangkah
29
Bab 29 Wanita Pelangkah
30
Bab 30 Wanita Pelangkah
31
Bab 31 Wanita Pelangkah
32
Bab 32 Wanita Pelangkah
33
Bab 33 Wanita Pelangkah
34
Bab 34 Wanita Pelangkah
35
Bab 35 Wanita Pelangkah
36
Bab 36 Wanita Pelangkah
37
Bab 37 Wanita Pelangkah
38
Bab 38 Wanita Pelangkah
39
Bab 39 Wanita Pelangkah
40
Bab 40 Wanita Pelangkah
41
Bab 41 Wanita Pelangkah
42
Bab 42 Wanita Pelangkah
43
Bab 43 Wanita Pelangkah
44
Bab 44 Wanita Pelangkah
45
Bab 45 Wanita Pelangkah.
46
Bab 46 Wanita Pelangkah
47
Bab 47 Wanita Pelangkah
48
Bab 48 Wanita Pelangkah
49
Bab 49 Wanita Pelangkah
50
Bab 50 Wanita Pelangkah
51
Bab 51 Wanita Pelangkah
52
Bab 52 Wanita Pelangkah
53
Bab 53 Wanita Pelangkah
54
Bab 54 Wanita Pelangkah
55
Bab 55 Wanita Pelangkah
56
Bab 56 Wanita Pelangkah
57
Bab 57 Wanita Pelangkah
58
Bab 58 Wanita Pelangkah
59
Bab 59 Wanita Pelangkah
60
Bab 60 Wanita Pelangkah
61
Bab 61 Wanita Pelangkah
62
Bab 62 Wanita Pelangkah
63
Bab 63 Wanita Pelangkah
64
Bab 64 Wanita Pelangkah
65
Bab 65 Wanita Pelangkah
66
Bab 66 Wanita Pelangkah
67
Bab 67 Wanita Pelangkah
68
Bab 68 Wanita Pelangkah
69
Bab 69 Wanita Pelangkah
70
Bab 70 Wanita Pelangkah
71
Bab 71 Wanita Pelangkah
72
Bab 72 Wanita Pelangkah
73
Bab 73 Wanita Pelangkah
74
Bab 74 Wanita Pelangkah
75
Bab 75 Wanita Pelangkah
76
Bab 76. Wanita Pekangkah
77
Bab 77 Wanita Pelangkah
78
Bab 78 Wanita Pelangkah
79
Bab 79 Wanita Pelangkah
80
Bab 80 Wanita Pelangkah (Tamat)
81
Promo Novel baru Pernikahan Rahasia
82
Promo Novel baru Sebuah Pilihan
83
Promo Novel baru David dan Soleha
84
Bab 1 Season 2 : Wanita Pelangkah
85
Bab 2 Season 2 : Wanita Pelangkah
86
Bab 3 Season 2 : Wanita Pelangkah
87
Bab 4 Season 2 : Wanita Pelangkah
88
Bab 5 Season 2 : Wanita Pelangkah
89
Bab 6 Season 2 : Wanita Pelangkah
90
Bab 7 Season 2 : Wanita Pelangkah
91
Bab 8 Season 2 : Wanita Pelangkah
92
Bab 9 Season 2 : Wanita Pelangkah
93
Bab 10 Season 2 : Wanita Pelangkah
94
Bab 11 Season 2 : Wanita Pelangkah
95
Bab 12 Season 2 : Wanita Pelangkah
96
Bab 13 Season 2 : Wanita Pelangkah
97
Bab 14 Season 2 : Wanita Pelangkah
98
Bab 15 Season 2 : Wanita Pelangkah
99
Bab 16 Season 2 : Wanita Pelangkah
100
Bab 17 Season 2 : Wanita Pelangkah
101
Bab 18 Season 2 : Wanita Pelangkah
102
Bab 19 Season 2 : Wanita Pelangkah
103
Bab 20 Seosan 2 : Wanita Pelangkah
104
Promosi Novel Baru "Lala, Si OB Lugu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!