Saat Kailani sedang sibuk mengerjakan tugas-tugas kantornya. Seseorang mengetuk pintu ruangan kerja Kailani.
Ketika tau yang datang adalah papanya. Kailani kemudian bangkit dari kursinya dan mempersilakan papanya masuk.
"Masuk Pa." ucap Kailani, mempersilahkan papanya untuk masuk.
"Pasti kamu sedang sibuk mengerjakan projects untuk proyek di Bandung kan." Tebak Indrawan kepada sang putri. Karena Indrawan menunjuk Kailani menjadi pelaksana tugas untuk projects perusahaannya.
Sehingga Indrawan paham, tentang berbagai kesibukan yang tengah dikerjakan oleh putrinya.
"Benar pa, Kay sedang menyusun perencanaan awal pembangunan proyeknya."
"Bagus." puji Indrawan pada Kailani yang selalu bisa ia andalkan dan juga banggakan.
"Kay, bisa kita ngobrol sebentar nak. Kita ngobrol dulu di sofa." Indrawan kemudian berjalan menuju sebuah sofa yang ada di ruang kerja Kailani. Dan ia duduk di sana.
Karena sang papa ingin berbicara dengannya. Kailani pun kemudian ikut duduk di sebuah sofa yang ada di sebelah papanya.
"Ada apa pa? Tumbenan papa ngajak Kay untuk bicara. Pasti ini serius." ujar Kailani, yang sudah bisa membaca raut wajah sang papa yang terlihat sedikit ada rasa kekawatiran di sana.
Indrawan hanya tersenyum tipis menanggapi tebakan sang putri.
"Tidak ada yang serius Kay. Papa hanya ingin tau sedikit tentang kehidupan rumahtangga anak kesayangan papa." Jawan Indrawan.
"Bagaimana dengan pernikahanmu? Maksudnya papa, bagaimana hubungan mu dengan Arjuna. Dia bersikap baik kan terhadap dirimu?" Tanya Indrawan penuh rasa ingin tahu.
Indrawan ternyata sedikit penasaran dengan pernikahan antara putrinya dan juga Arjuna.
Karena pernikahan mereka terjadi lewat adanya perjodohan.
Perjodohan itu sebenarnya sudah lama digagas oleh Indrawan dan juga Mario. Sejak mereka beberapa tahun silam sama sama baru saja di karuniai seorang anak.
Tapi karena Arjuna dan Kailani tidak memiliki ketertarikan satu sama lain. Meskipun kedua keluarga itu telah bersahabat sejak lama. Dan Arjuna serta Kailani sudah saling mengenal. Membuat Indrawan dan Mario tidak ingin memaksa anak mereka untuk bersatu.
Tapi setelah melihat mereka tubuh dewasa dan sampai detik ini mereka sama sama single. Barulah ada keinginan yang sama antara Indrawan dan juga Mario untuk mempersatukan keluarga dan juga perusahaan. Dengan cara, menikahkan Arjuna dan Kailani.
Awal awal rencana perjodohan itu di hembuskan. Tidak lantas membuat Arjuna dan Kailani langsung menerima perjodohan tersebut.
Mereka sama sama menolak. Dengan memberikan berbagai macam alasan versi mereka.
Akan tetapi, baik Mario dan Indrawan sama sama menekan kedua anak mereka untuk mau dan menyetujui perjodohan itu.
Dan akhirnya, mau tak mau membuat Arjuna dan Kailani harus menerima perjodohan itu dan sekarang mereka sudah sah menjadi pasangan suami-istri.
"Katakan saja yang sejujurnya pada papa Kay. Apa yang kamu rasakan saat kamu sudah sah menjadi istrinya Arjuna." tanya Indrawan serius pada putrinya. Sedikit berfikir, Kailani kemudian menjawab pertanyaan sang papa.
"Kami belajar untuk bisa saling menerima Pa." jawab Kailani singkat. Indrawan nampak mengangguk.
"Papa sangat senang dengan cara kalian menerima pernikahan ini. Meskipun sebelumnya kalian tidak berpacaran. Tapi sebenarnya, perjodohan ini sudah lama papa dan Om Mario gagas. Karena kalian masih sama sama single dan usia kalian juga sudah matang untuk menjalani rumah tangga saat ini. Kenapa tidak kalian bersatu. Karena kita juga sudah saling tau keluarga satu sama lain. Dan untuk lebih mempererat keluarga kita. Tidak ada salahnya kan jika kalian menikah. Arjuna itu pemuda yang baik. Papa sudah kenal dia sejak kecil. Dan dia sangat cocok untuk mendampingi putri papa tercinta ini. Papa pasti tidak ingin kamu menikah dengan pria yang salah. Yang papa tidak tau bibit dan bobotnya." jelas Indrawan pada sang putri.
"Iya pa, Kay paham."
"Papa senang, jika kamu dan Arjuna mau sama-sama belajar dan menerima kehadiran kalian masing-masing untuk masuk dalam kehidupan kalian. Papa yakin, kalian akan menjadi keluarga yang bahagia. Karena menikah walau dijodohkan itu tidaklah buruk. Jika kalian bisa menerima dan mau belajar untuk saling mencintai."
"Iya Pa." Tidak ada kata kata lain yang bisa Kailani ucapkan selain mengiyakan dan membenarkan kata kata sang papa.
"Tadi kamu berangkat sama siapa? Diantar sopir atau sama Arjuna?" tanya Indrawan
"Seperti biasa aku selalu diantar Arjuna Pa, dan pulang juga di jemput sama dia."
"Bagus, papa makin senang mendengarnya. Kebetulan kan proyek yang ada di Bandung itu adalah proyek kerjasama antara perusahaan kita dan juga perusahaan Arjuna. Untuk pelaksanaan lapangannya papa sudah serahkan sama kamu. Dan aku rasa, Utomo group juga menyerahkan proyek pembangunan villa yang ada di Bandung juga kepada Arjuna. Sehingga kalian bisa sama-sama mengurus pekerjaan kerjasama ini. Enak kan dua perusahaan bekerja sama. Dan di urus oleh pasangan suami istri. Wah, hebat. Papa bangga pada kalian berdua. Pasti ini akan menjadi kemajuan besar bagi kedua perusahaan." jelas Indrawan pada sang putri.
"Kami akan berusaha sebaik mungkin Pa, untuk memajukan perusahaan."
"Papa sangat senang nak, dan papa banyak berhutang pada mu."
"Apa sih Pa, tidak ada balas budi antara seorang papa pada anaknya. Jangan pernah bilang seperti itu papa. Kay tidak suka. Bagaimanapun, papa dan mama adalah orang yang Kay. Sudah sewajarnya Kailani melakukan ini semua." tutur Kailani pada sang papa yang merasa tidak enak hati jika sang papa berterima kasih padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
pernikahan sandiwara
2024-02-24
0
Shanum❤️
Aku berharap Kailani dan Arjuna suatu saat akan saling mencintai
2023-02-17
3
Tina Nine
Sipapa mulai penasaran...
2023-02-17
1