Episode 12

Penghulu juga tersenyum geli, dia baru menemui keluarga yang aneh seperti ini selama menjadi penghulu. Dia berdehem.

"Ehm, masih ada prosesi yang masih harus di selesaikan tuan." kata kata penghulu membuat mereka sadar.

"oh iya silahkan pak penghulu!". Zein meminta penghulu menyelesaikan proses akad nikah yang masih ada.

"Sekarang pengantin wanita supaya mencium tangan pengantin pria. di lanjutkan pengantin pria melafalkan doa yang baik baik ada istrinya dia atas kepala istri."

Raisha mendekati tempat tidur Rendra menundukkan kepalanya,serta mencium punggung tangan Rendra dengan takzim. Dilanjutkan Rendra merapalkan doa yang terdengar sangat merdu di telinga Raisha.

Setelah semua usai, penghulu segera pergi dari Rumah sakit, karena tadi dia di culik, dari sebuah acara pernikahan di masjid dekat rumahnya.

"Oke, saya pamit dulu, untuk surat nikahnya, besok supaya diambil di kantor Agama, dan di tandatangani kedua mempelai, serta surat surat yang belum lengkap besok juga harus sudah di kirim ke kantor." kata penghulu.

"Siap pak, besok kami antar persyaratan yang masih kurang dan mengambil Surat nikah tuan Marendra dan nona Raisha." jawab James. Dia akan yang akan mengantarkan penghulu tersebut kemana tadi dia menculiknya.

"Ada ada saja ulah orang kaya itu ya, menikah sudah seperti beli permen saja, dan pakai culik menculik penghulunya, bisa di sebut tindak pidana ini, kalau di laporkan." kata penghulu.

"Ah, jangan begitu dong pak, ini untuk pak penghulu yang sudah baik banget, mau di culik dan menikahkan tuan kami."ucap James sambil menyodorkan amplop coklat tebal.

Penghulu tadi memeriksa isi dari amplop itu, matanya melotot tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.

"I ini asli semua?" heran penghulu.

"Kalau palsu, bisa ditindak pidana lagi dong pak, kami warga negara yang baik, dan pastinya menggunakan uang asli sebagai alat pembayaran.

"Tapi ini banyak sekali, bisa untuk hidup setahun ini." ucap penghulu dengan polos.

"Ah tidak juga pak, buat beli mobil juga masih nambah banyak." goda James.

Sementara di Rumah sakit, Alex bertugas mengantarkan kembali kedua pamannya.

"Selamat atas pernikahannya, semoga kalian bahagia, jadikan ini pelajaran untuk kamu nak, dan ingat sesuatu yang kita tidak kita inginkan bisa jadi itu adalah sumber kebahagiaan kita, seperti kisah pernikahan ibu dan ayah kamu." kata kata Radit menyejukkan hati Raisha, dia juga mengingat bagaimana pernikahan kedua orang tuanya.

Kimmy memanggil Raisha, ada yang dia ingin bicarakan dengannya dan juga Vina.

"Nak, sebelumnya mama minta maaf, tapi ini harus disampaikan, pernikahan kalian untuk sementara waktu akan di rahasiakan dari publik, bukannya apa apa,tapi ini demi keselamatan kamu dan Rendra, nanti kalian di depan umum bersikaplah layaknya dokter dan pasien, ini karena kondisi Rendra yang masih seperti ini, akan ada banyak yang memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkannya, dan dia belum bis melindungi kamu, bahkan dia masih harus bergantung padamu nak, musuh musuhnya sangat banyak."Kimmy menjelaskan untuk rahasiakan pernikahan ini.

"Baik ma, saya ikut saja apa yang terbaik untuk kami." jawab dr Raisha pasrah.

"Dr Vina juga, bantu Raisha ya, tante tahu kau adalah sahabat baik Raisha!" pinta Kimmy pada Vina.

"Iya nyonya, saya pasti akan membantu Raisha, dia sahabat saya dari kecil, sudah seperti saudara, tapi setelah lulus Sma saya dan orang tua pindah ke jakarta." jawab Vina.

" Jangan panggil saya nyonya, tante saja, dan malam ini kalian bisa kembali piket jaga, ,biarkan Rendra bersama kami dulu!"ucap kimmy.

Dua dokter muda itu keluar dari ruangan tersebut, Raisha segera berganti pakaian dengan pakaiannya yang tadi dan kembali ke IGD untuk kembali kerja.

"Rei, gila lo, lepas dari kandang buaya lo masuk ke kandang singa, lo denger tadi musuh mereka banyak, jadi lo harus hati hati, dan suami lo ganteng banget Rei, meski dia hanya bisa berbaring di tempat tidur tapi kharismanya tidak berubah." ucap Vina.

"Kenapa tidak kamu saja yang menikah dengannya."sewot Raisha.

"Ye istrinya cemburu nih ya." goda Vina.

Raisha memukul bahu Vina gemes.

"Enggak Ya, kamu lihat radi orangnya narsis banget, perlu extra sabar menghadapi pria narsis dan manja itu." Raisha mengelus dadanya.

"Dari pada si buaya sok ganteng dan tidak bermodal itu, bisanya cuma menggombal, untuk my bestie sudah putus dari dokter cabul itu." Vina mencubit pipi Raisha.

"Bisa saja, kamu memberi julukan, dokter cabul, eh tpi bener juga ya, masak meraka anu anu di rumah sakit, pintunya juga tidak di kunci lagi, hiii jijik aku melihatnya." celoteh Raisha. Vina malah tertawa ngakak .

"Hahaha, sekarang lo bilang jijik, ntar kalau lo sudah merasakannya dengan mas Rendra bakal ketagihan baru tahu rasa lo." tunjuk Vina tepat di depan hidung Raisha.

"Ah, mas Rendra." Raisha segera menutup mulut Vina yang bocor itu, dan menggandengnya segera ke IGD, karena mereka sudah lama meninggalkan Pekerjaan mereka.

Dr Siska yang jaga sendirian dengan Dr Azis langsung cemberut melihat kedatangan mereka.

"Lama sekali sih kalian, periksa pasien begitu saja lama banget." ketus Dr siska sambil memonyongkan mulutnya.

"Maap ya siska cayang, kami lama harus memeriksa tuan muda Rendra, dia mencoba untuk bunuh diri." jawab Vina, dia duduk di samping Siska.

"Mau bunuh diri, terus bagaimana, ih kalau mr Rendra mati, kita semua bakal patah hati massal, kehilangan cowok paling ganteng di sini." celoteh Siska, sementara Raisha cuma tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, karena memang banyak sekali wanita yang menggandrungi suaminya itu.

"Ya lukanya membuka, tadi Dr Raisha harus menjahit ulang, dan menenangkan dia, perlu proses extra."jawab Vina bohong.

"Kasihan ya , pasti dia frustasi dengan keadaannya saat ini, Raisha bukannya lo yang membawanya kemari, bagaimana sih ceritanya?" tanya siska.

"Waktu mobil kami berpapasan, dan mobil tuan Rendra di tabrak kontainer dari belakang sampai menabrak batas jalan, bahkan kontainernya kabur saat itu juga." Raisha menjelaskan kronologi bagaimana mobil Rendra di surung dari belang, bahkan di lindas.

"Pasti musuh musuh bisnis yang merasa dendam pada mr Rendra, kabarnya dia sangat keras di dunia bisnis, bahkan bisa menghancurkan sebuah perusahaan hanya dalam hitungan menit." ungkap Azis yang baru bergabung.

Raisha manggut manggut.

"Apalagi nona Naela dan nyonya Kimmy mereka mafia wanita yang kuat, bahkan suami Nona Naela, itu di juluki King off mafia, asal dari Rusia." tambah Azis.

"Iya ,tampang nona Naela saja sudah serem banget, tapi beda dengan Tuan Rendra yang lucu, dan kabarnya mereka berubah kejam,setelah anak ketiga nyonya Kimmy meninggal di culik oleh mafia asing." Siska menimpali.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***