episode 5

Sudah 15 menit Raisha menunggu, tapi Salman belum juga kelihatan batang hidungnya. Pelayan datang ke meja Raisha membawa bill makanan mereka.

"Nona ini bill nya." pelayan wanita itu menyerahkan bill pesanan Salman. Raisha mengernyit dan heran, makanan segitu saja harganya selangit.

"1,9 juta, mahal banget, ini sih bisa untuk makan seminggu." batin Raisha

"Nunggu teman saya dulu ya mbak masih di toilet." Raisha meminta waktu untuk menunggu Salman. Pelayan meninggalkan meja Raisha memberi gadis itu waktu.

Raisha mendapat Chat dari Salman.

( sayang maaf, aku ada operasi mendadak, aku harus kembali rumah sakit, tolong bayar dulu makanannya besok aku ganti, love u)

Wajah Raisha langsung pucat, bagaimana dia membayar makanan itu, tas saja tidak membawa, Raisha fikir Salman yang akan mentraktirnya, kata katanya saja menggiurkan tapi boong.

"Apa, dia balik dulu ke rumah sakit, trus semua ini siapa yang bayar, aku kan tidak membawa tas, bagaimana dong." Raisha kebingungan, keringat dingin mulai bercucuran.

Di meja tidak jauh dari dia, Rendra bersama james asistennya juga makan siang disana, pemuda itu dari tadi memperhatikan tingkah gadis berhijab itu.

"James, lihat tuh, ada kucing lagi kebingungan,sepertinya cowok sotoy yang bersamanya tadi kabur deh." Rendra menepuk bahu james.

"Si bos ini kalau ada yang bening bening saja, matanya tajam, dasar kucing garong, ingat sudah tunangan juga, biar ini bagian gue bos." james mengingatkan kalau bosnya sudah punya tunangan, tapi malah di jitak oleh Rendra.

"Enak saja, tunangan sandiwara itu maksudnya, di clara tidak sungguh sungguh tunangan sama gue, dia punya niat jahat, kalau yang ini sepertinya polos dia." Rendra tidak terima kalau james mau menyerobot.

" Tapi tadi dia bersama cowoknya bos, bisa di gorok kita." James mengingatkan bosnya supaya tidak kepedean dan mengganggu gadis itu.

"Lihat dia kebingungan itu, kesempatan gue untuk kenalan, diem aja lo, atau gue mutilasi gaji lo." Rendra mulai mengerjai si james.

"Wah, anda memang bos durhaka, oke lah gue diem."

"Nah begini baru cantik." Rendra mengacak rambut James.

"Sialan, ganteng begini di bilang cantik, katarak tu mata."

"Enak saja, kalau yang namanya ganteng nih ada di depan mata." jawab Rendra dengan kepedean tingkat dewa.

James Hanya mendengus kesal, sambil mengikuti Rendra layaknya seorang pengawal pribadi.

Raisha menuju ke kasir, restoran mau menawarkan pilihan.

"Maaf kak, ini bill meja no 9. apa bisa di bayar dengan transfer, dompet saya tertinggal?" Raisha bertanya baik baik, tapi malah di jawab ketus oleh kasir restoran.

"Cantik cantik kere, bilang saja mau makan gratis." ketus kasir.

"Mbak saya tidak bohong, tadi teman saya yang mengajak makan siang, karena buru buru tidak membawa tas, dan orangnya sudah pergi duluan tanpa pamit, katanya ada operasi mendadak."Raisha mencoba menjelaskan yang sebenarnya tapi si kasir tetap sja sewot, mungkin saja dia merasa iri dengan kecantikan Raisha.

"Mau dokter kek, presiden kek, sudah banyak yang modus seperti itu basi tahu. sekarang bayar pakai uang tunai atau kredit, tidak ada transfer transfer."Ketus kasir.

"Kalau begitu saya telpon teman saya dulu, supaya mengantar tas saya."

"Tidak ada telpon telpon, pura pura telpon trus mau kabur,sudah banyak contohnya."Kasir tersebut tetep ngotot kalau Raisha .

Raisha semakin khawatir, apa yang harus dia lakukan untuk bisa membayar tagihan Salman.

"Ada apa ini ribut ribut?", Rendra mendekati mereka. kasir centil itu melongo dan terpana akan pesona Narendra.

"Tidak perlu bengong kayak sapu ompong, gue memang ganteng." gaya songongnya mulai keluar.

"Eh mas ganteng, eh tuan Rendra, ternyata aslinya lebih ganteng daripada yang di tv atau majalah, ih." ucap manja sang kasir.

"Tuan, nona ini makan tidak mau membayar, pakai ngeles terus, gayanya selangit padahal pailit, modus." sewotnya lagi.

" Tidak tuan, saya mau bayar, tapi pakai M banking, tapi mbaknya ini marah marah terus."Raisha menjelaskan duduk permasalahannya.

"Trus maunya apa nona kasir?" tanya Rendra.

"Cash, kartu debit dan kartu kredit tuan, tapi mbaknya ini bilang kalau dompetnya ketinggalan, alasan basi tuan, pasti dia maunya makan gratis." sambil memandang sinis ke arah Raisha.

"Kalau begitu ijinkan saya mengambil tas saya dulu nona, saya bekerja di RSI pandawa." jawab Raisha sopan.

"Haha,lihat sendiri kan tuan gayanya bekerja di RSI mana tadi Pandawa, modus." masih dengan marah.

"Berapa billnya?" tanya Rendra

"Dua juta tuan, kalau untuk tuan Rendra ini mah bagaikan debu." ucap manja kasir sambil tersenyum miring ke arah Raisha.

"Tidak sampai 2 juta tuan, tagihannya 1,9 juta." Raisha meralat jumlah bill makan siang tersebut.

sang kasir tambah cemberut dan kesal.

Rendra mengeluarkan kartu saktinya membayar bill milik Raisha dan milik mereka. lalu mengajak Raisha segera keluar.

"Terima kasih tuan, saya akan mentransfer uang anda, tolong minta no rekeningnya." Raisha akan mengganti uang Rendra.

"Memang tampangku ini seperti orang kekurangan uang?" tanya Rendra dengan nada narsis dia.

" Bukannya begitu, ini kan hutang tuan, jadi wajib di bayar, saya tidak mau punya hutang nantinya, bagaiamana kalau besok saya meninggal dan masih menyisakan hutang, apa tuan akan meng ikhlaskan?" kata Raisha dengan polosnya. james jadi terkikik sendiri melihat mereka, baru kali ini Rendra bertemu dengan gadis sepolos.

"Ih, bukan begitu sayang, kamu tidak perlu menggantinya, saya ikhlas.

"Tuan, maaf panggilannya tolong di ralat ya, jangan sembarangan memanggil sayang pada orang lain, apa lagi kita belum saling mengenal." Rei mulai menasehati.

"Betul sekali nona, tak kenal tanda tak sayang, Kalau begitu kita kenalan saja, saya Narendra, panggil saja Rendra, atau mas Rendra ." Rendra mengulurkan tangannya ke Raisha.

"Raisha." jawab Rei menerima uluran tangan Rendra. Rendra menggenggam erat tangan Rei, seperti tak mau di lepas.

"James, kenapa ya tangan seorang wanita cantik itu selalu halus dan lembut?" Rendra menoleh ke arah james yang dari tadi menahan dirinya.

"Iya tuan, kalau tangan nenek nenek. ya pasti keriput dan kasar." jawab James polos.

"Erg", Rei ingin tertawa takut dosa.

"Oke di terima, nona Rei, anggap saja uang itu sebagai tanda perkenalan kita, dan ingat jangan pernah di lupakan kenangan yang manis ini, kamu tadi kan sudah sial di tipu sama laki laki tidak bertanggung jawab tadi, dan di balas dengan keberuntungan yang berlipat ganda."ucap Rendra lagi.

"Oh ya!" heran Rei.

"Iya, sudah makanannya di bayarin, trus bisa berkenalan dengan seorang Narendra ibrahim." Rendra mengatakan kalau rei sudah beruntung,bahkan dia sendiri yang mengajaknya berkenalan.

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

Jangan mau ditipu lagi Rei kain kali kl diajak makan

2024-02-19

0

LENY

LENY

Tapi untung juga bertemu Rendra 😂

2024-02-19

0

LENY

LENY

Kurang ajar dr Salman klpun mendadak mbok bayar dulu dasar modus kasihan Rei

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan tokoh
2 episode 2
3 episode 3
4 Episode 4
5 episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60.
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 BAB 82
83 Pengasuh si kembar
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Donasi yuk
87 BU RT, Si Tukang gosip
Episodes

Updated 87 Episodes

1
pengenalan tokoh
2
episode 2
3
episode 3
4
Episode 4
5
episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60.
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
BAB 82
83
Pengasuh si kembar
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Donasi yuk
87
BU RT, Si Tukang gosip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!