" Om Dika,, ada yang mau Delia omongin "
Dika yang tadinya sibuk dengan laptopnya, sejenak berbalik ke arah Delia.
" Ngomong apa ? " tanyanya
" Emm,, besok ada kerja kelompok, trus teman-teman Delia mau kerja tugas nya di sini, boleh nggak Om ? "
Tepat sebulan Delia melanjutkan pendidikan di tempat baru. Dan selama itu juga ia belum pernah mengajak siapapun ke rumah yang ia tinggali sekarang. Meski teman-teman grupnya selalu mendesak agar Delia membawa mereka ke rumah, Delia akan selalu beralasan untuk menolak.
Bukannya pelit, Delia hanya tahu diri, bahwa meski ia sudah di anggap sebagai anggota keluarga oleh Om Dika, namun faktanya ia tetap adalah tamu, yang harus meminta persetujuan sang empunya rumah jika ingin sesuatu apalagi jika ingin menerima tamu.
" Boleh dong Del "
Senyum Delia terkembang. Awalnya ia ragu jika Om Dika akan menyetujui keinginan nya. Tapi ternyata Om Dika malah memperbolehkan dirinya bersama teman-teman nya untuk mengerjakan tugas sekolah di rumahnya.
" Makasih yah Om "
Dika mengangguk tersenyum.
" Kamu, boleh ajak teman kamu kapan aja kalau kamu mau, toh, rumah ini juga kan punya kamu " lanjut Om Dika,
Delia tentunya sangat senang, sebab di beri kebebasan hak atas rumah ini. Namun kembali lagi, ia adalah gadis yang punya rasa tahu diri yang tinggi. Ia tahu posisinya seperti apa. Om Dika adalah penolongnya, dan ia tak mau merepotkan terlalu banyak.
" Sekali lagi, Delia makasih Om "
Saat Delia ingin berbalik dan pergi, tiba-tiba Om Dika memanggil nya.
" Di kulkas masih ada bahan makanan ? " tanya Om Dika
" Masih ada kok Om "
" Yaudah, gak apa-apa... kita pergi belanja saja yuk, sekalian beli cemilan buat teman-teman kamu besok " Dika menawarkan
" Eh, nggak usah Om. Bunda kemarin bawa pisang, rencananya aku pengen bikin kue pisang buat teman-teman aku nanti " tolak Delia
" Nggak apa-apa.. kamu boleh bikin kue pisang nya, kita beli cemilan lagi juga. Makin banyak cemilan di rumah, makin betah teman kamu kerjain tugas " kata Om Dika
" Nggak usah Om, entar teman-teman aku keenakan dan akan sering main kesini " ujar Delia tak enak
" Lah, nggak apa-apa kok, ingat tamu itu adalah raja " ucap Dika final yang tak ingin di bantah lagi.
Dan mau tak mau, Delia harus mau berbelanja bersama Om Dika, meski di dapur persediaan bahan makanan masih cukup untuk seminggu ke depan.
Dan akhirnya di sinilah mereka berdua, di pusat perbelanjaan bahan makanan. Yah, Delia dan Om Dika hanya berdua. Sebab Misha memilih untuk menginap di rumah Bunda Dika.
" Kamu pilih aja apa yang kamu suka " ujar Om Dika
" Iya Om " dengan cekatan dan sangat teliti, Delia memilih bahan makanan dan beberapa cemilan, tak lupa pula ia menambah stok buah kesukaan Dika dan Misha.
Dika, yang juga sibuk memilih makanan beku. tidak sadar jika ada seseorang yang memanggil nya sejak tadi.
" Ya ampun Dika,, aku panggil dari tadi kamu nggak dengar, aku pikir tadi salah orang loh "
Senyum Dika terkembang, saat melihat sosok yang begitu riang mendekati nya.
" Raisha "
Dika tak sungkan memberi pelukan hangat pada Raisha. sahabat lamanya.
" Kamu ngapain di sini ? " tanya Dika , ia bingung melihat sahabatnya yang berada di kota ini. Setau nya sahabatnya yang kini sudah menjadi seorang Ibu Persit sedang berada di perbatasan negara. mengikuti suaminya yang bertugas selama dua tahun di sana.
" Aku? Belanja dong " jawab Raisha
" Ish, bukan, maksud aku, kenapa kamu bisa ada di kota ini , bukannya kamu ikut suami ? " tanya Dika
" Oh,, aku sedang jalan-jalan kok, kebetulan Om dan Opa lagi ada urusan di sini, jadi aku ikut, eh nggak taunya ketemu kamu di sini, aku seneng banget loh Dika " Raisha kembali memeluk Dika. Seperti ia begitu merindukan Dika. Dan Dika tanpa merasa canggung membalas pelukan Raisha
Hal itupun tak luput dari pandangan Delia. Bahkan sudah banyak dugaan yang muncul di kepalanya.
Wanita cantik yang memeluk Om Dika, dan mereka begitu terlihat sangat bahagia. Mungkin mereka ada hubungan khusus ?
" Apa itu pacar nya Om Dika yah ? tapi kok nggak pernah ke rumah ? " Delia bergumam sendiri
Delia merasa sudah cukup berbelanja nya. Ia menghampiri Om Dika yang rupanya masih mengobrol riang dengan wanita yang sama.
" Sudah semua ? " tanya Dika pada Delia
" gadis ini siapa Dik ? " Raisha bertanya, sebab ia tak pernah melihat Delia sebelumnya.
" Ah, kenalin ini Delia anak angkat aku,, Delia ini Raisha sahabat Om " Dika saling memperkenalkan dua wanita beda generasi itu .
Delia memperhatikan Raisha. menurut nya wanita cantik itu sangat serasi dengan Om Dika. Namun rupanya Dika memperkenalkan wanita itu sebagai sahabat saja. Tapi kenapa hubungan Om Dika dan Wanita cantik bernama Raisha itu seperti sangat dekat.
" Anak angkat ? " tanya Raisha memastikan, ia pernah mendengar cerita anak Dika dari satu sahabatnya lagi, namun yang Raisha ketahui adalah anak Dika itu baru berusia 5 tahun
Dika mengangguk
" Bukannya anak kamu yang bernama Misha itu baru berusia 5 atau 6 tahun ? " tanya Raisha
" Iya, Misha memang berusia 5 tahun bentar lagi masuk 6 tahun, Delia ini, anak angkat aku yang ke dua " jawab Dika
Ekspresi Raisha malah menunjukkan kebingungan, bahkan seperti nya ia butuh penjelasan lebih.
" Nanti kapan-kapan lah aku jelasin " sambung Dika
" Oke,, kamu hutang penjelasan loh sama aku " kata Raisha
" Iya "
Setelah saling mengobrol, Raisha akhirnya pamit dan pergi. Wanita cantik itu sempat memeluk Delia, dan mengatakan akan berjumpa lagi lain waktu.
Delia merasa senang bisa mengenal Tante Raisha, meski ia agak canggung memanggil wanita yang terlihat masih muda itu dengan sebutan Tante, tapi Raisha memaksa, jika ia harus memanggilnya dengan sebutan itu .
" Sini biar Om yang angkat belanjaannya, ini berat kamu nggak akan kuat " Dika mengambil alih semua belanjaan di tangan Delia,
Delia yang belum siap dengan situasi itu, perkataan lembut Om Dika yang membuat ia kebingungan sejenak.
Om Dika memang sebaik dan selembut itu. Sikapnya yang sangat baik, menambah pesona tersendiri bagi pria yang memang awalnya sudah terlihat sangat tampan.
Dan di sini, Delia ingin sekali mengetahui sisi lain dari Om Dika, termasuk dengan siapa pria itu sedang menjalin hubungan khusus.
Entah kenapa, Delia memiliki rasa penasaran yang besar terkait Om Dika saat ini.
" Kok melamun sih ? "
Delia tersadar saat Dika mencubit hidungnya.
" Eh "
" Hem,, kamu akhir-akhir ini sering melamun yah ? memang ada apa ? kamu nggak apa-apa kan ? "
Om Dika memborbardir Delia dengan banyak pertanyaan.
" Eng, enggak apa apa kok Om , aku nggak apa-apa "
Dika tersenyum. Bagi Delia senyum itu sangat menenangkan di Pandang mata.
" Yaudah, pulang yuk... "
Dika memantik tangan Delia. Pria itu tak sadar bahwa perlakuan nya terhadap sang anak angkat sedang membuat sang anak salah tingkah.
_
Baca, like & komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
my name
delia baper dikanya cuek bahkan ngak selera kali y sama cewek 🤭
2024-01-11
0
Azahra Rusdin Ode
owalah, baper tingkat parah ini mah😂
2023-05-14
0